14 Feb 2011

Mengenal Sosiologi Pedesaan dan Sub-urban Kota Besar (sebuah pengalaman empiris)

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (Wikipedia Bhs.Indonesia, 2011)

Gotong-royong Masyarakat Pedesaan Untuk Meingankan Beban Bersama
Sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu yang mempelajari masalah sosial baik pendidikan, kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang terjadi karena hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompoknya , kelompok dengan kelompok lainnya dan seterusnya.
Secara awam, pengertian masyarakat pedesaan atau istilah umumnya wong ndeso, mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Semakin jauh dari pusat keramaian kota ada kecenderungan masyarakat pedesaan semakin jarang populasinya dan membentuk struktur kemasyarakatan yang justru lebih erat tali persaudaraannya. Namun, secara sosiologis mereka lebih konsentrasi dalam kegiatan fisik agraris dan memerlukan waktu khusus untuk berkumpul bersama antar sesama warga pedesaan.  Kondisi alami yang sedemikian rupa dan dilaksanakan secara terus-menerus dan turun-temurun, mendorong individu warga menjadi kurang pergaulan, kurang percaya diri untuk tampil di depan umum, terisolasi dari pergaulan luas dan lain sebagainya. 
Oleh karenanya, mereka lebih mementingkan kerja keras untuk menghidupi keluarga dan berkumpul bersama hanya pada saat-saat tertentu saja terkait peristiwa moral yang menjadi simbol keberadaan harga diri masyarakat misalnya mendapat anugerah dari Yang Maha Kuasa, misalnya panen hasil bumi, mendapatkan kebahagiaan atau tertimpa musibah.
Dalam beberapa kasus wong nDeso terdapat keunggulan dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Contoh yang paling ekstrim, adalah kerukunan dan rasa senasib. Kerukunan bagi masyarakat perkampungan tidak bisa ditawar lagi. Saking lekatnya rasa kerukunan, sosok seseorang dalam satu lingkup wilayah Kecamatan masih saling mengenal. Memang diakui ada pergesaran sedikit sejak munculnya masyarakat Isalm Modern yang ingin menghilangkan segala bentuk ritual adat kejawen, namun perbedaan keyakinan dalam menjalankan ajaran agama tidak sampai menggoyang kerukunan dalam bermasayarakat. Pada intinya corak karakter masyarakat pedesaan bobot kepentingan moral spiritual lebih besar dibandingkan dengan sifat materialistisnya. Pola hidup gotong-royong dan murah meriah menjadi harga mati bagi sebagian besar masyarakat pedesaan.
Beberapa bentuk kerukunan yang dimanifestasikan dalam ritual adat : Nyadran, Merti Deso, Bedah Sawah, Garebeg Gethuk, dll.

Prof. Bintarto, 1984, Kota adalah sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai oleh strata sosial ekonomi yang heterogen serta corak materialistis. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 4/1980 Kota adalah wadah yang memiliki batasan administratif wilayah seperti kotamadya dan kota administrasi. Perkembangan teknologi telah merubah masyarakat pinggiran kota atau sub urban menjadikan wilayah pinggiran kota berubah menjadi pusat-pusat kegiatan mandiri dengan berbagai fasilitas untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari Minimart, ATM, Pasar, Sekolah, Warnet, dll.
Masyarakat sub urban akan menjadi penyangga (buffer) bagi kehidupan kota manakala warganya memiliki kemampuan kontributif dalam kehidupan kota besar dan sebaliknya masyarakat sub urban justru menjadi beban bagi kehidupan kota besar jika warganya tidak memiliki kemampuan untuk berkontribusi bagi kehidupan kota yang diindikasikan dengan meningkatnya kejahatan yang semakin merajalela.
Individualistis dan meterialistis sudah tidak bisa ditawar lagi. Bahkan adu kekuatan olah pikir yang negatif pun sudah menjadi hidangan sehari-hari. Kewaspadaan dalam segala hal menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap warga sub urban.
Masyarakat Sub-urban dgn Kesibukan Sebagai
Karyawan Perusahaan Waktu Habis untuk Bekerja 
Mengapa individualistis?   Jawabannya singkat yaitu karena tidak sempat menikmati hidup dalam kebersamaan. Seluruh waktunya habis untuk mencari nafkah. Bahkan untuk menikmati kebersamaan dalam satu rumahtangga pun kadang tidak sempat. Akhirnya, jadilah masyarakat yang cenderung untuk menumpuk harta benda (materialistis) untuk berjaga-jaga untuk membeli segala permasalahan bilamana terjadi sesuatu, bahkan sampai hal yang melanggar hukum pun ditukar dengan harta benda.
Keengganan terhadap kontribusi lingkungan yang seharusnya bisa diatasi sendiri, mereka tidak biasa melakukannya. Yang terjadi adalah meminta bantuan kepada Pihak Ketiga. Iuran untuk lingkungan dianggap sebagai beban, bukan merupakan suatu amal yang harus dikembalikan kepada kondisi alam sekitarnya. Lu lu, gua gua. Kalau sudah seperti ini maka bagi yang anggota masyarakat tidak mampu secara ekonomi akan semakin sulit untuk menyangga kehidupannya.  Bisa dibayangkan, jika suatu saat si miskin terkena musibah yang mengharuskan keterlibatan orang banyak, mis : sakit yang perlu berobat ke rumah sakit atau kematian, maka sifat individualistis sangat tidak enak dipandang mata bagi masyarakat luar. Pemandangan jalan atau gang lengang tidak ada tenda atau kursi di depan rumahnya manakala seseorang tertimpa musibah.. sangat tidak manusiawi dilihat orang yang lewat. Sedih.. orang yang melihatnya.   

Namun, masih ada yang lebih baik manakala suatu kondisi mozaik terjadi, jika masyarakat yang berasal dari pedesaan hidup dan berbaur di wilayah sub urban. Sifat gotong-royong  masih dipelihara, kesederhanaan dan prinsip hidup murah  masih terlihat jelas dan kondisi individualistis masih muncul pada beberapa anggota masyarakat walaupun tidak mencolok. Jadilah kelompok masyarakat dengan berwarna-warni karakter dan bentuk sinergi yang bisa dibanggakan. Tepa slira memahami kondisi kekurangan orang lain dan saling mengisi kelebihan terhadap kekurangan orang lain menjadi kunci kerukunan dalam bermasyarakat.

 
Rujukan Pustaka :
  1. ^ William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto, CA: Mayfield Publishing Company. Hlm. 20
  2. ^ Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5
  3. ^ James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 10

10 Feb 2011

Alamat Kantor Pelayanan PLN Wilayah Jakarta & Tangerang

Informasi penting bilamana suatu saat anda mendapat gangguan listrik atau ada perlu lain untuk mengontak Pelayanan PLN, berikut Daftar Alamat, email dan Nomor Telepon PLN se Jakarta dan Tangerang.

 Kantor Layanan PLN Jakarta
Perbaikan Transmisi Listrik, Jakarta 2011



1. Kantor Layanan Menteng
  • Alamat : Jl. M.I.R. Rais No.1 Jakarta 10110
  • Telepon : (021) 3454000, 3455000, 3812017 / Fax. (021) 3846508
  • E-mail : http://menteng@plnjaya.co.id
2. Kantor Layanan Grogol
  • Alamat :Jl. Kyai Tapa No.216, Jakarta 11450
  • Telepon : (021) 5640586, 5640587, 5672765 / Fax. (021) 5640588
  • E-mail: http://grogol@plnjaya.co.id
3. Kantor Layanan Cempaka Putih
  • Alamat :Jl. Jend A.Yani No. 60, Jakarta 10510
  • Telepon : (021) 4255050 / Fax. (021) 4258152
  • E-mail : http://cempakaputih@plnjaya.co.id
4. Kantor Layanan Bandengan
  • Alamat :Jl. Bandengan Utara No.79, Jakarta 14440
  • Telepon : (021) 6600149, 6690408, 6604082 / Fax. (021) 6693500
  • E-mail: http://bandengan@plnjaya.co.id
5. Kantor Layanan Gunung Sahari
  • Alamat : Jl. Gunung Sahari Raya 12/12K, Jakarta 10720
  • Telepon : (021) 6006241, 6006242, 6006240 / Fax. (021) 6283916
  • E-mail : http://gunungsahari@plnjaya.co.id
6. Kantor Layanan Kapuk
  • Alamat : Jl. Raya Kapuk Komp Pertokoan Duta Harapan Indah Blok H 31 – 32 Jakarta
  • Telepon : (021) 6685775, 6688904 / Fax. (021) 6685951
  • E-mail: http://kapuk@plnjaya.co.id
7. Kantor Layanan Bulungan
  • Alamat : Jl. Sisingamangaraja No.1, Kebayoran Baru Jakarta 12120
  • Telepon : (021)7208333, 7220411 / Fax. (021) 7247828
  • E-mail : http://bulungan@plnjaya.co.id
8. Kantor Layanan Cinere
  • Alamat : Pertokoan Bona Indah Blok A 8-9 Jl. Raya Karang Tengah, Jakarta 12440
  • Telepon : (021) 7655021, 7655522 / Fax (021) 7655319
  • E-mail: http://cinere@plnjaya.co.id
9. Kantor Layanan Kebun Jeruk
  • Alamat :Pertokoan Intercon Blok A IX No.7 – 8 Jl. Meruya Ilir Raya, Jakarta
  • Telepon : (021) 5852534, 5852562, 5873905 / Fax.(021) 5871458
  • E-mail : http://kebonjeruk@plnjaya.co.id
10. Kantor Layanan Ciledug
  • Alamat :Jl. HOS Cokroaminoto Raya, Kreo Ciledug TANGERANG 15154
  • Telepon : (021) 7310509, 7310510, 73441028 / Fax. (021) 7310508
  • E-mail : http://ciledug@plnjaya.co.id
11. Kantor Layanan Pamulang
  • Alamat : Jl. Raya Siliwangi Pamulang, TANGERANG
  • Telepon : (021) 7428974, 7428973 / Fax.(021) 7428976
  • E-mail : http://pamulang@plnjaya.co.id
12. Kantor Layanan Ciputat
  • Alamat : Jl. RE. Martadinata Km.27, Ciputat TANGERANG
  • Telepon : (021) 7440802, 7443805 / Fax. (021) 7443804
  • E-mail : http://ciputat@plnjaya.co.id
13. Kantor Layanan Mampang
  • Alamat : Jl. Warung Buncit Raya No.10 Jakarta
  • Telepon : (021) 79192259, 79192212, 7942998 / Fax. (021) 79197328.
  • E-mail : http://mampang@plnjaya.co.id
14. Kantor Layanan Bintaro
  • Alamat : Jl. Bintaro Utama Sektor 3 Rukan Bintaro Blok C No.36-38 Bintaro Jaya Jakarta
  • Telepon : (021) 7375847, 7375848 / Fax.(021) 7375843
  • E-mail : http://bintaro@plnjaya.co.id
15. Kantor Layanan Kampung Melayu
  • Alamat : Jl. Jatinegara Timur No.75, Jakarta 13310
  • Telepon : (021) 8504426, 8504427, 8193929 / Fax. (021) 8192192
  • E-mail : http://kampungmelayu@plnjaya.co.id
16. Kantor Layanan Pondok Kopi
  • Alamat : Jl. Sentra Primer baru Timur, Pulogebang Jakarta
  • Telepon : (021) 4806504, 4806506, 4806502 / Fax. (021) 4807160
  • E-mail : http://pondokkopi@plnjaya.co.id
17. Kantor Layanan Kalimalang
  • Alamat : Jl. R. Sukamto Ruko Buaran Persada No.15 Jakarta
  • Telepon : (021) 86600706/7 / Fax. (021) 86600575.
  • E-mail : http://kalimalang@plnjaya.co.id
18. Kantor Layanan Rawamangun
  • Alamat : Jl.Balai Pustaka No.18, Rawamangun Jakarta
  • Telepon : (021) 47866659 / Fax. (021) 47866658
  • E-mail : http://rawamangun@plnjaya.co.id
19. Kantor Layanan Sunter
  • Alamat : Jl. Yos Sudarso No.85, Sunter 1 Jakarta 14350
  • Telepon : (021) 6510113, 6510078 / Fax. (021) 6510077
  • E-mail : http://sunter@plnjaya.co.id
20. Kantor Layanan Pondok Ungu
  • Alamat : Ruko Perum Taman Harapan Baru Blok G No.46-48 BEKASI 17131
  • Telepon : (021) 88975813, 88975816, 8880535 / Fax. (021) 88975815
  • E-mail : http://pondokungu@plnjaya.co.id
21. Kantor Layanan Marunda
  • Alamat : Ruko Koja Baru Blok A No.10 – 11, Jl. BhayangkaraTanjung Priok, Jakarta
  • Telepon : (021) 9173393, 43905220, 43905217
  • E-mail : http://marunda@plnjaya.co.id
22. Kantor Layanan Cikokol
  • Alamat : Jl. Jend Sudirman No. 1 TANGERANG 15118
  • Telepon : (021) 5526716, 5526717, 55770341 / Fax. (021) 5526721
  • E-mail : http://cikokol@plnjaya.co.id
23. Kantor Layanan Cengkareng
  • Alamat : Jl. Lingkar Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta
  • Telepon : (021) 5440330, 5440332, 5440329 / Fax. (021) 5440340
  • E-mail : http://cengkareng@plnjaya.co.id
24. Kantor Layanan Serpong
  • Alamat : Jl. Raya Serpong BSD Sektor 8,TANGERANG 15310
  • Telepon : (021) 5372708, 5372709, 5372711 (Mnj) / Fax. (021) 5372712
  • E-mail : http://serpong@plnjaya.co.id
25. Kantor Layanan Cikupa
  • Alamat : Jl. Raya Serang Km 17, Cikupa TANGERANG 15710
  • Telepon : (021) 5960724, 5969107 / Fax (021) 5960725
  • E-mail : http://cikupa@plnjaya.co.id
26. Kantor Layanan Sepatan
  • Alamat : Jl. Raya Mauk Sepatan, TANGERANG 15520
  • Telepon : (021) 59373202, 59373204, 59373202 / Fax. (021) 59370831
  • E-mail : http://sepatan@plnjaya.co.id
27. Kantor Layanan Curug
  • Alamat : Jl. Raya Curug No.198 AB, TANGERANG
  • Telepon : (021) 5982149, 5987592 / Fax. (021) 5982137
  • E-mail: curug@plnjaya.co.id
28. Kantor Layanan Teluk Naga
  • Alamat : Jl. Raya Kampung Melayu No.11, TANGERANG
  • Telepon : (021) 55932719, 55932720 / Fax. (021) 55932719
  • E-mail : http://teluknaga@plnjaya.co.id
29. Kantor Layanan Kalideres
  • Alamat : Jl. Peta Selatan Kalideres, TANGERANG
  • Telepon : (021) 5407428 / Fax. (021) 5407427
  • E-mail : kalideres@plnjaya.co.id
30. Kantor Layanan Cisoka
  • Alamat : Jl. Raya Serang Km.26, SERANG
  • Telepon : (021) 5953379, 5953380, 5950651 / Fax. (021) 5954289
  • E-mail : http://cisoka@plnjaya.co.id
31. Kantor Layanan Condet
  • Alamat : Jl. Raya Bogor Km.20, JAKARTA 13520
  • Telepon : (021) 8093636, 8096787, 8006081 / Fax. (021) 8094383
  • E-mail : http://condet@plnjaya.co.id
32. Kantor Layanan Lenteng Agung
  • Alamat : Jl. Raya Tanjung Barat No.55,Jakarta 12610
  • Telepon : (021) 7917982, 7817984 / Fax. (021) 7817984
  • E-mail : http://lentengagung@plnjaya.co.id
33. Kantor Layanan Ciracas
  • Alamat : Jl. Raya Centex No.1 Ciracas, Jakarta 13740
  • Telepon : (021) 8726605, 8726606, 8720990 / Fax. (021) 8726604
  • E-mail : http://ciracas@plnjaya.co.id
34. Kantor Layanan Pasar Minggu
  • Alamat : Jl. Duren Tiga Raya No.100 Jakarta 12740
  • Telepon : (021) 79184937, 79184936 / Fax. (021) 79184935
  • E-mail : http://pasarminggu@plnjaya.co.id
35. Kantor Layanan Pondok Gede
  • Alamat : Jl. Raya Jatimakmur No.150, Jakarta 17400
  • Telepon : (021) 8488385, 8488386 / Fax. (021) 8488387
  • E-mail : http://pondokgede@plnjaya.co.id
36. Kantor Jaringan Gambir
  • Alamat : Jl. Yos Sudarso Kav. 85, Sunter Jakarta 14550
  • Telepon : (021) 610113, 6508863 / Fax. (021) 6510079
37. Kantor Jaringan Kebayoran
  • Alamat : Jl. Sisingamangaraja No.1, Kebayoran Baru Jakarta 12120
  • Telepon : (021) 7208333,71798930 / Fax. (021) 72795019
38. Kantor Jaringan Tangerang
  • Alamat : Jl. Jend. Sudirman (Akses Bypass) No.1 TANGERANG 15118
  • Telepon : (021) 5526716, 5527068 / Fax. (021) 5526721
39. Kantor Jaringan Kramat Jati
  • Alamat : Jl. Raya Bogor Km.20, Jakarta 13520
  • Telepon : (021) 8009534, 8009537, 8003036 / Fax. (021) 8006084
40. Kantor Pengatur Distribusi
  • Alamat : Jl.M.I.R . Rais No.1 Jakarta 10110
  • Telepon : (021) 3454000, 3455000 , 3846528 / Fax. (021) 3846536.
  • E-mail : http://upd@plnjaya.co.id

Gabopedia, February 2011

1 Feb 2011

Bahaya Di Balik Lantunan Ura-ura Penderes Nira Kelapa

Jika pada pagi menjelang siang hari atau sore menjelang petang anda berjalan-jalan menyusuri Daerah Tegalan Lor Kali Mangu, begitu perjalanan menapaki Dsn. Cowor kemudian belok ke kanan melewati Dsn. Jambon Desa Butuh, atau keraha utara melewati Dsn Piji, maka suasana lengang di perjalanan yang dikelilingi pertanian tanah kering yang dikenal masyarakat setempat sebagai "tegalan" telinga kita akan terusik dengan lantunan tembang merdu yang suaranya datang dari atas pohon kelapa. Dia lah Penderes Badeg atau Nira Kelapa yang setia memanjat pohon sampai mencapai puluhan pohon setiap pagi dan sore hari. Mereka mengerjakan nderes badeg  secara turun-temurun untuk menghidupi keluarganya.
Pohon kelapa semakin tambah umur, semakin tinggi malai bunga "manggar" yang harus digapai, sementara umur semakin tua kekuatan memanjat semakin berkurang. Bilamana cuaca cerah tidak bermasalah, tetapi jika musim penghujan tiba, pengambilan nira akan bermasalah. mana licin, mana badan kurang sehat dan lain sebagainya bumbung penampung nira tidak diambil dalam tempo sehari saja, maka akibatnya panjang. Hasil olahan berupa gula menjadi berwarna kehitaman, rasanya agak pahit dan akhirnya harga gula lebih rendah. Pohon yang terkena siraman air huajn pun sangat licin untuk dipanjat. Teknologi keamanan memanjat juga tidak ada sama sekali. Lebih-lebih inovasi untuk mengambil nira belum  pernah ada campur tangan Badan Penelitian Pemerintah yang dapat meringankan beban para penderes nira kelapa. Tidak jarang penderes jatuh dari pohon kelapa pada saat melakukan rutinitas menderes. Lantunan Serat Mocopat yang merdu dan lantang dari puncak pohon kelapa pun berbuah kecelakaan. Adakah teknologi alternatif dan tepatguna untuk meringankan ancaman kecelakaan mereka..? Atau pohon sumber nira alternatif yang lebih besar hasilnya..?

Nderes Badeg ..... atau Mengambil Nira Kelapa adalah kebiasaan orang pegunungan sekitar Gunung Kuli Desa Podosoko - Kec. Sawangan - Kab. Magelang yang melakukan budaya tanam menanam kelapa untuk tujuan dideres diambil niranya. Ada alasan teknis mengapa mereka melakukan kegiatan nderes yang penuh resiko..?? Habitat asli pohon kelapa adalah pantai. Mungkin zaman nenek moyang menganjurkan supaya anak keturunannya harus menanam kelapa karena pohon ini memang serba bermanfaat atau pohon kehidupan. Dari daunnya, lidinya, buahnya, sabut kelapanya, pohonnya, semuanya bisa dimanfatkan untuk menunjang kehidupan manusia. Nah, gantian rumah tidak lagi di pantai, berarti sudah bukan habitat pohon kelapa, maka apa yang terjadi..? Pohon tidak mau berbuah atau kalau berbuah pun jumlahnya sedikit. Begitu keluar "manggar" atau bunga kelapa yang jadi buah hanya 4, 5 buah setiap tangkainya. Untuk memanen menjadi buah kelapa tua yang bisa dimanfaatkan harus menunggu 3-4 bulan dan biasanya dalam satu pohon tidak semuanya buah kelapa muda "bluluk" selamat sampai tua karena serangan hama tupai "bajing". Inilah hasil perhitungan matematika petani, maka begitu keluar manggar tidak dipelihara jadi buah tetapi dipotong kompas manggar disadap niranya. Jadilah gula kelapa dan menghasilkan uang yang jika diperhitungkan mulai keluar manggar hingga selesai mengeluarkan nira bisa 5 x 10 kali lipat jika dibandingkan dengan buah yang dihasilkan pada 3 bulan berikutnya saat buah kelapa tua dan siap dipetik.


Memanjat Kelapa, menderes badeg Sembari Ura-ura...
Warga pedusunan Lor Mangu di sekitar Gunung Kuli pada umumnya setiap akan memanjat kelapa sudah mempersiapkan tembang untuk dilantunkan diatas pohon kelapa atau istilah lokalnya Ura-ura. Sambil memanjat kelapa, langkah demi langkah sampai ke atas dan sambil mengupas kelopak bunga "mancung" dan memotong tangkai malai bunga, keluarlah lantunan suara lantang dan merdu yang dikumandangkan oleh Penderes. Ura-ura sekar mocopatan yang dikumandangkan terdengar dari kejauhan Inilah salah satu lirik Serat Dandang Gulo :

Lir sarkara, wasianing jalmi
Ambudiya budining sasatnya
Memayu yu buwanane,
Ing reh hardaning kawruh,
Wruhing karsa kang ambeg asih,
Sih pigunane karya,
mBrasta ambeg dudu,
Mengenep nenging cipta,
Wruh unggayaning tindak kang ala lan becik,
Memuji tyas raharja.

Disamping pekerjaan yang menenangkan jiwanya, bahaya mengancam setiap saat musim penghujan tiba. Jika penderes memasang bumbung di sore hari, dia harus memanjat kembali pada pagi harinya untuk mengambil nira yang sudah penuh. Jika tidak diambil, maka berarti akan membuang nira sia-sia dan tidak mendapatkan uang. Adakah teknologi alternatif yang bisa dikembangkan di pedesaan untuk membantu petani penderes...?

Jika di Eropa ada pipanisasi penyadapan getah Maple semacam pohon penghasil cairan bahan baku syrop, di sebagian Jawa Barat petani Aren menggunakan pipa slang, kenapa di Gunung Kuli masih tetap mempertahankan tradisional memanjat pohon kelapa tinggi-tinggi tanpa pengaman... .kenapa tidak menggunakan selang, kenapa tidak menanam pohon Aren yang hasil niranya 5-10 kali lipat dibandingkan nira kelapa..?

Kecelakaan Penderes Jatuh, nir Alat Pengaman Memanjat, nir Teknologi Penyadapan Nira
Adikku Tumar seorang Petani Penderes Dsn. Gelap - Podosoko adalah salah satu korban sebagai penderes badeg kecelakaan jatuh dan meninggal pada awal tahun 2010. Dia jatuh yang kedua kalinya. Kecelakaan  yang pertama secara kebetulan dibawahnya tanah sementara diolah yang kondisi tanahnya gembur sehingga badan masih selamat, sedangkan yang kedua jatuh menimpa tanah sudah lama diolah dan nyawanya tidak terselamatkan. Innalilahi wa inna ilaihi roji'un .... Selamat jalan adikku..
Dia sudah tidak bisa lagi mengumandangkan sekar mocopatan.  Merdu lantunan suaramu habis karena masyarakat di sekitarmu tidak ada yang mampu menciptakan inovasi teknologi untuk memudahkan pekerjaanmu menjadi lebih ringan, efiisien, menghasilkan lebih banyak nira dan jauh dari kecelakaan.  Semoga riwayatmu menjadi inspirasi bagi para cedekiawan untuk menampilkan teknologi penyadapan nira yang konon selalu memakan korban pada setiap musim penghujan tiba. Tegalan  di pedesaan sekitar Gunung Kuli, Ds. Podosoko - Sawangan adalah salah satu aset Pemerintah Daerah Kab. Magelang yang bisa dijual tidak hanya karena nira kelapanya saja, masih banyak yang lainnya untuk mendatangkan devisa...

Tulisan yang terkait per-badeg-an sedang dalam drafting, akan segera terbit...

Jakarta, Februari 2011.