26 Jan 2011

Manfaat Ceker Ayam & Telur Ayam Mencegah Hypertensi dan Osteoporosis

Ceker Ayam Kemasan Ala Kadarnya
Jurnal Japan Society for Bioscience Tsukuba baru-baru ini mengungkapkan temuan bahwa ceker ayam punya khasiat buat meredam darah tinggi.

Kandungan zat kolagen (chicken collagen extract) pada ceker ayam setara aktivitasnya dengan obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor. Kolagen ceker ini bisa menurunkan kadar rennin dalam plasma, sehingga tidak mengungkit tekanan darah menjadi lebih tinggi.

Jadi pendekatan darah tinggi dengan diet kini diperkaya lagi oleh kehadiran ceker ayam.
Hakau, Ceker Ayam yang dikemas ala Jepang

Sebelum ini yang diketahui berperan mengendalikan tekanan darah adalah mineral kalium. Itu maka pada mereka yang darah tinggi, asupan buah harus memadai. Tak cukup satu dua kali sehari, melainkan empat porsi buah dan sayur.

Selain ceker ayam, dikutip dari Journal of Agricultural and Food Chemistry, ada temuan yang diungkapkan para ahli dari Universitas Alberta, Kanada, ihwal peran telur ayam bagi pengidap darah tinggi. Telur yang dimasak ternyata berpotensi setara dengan antihipertensi ACE-inhibitor, seperti ceker ayam.

Tergantung bagaimana telur disajikan, menentukan tinggi rendahnya khasiat. Telur yang digoreng lebih tinggi potensi antihipertensinya daripada yang direbus. Campuran putih dan kuning telur lebih berpotensi ketimbang hanya putih atau kuning telurnya saja.

Karena itu, ketakutan berlebihan akan telur perlu dihapuskan. Membatasi bukan berarti sama sekali tidak. Telur adalah sumber asam amino (essential amino acid) paling lengkap.

Keripik Ceker, Rupanya Jelek, Rasanya....guriiihh
Bila tidak mengonsumsi telur sama sekali, kebutuhan tubuh akan delapan jenis asam amino esensial tidak terpenuhi. Tubuh tidak bisa memproduksi asam amino. Kekurangan salah satu atau lebih asam amino menimbulkan sejumlah keluhan dan penyakit. Konsumsi telur dua-tiga kali seminggu bukan larangan.

Temuan lain menyebutkan, mengonsumsi kacang-kacangan juga membantu menekan tekanan darah tinggi (Journal of Clinical Nutrition) karena kacang mengandung lemak tak jenuh yang menyehatkan, selain mineral magnesium (Mg), dan kalium (K) yang tinggi, serta fiber, vitamin, dan antioksidan.

Jadi disimpulkan, pengendalian darah tinggi mungkin cukup dengan DASH (diet approach to stop hypertension) style diet, selain memanfaatkan telur ayam, ceker, serta kacang-kacangan. Sejatinya yang benar itu menu nenek moyang yang sejak dulu memilih diet serupa DASH, ceker, telur, dan kacang-kacangan.

Di Jepang, peninggalan tradisi makan yang menyehatkan dalam kemasan Hakau kini masih diabadikan oleh nelayan di Okinawa.

Telur ayam digoreng (omelet)
Selain di tukang ayam goreng, ceker ayam juga sering dihidangkan bersama baso, seperti di warung mie baso Akung di jalan Lodaya atau bakso. Ceker ayam bisa disantap dalam bentuk Dim Sum. Penampakan lainnya adalah sebagai penambah rasa nasi tim ayam.
Ada yang menentang mengonsumsi ceker ayam, mungkin karena kaki ayam sangat jorok. Ada juga yang bergurau memakan ceker ayam menyebabkan tulisan tangan menjadi sangat buruk. Namun masyarakat tradisional secara empiris menyimpulkan bahwa selain ceker ayam itu enak juga memiliki khasiat gizi, terutama bagi pertumbuhan bayi dan anak-anak.

Di dalam kaki ayam terdapat kulit, otot, tulang, dan kolagen. Kolagen adalah sejenis protein jaringan ikat yang liat dan bening ke kuning-kuningan. Kalau kena panas kolagen akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem. Nah, susunan utama pada ceker ayam adalah asam amino, yakni komponen dasar protein. Di dalam asam amino itu antara lain terdapat glisin-prolin, hidroksiprolin-agrinin-glisin. Kaki ayam juga mengandung zat kapur dan sejumlah mineral. Dengan begitu memang masuk akal juga kalau orang tua kita tetap bertahan untuk menyuguhkan kaki ayam bagi anak-anaknya. Sebab jenis asam amino prolin dan hidroksiprolin serta zat kapur jelas-jelas dibutuhkan dalam pertumbuhan anak.

Kalsium memang memiliki andil besar untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang, termasuk berguna untuk membantu mengatur detak jantung, pertumbuhan otot, mencegah penggumpalan darah dan sebagainya. Selain itu, tubuh juga akan mencuri cadangan kalsium yang dibutuhkan tulang. Hal inilah yang menyebabkan tulang kehilangan kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak bahkan patah. Sering disebut sebagai osteoporosis.

Kenapa terjadi osteoporosis? Di dalam tubuh kita terdapat dua jenis antigen, yang antigenik dan yang imunogenik. Tulang –termasuk gigi– akan mengalami keropos jika kekurangan antigen yang imunogenik, antigen ini banyak dikandung dalam kolagen pada ceker ayam.

Sumber Pustaka :
1. Wikipedia : Insiklopedia bebas, Januari 2011

Manfaat & Bahaya Kolesterol Bagi Tubuh

Kolesterol ialah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Kolesterol diperlukan untuk melaksanakan berbagai fungsi penting, seperti seks, hormon steroid, dan memberikan fleksibilitas untuk sel kita. Namun, bila Anda memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darah, maka anda dapat berpotensi terserang berbagai penyakit- kolesterol tinggi secara diam-diam namun serius mengembangkan beberapa masalah kesehatan Anda.

Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.


Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah.
Kolesterol dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai alternatif LCD.
Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low Density Lipoprotein) saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL (High Density Lipoprotein) merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat daam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kolesterol merupakan bagian dari lemak (lipid) yang sebagian besar diproduksi dalam tubuh tepatnya di hati (sekitar 70%) dan sisanya berasal dari makanan atau diet.

Manfaat kolesterol bagi tubuh berperan penting dalam metabolisme untuk :
  • Membantu pembentukan hormon atau vitamin D
  • Memecah karbohidrat dan protein dan membangun dinding sel
  • Membentuk hormon seks yang penting untuk perkembangan dan fungsi organ seksual

Batasan nilai normal kadar kolesterol menurut NCEP ATP III (National Cholesterol Educational Panel Adult Treatment Panel III) adalah :
  • Kolesterol total : <200 mg/dl
  •  Kolesterol LDL (low density lipoprotein) : <100 mg/dl
  • Kolesterol HDL (high density lipoprotein) : >40 mg/dl
  • Trigliserida : <150 mg/dl
    Bila hasil pemeriksaan kadar lemak memperlihatkan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida, serta diikuti rendahnya kadar kolesterol HDL, maka kita harus mewaspadai meningkatnya kemungkinan terjadi proses aterosklerosis. Kondisi yang disebut dislipidemia (kadar lipid yang abnormal dalam darah) ini merupakan salah satu faktor resiko terjadinya serangan kardiovaskular.
Bahaya Kolesterol Bagi Tubuh
Bila kadarnya dalam darah masih dalam batas normal, jelas berdampak positif bagi tubuh kita. Namun bila sudah melewati batas tersebut, maka dampak negatif yang akan timbul, terutama dalam jangka panjang. Tingginya kadar kolesterol dalam darah akan menyebabkan penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah, yang biasa disebut dengan plak ateroma, dan menyebabkan terjadinya pengerasan, penyempitan atau sumbatan aliran darah di bagian pembuluh darah tempat plak tersebut terbentuk. Kondisi inilah yang disebut dengan aterosklerosis. Bila proses aterosklerosis ini terjadi pada pembuluh darah penting yang berfungsi mengalirkan darah dan makanan ke organ vital seperti jantung dan otak, maka fungsi kedua organ itu akan terganggu bahkan bisa berakibat fatal.
Manifestasinya bisa berupa : : nyeri dada (angina pectoris), gangguan irama jantung (arrythmia), serangan jantung akut (acute myocard infarct), bahkan sampai henti jantung (cardiac arrest) Otak : serangan otak (stroke), yang bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
Melihat betapa seriusnya dampak yang bisa ditimbulkan oleh kondisi hiperkolesterol dalam jangka panjang, sangat penting dan dianjurkan untuk secara rutin memeriksakan kadar kolesterol kita.

Untuk mempertahankan kadar kolesterol dalam kondisi normal tentu tidak mudah. Kita dianjurkan menerapkan pola hidup sehat, pola makan sehat dan rutin olahraga. Sedangkan bagi yang sudah dalam kondisi dislipidemia, dianjurkan untuk melakukan perubahan pola hidup sehat (Therapeutic Life-style Changes) serta berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Selain itu, dianjurkan melakukan medical check-up rutin, paling tidak setahun sekali, untuk mengetahui kadar kolesterolnya dan mendapatkan informasi medis sejak dini yang berhubungan dengan kolesterol. Pada akhirnya, kembali kepada kita sendiri untuk menjadikan kolesterol sebagai sahabat yang bermanfaat atau menjadi musuh yang harus diperangi.


 
tinggi sering disebut dengan istilah Hypercholesterolemia, yang didiagnosis bila Anda memiliki terlalu banyak kolesterol yang beredar dalam darah. Bila hal ini terjadi secara terus-menerus, kolesterol dapat menumpuk pada dinding peredaran darah dan menjadi flek tebal. Proses ini dikenal sebagai atherosclerosis, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke jantung atau daerah lain dalam tubuh, mencegah oksigen dan gizi diserap tubuh. Jika aliran darah ke jantung atau otak diblokir oleh kolesterol tinggi, maka dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Dua Sumber Utama Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat berasal dari dua sumber utama: hati Anda dan dari diet. Meskipun program diet merekomendasikan/menyarankan tidak mengkonsumsi lebih dari 200 mg kolesterol dalam sehari, namun tubuh kita telah membuat kolesterol lebih banyak dari yang diperlukan tubuh setiap hari.

Kolesterol yang dibuat oleh hati, juga dikenal sebagai kolesterol endogenous. Jumlah kolesterol endogenous tinggi, biasanya akibat dari kondisi penyakit tertentu (seperti diabetes atau hypothyroidism) atau dari gen. Terkadang, jika Anda mengobati suatu penyakit, mungkin Anda dapat menurunkan tingkat kolesterol Anda. Tetapi jika anda memiliki orang tua atau saudara kandung dengan tingkat kolesterol tinggi, ada kemungkinan bahwa Anda mungkin juga mendapatkan kolesterol tinggi di masa mendatang.

Exogenous kolesterol merujuk kepada kolesterol yang berasal dari luar tubuh. Ini biasanya disebabkan oleh diet yang meningkatkan jumlah lemak jenuh dan kolesterol. Mungkin makanan dalam program diet adalah makanan cepat saji, pastries, dan daging. Dengan mengurangi jumlah lemak dan kolesterol Anda konsumsi sehari-hari, Anda mungkin dapat menurunkan kolesterol Anda. Beberapa makanan dapat menyebabkan tingkat kolesterol tinggi - namun beberapa obat juga dapat menyebabkan kolesterol Anda meningkat.


Sumber Pustaka :
1. Wikipedia, 2010, Kolesterol 
2. dr Widodo Judarwanto SpA, Children Allergy clinic dan Picky Eaters Clinic Jakarta.

25 Jan 2011

Misteri Piring Terbang (Unidentified Flying Object)




Tapak Bekas Pendaratan UFO (Crop-Circle),
23 Januari 2011 Berbah, Yogyakarta
 UFO dan Makhluk Angkasa Luar (A 'll 'Inn) sudah dikenal sejak 6000 SM. Zaman Fir'aon (Pharaoh) Mesir kuno Alien diabadikan dalam situs artefak dan peninggalan teknologi Alien dibuktikan dengan lukisan-lukisan atau bangunan yang rumit tidak mungkin dibuat oleh manusia saat itu. Beberapa jejak Ufo dan Makhluk Luar Angkasa (Alien) memang ada, tetapi tidak menutup kemungkinan kelemahan-kelemahan argumen itu timbul . Radar kita tidak pernah mendeteksi adanya spaceship yang memasuki atmosfir Bumi. Meski ada ribuan saksi mata yang pernah melihat kemunculan ufo, tetapi bentuk gambar Ufo tidak sama. Sulit untuk di bayangkan, ketika para mahkluk luar angkasa / Alie tersebut keluar di angkasa dengan berbeda-beda pesawat setiap harinya.
Benda Terbang Aneh (disingkat BETA; identik dengan makna dari istilah bahasa Inggris: Unidentified Flying Object disingkat UFO) atau sering kali disebut sebagai benda terbang tak dikenal adalah istilah yang digunakan untuk seluruh fenomena penampakan benda terbang yang tidak bisa diidentikasikan oleh pengamat dan tetap tidak teridentifikasi walaupun telah diselidiki, (Wikipedia, 2010)

Sekarang ada tidaknya mahkluk luar angkasa tersebut di serahkan pada opini para pembaca
Alien, makhluk ruang angkasa,
Foto NASA, 1985


Penampakan UFO, Mexico 1963
Alien yg terlukis dlm artefak Mesir Kuno
Alien yg tertangkap manusia 1980-an, USA 
Hanuaebu, UFO zaman NAZI
Meski crop circle di persawahan Berbah, Sleman, masih dalam penyelidikan polisi, Komunitas UFO Indonesia (UFO-Indonesian Community), sudah memastikan lingkaran tersebut bukan jejak UFO alias buatan manusia. Kesimpulan ini dibuat setelah tim dari UFO-IC meneliti crop circle itu dari dekat.

Ketua yang juga pendiri UFO-IC, Michael Gumelar, mengatakan, dari foto yang diambil Bondan, anggota UFO-IC, dapat terlihat padi-padi tersebut rebah karena tekanan.

"Bahkan ada bekas padi dicabut pake tangan," kata Michael saat dihubungi detikcom, Selasa (25/1/2011).


 

Proyek UFO sudah dikembangkan negara Jerman di bawah pemerintahan Nazi yang diberi nama Hanuebu.  Kemungkinan Nazi Jerman jaman dahulu pernah melakukan kontak dengan bangsa alien dan mengadopsi salah satu teknologi mereka salah satunya yaitu pesawat anti gravitasi (Pesawat UFO).  Haunebu atau UFO versi Jerman merupakan proyek rahasia Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler, yang digarap sewaktu perang dunia ke II. Haunebu mengadopsi teknologi alien dengan sistem Anti-Gravitasi, yang konon Alien memang pernah mendarat di Jerman dan berkerjasama dengan pemerintahan Jerman. Banyak foto2 alien sedang bersalaman dengan pihak Nazi Jerman di beberapa buku tentang perang dunia ke II sebagai bukti Pemerintah Jerman bekerjasama dengan Alien. Banyak teknologi rahasia yang berhasil diadopsi, dari senjata gelombang suara, laser, awan panas buatan, bom robot, peluru penembuas baja, roket elektromagnetik, paralyzing ray, dan beberapa jenis senjata lainnya, bahkan hingga teknologi mesin waktu, yang disebut ”Die Glocke”, atau ”The Bell” yang memang bentuknya mirip lonceng. Die Glocke merupakan salah satu senjata rahasia milik Jerman yang belum ada tandingannya.

Proyek Haunebu di tahun 1939 berusaha membuat electro-magnetic-gravitic engine yang diupgrade dari Hans Coler’s free energy machine ke dalam enery converter untuk menghasilkan medan putaran elektromagnetik yang mampu berpengaruh pada gravitasi dan mengecilkan massa.  Namun, proyek UFO Jerman ini terhenti akibat Nazi kalah perang dengan sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS). Kekalahan NAZI, maka teknologi Jerman menjadi rebutan antara USA dan Sovyet. USA mengusung ilmuwan teknologi dan Sovyet mengusung praktisi teknologi sehingga secara fisik Sovyet selalu lebih duluan mengorbitkan hasil karyanya dan USA lebih duluan me,polulerkan hasil temuann keilmuannya.  Beritanya, rancangan dan ide UFO Jerman telah berpindah tangan ke AS dan mencoba dikembangkan. Lalu benarkah UFO yang sering nampak itu UFO "made in" AS, belum ada yang membuktikan.


Kembali ke Crop Circle di Berbah - Yogyakarta dan di Tegalrejo - Magelang, Menurut pakar, crop circle yang asli adalah bukan patahan, tetapi seperti dilayukan pada bagian batang ilalang, gandum ataupun padi. Sehingga tanaman jenis ini seperti layu dan bukan patah, pada jarak yang relatif sama ketinggiannya.

"Yang asli (jejak UFO) menggunakan teknologi pemanasan," kata Michael menambahkan crop circle di Sleman bisa saja dibuat ketika masyarakat tidur malam hari.

Dia mengatakan, crop circle dengan teknologi pemanasan itu belum bisa dilakukan manusia di bumi.

"Manusia bumi, karena teknologinya belum mumpuni, maka saat membengkokkan sejenis ilalang, gandum ataupun padi, maka terlihat batangnya patah dan hasilnya ketinggian patahnya tidak teratur," ujar Michael menambahkan hal itu sebagaimana yang terjadi di Sleman.

Meski bukan crop circle asli, Michael mengatakan, fenomena di Sleman baik untuk menumbuhkan awareness bahwa ada kehidupan lain di luar angkasa. (detik.com , 25/1/2011)



21 Jan 2011

TRAWANG RIWAYATMU DULUU.....

Ngluku & nggaru dan ritual "bedah sawah" adalah pamandangan sebelum tandur
Warga Kec. Sawangan di Jakarta (dulu) mempunyai Wadah Paguyuban Bernama "Trawang" Sayang wadah tempat menumpahkan uneg-uneg dan nostalgia bagi para sepu tempo doeloe, hanya seumur jagung....

Pada tahun 1993/1994 saya dan teman-teman di Jakarta yang berasal dari Kec. Sawangan membentuk wadah paguyuban bernama Trawang yang berarti Trah Sedulur Sawangan yang didukung oleh para sepuh dan pinisepuh yang sudah lama tinggal di Jakarta kala itu. Manfaat paguyuban ini sangat besar dan sudah dirasakan oleh semua yang terlibat. Disamping sebagai pengikat tali silaturahmi juga menjadi forum komunikasi antar sesama migran dalam berbagai hal a.l dukungan karir, informasi lowongan pekerjaan dan membantu pemikiran program pembangunan ekonomi di pedesaan Kec. Sawangan.

Pada tahun 1990, saya secara kebetulan baru saja mutasi kerja dari Ujung Pandang (Makasar) ke Jakarta dan tinggal di rumah Bapak Ir. Sutrisno Darmodihardjo seorang asli Dsn. Bayat - Klaten di Pasar Minggu - Jaksel. Kantor saya di Departemen Kehutanan di Gedung Manggala Wana Bhakti, Senayan - Jakarta Pusat.
Suatu saat saya mau pulang kantor melewati Lobby Gedung Manggala Wana Bhakti, lewatlah Sdr. Muhamad Nadhir alumnus Fak Geologi UGM kelahiran Kali Tengah Desa Gondowangi , Kec. Sawangan.  Pembicaraan sampai kepada kesimpulan bahwa dia akan ikut pulang ke rumahku di Pasar Minggu - Jaksel di Jl. Kemuning Raya No.11 Pasar Minggu. 

Getuk, gatot, tiwul adalah makanan ndeso yg selalu hadir dalam
pertemuan-pertemuan Pengurus & Anggota Trawang
Rumah tersebut adalah rumah kakaknya Bapak Ir. Sutrisno D. yang secara kebetulan beliau mutasi dari kantor Manggala Wana Bhakti ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Oleh karena anaknya ada yang sekolah di SMA 8 Pasar Minggu, maka saya diminta tinggal di rumah tersebut sekaligus mengawasi dia.
Sdr. Muhamad Nadhir pada saat itu tinggal di Condet dan bekerja di Konsultan Perpetaan di kawasan Tebet. Pertemanan semakin dekat dan akhirnya dia memutuskan pindah jadi serumah dengan saya di Pasar Minggu. Pertemanan merembet kepada teman-teman sepantaran dia dan kenal warga yang berasal dari Kec. Sawangan - Magelang migrasi ke Jakarta yaitu : Drs. Suteko (Piyungan), Drs. Didik (Wonolobo), Witoro (Kentengsari) dan Mbak Susi (Piyungan). Pada awalnya pertemanan sekedar saling memperkenalkan teman lain dan menyambangi kantor masing-masing. Selanjutnya ada idea untuk membentuk wadah paguyuban yg mencakup satu kecamatan Sawangan. Secara kebetulan saya masih jomblo, jadi bisa menyambangi siapa saja sedulur Sawangan yang dikenal, dimana pun berada di kawasan Jabodetabek.  Perkenalan sesama migran urbanisasi semakin luas dan muncul idea untuk membentuk "wadah paguyuban".
Sawah Kulon Omah, subur makmur kang sarwo tinandur
Suatu saat saya mendekati Bapak Drs. Sukarno Karnain (Kabag Keuangan INHUTANI-I)  piyantun  kelahiran Kentengsari yang aku kenal dari teman di INHUTANI-I. Pembicaraan dengan beliau sampai kepada idea untuk membangun wadah paguyuban meneruskan aspirasi para migran urbanisasi tesebut diatas. Gayung bersambut, beliau ternyata mempunyai 2 saudara kandung yaitu Ir. Sukarso Karnain (Pejabat di Bina Marga)  dan Drs. Sukarto Karnain (Pejabat di Dep. Transmigrasi).  Dari Bapak-bapak tersebut, ditemukan nama-nama beken warga Sawangan yang sudah lama tinggal di Jakarta seperti Drs. Kafrawi, MA (Sekjen Depag, dari Gadingsari),  DR. Herjuno (Nasri), Drs. Ahmad (Kentengsari), Drs. Tepung (Piyungan), dls.
Pertemuan pertama kali sekaligus pembentukan Wadah Paguyuban dilaksanakan di rumah Bapak Sukarno Karnain di kawasan Cinere yang lokasinya berada di Jakarta bagian selatan Provinsi Jawa Barat. 

Persiapan Pembentukan Paguyuban
Awal tahun 1993 saya mengundang pertama kali pada hari Minggu teman-teman di Pasar Minggu membahas rencana pokok paguyuban, pola rekrutmen anggota dan nama wadah paguyuban. Pembahasan cukup "gayeng" karena yang paling banyak dibicarakan dalam pertemuan justru riwayat masing-masing sewaktu masih sekolah di SMP, SMA dan keanekaragaman profesi dan umur. Tidak ada hasil konkrit secara organisasi dalam pertemuan perdana ini.
Pertemuan kedua berselang 4 bulen berikutnya pada bulan puasa dengan acara buka puasa bersama di Pasar Minggu. Saya mengundang lebih banyak anggota berdasarkan masukan dari para teman-teman urban. Pembahasan sangat efektif dan menghasilkan agenda untuk 2 sampai 3 bulan kedepannya dalam rangka pembentukan wadah paguyuban. Rencana beberapa alternatif tempat pertemuan, orang-orang yang diundang, nama paguyuban, model forum yang akan dilakukan dan peralatan yang harus dibawa di lokasi pertemuan dengan target pertemuan yang akan dilaksanakan bisa sukses. Secara konsep, persiapan untuk mencapai target sudah matang.
Berikutnya adalah "saya bergerilya" mendekati Bapak-bapak yang sekiranya bersedia ditempati sebagai tempat pertemuan yaitu pertama di Kebayoran Lama dan kedua di Cinere. Ditetapkanlah  lokasi pertemuan di rumah Bapak Sukarno Karnen. Kemudian undangan mulai dibuat, semua adalah pengurus untuk membantu kegiatan administrasi dan gethok-tular menyampaikan undangan pertemuan. 

Pertemuan Pembentukan Paguyuban    
Pertemuan dilaksanakan di Rumah Bapak Sukarno Karnen Cinere pada bulan September 1993. Tidak dinyana-nyana, dengan mengandalkan gethok-tular, yang hadir fantastis, mencapai 30 orang dari berbagai kalangan, umur dan profesi. Bapak Sukarno Karnain adalah orang yang sangat baik hati, dermawan dan konsisten dalam menjalani hidup berasal dari  kampung dan tetap setia "ngendikan" menggunakan bahasa Jawa Halus.
Hidangan ala kampung pun menjadi pemandangan yang tak terduga sebelumnya seperti gathot, thiwul, gethuk parut dan pecel. Suasana pertemuan bak reuni bagi beliau-beliau yang pada zaman mereka sekolah harus berangkat dari rumah di kawasan Kec. Sawangan berjalan kaki menysuri jalan tanah dan melewati jembatan bambu Kali Pabelan di Surodadi atau Gunung Lemah yang sering banjir pada saat musim penghujan. Para orang tuanya yang hidup sebagai petani menyerahkan sepenuhnya semangat dan kemampuan anaknya menempuh sekolah terdekat yaitu Kota Muntilan. Saat itu kendaraan umum belum dijumpai. Akses jalan tanah yang menghubungkan Kota Blabak menuju Banyuroto di ujung lereng G. Merbabu dan Wonolelo di lereng G. Merapi kadang dilewati truk milik Pengusaha angkutan barang dari Kota Muntilan. 
Bapak-bapak pinisepuh saling mengenang pada saat banjir K. Pabelan di Gunung Lemah atau Surodadi harus berjalan kearah barat menuju Dsn. Blangkunan dimana terdapat jembatan kereta api melintang di K. Pabelan yang pasti bisa digunakan untuk menyeberang Kali Pabelan dikala banjir. Mereka riuh rendah berkelakar mengenang masa sekolah khususnya pada masa sekolah di tingkat SLTP atau SLTA di Muntilan.
Disepakati nama paguyuban adalah Trawang diambil dari Trah Sedulur Sawangan. Kenapa Trah? Oleh karena nama Sawangan adalah trademark daerah Lembah dan Lereng Merbabu dan Merapi yang mencakup aliran Sungai Krasak, S. Mangu, S. Dadar di Kec. Sawangan dan sebagian Kec. Mungkid. Dengan demikian jika dibatasi wilayah administratif Kec. Sawangan, akan terbatasi hanya sampai Dsn. Wonolobo dan Dsn. Piyungan di batas bagian barat dan batas bagian timur sampai di Wonolelo dan Banyuroto.

 Pertemuan berikutnya adalah di Kebayoran Lama dan pertemuan ketiga adalah di Rumah Bapak Tepung di Petukangan Utara Ciledug.  Pertemuan semakin gayeng karena disamping membahas penyempurnaan AD/ART, forum paguyuban sudah melangkah kepada saling memberi informasi lowongan pekerjaan, sharing tukar informasi dalam meniti karir seseorang karyawan dan membahas program kontribusi migran Jakarta terhadap pembangunan Kec. Sawangan. 
Hasil konkrit forum komunikasi adalah masuknya beberapa orang anggota (perempuan) di Asuransi Jiwa dari dukungan  sesepuh (Pejabat Asuransi Jiwa Jakarta Pusat) dan pengiriman pemuda Desa Sawangan (4 orang) untuk dikirim ke Perusahaan Persuteraan Alam di Sukabumi. Dan masih banyak lagi program paguyuban yang akan dilakukan.

Sayang, paguyuban tidak berumur panjang berbarengan dengan kesibukan para penginisiatif sekaligus pengurus muda. Saya sendiri desersi dari Dephut ke perusahaan swasta hingga sekarang, Sdr. Muh. Nadhir berkeluarga dan harus ikut pindah ke Wonosari mengikuti karir istrinya hingga sekarang, Didik Istiana pindah pekerjaan dari Kuningan menjadi karyawan LSM Kemanusiaan dan Suteko semakin padat acar belajar mengajar.
Tamatlah riwayatnya... ohh ... Trawang... akankah ada penerus yang bisa membangkitkan kembali....??? 





8 Jan 2011

MERAPI MELETUS

Antara Mitos, Fakta Sejarah dan Kawruh Ngelmu Kawaskithan Jawi yg Menyerempet Syirik Secara Islam 



Bagi Keraton Yogyakarta, Merapi menjadi simbol kosmologis yang membentuk poros sakral Utara-Selatan. Puncak Merapi sebagai poros Utara yang kemudian ke Laut Selatan melintasi Monumen Tugu di dekat Stasiun Kereta Api terus melintas Jalan Malioboro.
Merapi Membawa Kemakmuran Warga Sekitarnya
Garis kosmik Poros Utara-Selatan itu membentang ke Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta menuju Alun-Alun Selatan. Selanjutnya, garis itu melintas ke Bantul sebelum akhirnya menuju Laut Selatan yang dalam masyarakat Jawa diyakini di bawah kekuasaan Nyi Roro Kidul. Konon, penguasa Laut Kidul itu menjadi selir setiap Sultan Yogyakarta. [nic]

Mitos yang hidup di tengah masyarakat sekitar Gunung Merapi, disana ada kekuatan Sang Penunggu, yaitu Romo Permadi dan Kyai Sapu Jagad. Gunung Merapi dipercaya sebagai pusat kerajaan mahluk halus, sebagai “Swarga Pangrantunan”.
Konon, sebelum kehidupan manusia, keadaan dunia miring tidak stabil. Batara Guru memerintahkan kepada kedua Empu (Rama dan Permadi) untuk membuat keris, sebagai pusaka pusatnya tanah Jawa agar dunia stabil.
Namun belum lagi selesai, keburu mengutus para Dewa untuk memindahkan gunung Jamurdipa yang semula berada di Laut Selatan ke Pulau Jawa bagian tengah, utara Kota Yogyakarta (sekarang) dimana kedua Empu tersebut sedang mengerjakan tugasnya.
Karena bersikeras berpegang pada tugas Bathara Guru, serta tidak mau memindahkan kegiatannya, maka terjadilah perang antara para Dewa dengan kedua Empu tadi yang akhirnya dimenangkan oleh kedua Empu tersebut.
Mendengar kekalahan para Dewa, Batara Guru memerintahkan Batara Bayu untuk menghukum keduanya dengan meniup Gunung Jamurdipa. Gunung itu terbang diterpa angin besar ke arah utara dan jatuh tepat di atas perapian dan mengubur mati Empu Rama dan Permadi. Namun sebenarnya dia tidak mati hanya berubah menjadi ujud yang lain dan akhirnya menguasai kraton makhluk halus di tempat itu.
Sejak itu lah arwah kedua Empu tsb diatas dipercaya untuk memimpin kerajaan makhluk halus di Gunung Merapi itu.

Ilustrasi diatas sering kita dengar atau kita baca tulisan-tulisan para pendahulu khususnya mereka yang masih erat kaitannya dengan keberadaan Keraton Ngayogjakarto Hadiningrat dengan segala kekuatan mistisnya.




  
Disadari atau tidak masyarakat di sekitar G. Merapi telah melihat tontonan realita suguhan yang terlalu indah manakala G. Merapi dalam kondisi tanpa selimut awan dan berbalut untaian rimba menghijau. Namun tontonan indah berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan manakala G. Merapi memuntahkan isi perutnya berupa lava panas bahkan material pyroclatic terdiri dari material halus bersuhu super tinggi dengan bentuk menyerupai awan, yang disebut “wedus gembel”. Semua yang terlewati hangus tanpa sisa terkecuali mereka yang dikehendaki oleh Yang Maha Kuasa, maka ia tetap tegar segar sentosa untuk menjadi saksi hidup dan mengabarkan kepada anak keturunannya akan kehebatan Sang Giri.

Merapi Mengamuk, 5 November 2010

Fakta sejarah telah mempertontonkan adanya mitos yang menjadi kenyataan, adanya misteri yang tidak bisa dinalar dan terjadi di depan mata kepala mereka.
Sebagian mereka pada mengucapkan kebesaran Ilahi Maha suci Tuhan dengan segala kebesarannya. Dan ada sebagian dari mereka yang melakukan suatu ritual sesuai kepercayaan yang dirasakan telah menyatu antara kehidupan dirinya dan alam di sekitarnya yang telah menghidupinya. Kepasrahan kepada Alam yang tidak dibarengi dengan nalar sehat ternyata belum sempurna. Fatalistik untuk menerima akibat berupa kematian dan akibat hidup selamat sudah lebih lekat dibandingkan harus mengikuti kehendak nalar keilmuan. Akhirnya, sebagian dari mereka pun benar-benar tidak selamat alias menjadi kurban keganasan wedus gembel material muntahan kepundan gunung.

Kenapa mereka sangat percaya bahwa alam gunung lebih dirasakan sebagai pelindung dalam hidupnya? Jawabnya karena adanya fakta kejadian-kejadian mistis sekitar menjelang meletusnya Merapi seperti catatan di bawah :
  • Masyarakat sekitar G. Merapi terkenal sebagai pekerja, petani ternak dan petani sawah/ladang yang gigih, kuat bekerja dan ulet serta suka melakukan tirakat. Diantara mereka yang hidup sebagai pelaku usahatani yang handal, sebagian dari mereka ada yang menjalankan tindak kepercayaan yang menyerempet sisi keimanan yang berbau tahayul untuk menumpuk harta kekayaan secara tidak wajar.
  • Sederet desas-desus yang beredar dan dianggap peristiwa wajar adanya seseorang yang telah meninggal dan kembali lagi ke dunia dalam kondisi tidak 100 % normal, di alam sana melihat orang-orang sedaerahnya yang sewaktu hidup di dunia, ternyata menjadi jembatan membara atau pekerja memanggul barang berat di dunia dedemit G. Merapi. Inikah ilustrasi neraka..bagi manusia pemeluk ajaran syetan!!
  • Tercatat dalam ingatan peristiwa menjelang meletusnya G. Merapi yang diikuti banjir lahan tahun 1970, pada suatu siang menjelang turun hujan warga masyarakat Dsn. Dukoh dan Talun Kec. Dukun seperti dihenyakkan oleh seorang tua agar mengungsi kearah yang aman dari alur banjir lahar dingin. Bersamaan dengan itu, diatas K. Pabelan terlihat gerombolan burung yang begitu banyak dan membentuk hampir seperti awan hitam terbang menyusuri K. Pabelan menuju kearah barat. Dalam waktu sekejap pada malam harinya, datang banjir lahar dingin menyapu Pasar Talun dan rumah-rumah penduduk di sekitarnya hingga setinggi bubungan. Keanehan terjadi, batu besar telah masuk kedalam rumah yang kondisinya terkunci dari luar. Juga 2 (dua) ekor kerbau yang semula ditambatkan di dalam kandang telah tergantikan dengan batu-batu besar dalam kondisi palang kayu di depan kandang masih tertutup. Secara nalar seharusnya aliran lahar dingin akan menuju kearah jalan Talun – Muntilan, tetapi yang terjadi justru aliran lahar dingin kembali ke aliran K. Pabelan melalui gang diantara perumahan warga.
  • Warga di sekitar alur K. Pabelan juga sering melihat adanya pemandu/kepala banjir berupa segumpal api yang menelusuri alur sungai bahkan menerjang apapun yang dilewati tanpa memandang apakah alur yang dilewati kondisi tanah lebih tinggi. Arah banjir lahar dingin akan selalu mengikuti arah gumpalan api kepala banjir.
  • Masih segar dalam ingatan meletusnya G. Merapi 5 November 2010, keanehan terjadi di perkampungan sekitar puncak Merapi pada 4, 5 hari sebelumnya, warga setempat menyaksikan fenomena un-logical, dimana ribuan batu-batu sebesar gajah dan rumah yang terdapat di jalanan, pelataran rumah dan tegalan, semuanya lenyap tanpa adanya banjir atau penyebab dorongan fisik apapun.
  • Selayaknya warga pedesaan bahwa untuk memasak di dalam tungku selalu memanfaatkan kayu. Keanehan terjadi, kayu-kayu yang diambil dari sisa-sisa banjir ternyata pada malam harinya pada warga di-”primpeni” (jw : ditemui seseorang dalam mimpi) agar kayu-kayu dikembalikan ke Kali tempat memungut semula.
  • Keanehan pun menimpa para penambang pasir yang nekat mengambil pasir di K. Pabelan beberapa hari setelah meletus G. Merapi, pasir sudah diangkut dan dijual ke daerah Semarang. Sopir truk diprimpeni agar pasir dikembalikan ke tampat asalnya. Maksud hati akan mencari sesuap nasi, justru modal hilang di perjalanan untuk mengangkut kembali pasir ke tempat penambangan.


Kedahsyatan Energi Merapi, Dsn Argomulyo Kini telah Menjadi Padang Pasir
Betapa Besar Material yg Dibawa Wedusgembel Dalam Tempo Sekejab 
 
Merapi telah meletus tgl 26 Oktober 2010 dan 5 November 2010 meninggalkan pilu yang mendalam. Lebih dari 200 orang meninggal dan hilang, 250.000 orang mengungsi, kerugian usahatani mencapai Rp.4,7 triliun, 250 KK terpaksa transmigrasi karena kampung halamannya sudah rata tertimbun material vulkanik. Sementara tanah pertanian nan subur makmur tidak bisa ditanami sampai beberapa musim kedepan karena kandungan sulfur pada abu pasir mencapai > 5 % menunggu unsur kimia tersebut lapuk. Setelah itu warga mulai menata kembali asa di depan mata. 

Sabo Dam Selatan Dsn Bendo - Kec.Dukun sudah penuh lahar dingin, sungai jadi  
padang pasir , material mbleber ke perkampungan dan sawah (Nov-2010) 

Menyedihkan, Kondisi Jumoyo Pasca
Tertimpa Lahar Dingin, Febr 2011
 Harus bagaimana akal sehat menyikapi fenomena alam menyeramkan yang terjadi di depan mata?
  • Bagi masyarakat yang berpendidikan cukup dan keimanannya kuat, fenomena alam adalah bahan refleksi pencerahan pola pikir untuk menelaah perbedaan antara keimanan terhadap ajaran Ilahi dengan liku-liku adat budaya yang tidak boleh dicampur-aduk dalam menelusuri pernik-pernik keunikan budaya hasil olah pikir manusia dengan ajaran Wahyu Ilahi. Fenomena alam adalah bukti keagungan Sang Kholiq, sekaligus merupakan ayat Tuhan yang tidak tertulis yang langsung bisa dibaca dengan nurani seluruh ummat di dunia. 
  • Bagi masyarakat awam yang tingkat pendidikan dan penalarannya sangat kurang, maka pola berfikirnya cenderung berpegang pada pengamatan lintasan sesaat yang bisa dilihat secara fisik. Kekuatan alam di sekelilingnya akan dianggap sebagai bagian dari hidupnya sengan segala keyakinan yang tumbuh dari dalam kalbunya. Daya pemikiran yang kurang terlatih secara cerdas bisa jatuh pada tindak tahayul yang menyesatkan. Para cerdik-cendekiawan harus bisa memahamkan kepada mereka, mana ajaran agama dan mana fenomena yang harus disikapi secara nalar yang sehat, tanpa harus mengorbankan diri dari peristiwa yang seharusnya dihindari. Dengan demikian secara keseluruhan akan terbentuk masyarakat yang agamis tanpa harus meninggalkan bentuk-bentuk budaya yang harus dilestarikan.
  • Kawruh ngelmu kawaskithan adalah falsafah bathiniyah yang bersumber dari karya budidaya para pendahulu kita dalam mengenal dirinya sendiri dan kekuatan alam di sekitarnya guna memperoleh ketenteraman bathin dalam menjalani kehidupan dunia. Yang perlu diperhatikan, adalah pengakuan terhadap makhluk halus adalah sah-sah saja karena makhluk halus adalah ciptaan Tuhan juga, namun pengakuan tersebut tidak boleh berlebihan bahkan sampai pada pengakuan sebagai pelindung diri dan akhirnya mengabdi/menyembah. Jika kondisi demikian, hal ini merupakan tindakan syirik yang berarti menyekutukan Tuhan dan berarti pula dosanya tidak akan diampuni Tuhan Yang Maha Esa. Namun, penolakan ajaran demikian juga tidak boleh berlebihan bahkan takabur bahwa makhluk halus itu tidak ada, tempat-tempat khusus itu harus dirusak, dls, karena Tuhan tidak menyukai tindakan manusia yang berlebihan.
  • Sebagian kecil dari mereka ada yang tulen Penganut Kepercayaan Tahayul yang bertumpu dari kebudayaan asli Jawa, yang konon nenek moyangnya masih berfaham animisme & dinamisme. Seluruh hidupnya untuk mengabdi kepada Roh-roh dan Benda yang dipercaya sebagai Penunggu Sungai, Gunung, Batu-besar, dll, sekaligus sebagai pelindung dirinya dalam kehidupannya. Fenomena kejadian gunung meletus mereka percaya sebagai Maha Karya Makhluk Halus Kerajaan G. Merapi yang dipimpin oleh Empu Rama & Empu Permadi beserta Para Punggawanya. Oleh karenanya ritual pengorbanan kepada Punggawa Kerajaan Makhluk Halus di tempat-tempat khusus adalah kewajiban karena berkat bantuannya mereka diselamatkan dalam hidupnya.
    Fenomena kebatinan demikian, perlu waktu memahamkan kepada mereka secara terus-menerus membimbing secara lintas generasi guna menyadarkan yang bersangkutan bisa mengikuti ajaran Wahyu Ilahi secara benar.
Kesimpulan diskusi,  kita dituntut untuk menjalankan kehidupan duniawi dan uhrowi secara berimbang. Maksudnya tidak berlebihan dalam mengakui kedahsyatan keberadaan makhluk halus yang diberikan kelebihan Tuhan berujung pada pengabdian kepada menyekutukan Tuhan atau syirik. Juga kita tidak boleh melakukan  penolakan keberadaan makhluk halus yang menjurus kepada “takabur”, yang berujung pada kekhilafan dan mencelakakan dirinya sendiri.
Jadilah manusia yang memiliki ilmu duniawi dan uhrowi yang berimbang demi kemaslahatan ummat. Saudara-saudara kita yang tersesat perlu diingatkan secara terus-menerus untuk memahamkan dari sedikit demi sedikit tentang tuntunan ajaran Wahyu Ilahi, biarpun dilakoni secara lintas generasi.

Refferensi :
  1. Anonim, 2010, Kompas, Kumpulan Klipping Bulan November, Jakarta Desember, 2010.
  2. Anonim, 2010, Detikcom, Merapi melontarkan abu vulkanis, Jakarta 2010.
  3. Anonim, 2010, Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Yogyakarta 2010

Jakarta, Januari 2011
Agus Prasodjo

25 Okt 2010

Kehidupan Seni di Kec. Sawangan Kab. Magelang dari Masa ke Masa

Sepenggal Catatan Memori  

Seni pada mulanya adalah proses olah pikir manusia yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk keindahan. Oleh karena itu seni merupakan bagian dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih media, dan suatu set peraturan untuk penggunaan media, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat media itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk media itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain di masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk seperti bunga bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta (Wikipedia, 2010).
Ekspresi seni pada seseorang atau sekelompok orang menunjukkan situasi kebatinan kelompok tersebut pada periode waktu tertentu. Oleh karenanya, kesenian yang terjadi pada suatu tempat dan waktu itu bisa lebih berkembang menjadi lebih maju dan populer pada periode waktu berikutnya. Kondisi sebaliknya bisa terjadi suatu kesenian di suatu tempat semula berkembang kemudian punah karena tidak terdukung oleh masyarakat di sekitarnya. Dengan kata lain kesenian tersebut tidak ada yang “nguri-uri” melestarikan.
Adapun seni dari sisi keindahan seni lebih dekat dengan estetika. Estetika adalah cabang fislsafat yang membahas tentang keindahan. Cabang seni adalah :
Musik : adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
  • Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
  • Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan kepada khalayak disebut sebagai musik


Seni Rupa : adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.


Seni Pertunjukan : (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts).
Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.


Seni tradisional : adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.


Periodisasi Kesenian di Wilayah Kec. Sawangan Kab. Magelang
Saya membuat periodisasi kesenian di Kec. Sawngan Kab. Magelang menjadi 3 masa yang berimplikasi cukup signifikan dalam kehidupan seni setempat, meliputi : (1) periode waktu sebelum tahun 1965, (2) periode tahun 1965 – 1980 dan (3) setelah tahun 1980.
Tujuan periodisasi tersebut adalah berdasarkan perubahan fenomena kehidupan yang signifikan pada periode tersebut. Tahun 1965 adalah tragedi politik nasional yang berdampak pada pola pandang masyarakat pedesaan dalam kehidupan seni dan budaya. Terlepas dari kepentingan politik dan golongan pada saat itu, kesenian telah menjadi ikon yang sukses bagi Partai Politik dalam mengembangkan ideologinya.
Tahun 1965 – 1980, adalah masa peralihan pola pandang seni budaya masyarakat yang cenderung mengikuti kemauan Pemerintah.
Setelah 1980 adalah periode dimulainya pasar bebas dalam segala segi kehidupan sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur pelebaran jalan dan pengaspalan sampai ke pelosok pegunungan serta akses komunikasi mulai merambah ke masyarakat umum di pedesaan. Implikasinya terhadap kesenian tradisional mulai terpinggirkan. Para pemuda desa bangkit berlomba dalam menempuh jenjang pendidikannya. Semua orang terperangkap pada upaya persaingan bebas yang mendambakan pada kesejahteraan hidup.

A. Periode Sebelum Tahun 1965 (memory)
Tahun 1970-an saya berumur 10 tahun, umur yang paling sensitif terhadap pengaruh dari dunia luar. Kebetulan saya suka mendengarkan orang bercerita tentang budaya masyarakat di masa yang lalu dan membaca komik yang dipinjam dari seorang Pelajar panutan, bernama Mas Sumarjo yang sudah menginjak pada Sekolah Lanjutan Atas anak Mbah Karjo.
Di suatu senja kebetulan saya main ke rumah Mbah Kromo yang rumahnya di sebelah timur Mbah Sogol. Saya suka main gundu di pelataran rumah Mbah Kromo bersama teman-teman sebaya karena pelataran cukup longgar dan selalu bersih dari sampah. Sambil melihat Mabah Kromo putri memproses pembuatan "gethuk gendro" di samping rumah, saya duduk di beranda rumahnya. Mbah Kromo mulai menelusur cerita kehidupan kesenian di masa lalu.
Beliau mengisahkan, jauh sebelum Indonesia Merdeka Dusun Margowangsan khususnya dan Wilayah Kecamatan Sawangan umumnya adalah gudang kesenian meliputi : Angguk, Ndolalak, Larasmadyo, Seni Pedalangan Wayang Kulit, Seni Tari, dll. Namun, semakin lama satu demi satu ditinggalkan.


Kesenian yang pernah dilakukan warga adalah sbb :
1. Angguk :
Angguk masa kini pemainnya wanita
Kesenian Angguk versi anak-anak Gangsan tempoe doeloe dimainkan oleh laki-laki dengan pakaian ala tentara Belanda dengan topi, pangkat dan selempang berjurai. Tangan memegang kipas. Pemain berbentuk kelompok, harus genap tidak boleh ganjil, karena harus berpasangan. Tarian didominasi dengan posisi duduk dengan kipas yang digerak-gerakkan dan kepala mengangguk-angguk. Alat yang digunakan adalah rebana (jw : terbang) yang disampingnya dilengkapi dengan logam untuk menambah keindahan tepukan tangan pada kulit. Rebana bervariasi besar dan kecil. Alat musik diengkapi dengan tanjidor (jw : bedug) sebagai drum bas.
Pemegang alat beserta penyanyi laki-laki semua sekitar 5 orang berkelompok di tempat terpisah dari lokasi penari memainkan perannya. Lirik nyanyian dari bahasa Arab yang digabung dengan bahasa Jawa. Irama alunan alat musik disesuaikan dengan nyanyian yang diikuti dengan irama gerakan penari.
Menurut Mbah Kromo, pada periode waktu yang bersangkutan belum banyak penduduk yang faham dengan Bahasa Arab, sehingga penyanyi yang mendedangkan nyanyian sering ngawur tidak tahu artinya. Toh, penonton tidak tahu juga kalau nyanyian tidak ada maknanya, kata Mbah Kromo.
Yang unik pada tarian Angguk, biarpun gerakan penari kurang indah dilihat, musik pengiring tarian tidak bagus dan nyanyian berantakan, penonton tidak boleh mengomentari "Jelek". Pokoknya dilihat saja, barangsiapa berani mengomentari tarian Angguk itu jelek, maka penonton ybs akan kena siku atau kualat. Pementasan seni ini jadi aneh,
Bisa jadi tarian ini ingin mengungkapkan kritikan kepada Pemerintah Belanda yang Otoritaian. Gerakan mengangguk-angguk sebagai wujud "Yes Man = Sendiko dawuh" dan semua yang hadir tidak boleh berkomentar menggambarkan Pemerintah Belanda yang otoriter, semua aturan harus ditaati. Budaya Jawa yang pantang terhadap tindakan yang membuat orang lain tersinggung dimanifestasikan dalam bentuk seni. Apalagi yang dikritik adalah Penguasa, sehingga ungkapan seni dianggap lebih bisa diterima oleh semua orang termasuk penguasa. Sasaran kritikan adalah menggiring opini publik. Jika opini sudah merasuk kedalam alam pikiran secara umum, maka Penguasa akan tergerak untuk merubah kebijakan yang dilakukan sebelumnya.
Tarian ini dikelola bersama antara Mbah Kromo dengan Tokoh Muslim Warga Dusun Kebokuning, yaitu Mbah Abu.

2. Ndolalak :
Mbah Kromo juga bercerita bahwa Dusun Gangsan pernah memiliki Group Kesenian Ndolalak. Tarian ini mirip-mirip Kesenian Angguk dilihat dari pemainnya laki-laki semua, pakaian, alat musik, nyanyiannya dan waktu pementasan pada malam hari.
Ndolalak Purworejo masa kini, pemainnya wanita 
pernah ditanggap pentas di Dsn.Margowangsan th 2000
Yang membedakan adalah gerakannya. Gerakan Angguk didominasi oleh gerakan mengangguk-angguk, dengan gerakan mengibas-kibaskan kipas secara lembut. Sedangkan gerakan tari Ndolalak sangat lincah, loncat jungkat-jungkit gesit dan nyanyiannya keras setengah teriak.
Tarian Ndolalak digelar pada malam hari mulai jam 09.00 s/d 23.00 wib, dengan penerangan Lampu Petromak. Biarpun malam hari, seluruh Penarinya mengenakan kacamata hitam, berdandan ala perempuan bergincu, kumis dengan brewok dilukis. Penari Ndolalak mengenakan pakaian ala Belanda dengan Topi Kapten Tack, selempang, pangkat dan celana berjurai. Ada sebagian masyarakat nama Ndolalak berasal dari solmisasi not do.. la.. la. Kegiatannya disebut Ndolalak-an. Namun jika dilihat dari lirik gerakannya tidak ada yang mirip-mirip tarian Dansa seperti yang dilakukan tentara Belanda pada pesta-pesta.
Lirik nyanyian Ndolalak berbahasa Arab dengan dominasi oleh Sholawat Nabi.


3. Bedui :
Tari Ndolalak pernah ditarik dengan nama lain "Bedui" yang dikoordinasikan oleh remaja Kenthengsari, Ds. Butuh. Perbedaannya dengan Ndolalak adalah kostumnya menggunakan pakaian ala Kasta Budak Padangpasir, maksudnya kepala bersorban, telanjang dada, berselempang berjurai, mengankan sarung setengah, celana sedengkul warna hitam berhias banag emas dan ikat pinggang besar. Penari dalam bentuk grup sekitar 20 orang laki-laki semua, berkacamata hitam dan berkumis. Tangan kanan menggunakan "gembel" yaitu alat mirip gada kecil dari kayu dan tangan kiri kosong tidak membawa apapun.
Alat-alat pengiring pengiring lagu dan tarian sama persis dengan tarian Ndolalak.
Pola tarian didominasi dengan gerakan layaknya orang mengayun mirip tarian Kubrosiswo. Perbedaannya dengan Ndolalak adalah jenis lagu menggunakan Bahasa Indonesia dengan gurulagu yang tidak teratur. Sedangkan lagu-lagu dalam tarian Ndolalak didominasi dengan Sholawat Nabi.


4. Seni Pedalangan :
Pada tahun 1950-an anak-anak muda Dusun Gangsan pada berguru seni pedalangan ke Dalang Senior. Seniman Dalang yang sudah beberapa kali pentas adalah Mbah Sosro dan Mbah Kardanun. Keduanya adalah kakak beradik yang tekun menggeluti seni pedalangan. Walaupun kakak beradik, masing-masing menganut keyakinan dan wawasan politik yang berbeda. Mbah Sosro beraliran Nasionalis dan beragama Kristen, sedangkan Mbah Kardanun beraliran Muslim Masyumi dan beragama Islam.
Mbah Sosro adalah Pejabat Wedana Klaten periode tahun 1960-an, sedangkan Mbah Kardanun adalah Anggota DPRD Kab. Magelang pertama kali dari Kecamatan Sawangan periode tahun 1960-an. Bisa jadi, jika tidak dimunculkan dalam tulisan ini warga Dusun Gangsan saat sekarang tidak tahu kalau para pendahulunya sudah ada yang menjadi Pejabat penting dalam pemerintahan.
Kepiawaian seni pedalangan Mbah Sosro pernah dibuktikan pada pentas tanggap wayang kulit di kawasan ex-Pasar Ngesengan, Dusun Gangsan pada tahun 1971.


5. Seni Tari Wayang Orang :
Masyarakat lebih mengenal tari "pethilan" yang berarti dipethil atau penggalan dari suatu cerita Mahabharata. Yang sering dipentaskan adalah tari perang Arjuna dengan Butho Cakil. Mbah Sosro, disamping piawai dalam seni pedalangan juga luwes dalam tari butha Butha Cakil. Jelas, karena penari yang memerankan Arjuna pasti perempuan, maka Butha Cakil pandai bikin usil.




6. Seni Larasmadyo :
Larasmadyo, yang berarti "ng-laras" roso "sa-madyo", berarti menenangkan pikiran dengan mendendangkan lagu-lagu pelipurlara untuk merengkuh hidup samadyo, ketenteraman bathin.
Pelaku seni Larasmadyo terdiri dari 2 Grup yang terdiri dari grup penabuh "terbang" rebana, gendang, "drum tanjidor" dan grup penyanyi. Kadang penabuh rebana dan gendang merangkap juga sebagai penyanyi.
Lirik nyanyian Larasmadyo adalah Mocopatan dan kadangkala nyanyian Arab. Pelaku kesenian ini tidak ada kekhususan dalam berbusana tari. Semua pelaku mengenakan pakaian biasa adat kejawen dengan Beskap dan "iket, udeng" yaitu ikat kepala khusus untuk menyesuaikan dengan baju beskap.
Larasmadyo diselenggarakan pada malam hari mulai jam 21.00 hingga larut malam.


Pada peiode sebelum tahun 1965, di wilayah Kecamatan Sawangan cukup banyak penampilan seni menjelang peringatan Proklamasi 17 Agustus. Disamping beberapa jenis kesenian tersebut diatas yang dilaksanakan di Dusun Gangsan, ada beberapa kesenian dari Dusun lain yang sering dipentaskan a.l


7. Seni Peran Kethoprak :
Kesenian Kethoprak digeluti oleh anak-anak muda dan dewasa. Latihan seni peran kotoprak pada tahun seblum tahun 1965 dilaksanakan bergilir dari Dusun satu ke Dusun lainnya tergantung pemanin yang bersedia ketempatan. Pada periode itu pementasan seni Kethoprak ini intensitasnya paling sering dibandingkan kesenian lainnya. Biasanya diselenggarakan pada acara Pernikahan atau HUT Proklamasi 17 Agustus. Kesenian ini sangat populer di tengah masyarakat karena "lakon" cerita pementasan sangat banyak dan senimannya sering memanggil dari luar daerah yang sudah lebih duluan "ngetop" seperti Yogyakarta, Semarang, dll.


8. Seni Tari Tayub :
Tayub atau acara Tayuban merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat.
Tayub atau Tayuban adalah asli kesenian Jawa mengandung unsur keindahan gerakan dan keserasian gerak sang penari. Dilihat dari fungsinya, Tayub mirip dengan tari Jaipong di Jawa Barat dan dan Gambyong di Jawa tengah pesisiran lor.
Rombongan anggota kesenian ini terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita. Penari tari tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama, biasanya penyelenggara acara (pria).
Pelaksanaan acara dilaksanakan pada tengah malam antara jam 9.00-03.00 pagi. Penari tarian tayub lebih dikenal dengan inisiasi "Ledhek" atau Tledhek

Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitanan atau HUT Proklamasi Kemerdekaan. Oleh karena sangat populer dan pali mudah menarik massa, maka tarian ini oleh Pemerintah Belanda digunakan untuk menyambut acara panen kayu Jati di daerah sekitar hutan negara (Sekarang Perum Perhutanani) dalam rangka mengawali panen kayu agar tidak mendapat gangguan keamanan dari masyarkat sekitarnya (Jw : ditungkulake). Pementasan tayub atau tayuban sering dibarengi dengan acara mabuk-mabukan minuman keras, maka tayuban tidak berkembang di masyarakat yang sudah lekat dengan ajaran agama Islam.
Tidak jarang sang penari wanita yang disebut ledek mengajak penonton pria dengan cara mengalungkan selendang yang populer disebut dengan "ketiban sampur". Sering terjadi persaingaan antara penari pria yang satu dengan penari pria lainnya yang berujung pada perselisihan fisik antar penari pria.


9. Seni Pentas Gatholoco :
Kesenian ini mirip dengan Larasmadyo. Pelaku kesenian didominasi dengan seni suara "mocopatan" yang diiringi dengan musik rebana dan tanjidor "bus drum". Kesenian ini hanya dilakukan oleh Kelompok warga Dusun Semaren dan oleh grup orang-orang tertentu.
Lirik nyanyian Gatholoco mencuplik, lirik mocopatan Serat Gatholoco yang diciptakan pasca kejatuhan Majapahit yang masyarakatnya menganut agama Hindu/Animisme dan Budha menghadapi perkembangan Kerajaan Demak Bintoro yang gencar malakukan syiar Islam. Dalam perkembangannya, kesenian Gatholoco dilarang pentas karena lirik-lirik lagu mocopat-an sebagian menggunakan kata-kata "guyon ora maton" dan dari segi akidah diidentikkan dengan "pelecehan" terhadap ajaran agama Islam.
Jika kita cermati, Serat Gatholoco adalah Falsafah Kawruh Kawaskitan bagi mereka yang belum faham agama Islam dan ingin menelusuri lebih dalam makna hidup beragama. Serat Gatholoco menggambarkan adu argumentasi antara Pengasuh Pesantren Kyai Kasan Besari (maksudnya Kyai Hasan Basri) bersama 2 orang Santri dengan Gatholoco yang menggambarkan Tokoh peralihan Hindu/Budha/Animisme yang belum faham terhadap ajaran Islam.

Coba kita perhatikan cuplikan lirik lagu mocopatan Serat Gatholoco :

Purwaka

PUPUH I (Mijil)

Prana putek kapetek ngranuhi, wiyoganing batos, raosing tyas karaos kekese, taman bangkit upami nyelaki, rudah gung prihatin, nalangsa kalangkung.

Ingkang ugi dadya guru santri, ing Cepekan pondok, Kyai Hasan Besari namane, wus misuwur yen limpad pribadi, putus sagung ilmi, pra guru maguru.


PUPUH II (Dandanggula) :
Ingkang petel sinauwa ngaji, amrih weruh syara’ Rasulu’llah, slamet dunya achirate, sapa kang neja manut, ing sari’at Andika’ Nabi, mesti oleh kamulyan, sapa kang tan manut, bakale nemu cilaka, Ahmad ‘Arif mangkana denira eling, janma iku sunkira.


Najan wedus nanging nggonmu maling, luwih babi iku haramira, najan mangan iwak celeng, lamun asale jujur, mburu dewe marang wanadri, dudu celeng colongan, halale kalangkung sanajan iwak maesa. Yen colongan luwih haram saking babi, ujarnya Guru tiga.



PUPUH III (Sinom)
Ragengsun wujuding Suksma, angawruhi ing Hyang Widdhi, tumindak karsanira Hyang, aweh mosik liya mami, Muchammad kang nduweni, pangucap paningalingsun, pangganda pamiyarsa, dene lesan lawan diri, kabeh iku kagungane Rasulu’llah.


Contoh lirik beberapa tembang mocopat dari Serat Gatholoco tersebut diatas terkesan adanya kebimbangan olah pikir terhadap kehadiran wawasan pemahaman keyakinan baru dengan penuh tanda tanya besar bagi Gatholoco.  Lirik mocopat demikian tidak boleh berdiri sendiri karena wujudnya pertanyaan. Jawabannya adalah akidah ajaran Islam. 
Sesuatu  yang bisa menyesatkan, jika lirik mocopat tersebut disosialisasikan oleh Oknum atau Kelompok kepada masyarakat "abangan" yang notabene mau mengakui Islam sebagai keyakinannya tetapi enggan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban dasarnya misalnya sholat lima waktu. Yang terjadi adalah Serat Gatholoco bisa menjadi patokan pengamalan sehari-hari, yang penting menguntungkan dirinya sendiri pada saat bertindak. Periksa lirik  Dandang Gulo "Najan wedus nanging nggonmu maling, luwih babi iku haramira" Daripada memakan kambing hasil curian lebih baik makan babi yang dikharamkan.


"najan mangan iwak celeng, lamun asale jujur, mburu dewe marang wanadri, dudu celeng colongan, halale kalangkung sanajan iwak maesa".


Lebih khalal makan babi (hutan) atau celeng hasil berburu di hutan yang jelas dikharamkan agama dan daripada makan daging sapi hasil curian.  


Permainan kata-kata "celeng" dan "babi" pun sempat membudaya di kalangan kaum abangan secara luas, bahwa celeng adalah barang khalal karena bukan babi. Namun, sejarah adalah sejarah yang harus dilalui dari generasi ke generasi berikutnya. Wawasan seperti tersebut diatas akan tergilas oleh zaman teknologi dengan pemahaman agama yang cukup.
 10. Kesenian Campur :
Disebut Campur, karena di dalamnya terdapat tarian wayang orang pethilan dengan busana layaknya wayang orang tokoh Prabu Kresna, ada Gathotkaca, ada Penthul & Tembem, ada peran Bugisan dengan pakaian ala Tokoh Perkasa dengan senjata "gembel" bogem kayu, ada Barongan (mirip tari barong Bali), ada Kuda Lumping, ada "manuk beri" ala pementasan seni pentas burung Garuda yang mencuri Raden Shinta pada sendratari Ramayana, ada Kuda Lumping dan Tari Prajuritan yang memegang tombak. Penari terdiri dari 2 baris / grup yang pakaiannya sama pada masing-masing grup.
Alat musik adalah "bende" gong kecil 3 buah dengan nada berbeda dan Tanjidor dengan ritme pukulan monoton.
Kesenian Campur
Pemeran masing-masing jenis berpasang-pasangan. Dalam pementasan kesenian Campur, ada adegan perang yang dimainkan oleh masing-masing yang berpasangan. Maksudnya, adegan perang antara Prabu Kresno dengan Prabu Kresno, antara Manuk Beri dengan Manuk Beri, dst. Sedangkan pemeran Prajuritan mengikuti dibelakang posisi Prabu Kresno.
Dalam adegan perang biasanya berlanjut pada tindakan "trance" atau "ndadi" karena kerasukan roh halus yang membuat penari bergerak kesetanan tanpa mengenal lelah. Akhir dari pertunjukan, jika si penari trance sudah disembuhkan oleh Sang Guru dan pementasan selesai.
Penyelenggara kesenian Campur adalah Dusun-dusun tegalan lor, a.l Soronalan, Jati, Sekethi.


11. Kesenian Jalantur :
Seni Jalantur disebut juga "Gasir Ngentir" adalah seni pementasan adegan perang dengan kostum layaknya Tentara Kerajaan Mataram. Kostum bagi kelompok penari bagian depan menggunakan topi raja, pakaian dan pangkat berjurai dengan senjata pedang. Kelompok Penari di kelompok bagian belakang menggunakan busana prajuritan dengan memegang tombak dan umbul-umbul. Kostum penari depan dan belakang atau Prajuritan sedikt berbeda dengan celana setengah komprang, berselempang dan badan polos tidak menggunakan tanpa baju aksesoris.
Alat Musik sangat minimal, hanya terdiri 3 "bende" gong kecil dengan nada berbeda. Penari Prajuritan ada sepasang khusus membawa Tifa pendek yang ditabuh melengkapi suara 3 bende yang dilakukan oleh kelompok penabuh bende.
Tarian Jalantur didominasi dengan gerakan lari-lari kecil sambil mengangguk-angguk sambil menggerak-gerakkan pedang, layaknya Tentara Kerajaan bersiap siaga mau perang. Penari Jalantur 2 baris dengan pakaian sama pada masing-masing baris atau grup. Penari-penari aktif berjajar 3 orang dengan tinggi badan mengambil posisi paling depan. Belakangnya adalah Prajuritan.
Adegan tari Jalantur yang paling banyak gerakannya adalah pada saat perang antara grup satu dengan grup lainnya. Adegan tari Jalantur ini tidak pernah sampai ndadi "trance" karena gerakannya terbatas.


12. Kesenian Langendrian :
Seni langendrian mementaskan khusus penggalan cerita Raden Damarwulan melawan Ratu Blambangan (Prabu Menakjinggo). Pemantasan seni ini sering diselenggarakan di Pedusunan Lor Mangu.
Penyelenggara kesenian Jalantur adalah Jebulan Duwur dan Gantang.
Seluruh kesenian tersebut diatas bisa dipastikan dipentaskan menjelang dan sesudah HUT Proklamasi Kemerdekaan, sehingga membuat gegap gempitanya suasana pedesaan di wilayah Kec. Sawangan.




B. Periode Tahun 1966 – 1980
Pada periode ini banyak jenis kesenian yang mulai ditinggalkan dengan alasan bermacam-macam, mulai dari Pemainnya banyak yang tersangkut tragedi politik G-30-S , jenis kesenian menjadi anderbow Partai Terlarang. Jenis-jenis kesenian yang ditinggalkan adalah sbb :
  1. Angguk
  2. Bedui
  3. Gatholoco
  4. Tari Tayub
  5. Langendrian


Kesenian yang masih dilakukan pada periode ini adalah :

  1. Tari Ndolalak yang dimainkan oleh anak-anak muda Dusun Mbutuh Kulon (Desa Butuh), Dusun Gelap (Ds. Podosoka).
  2. Campur yang dimainkan oleh anak-anak muda Desa Jati, Soronalan, Babadan.
  3. Jalantur atau Gasir Ngentir dari Desa Gantang
  4. Seni pedalangan dari Dsn Tumpang dan Dusun Sawangan
  5. Seni peran Kethoprak yang dimainkan gabungan anak-anak muda Dusun Gintung, Ngaglik Ngisor, Bakalan, Sawangan, dll
  6. Kubrosiswo dari Dusun Payakan/Surodadi dan Kali Tengah (Ds. Gondowangi), Glagah Ombo (Ds. Mangunsari) dan Bakalan (Ds. Sawangan). Kubrosiswo dimainkan anak-anak kecil, remaja dan dewasa secara massal. Jumlah penari bisa mencapai 60 orang. Variasi pementasan cukup banyak, meliputi tarian massal, tarian kelompok dewasa, akrobat tambang setinggi 30 M (komedi udara), akrobat tongkat api (obar-abir), pentas padang pasir dengan menampilkan boneka Onta dan terakhir pentas religi prosesi kematian. Pakaian penari massal menggambarkan pasukan perang dengan pedang di tangan kanan dan tameng di tangan kiri. Gerakan penari massal didominasi oleh gerakan berbaris mengikuti irama nyanyian dan hentakan bunyi tanjidor (lokal : Jidor) dan 2 bende (gong kecil). Nyanyian Kubrosiswa pada awalnya banyak didominasi dengan bacaan shalawat nabi, namun dalam perkembangannya nyanyian kubrosiswo mengakomodasi nyanyian pop indonesia.
  7. Orkes Melayu dari anak-anak muda Payakan (Ds. Gondowangi). Alat musik yang digunakan adalah Gendang Melayu, Gitar Listrik, Seruling Bambu, Kecrek dan Harmonika Akustik. Pemain dan Penyanyi dari anak-anak muda Payakan sendiri. Jenis nyanyian mengikuti lagu-lagu Orkes Melayu pada saat itu yang kemudian dikenal secara populer sebagai Dangdut. Lagu-lagu dangdut versi Rhoma Irama belum lahir pada saat itu. Pementasan anak-anak muda Payakan dalam dunia musik ini bertahan cukup lama dengan konfidensi yang cukup tinggi pentas di depan massa.
  8. Orkes Keroncong yang diselengarakan di Rumah Kepala Desa Sawangan Dusun Ngaglik Ngisor. Alat-alat musik asli musik keroncong meliputi Bas betot, Biola, Seruling Bambu, Cukulele, Gitar akustik dan Tifa trombolin. Pemain dari beberapa anak muda dari beberapa Dusun yang gemar musik gitar. Penyanyi Keroncong adalah seniman-seniman tua yang masih lekat dengan lagu-lagu nostalgia perjuangan. Musik ini tidak berkembang dan belum sempat pentas dalam acara-acara penting di masyarakat. Suasana HUT Proklamasi Kemerdekaan masih diwarnai dengan pementasan kesenian, walaupun tidak semeriah sebelum tahun 1965.
  9. Panembromo atau panembraman. Seni panembromo dilakukan oleh anak-anak muda dalam rangka "mangayu bagyo" menerima para tamu yang datang pada acara pesta perkawinan.





  1. Periode Tahun Setelah Tahun 1980
Periode ini masyarakat di wilayah Kec. Sawangan mengalami kemerosotan dalam kehidupan seni budaya. Bisa dimaklumi, bahwa faktor pembangunan infratruktur dan meningkatnya tingkat pendidikan, berimplikasi pada transformasi pola kemasyarakatan dari pola agraris yang bergantung pada hasil bumi (agraris) menuju pola pasar bebas tidak bergantung pada luas dan suburnya tanah tetapi sudah merambah pada penghasilan bersumber dari jasa dan industri di perkotaan.
Kesenian sebelumnya yang punah meliputi :
  1. Larasmadyo Dusun Margowangsan dan Semaren
  2. Orkes Melayu Dusun Payakan
  3. Orkes Keroncong Dusun Ngaglik Ngisor
  4. Ndolalak Dusun Gelap,
  5. Langendrian Dusun Gelap
  6. Jalantur atau Gasir Ngentir dari Dusun Gantang
  7. Seni pedalangan Dsn Sawangan
  8. Seni Kethoprak gabungan beberapa dusun di Desa Sawangan
  9. Panembromo.
Yang masih dilakukan untuk sekedar hiburan senja dan bukan untuk pentas adalah :
  1. Kesenian Campur dari Dusun Jebulan Duwur, hampir tidak pernah latihan.
  2. Seni pedalangan di Dusun Tumpang, sangat jarang dilakukan dan hanya saat-saat tertentu saja 
  3. Band oleh anak-anak muda Dusun Margowangsan & Sawangan, hanya iseng permainan sekeluarga saja.
  4. Dangdut oleh anak-anak muda Dusun Gelap (Ds. Podosoko), hampir tidak pernah dilakukan
  5. Karawitan oleh warga Dusun Semaren (Ds. Sawangan), tidak rutin, tidak terkoordinasikan dengan baik.

Sepi.... pada kemana kekayaan seni budaya warga masyarakat Kec. Sawangan yang dulu riuh rendah...
Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan sudah jarang mementaskan kesenian setempat. Generasi muda di pedesaan yang bersangkutan tidak ada lagi yang tertarik dengan kesenian yang dilakoni orangtuanya.


Kemungkinan besar Pemerintah Daerah tidak lagi menganggap seni budaya tidak mendatangkan devisa yang signifikan sehingga alokasi anggaran pembinaan kelestarian seni budaya masyarakat bisa jadi sangat minimal.
Atau sedang terjadi fenomena baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebagai implikasi dari kemajuan ilmu dan teknologi. Cukup menonton di TV saja....