2 Apr 2011

"Menthik Wangi" Beras Unggulan Kec.Sawangan - Kab. Magelang

Beras enak pulen, bergizi , beraroma wangi dan sehat (cutiness, nutricious, good smell and healthy) dimiliki oleh varietas padi Menthik Wangi yang termasuk varietas padi aromatic. Terlebih lagi jika ditanam di lahan yang mempunyai karakteristik sejuk, bersih, dialiri air dari mata air gunung berapi yang kaya mineral, maka akan menambah kekayaan karakter bahwa beras lebih enak dan sehat.  Seperti ada kesesuaian dengan kegemaran masyarakat Sawangan - Magelang yang dikenal "suka makan enak" tetapi bukan "ngawulo wadhuk" dalam arti kecenderungan mengkonsumsi makanan enak, perut kenyang tetapi tidak sekedar membesarkan otot perut.


Jenis beras "Mentik Wangi" produksi lahan wilayah Kecamatan Sawangan Kab. Magelang - Jawa Tengah sudah menjadi trade mark Kecamatan Sawangan sebagai beras berkualitas seperti tsb dimuka. Dari soal rasa, beras lokal dengan jenis Andel Rojo, Rojo Lele dan Mentik Wangi produksi Kec. Sawangan sudah dikenal keunggulannya di wilayah Yogyakarta, Magelang dan Semarang. Pedagang beras di kota Muntilan, Yogyakarta, Magelang tidak segan-segan menawarkan barang dagangannya kepada pembeli dengan sebutan "Beras Sawangan". Oleh karenanya, Gubernur Jawa Tengah periode 2006 - 2011 (Bpk. Bibit Waluyo) pernah menobatkan Kec. Sawangan - Magelang adalah sentra produksi padi Mentik Wangi (Cybernews Suara Merdeka, Mei 2009).


Ada apa dengan Sawangan dan Menthik Wangi-nya?
Tuhan telah menciptakan makhluk hidup dengan segala kekurangan dan kelebihannya sesuai dengan tempat tumbuh makhluk tersebut. Suatu tumbuhan atau binatang akan lebih baik pertumbuhannya pada lingkungan aslinya. Tempat hidup flora dan atau fauna inilah yang secara ilmiah disebut habitat. Kemudian manusia  memanfaatkan sisi kelebihannya dengan menangkarkan, memindahkan tanaman dan mengembangkannya, bahkan pada akhirnya mempertahankan keberadaan aslinya. Dalam istilah lingkungan habitat asli disebut (in-situ) dan habitat setelah dipindahkan dengan tujuan apapun, disebut (ex-situ).     


Dari penelusuran beberapa sumber, ternyata varietas padi "Menthik Wangi" adalah beras lokal asli pegunungan di Pulau Jawa dari golongan padi aromatik. Ditilik dari sifat kehidupannya beras pegunungan dengan suhu udara lebih rendah, cenderung umur lebih panjang dan sebaliknya beras pesisiran dengan udara panas umur lebih pendek.  
Melihat lebih dekat jenis  beras lokal termasuk "Menthik Wangi" (MW) di Kec. Sawangan - Magelang, jenis ini termasuk varietas padi dalam (bukan hibrida) yang lebih cocok hidup di dataran tinggi antara 300 M dpl (Dsn Penggaron) s/d  650 M  dpl (Dsn. Kapuhan).
Areal penanaman padi di Wilayah Kec. Sawangan terbentang dari Sebelah barat laut Dsn. Wana Asri Desa Tirtosari sampai sebelah selatan Dsn Pasekan Desa Gondowangi melewati pertengahan Kamal - Penggaron (± 5 Km) menyusur kearah timur sepanjang utara bantaran S. Pabelan kearah timur sampai Dsn. Kapuhan, keraha barat laut sampai di Dsn. Kragan, menyusuri daerah aliran S. Mangu sampai di Dsn Wana Asri Desa Tirtosari. Luas areal persawahan di Kec. Sawangan seluas ± 16.000 Ha, namun penanaman padi Menthik Wangi kurang dari 500 Ha setiap tahunnya mengingat tidak semua petani menanam varietas padi dimaksud tergantung situasi pasar komoditas pertanian saat itu. 
Bulir Padi Varietas Menthik Wangi

Areal penanaman padi tersebut diatas mendapatkan supply air sepanjang tahun dari lereng G. Merapi melalui S. Pabelan yang berhulu di puncak G. Merapi dan mata air di cekungan-cekungan lahan yang mengalir ke Kali Krasak dan Kali Mangu. Mineral gunung api yang disemburkan dari perut bumi pada setiap kali letusan dan yang terlarut dalam air serta elevasi tanah membawa udara sejuk dengan aliran air jernih sepanjang tahun, sangat cocok untuk pertumbuhan padi  Mentik Wangi.
Kebiasaan masyarakat pegunungan dengan kerja keras di sawah sepanjang siang hari dan istirahat di malam hari tani sudah sewajarnya mengkonsumsi makanan lebih banyak dan enak yang berlangsung secara turun temurun, sehingga menjadi kecenderungan untuk lebih menyukai makan (jw : seneng mangan) dalam arti positip dalam rangka mendukung kekuatan otot untuk bekerja di sawah dan tegalan (tadah hujan). Trade  mark masyarakat suka makan "wong seneng mangan" ini  harus diakui karena ternyata sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat luar.


Berbagai jenis butiran beras (Rice Grain)
Kecamatan Sawangan Kab. Magelang - Jaw Tengah seluas 44.819 Ha dengan hamparan sawah teknis seluas 1.598 ~ 1.600 Ha dan pertanian lahan kering seluas 4.977,05 Ha ~ 5.000 Ha.


Lahan yang terbentang di kaki G. Merbabu dan G. Merapi dengan aliran air pegunungan berdampak pada perilaku petani dalam budidaya tanaman pertanian. Segala jenis tanaman dicoba dengan teknologi manipulasi lingkungan. Maksudnya, biar pun air selalu mengalir sepanjang tahun, bisa ditanami dengan palawija dengan pengaturan drainese yang sedemikian rupa disesuaikan dengan tuntutan tanaman dimaksud. Tentunya dari sekian jenis tanaman, ada yang cocok kemudian diteruskan seperti sayur-sayuran dan ada yang tidak cocok kemudian ditinggalkan.  
Kearifan Lokal sudah tertanam sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Lahan persawahan ini tidak berarti setiap tahun selalu ditanami padi atau hortikultura secara terus menerus. Masyarakat sudah faham mengatur waktu kapan menanam padi dan kapan harus ditanami hortikultura sayuran. Bidadaya pertanian setempat sangat tergantung perkembangan pasar saat itu dan cenderung ikut-ikutan keberhasilan petani di sekitarnya. Oleh karenanya kemampuan petani dalam memprediksi fluktuasi sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam memperoleh keuntungan, disamping faktor keterampilan dan dukungan permodalan yang dimiliki.   

Studi Akademik Beras Menthik Wangi



Morfologi Tanaman Padi
The common name Oriza sativa is rice. The critical indicator of domestication in grains—as well as five other single nucleotide polymorphisms, is identical in both indica and japonica, Vaughan et al. (2008) determined that there was a single domestication event for Oryza sativa in the region of the Yangtze river valley. Rice appears to have been used by the early Neolithic populations of Lijiacun and Yunchanyan.  Evidence of possible rice cultivation in China from c. 11,500 BP has been found, however it is still questioned whether the rice was indeed being cultivated, or instead being gathered as wild rice. Bruce Smith, an archaeologist at the Smithsonian Institution in Washington, D.C., who has written on the origins of agriculture, says that evidence has been mounting that the Yangtze was probably the site of the earliest rice cultivation.


Berdasarkan penelitian arkeologis tsb diatas, ternyata padi yang sekarang kita kenal berasal dari dataran rendah S. Yangtze, Provinsi Yunnan, China bagian selatan pada tahun 11000 SM, zaman Neoliticum. Berkembang ke dataran India tahun  4530 SM (jenis indica) dan ke Nusantara (Asia tenggara) pad tahun 3000 SM yang sama (jenis japonica). 


Padi Menthik Wangi Menjelang Panen

Empat factor utama yang mempengaruhi mutu beras yaitu sifat genetic, lingkungan dan kegiatan prapanen, perlakuan prapanen, dan perlakuan pascapanen. Sifat genetic beras meliputi ukuran dan bentuk beras, rendemen giling, penampakan biji, sifat mutu tanak, dan cita rasa nasi. Aroma beras ditentukan juga oleh sifat genetic. Faktor lingkungan antara lain adalah kondisi ekosistem suatu wilayah (Suismono et al.,1999).
Kadar amilosa dapat digolongkan menjadi ketan (1-2%), sangat rendah (2-10%), rendah (10-20%), sedang (20-25%), dan tinggi (>25%). Beras yang mempunyai kadar amilosa 20-24% biasanya mempunyai rasa nasi enak (Widjono dan Syam,1982).
Beras varietas Menthik Wangi produksi dari dataran tinggi Sawangan mengandung karbohidrat (78,5 %), air (12,1 %), abu (0,9 %), lemak (0,98%), protein (6,7 %), serat (1,13 %) (Anonim, Laboratorium Fak. Pertanian, UGM, 2005). Dari hasil studi ilmiah tersebut diatas menunjukkan beras Menthik Wangi mempunyai kelebihan kandungan karbohidrat yang tinggi (78,5 %). Rasa enak pulen gurih disebabkan adanya kandungan lemak hampir 1 %. Kadar amilosa atau karbohidrat beras mempunyai korelasi positif terhadap rasa nasi. Makin tinggi kadar amilosa beras, makin keras pula nasinya.


Beras Pecah Kulit (Brown Rice) Butiran Utuh


Beras Merah (Red Rice)

Hasil penelitian Adhi Surya Perdana (2008), bobot tertimbang kandungan amilopektin atau tingkat rasa varietas Menthik Wangi (2,68) masih dibawah Rojo Lele (3,03).  Kecamatan Sawangan dikenal sebagai produsen beras menthik wangi yang oleh banyak orang dinilai mempunyai keunggulan yaitu dari aspek citarasa bila dibandingkan dengan padi Menthik wangi yang ditanam di daerah lain, (A.A Suwantoro, 2008).  Harga Di Tingkat Petani, Pengumpul dan Pedagang Pemasok dan Super Market Kota Besar
Hukum ekonomi, harga tergantung dari dari ketersediaan barang dan permintaan. Harga beras Menthik Wangi jenis "non-organik" sampai dengan akhir bulan Maret 2011, harga di petani masih berkisar Rp.8000,-/Kg. Harga di pengumpul dan pemasok di Yogyakarta, Magelang dan Solo per Kg mencapai Rp.10.000,- hingga Rp.12.000,-. Harga di Super Market di Jakarta pada umumnya berkisar Rp.15.000,-/Kg.

Saya pernah membaca beras Menthik Wangi jenis "Organik" dengan iklan menurunkan kada gula darah, baik untuk penderita diabetes, dengan bandrol Rp.55.000,- setiap packing 2 Kg. 


Hasil Olahan Bekatul Beras Merah (Makanan Bayi)

Anda ingin mencoba, bisa dicoba eceran minimal 2 Kg, harga negociable. Hubungi kami di email dan nomor telepon pada Dasbor dimuka.
Jika secara kebetulan tidak tersedia stock di Jakarta, maka pengiriman pemesanan anda perlu waktu menunggu pengiriman langsung dari lokasi panen (Sawangan - Magelang - Jateng). 

Note :
Tersedia juga :
  • beras merah, yang kaya nutrisi, baik untuk penderita diabetes, ibu hamil dan menyusui 
  • beras pecah kulit (brown rice)
  • jenis IR64 dan beras lokal lainnya asli dikirim dari Sawangan - Magelang dan
  • "bekatul" padi Menthik Wangi dan Rojo Lele yg kaya vitamin, untuk bahan kue. 


Referensi Pustaka :
  1. Londo et al. (2006) History of Domestication and Cultivation, Based on one chloroplast and two nuclear gene regions, Indonesian rice varieties/landraces
  2. Anonim (2000), "The U.S. Rice Export Market". USDA. Nov 2000.
  3. Denis J. Murphy (2007), The Spread of Cultivated rice From India into South-east Asia
  4. A.A. Suwantoro, 2008, Analisis Pengembangan Pertanian Organik di Kab. Magelang. 



21 Mar 2011

Mengenal Penyakit Rematik, Gejala & Obatnya

Rematik atau Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian. Selain menyerang persendian, penyakit rematik juga menyerang otot dan urat.


Rematik pada sendi disebut encok. Encok sendiri ada beberapa macam. Semua encok menganggu kegiatan harian kita, termasuk aktivitas seksual. Obat encok cuma berfungsi meredakan, dan belum tentu untuk menyembuhkan (Handrawan Nadesul, Dr, 2007)Penyebab rematik salah satunya adalah masalah kekebalan tubuh yang berbalik menyerang jaringan persendian. Hal ini mengakibatkan tulang rawan di sekitar sendi menipis dan membentuk tulang baru. Pada saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di persendian bersinggungan sehingga memicu rasa nyeri.
Secara kedokteran, Mandi malam atau paparan dingin pada badan dan sendi bukan penyebab encok. Tapi orang yang sudah encok dilarang mandi malam atau terpapar hawa dingin supaya encoknya tidak kambuh. Penyebab encok lebih dari semacam. Pada encok rheumatoid arthritis (RA), entah kenapa sebabnya, tubuh membuat zat yang merusak sendinya sendiri (tergolong penyakit otoimun), yang menimbulkan rasa nyeri dan jadi kaku lalu mengganggu fungsi sendi.

Sendi yang tak difungsikan lama-lama mengakibatkan otot lemah, menciut lalu menurunkan kinerjanya (atrofi). Encok bisa juga disebabkan oleh proses menua. Bisa juga akibat sendi sering dipakai, terkena benturan, trauma olahraga yang mencederai sendi lalu rusak juga. Orang gemuk, pernah kena enyakit sendi, atau ada penyebab lain yang merusak rawan sendi, bisa terkena encok juga.

Sendi yang terinfeksi berbuntut encok juga. Infeksi biasanya berasal dari aliran darah; seperti, kuman kencing nanah, sifilis, dan TBC. Infeksi sendi bisa juga karena tercemar jarum suntik yang tak steril, atau akibat patah tulang yang keluar dari daging. Encok bisa juga bagian dari beberapa sindroma yang melibatkan sendi. Misal, kumpulan penyakit radang mata, radang saluran kemih, yang disertai gejala encok juga.

Ada juga jenis encok yang entah kenapa sebabnya, pada orang tertentu,terbentuk pengapuran sendi yang mengganggu kerja sendi, menimbulkan rasa nyeri bila difungsikan. Ada juga jenis encok karena penulangan abnormal dalam sendi, selain kemungkinan terbentuknya kristal kapur dalam cairan sendi. Pada orang tertentu ada kemungkinan terbentuknya pengapuran sendi pada tulang pinggul. Ia tak bisa membungkuk, lama-lama pinggang dan punggung ikut kaku. Jika pegapuran menjalar sampai ke tulang dada, menimbulkan keluhan sukar bernafas. Dari foto tulang belakangnya tampak kelainan yang spesifik (Handrawan Nadesul, Dr, 2007).

Beberapa jenis encok lainnya disebabkan oleh penyebab dari luar sendi, seperti kanker tulang, atau penyebaran sel kanker dari organ tubuh lain ke tulang.

Secara ilmu tusuk jari, penyebab terjadinya Encok atau reumatik dalam ilmu tusuk jari di sebut "PI". Penyakit ini disebabkan karena adanya penyumbatan energy di dalam tubuh. Ada dua golongan penyebab yaitu :
  1. Kebiasaan hidup yang tidak teratur
Kelelahan yang melukai energy di dalam darah. Hal tersebut disebabkan karena bekerja dalam lingkungan yang lembab, memakai baju basah berkeringat atau basah kehujanan yang menyebabkan masuknya Penyebab Penyakit Luar antara lain: angin, lembab, dingin. Akibatnya dapat masuk ke dalam tubuh dan mengadakan penyumbatan energy dalam tubuh.
Penyebab Penyakit Luar angin
Sesuai sifat angin yang bergerak, penyumbatan dalam meridian tidak menetap melainkan berpindah-pindah
Penyebab Penyakit Luar lembab. Sesuai dengan sifat lembab yang berat dan mengendap, maka penyumbatan Ci (energy) terletak pada posisi tubuh tertentu dan menetap, disebut Encok menetap
Penyebab Penyakit Luar dingin
Bila PPL dingin masuk maka yang terjadi adalah pengerutan perjalanan energi dan pembekuan Ci darah mengakibatkan rasa nyeri yang hebat, disebut Encok nyeri


2. Dalam organ tubuh sudah ada penyakit yang mengendap sebelumnya
a.  Penyebab Penyakit Luar, angin, lembab dan dingin masuk, maka terjadilah panas yang menyumbat dan mengakibatkan Ci (energi) tidak lancar.
b. Penyebab Penyakit Luar angin, lembab dan dingin masuk ke dalam tubuh dan tertampung begitu lama, lalu membentuk panas dan menyumbat perjalanan energi disebut Encok panas


Gejala rematik diataranya:
Nyeri persendian setelah beraktivitas, nyeri pada saat cuaca berubah dari panas ke dingin, peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendiri, sendi terlihat kemerahan dan terasa panas, sendi kaku di pagi hari, sendi bengkak, gerak terbatas, dan nyeri persendian.


Banyak orang yang selalu menyamakan penyakit dengan gejalanya, salah satunya adalah rematik yang sering disebut pegal linu.
Sedangkan rematik sendiri bisa merupakan suatu gejala yang mengikuti penyakit Osteoartritis dan Rhematoid Artritis, dimana penderita salah satu yang dirasa pegal dan linu sehingga ada istilah obat pegal linu.
Obat rematik sendiri di kalangan awam sering disebut obat encok yang biasanya juga merupakan obat analgesik (pereda sakit) dan antiinflamatori (penghilang bengkak).
Pembengkakan Sendi, Akibat Rematik
Rhematoid Artritis
Rhematoid Artritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Artritis rematoid juga bisa menyebabkan sejumlah gejala di seluruh tubuh. Penyakit ini terjadi pada sekitar 1% dari jumlah penduduk, dan wanita 2-3 kali lebih sering dibandingkan pria. Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun.
Untuk pengobatan selain obat yang mempunyai efek antiinflamasi, antipiretik dan analgesik, juga dipakai obat kortiko steroid dan obat imunosupresan.
Osteoartritis
Osteoartritis (Artritis Degeneratif, Penyakit Sendi Degeneratif) adalah suatu penyakit sendi menahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.

Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun. Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi pria bisa terkena pada usia yang lebih muda.
 Adapun gejala yang sering dialami oleh penderita rematik adalah :

  1. Inflamasi atau bengkak pada sendi, bila kondisi ini lebih dominan dari gejala lainnya maka bijaksana memilih obat rematik yang mempunyai efek mengurangi pembengkakan lebih dominan. Seperti derivat dari asam enolat; piroksikam, tenoksikam. Tetapi biasanya obat ini kuat mengiritasi lambung.
  2. Rasa nyeri, obat rematik dalam hal ini berperan sebagai analgesik. Obat rematik yang mirip dengan aspirin hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah dan nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
  3. Demam, obat rematik dalam hal ini berperan sebagai antipiretik, dimana biasanya akan menurunkan suhu badan di waktu demam saja. Walaupun demikian obat rematik tidak dibenarkan hanya untuk penghilang demam saja karena sifat toksiknya.




Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.



Berikut ini beberapa Tips mengobati rematik, dengan menggunakan ramuan tradisional
Alternatif 1 :
Bahan-bahan : - Daun Sendok segar (5 lembar); - Kapur (1 Sendok makan)
Cara Pemakaian:
  • Campurkan daun sendok segar dengan kapur,
  • kemudian letakan diatas bagian yang sakit, (tebalnya sekitar 5 mm).
  • 
    Daun Sendok atw Ki Urat
    
  • Ganti ramuan tersebut tiap 1 hari 1 malam.

















Alternatif 2 :
Bahan-bahan :
- Daun Kumis Kucing (4-5 lembar)
- Tanaman Meniran (4-5 buah)


Daun Kumis Kucing
 
- Air (3 gelas)
Cara Pemakaian:
  • Rebus semua bahan obat rematik diatas dalam 3 gelas air, hingga tersisa 1,5 gelas.
  • Setelah dingin, minum air ramuan rematik tersebut 3 kali sehari (masing-masing setengah gelas).
  • Ulangi sampai satu minggu, jika belum ada perbedaan, konsultasi ke Dokter fisioterapi dan atau Dokter saraf, mungkin yang anda derita bukan reumatik.



Daun Meniran

Catatan :
Hati-hati mengkonsumsi air rebusan daun kumis kucing, karena jika berlebihan akan mengganggu fungsi ginjal.




Dasar pengobatan adalah melancarkan Ci (energi) ditubuh yang tersumbat.
Pada gejala Encok bergerak dan panas, dipakai cara pemijatan pelemahan sebanyak 45 kali. Pada gejala Encok nyeri dan menetap digunakan cara dipanasi / moksibasi.

a. Penyakit Encok di Pergelangan tangan, pergelangan kaki, persendian paha, persendian lutut, persendian pundak dipijat  / di moksa sesuai dengan gejalanya. Dilakukan pemijatan / moksa di sekitar pergelangan dan persendian.

Titik tambahan
b. Untuk hilang rasa pada keempat alat gerak yaitu mengatur dan memperbaiki CI Sie (darah) sebagai titik utama
He Ku (II 4)    : sela antara ibu jari tangan dan telunjuk

Tay Cung (XII 3)    : diatas sela ibu jari kaki dan jari kaki ke II

c. Mengusir penyebab penyakit dan nyeri atau hilang rasa pada jemari
Jari tangan dan jari kaki pijat / moksa di sela-sela jari tangan dan jari kaki. Selanjutnya 3 jari diatas pergelangan tangan luar segaris jari manis (Wai Kuan)

Gejala encok / reumatik / PI yang terletak pada kulit dan otot lebih mudah disembuhkan daripada yang terletak pada tendon dan tulang.


Sumber pustaka :

14 Feb 2011

Mengenal Sosiologi Pedesaan dan Sub-urban Kota Besar (sebuah pengalaman empiris)

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (Wikipedia Bhs.Indonesia, 2011)

Gotong-royong Masyarakat Pedesaan Untuk Meingankan Beban Bersama
Sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu yang mempelajari masalah sosial baik pendidikan, kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang terjadi karena hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompoknya , kelompok dengan kelompok lainnya dan seterusnya.
Secara awam, pengertian masyarakat pedesaan atau istilah umumnya wong ndeso, mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Semakin jauh dari pusat keramaian kota ada kecenderungan masyarakat pedesaan semakin jarang populasinya dan membentuk struktur kemasyarakatan yang justru lebih erat tali persaudaraannya. Namun, secara sosiologis mereka lebih konsentrasi dalam kegiatan fisik agraris dan memerlukan waktu khusus untuk berkumpul bersama antar sesama warga pedesaan.  Kondisi alami yang sedemikian rupa dan dilaksanakan secara terus-menerus dan turun-temurun, mendorong individu warga menjadi kurang pergaulan, kurang percaya diri untuk tampil di depan umum, terisolasi dari pergaulan luas dan lain sebagainya. 
Oleh karenanya, mereka lebih mementingkan kerja keras untuk menghidupi keluarga dan berkumpul bersama hanya pada saat-saat tertentu saja terkait peristiwa moral yang menjadi simbol keberadaan harga diri masyarakat misalnya mendapat anugerah dari Yang Maha Kuasa, misalnya panen hasil bumi, mendapatkan kebahagiaan atau tertimpa musibah.
Dalam beberapa kasus wong nDeso terdapat keunggulan dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Contoh yang paling ekstrim, adalah kerukunan dan rasa senasib. Kerukunan bagi masyarakat perkampungan tidak bisa ditawar lagi. Saking lekatnya rasa kerukunan, sosok seseorang dalam satu lingkup wilayah Kecamatan masih saling mengenal. Memang diakui ada pergesaran sedikit sejak munculnya masyarakat Isalm Modern yang ingin menghilangkan segala bentuk ritual adat kejawen, namun perbedaan keyakinan dalam menjalankan ajaran agama tidak sampai menggoyang kerukunan dalam bermasayarakat. Pada intinya corak karakter masyarakat pedesaan bobot kepentingan moral spiritual lebih besar dibandingkan dengan sifat materialistisnya. Pola hidup gotong-royong dan murah meriah menjadi harga mati bagi sebagian besar masyarakat pedesaan.
Beberapa bentuk kerukunan yang dimanifestasikan dalam ritual adat : Nyadran, Merti Deso, Bedah Sawah, Garebeg Gethuk, dll.

Prof. Bintarto, 1984, Kota adalah sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai oleh strata sosial ekonomi yang heterogen serta corak materialistis. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 4/1980 Kota adalah wadah yang memiliki batasan administratif wilayah seperti kotamadya dan kota administrasi. Perkembangan teknologi telah merubah masyarakat pinggiran kota atau sub urban menjadikan wilayah pinggiran kota berubah menjadi pusat-pusat kegiatan mandiri dengan berbagai fasilitas untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari Minimart, ATM, Pasar, Sekolah, Warnet, dll.
Masyarakat sub urban akan menjadi penyangga (buffer) bagi kehidupan kota manakala warganya memiliki kemampuan kontributif dalam kehidupan kota besar dan sebaliknya masyarakat sub urban justru menjadi beban bagi kehidupan kota besar jika warganya tidak memiliki kemampuan untuk berkontribusi bagi kehidupan kota yang diindikasikan dengan meningkatnya kejahatan yang semakin merajalela.
Individualistis dan meterialistis sudah tidak bisa ditawar lagi. Bahkan adu kekuatan olah pikir yang negatif pun sudah menjadi hidangan sehari-hari. Kewaspadaan dalam segala hal menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap warga sub urban.
Masyarakat Sub-urban dgn Kesibukan Sebagai
Karyawan Perusahaan Waktu Habis untuk Bekerja 
Mengapa individualistis?   Jawabannya singkat yaitu karena tidak sempat menikmati hidup dalam kebersamaan. Seluruh waktunya habis untuk mencari nafkah. Bahkan untuk menikmati kebersamaan dalam satu rumahtangga pun kadang tidak sempat. Akhirnya, jadilah masyarakat yang cenderung untuk menumpuk harta benda (materialistis) untuk berjaga-jaga untuk membeli segala permasalahan bilamana terjadi sesuatu, bahkan sampai hal yang melanggar hukum pun ditukar dengan harta benda.
Keengganan terhadap kontribusi lingkungan yang seharusnya bisa diatasi sendiri, mereka tidak biasa melakukannya. Yang terjadi adalah meminta bantuan kepada Pihak Ketiga. Iuran untuk lingkungan dianggap sebagai beban, bukan merupakan suatu amal yang harus dikembalikan kepada kondisi alam sekitarnya. Lu lu, gua gua. Kalau sudah seperti ini maka bagi yang anggota masyarakat tidak mampu secara ekonomi akan semakin sulit untuk menyangga kehidupannya.  Bisa dibayangkan, jika suatu saat si miskin terkena musibah yang mengharuskan keterlibatan orang banyak, mis : sakit yang perlu berobat ke rumah sakit atau kematian, maka sifat individualistis sangat tidak enak dipandang mata bagi masyarakat luar. Pemandangan jalan atau gang lengang tidak ada tenda atau kursi di depan rumahnya manakala seseorang tertimpa musibah.. sangat tidak manusiawi dilihat orang yang lewat. Sedih.. orang yang melihatnya.   

Namun, masih ada yang lebih baik manakala suatu kondisi mozaik terjadi, jika masyarakat yang berasal dari pedesaan hidup dan berbaur di wilayah sub urban. Sifat gotong-royong  masih dipelihara, kesederhanaan dan prinsip hidup murah  masih terlihat jelas dan kondisi individualistis masih muncul pada beberapa anggota masyarakat walaupun tidak mencolok. Jadilah kelompok masyarakat dengan berwarna-warni karakter dan bentuk sinergi yang bisa dibanggakan. Tepa slira memahami kondisi kekurangan orang lain dan saling mengisi kelebihan terhadap kekurangan orang lain menjadi kunci kerukunan dalam bermasyarakat.

 
Rujukan Pustaka :
  1. ^ William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto, CA: Mayfield Publishing Company. Hlm. 20
  2. ^ Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5
  3. ^ James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 10

10 Feb 2011

Alamat Kantor Pelayanan PLN Wilayah Jakarta & Tangerang

Informasi penting bilamana suatu saat anda mendapat gangguan listrik atau ada perlu lain untuk mengontak Pelayanan PLN, berikut Daftar Alamat, email dan Nomor Telepon PLN se Jakarta dan Tangerang.

 Kantor Layanan PLN Jakarta
Perbaikan Transmisi Listrik, Jakarta 2011



1. Kantor Layanan Menteng
  • Alamat : Jl. M.I.R. Rais No.1 Jakarta 10110
  • Telepon : (021) 3454000, 3455000, 3812017 / Fax. (021) 3846508
  • E-mail : http://menteng@plnjaya.co.id
2. Kantor Layanan Grogol
  • Alamat :Jl. Kyai Tapa No.216, Jakarta 11450
  • Telepon : (021) 5640586, 5640587, 5672765 / Fax. (021) 5640588
  • E-mail: http://grogol@plnjaya.co.id
3. Kantor Layanan Cempaka Putih
  • Alamat :Jl. Jend A.Yani No. 60, Jakarta 10510
  • Telepon : (021) 4255050 / Fax. (021) 4258152
  • E-mail : http://cempakaputih@plnjaya.co.id
4. Kantor Layanan Bandengan
  • Alamat :Jl. Bandengan Utara No.79, Jakarta 14440
  • Telepon : (021) 6600149, 6690408, 6604082 / Fax. (021) 6693500
  • E-mail: http://bandengan@plnjaya.co.id
5. Kantor Layanan Gunung Sahari
  • Alamat : Jl. Gunung Sahari Raya 12/12K, Jakarta 10720
  • Telepon : (021) 6006241, 6006242, 6006240 / Fax. (021) 6283916
  • E-mail : http://gunungsahari@plnjaya.co.id
6. Kantor Layanan Kapuk
  • Alamat : Jl. Raya Kapuk Komp Pertokoan Duta Harapan Indah Blok H 31 – 32 Jakarta
  • Telepon : (021) 6685775, 6688904 / Fax. (021) 6685951
  • E-mail: http://kapuk@plnjaya.co.id
7. Kantor Layanan Bulungan
  • Alamat : Jl. Sisingamangaraja No.1, Kebayoran Baru Jakarta 12120
  • Telepon : (021)7208333, 7220411 / Fax. (021) 7247828
  • E-mail : http://bulungan@plnjaya.co.id
8. Kantor Layanan Cinere
  • Alamat : Pertokoan Bona Indah Blok A 8-9 Jl. Raya Karang Tengah, Jakarta 12440
  • Telepon : (021) 7655021, 7655522 / Fax (021) 7655319
  • E-mail: http://cinere@plnjaya.co.id
9. Kantor Layanan Kebun Jeruk
  • Alamat :Pertokoan Intercon Blok A IX No.7 – 8 Jl. Meruya Ilir Raya, Jakarta
  • Telepon : (021) 5852534, 5852562, 5873905 / Fax.(021) 5871458
  • E-mail : http://kebonjeruk@plnjaya.co.id
10. Kantor Layanan Ciledug
  • Alamat :Jl. HOS Cokroaminoto Raya, Kreo Ciledug TANGERANG 15154
  • Telepon : (021) 7310509, 7310510, 73441028 / Fax. (021) 7310508
  • E-mail : http://ciledug@plnjaya.co.id
11. Kantor Layanan Pamulang
  • Alamat : Jl. Raya Siliwangi Pamulang, TANGERANG
  • Telepon : (021) 7428974, 7428973 / Fax.(021) 7428976
  • E-mail : http://pamulang@plnjaya.co.id
12. Kantor Layanan Ciputat
  • Alamat : Jl. RE. Martadinata Km.27, Ciputat TANGERANG
  • Telepon : (021) 7440802, 7443805 / Fax. (021) 7443804
  • E-mail : http://ciputat@plnjaya.co.id
13. Kantor Layanan Mampang
  • Alamat : Jl. Warung Buncit Raya No.10 Jakarta
  • Telepon : (021) 79192259, 79192212, 7942998 / Fax. (021) 79197328.
  • E-mail : http://mampang@plnjaya.co.id
14. Kantor Layanan Bintaro
  • Alamat : Jl. Bintaro Utama Sektor 3 Rukan Bintaro Blok C No.36-38 Bintaro Jaya Jakarta
  • Telepon : (021) 7375847, 7375848 / Fax.(021) 7375843
  • E-mail : http://bintaro@plnjaya.co.id
15. Kantor Layanan Kampung Melayu
  • Alamat : Jl. Jatinegara Timur No.75, Jakarta 13310
  • Telepon : (021) 8504426, 8504427, 8193929 / Fax. (021) 8192192
  • E-mail : http://kampungmelayu@plnjaya.co.id
16. Kantor Layanan Pondok Kopi
  • Alamat : Jl. Sentra Primer baru Timur, Pulogebang Jakarta
  • Telepon : (021) 4806504, 4806506, 4806502 / Fax. (021) 4807160
  • E-mail : http://pondokkopi@plnjaya.co.id
17. Kantor Layanan Kalimalang
  • Alamat : Jl. R. Sukamto Ruko Buaran Persada No.15 Jakarta
  • Telepon : (021) 86600706/7 / Fax. (021) 86600575.
  • E-mail : http://kalimalang@plnjaya.co.id
18. Kantor Layanan Rawamangun
  • Alamat : Jl.Balai Pustaka No.18, Rawamangun Jakarta
  • Telepon : (021) 47866659 / Fax. (021) 47866658
  • E-mail : http://rawamangun@plnjaya.co.id
19. Kantor Layanan Sunter
  • Alamat : Jl. Yos Sudarso No.85, Sunter 1 Jakarta 14350
  • Telepon : (021) 6510113, 6510078 / Fax. (021) 6510077
  • E-mail : http://sunter@plnjaya.co.id
20. Kantor Layanan Pondok Ungu
  • Alamat : Ruko Perum Taman Harapan Baru Blok G No.46-48 BEKASI 17131
  • Telepon : (021) 88975813, 88975816, 8880535 / Fax. (021) 88975815
  • E-mail : http://pondokungu@plnjaya.co.id
21. Kantor Layanan Marunda
  • Alamat : Ruko Koja Baru Blok A No.10 – 11, Jl. BhayangkaraTanjung Priok, Jakarta
  • Telepon : (021) 9173393, 43905220, 43905217
  • E-mail : http://marunda@plnjaya.co.id
22. Kantor Layanan Cikokol
  • Alamat : Jl. Jend Sudirman No. 1 TANGERANG 15118
  • Telepon : (021) 5526716, 5526717, 55770341 / Fax. (021) 5526721
  • E-mail : http://cikokol@plnjaya.co.id
23. Kantor Layanan Cengkareng
  • Alamat : Jl. Lingkar Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta
  • Telepon : (021) 5440330, 5440332, 5440329 / Fax. (021) 5440340
  • E-mail : http://cengkareng@plnjaya.co.id
24. Kantor Layanan Serpong
  • Alamat : Jl. Raya Serpong BSD Sektor 8,TANGERANG 15310
  • Telepon : (021) 5372708, 5372709, 5372711 (Mnj) / Fax. (021) 5372712
  • E-mail : http://serpong@plnjaya.co.id
25. Kantor Layanan Cikupa
  • Alamat : Jl. Raya Serang Km 17, Cikupa TANGERANG 15710
  • Telepon : (021) 5960724, 5969107 / Fax (021) 5960725
  • E-mail : http://cikupa@plnjaya.co.id
26. Kantor Layanan Sepatan
  • Alamat : Jl. Raya Mauk Sepatan, TANGERANG 15520
  • Telepon : (021) 59373202, 59373204, 59373202 / Fax. (021) 59370831
  • E-mail : http://sepatan@plnjaya.co.id
27. Kantor Layanan Curug
  • Alamat : Jl. Raya Curug No.198 AB, TANGERANG
  • Telepon : (021) 5982149, 5987592 / Fax. (021) 5982137
  • E-mail: curug@plnjaya.co.id
28. Kantor Layanan Teluk Naga
  • Alamat : Jl. Raya Kampung Melayu No.11, TANGERANG
  • Telepon : (021) 55932719, 55932720 / Fax. (021) 55932719
  • E-mail : http://teluknaga@plnjaya.co.id
29. Kantor Layanan Kalideres
  • Alamat : Jl. Peta Selatan Kalideres, TANGERANG
  • Telepon : (021) 5407428 / Fax. (021) 5407427
  • E-mail : kalideres@plnjaya.co.id
30. Kantor Layanan Cisoka
  • Alamat : Jl. Raya Serang Km.26, SERANG
  • Telepon : (021) 5953379, 5953380, 5950651 / Fax. (021) 5954289
  • E-mail : http://cisoka@plnjaya.co.id
31. Kantor Layanan Condet
  • Alamat : Jl. Raya Bogor Km.20, JAKARTA 13520
  • Telepon : (021) 8093636, 8096787, 8006081 / Fax. (021) 8094383
  • E-mail : http://condet@plnjaya.co.id
32. Kantor Layanan Lenteng Agung
  • Alamat : Jl. Raya Tanjung Barat No.55,Jakarta 12610
  • Telepon : (021) 7917982, 7817984 / Fax. (021) 7817984
  • E-mail : http://lentengagung@plnjaya.co.id
33. Kantor Layanan Ciracas
  • Alamat : Jl. Raya Centex No.1 Ciracas, Jakarta 13740
  • Telepon : (021) 8726605, 8726606, 8720990 / Fax. (021) 8726604
  • E-mail : http://ciracas@plnjaya.co.id
34. Kantor Layanan Pasar Minggu
  • Alamat : Jl. Duren Tiga Raya No.100 Jakarta 12740
  • Telepon : (021) 79184937, 79184936 / Fax. (021) 79184935
  • E-mail : http://pasarminggu@plnjaya.co.id
35. Kantor Layanan Pondok Gede
  • Alamat : Jl. Raya Jatimakmur No.150, Jakarta 17400
  • Telepon : (021) 8488385, 8488386 / Fax. (021) 8488387
  • E-mail : http://pondokgede@plnjaya.co.id
36. Kantor Jaringan Gambir
  • Alamat : Jl. Yos Sudarso Kav. 85, Sunter Jakarta 14550
  • Telepon : (021) 610113, 6508863 / Fax. (021) 6510079
37. Kantor Jaringan Kebayoran
  • Alamat : Jl. Sisingamangaraja No.1, Kebayoran Baru Jakarta 12120
  • Telepon : (021) 7208333,71798930 / Fax. (021) 72795019
38. Kantor Jaringan Tangerang
  • Alamat : Jl. Jend. Sudirman (Akses Bypass) No.1 TANGERANG 15118
  • Telepon : (021) 5526716, 5527068 / Fax. (021) 5526721
39. Kantor Jaringan Kramat Jati
  • Alamat : Jl. Raya Bogor Km.20, Jakarta 13520
  • Telepon : (021) 8009534, 8009537, 8003036 / Fax. (021) 8006084
40. Kantor Pengatur Distribusi
  • Alamat : Jl.M.I.R . Rais No.1 Jakarta 10110
  • Telepon : (021) 3454000, 3455000 , 3846528 / Fax. (021) 3846536.
  • E-mail : http://upd@plnjaya.co.id

Gabopedia, February 2011

1 Feb 2011

Bahaya Di Balik Lantunan Ura-ura Penderes Nira Kelapa

Jika pada pagi menjelang siang hari atau sore menjelang petang anda berjalan-jalan menyusuri Daerah Tegalan Lor Kali Mangu, begitu perjalanan menapaki Dsn. Cowor kemudian belok ke kanan melewati Dsn. Jambon Desa Butuh, atau keraha utara melewati Dsn Piji, maka suasana lengang di perjalanan yang dikelilingi pertanian tanah kering yang dikenal masyarakat setempat sebagai "tegalan" telinga kita akan terusik dengan lantunan tembang merdu yang suaranya datang dari atas pohon kelapa. Dia lah Penderes Badeg atau Nira Kelapa yang setia memanjat pohon sampai mencapai puluhan pohon setiap pagi dan sore hari. Mereka mengerjakan nderes badeg  secara turun-temurun untuk menghidupi keluarganya.
Pohon kelapa semakin tambah umur, semakin tinggi malai bunga "manggar" yang harus digapai, sementara umur semakin tua kekuatan memanjat semakin berkurang. Bilamana cuaca cerah tidak bermasalah, tetapi jika musim penghujan tiba, pengambilan nira akan bermasalah. mana licin, mana badan kurang sehat dan lain sebagainya bumbung penampung nira tidak diambil dalam tempo sehari saja, maka akibatnya panjang. Hasil olahan berupa gula menjadi berwarna kehitaman, rasanya agak pahit dan akhirnya harga gula lebih rendah. Pohon yang terkena siraman air huajn pun sangat licin untuk dipanjat. Teknologi keamanan memanjat juga tidak ada sama sekali. Lebih-lebih inovasi untuk mengambil nira belum  pernah ada campur tangan Badan Penelitian Pemerintah yang dapat meringankan beban para penderes nira kelapa. Tidak jarang penderes jatuh dari pohon kelapa pada saat melakukan rutinitas menderes. Lantunan Serat Mocopat yang merdu dan lantang dari puncak pohon kelapa pun berbuah kecelakaan. Adakah teknologi alternatif dan tepatguna untuk meringankan ancaman kecelakaan mereka..? Atau pohon sumber nira alternatif yang lebih besar hasilnya..?

Nderes Badeg ..... atau Mengambil Nira Kelapa adalah kebiasaan orang pegunungan sekitar Gunung Kuli Desa Podosoko - Kec. Sawangan - Kab. Magelang yang melakukan budaya tanam menanam kelapa untuk tujuan dideres diambil niranya. Ada alasan teknis mengapa mereka melakukan kegiatan nderes yang penuh resiko..?? Habitat asli pohon kelapa adalah pantai. Mungkin zaman nenek moyang menganjurkan supaya anak keturunannya harus menanam kelapa karena pohon ini memang serba bermanfaat atau pohon kehidupan. Dari daunnya, lidinya, buahnya, sabut kelapanya, pohonnya, semuanya bisa dimanfatkan untuk menunjang kehidupan manusia. Nah, gantian rumah tidak lagi di pantai, berarti sudah bukan habitat pohon kelapa, maka apa yang terjadi..? Pohon tidak mau berbuah atau kalau berbuah pun jumlahnya sedikit. Begitu keluar "manggar" atau bunga kelapa yang jadi buah hanya 4, 5 buah setiap tangkainya. Untuk memanen menjadi buah kelapa tua yang bisa dimanfaatkan harus menunggu 3-4 bulan dan biasanya dalam satu pohon tidak semuanya buah kelapa muda "bluluk" selamat sampai tua karena serangan hama tupai "bajing". Inilah hasil perhitungan matematika petani, maka begitu keluar manggar tidak dipelihara jadi buah tetapi dipotong kompas manggar disadap niranya. Jadilah gula kelapa dan menghasilkan uang yang jika diperhitungkan mulai keluar manggar hingga selesai mengeluarkan nira bisa 5 x 10 kali lipat jika dibandingkan dengan buah yang dihasilkan pada 3 bulan berikutnya saat buah kelapa tua dan siap dipetik.


Memanjat Kelapa, menderes badeg Sembari Ura-ura...
Warga pedusunan Lor Mangu di sekitar Gunung Kuli pada umumnya setiap akan memanjat kelapa sudah mempersiapkan tembang untuk dilantunkan diatas pohon kelapa atau istilah lokalnya Ura-ura. Sambil memanjat kelapa, langkah demi langkah sampai ke atas dan sambil mengupas kelopak bunga "mancung" dan memotong tangkai malai bunga, keluarlah lantunan suara lantang dan merdu yang dikumandangkan oleh Penderes. Ura-ura sekar mocopatan yang dikumandangkan terdengar dari kejauhan Inilah salah satu lirik Serat Dandang Gulo :

Lir sarkara, wasianing jalmi
Ambudiya budining sasatnya
Memayu yu buwanane,
Ing reh hardaning kawruh,
Wruhing karsa kang ambeg asih,
Sih pigunane karya,
mBrasta ambeg dudu,
Mengenep nenging cipta,
Wruh unggayaning tindak kang ala lan becik,
Memuji tyas raharja.

Disamping pekerjaan yang menenangkan jiwanya, bahaya mengancam setiap saat musim penghujan tiba. Jika penderes memasang bumbung di sore hari, dia harus memanjat kembali pada pagi harinya untuk mengambil nira yang sudah penuh. Jika tidak diambil, maka berarti akan membuang nira sia-sia dan tidak mendapatkan uang. Adakah teknologi alternatif yang bisa dikembangkan di pedesaan untuk membantu petani penderes...?

Jika di Eropa ada pipanisasi penyadapan getah Maple semacam pohon penghasil cairan bahan baku syrop, di sebagian Jawa Barat petani Aren menggunakan pipa slang, kenapa di Gunung Kuli masih tetap mempertahankan tradisional memanjat pohon kelapa tinggi-tinggi tanpa pengaman... .kenapa tidak menggunakan selang, kenapa tidak menanam pohon Aren yang hasil niranya 5-10 kali lipat dibandingkan nira kelapa..?

Kecelakaan Penderes Jatuh, nir Alat Pengaman Memanjat, nir Teknologi Penyadapan Nira
Adikku Tumar seorang Petani Penderes Dsn. Gelap - Podosoko adalah salah satu korban sebagai penderes badeg kecelakaan jatuh dan meninggal pada awal tahun 2010. Dia jatuh yang kedua kalinya. Kecelakaan  yang pertama secara kebetulan dibawahnya tanah sementara diolah yang kondisi tanahnya gembur sehingga badan masih selamat, sedangkan yang kedua jatuh menimpa tanah sudah lama diolah dan nyawanya tidak terselamatkan. Innalilahi wa inna ilaihi roji'un .... Selamat jalan adikku..
Dia sudah tidak bisa lagi mengumandangkan sekar mocopatan.  Merdu lantunan suaramu habis karena masyarakat di sekitarmu tidak ada yang mampu menciptakan inovasi teknologi untuk memudahkan pekerjaanmu menjadi lebih ringan, efiisien, menghasilkan lebih banyak nira dan jauh dari kecelakaan.  Semoga riwayatmu menjadi inspirasi bagi para cedekiawan untuk menampilkan teknologi penyadapan nira yang konon selalu memakan korban pada setiap musim penghujan tiba. Tegalan  di pedesaan sekitar Gunung Kuli, Ds. Podosoko - Sawangan adalah salah satu aset Pemerintah Daerah Kab. Magelang yang bisa dijual tidak hanya karena nira kelapanya saja, masih banyak yang lainnya untuk mendatangkan devisa...

Tulisan yang terkait per-badeg-an sedang dalam drafting, akan segera terbit...

Jakarta, Februari 2011.