1 Jul 2011

Badminton Teknik Lanjutan (4)

Setelah kita pelajari dasar-dasar latihan badminton seperti tertulis pada 3 seri tulisan terdahulu, selanjutnya kita ulas tentang penerapan dalam permainan yang dikategorikan sebagai Teknik Lanjutan (Advance). Dalam teknik lanjutan ini meliputi : (1) Varisasi Stroke dan (2) Permainan Tunggal (single) dan (3) Permainan Ganda (double). Tentunya masih ada tulisan berikutnya yang tidak kalah penting dalam bermain badminton.


Indonesian players double badminton

1. Variasi Pukulan / Stroke
  • 
    Setelah seorang pemain berhasil menguasai cara memegang raket (gripping), menguasai footwork dan seluruh teknik dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat pelaksanaannya di lapangan, seorang pemain dapat melakukan variasi pukulan. Dalam satu kesempatan tertentu dan posisi tertentu seorang pemain dapat melakukan beberapa jenis pukulan/stroke. Misalnya, setelah melakukan service ball berganti lob, berganti underhand kemudian pukulan overhead, dst.
  • Penguasaan pukulan-pukulan dasar, footwork yang harmonis, kelenturan otot-otot kaki, tubuh, lengan, pergelangan tangan dan refleks yang reaktif akan terasa manfaatnya pada saat bermain beneran (game).
  • Bermainlah sambil berfikir yang disebut taktik yang akan dibahas dalam Bab tersendiri.
2. Permainan Tunggal (single)
  • 
    Sony Dwi Kuncoro, Hongkong 2007
    
    Permainan tunggal adalah dasar dari penguasaan pukulan dan keterampilan teknik pukulan. Prinsip-prinsip bermain single a.l :
    1. Stroke bola dengan membiasakan posisi selalu berada di belakang bola.
    2. Melakukan positioning berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola atau positioning antisipatif arah bola lawan. Maksudnya, melakukan rencana langkah dimana lawan akan menempatkan bola di lapangan kita. Untuk hal ini akan dibahas tersendiri pada tulisan berikutnya, karena kita harus melakukan pengamatan kebiasaan permainan lawan.
    3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.

Diskusi :
  • Penguasaan ketiga hal tersebut di atas, pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat serta memiliki stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.
  • Penguasaan teknik pukulan, stamina prima tidak cukup tanpa didukung pengaturan nafas yang kuat. Stamina dan nafas adalah dua kategori yang berdiri sendiri tetapi saling mendukung.
  • Latihan stamina berkaitan dengan ketahanan otot dalam permainan sedangkan latihan nafas berkaitan dengan supply oksigen dan nutrisi dari paru-paru menuju cel-cel otot untuk dapat bergerak. Semakin energi dikuras untuk gerakan-gerakan ekstrim (smash, flick, lari) maka keperluan nutrisi dan oksigen yang masuk ke otot semakin besar.
  • Beberapa pemain elit kita mis : Icuk Sugiarto, menyarankan untuk memperkuat ketahanan stamina dapat melalui latihan beban. Logikanya, latihan angkat besi memang akan menambah kekuatan otot lengan, otot bahu depan dan belakang serta kedua otot kaki. 
  • Ketahanan stamina dapat dilatih dengan gerakan-gerakan ekstrem secara rutin dan mengkonsumsi gizi yang cukup, seperti halnya jogging rutin setiap pagi hari atau sore hari selama 1 – 2 jam yang sesekali diselingi skotch jump, jumping rope atau set up. Mengkonsumsi sayuran berwarna hijau (bayam, kangkung) dan putih telur atau protein untuk menambah kekuatan otot.
  • Kekuatan nafas dapat dilatih dengan gerakan kaki treatmill dalam ruangan atau lari jogging pada kondisi udara sangat tipis yaitu pada siang hari untuk melatih kekuatan paru-paru memasok oksigen ke seluruh otot tubuh. Latihan kekuatan nafas ini harus dilakukan secara bertahap dari rentang waktu 30 menit, 45 menit, 1 jam sampai 2 jam dan dilakukan secara rutin. Melakukan latihan secara mendadak dalam rentang waktu cukup lama bisa pingsan karena tubuh kekurangan oksigen.
  • Mengingat permainan single sangat menguras tenaga dan stamina prima, maka pola permainan harus berorientasi secepat mungkin untuk mematikan lawan.
  • Permainan single adalah basic penguasaan pukulan dan kerapatan pertahanan bermain, atau dengan kata lain, sebelum terjun dalam permainan double, sebaiknya harus menguasai permainan single, namun dalam hal-hal tertentu pemain single harus adaptasi dalam keharmonisan pola bermain jika akan bermain double karena permainan double perlu kecepatan refleks dan kekompakan bermain. Sering terjadi pada awal karir bermain sebagai pemain single, setelah pada umur tertentu kurang berkembang kemudian justru karir prestasinya menanjak setelah bermain ganda.   

3. Permaian Ganda (double)

  1. Permainan double menuntut footwork yang baik, kelenturan otot tubuh dan refleks serta power yang besar. Seorang pemain double dituntut untuk menguasai jenis pukulan yang cepat, tipis menyusur jaring a.l pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu), disamping pukulan smash untuk mematikan lawan.
  2. Pola permainan ganda dituntut untuk menyerang terlebih dahulu agar lawan mengikuti irama permainan kita.
  3. Prinsip permainan double dalam posisi bertahan (defence) adalah inisiatip pemain mengisi kekosongan lapangan yang menjadi sasaran serangan lawan. Sedangkan pola permainan menyerang (offensif) adalah keharusan untuk memaksa lawan tertekan dan mengikuti irama permainan kita.   

Diskusi :
  • Dalam perkembangan permainan double sekarang ini, kecepatan antisipatif, kekompakan (kerjasama) dan keterampilan drive return smash sangat dominan disamping kekuatan smash yang menempati urutan pertama kemenangan permainan. Bahkan, keterampilan membalikkan situasi permainan bertahan (defence) karena serangan lawan menjadi pola menyerang (offence) sering ditunjukkan oleh pemain-pemain elite pebulutangkis.
  • Untuk mematikan bola lawan harus ada kerjasama merancang pola permainan yang disebut “taktik” yang akan dibahas pada tulisan berikutnya.

Demikian tulisan Badminton Seri Keempat, marilah kita berbagi (sharing) pengalaman dan pengetahuan dalam olehraga badminton untuk menambah khasanah kita semua.
Kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terimakasih bilamana anda merasa kurang setuju dengan tulisan kami. Komentar, kritik dan saran kami terima dengan besar hati.


Selamat berlatih.

Referensi :


  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat


Tidak ada komentar: