15 Jan 2015

Kumpul Brayat Lintas Generasi Trah Posong di Semarang, 27 Desember 2015


Mbah Murman & Mas Yusup Ungaran
Kumpul Brayat Trah Posong di rumah mbak Antin Jln. Imam Bonjol bulan Desember 2014 di rumah mbak Antin (Sundari) Semarang adalah kumppul brayat yang ke-4 (kurang faham). Luar biasa, kumpulan dihadiri sesepuh yang sudah sepuh-sepuh, generasi ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5 dari Induk Trah Posong subhanallah.

Mbah Buyut Murman (putri) adalah  satu-satunya  generasi ke-2 dari Induk Trah yang masih sugeng. Saya menyebut mBah Buyut dengan beliau (foto disamping), alhamdulillah pinaringan yuswo 95 tahun dan kondisinya masih segar bugar dan paningalipun jernih. Beliau melahirkan 8 (delapan) putra dan putri  dan hadir pada kumpul-kumpul ini, sbb :
  1. Bu Titik (SMg)
  2. Bu Carolina (Bekasi)
  3. Romo Iwan (Smg)
  4. Bu Murtiningsih (Kebumen)
  5. Romo Riyo Mursanto (Smg)
  6. Bu Muryanti (Antin) (Smg)
  7. Pak Indro (Yogya)
  8. Mbah Muk dan Saya
  9. Bu Wulandari (Bu nDari,  Jkt) 
Kumpul brayat Posong kali bisa dikatakan kumpul Canggah Kartodiryo Generasi-I dari Induk Trah. Mengulang kembali tulisan terdahulu, Canggah Kartodiryo adalah anak ke-4 dari Induk Trah yang mempunyai 11 anak sbb :
  1. Mbah Buyut Rumini (Lampung)
  2. Mbah Buyut Mangun ndalan (Butuh)
  3. Mbah Buyut Mul (Mungkidan)
  4. Mbah Buyut Madi (Gunung Sewu -Tanggamus - Lampung)
  5. Mbah Buyut Parto (Posong)
  6. Mbah Buyut Sardi (Purworejo)
  7. Mbah Buyut Murman (Mgl)
  8. Mbah Buyut Muryam (Kebokuning)
  9. Mbah Buyut Samini (Tampir Kulon)
  10. Mbah Buyut Parinem/Mbah Guru (Posong)
  11. Mbah Buyut Suminem (Posong)
 Kumpul brayat di Semarang yang hampir lengkap kedua adalah Brayat Mbah Parinem, kecuali keluarga Mbah Widiyanto (alm) di Malang. Keluarga Mbah Parinem mempunyai 5 keturunan sbb : 
  1. Mbah Widiyanto (alm) Malang
  2. Keluarga Mbah Hariyanto (Smg)
  3. Keluarga Mbah Hartatik (Posong)
  4. Keluarga Mbah Hari (Smg)
  5. Keluarga Mbah Harjanto Slamet /Muk (Smg) 
 
Mbah Carilne & Kerabat Mbah Guru Parinem











Kembali ke pembicaraan ke Sorosilah Induk, bahwa Induk Trah Posong adalah 3 bersaudara dengan Induk Trah Kuncen dan Gading. Induk Trah Posong mempunyai 9 keturunan meliputi :
  1. Canggah Kartowiryo, 6 keturunan (Margowangsan, Gondang lor, Talaman)
  2. Canggah Joyo,  4 keturunan (Bendan, Butuh, Kebokuning)
  3. Canggah Kartodiryo, 11 keturunan (tsb diatas)
  4. Canggah Kartorejo, 5 keturunan (Posong, Bantul, Magelang, Purworejo)
  5. Canggah Popongan, 1 keturunan (Popongan)
  6. Canggah Mawungan, (belum terkonfirmasi sambungan dgn Mbah Sastro Rame Gunung Lemah)
  7. Canggah Niti Plalangan, (belum terkonfirmasi keberadaannya)
  8. Canggah Pawiro (Gading), 6 keturunan (Jetis Kaliwungu, Gading, Bengan Lor, Yogya) 
  9. Canggah Kartodimejo/Mbah Lurah, 3 keturunan (Ngaglik nduwur, Ngaglik ngisor, Talun)

Kumpul brayat tangggal 27 Desember 2014 di Semarang dihadiri 3 Canggah :
  1. Canggah Kartowiryo diwakili saya sendiri dari Brayat Canggah Kartowiryo - Buyut Setro Saiman, Mbah Ngadinem - Margowangsan.
  2. Canggah Mawungan (Pm Pak Sastro Rame - Gunung Lemah)
  3. Canggah Kartodiryo diwakili oleh 6 Buyut sbb :
  • Buyut Murman seperti tersebut diatas, 
  • Buyut Mul diwakili oleh Sapto (Mungkidan),
  • Buyut Parto : Keluarga Mbah Tris (Yogya), Nana, Joko (Jkt), 
  • Buyut Parinem : Keluarga Mbah Yan, Mbah Hari dan Mbah Muk (Smg), 
  • Buyut Samini :  Keluarga Mbah Rubiyoto(Tampir Kulon) dan 
  • Buyut Suminem : Keluarga Mbah Projo (Posong).

Semoga upaya "ngumpulke balung pisah" Trah Posong dapat terwujud, amin.


 Alon-alon sambil membina tali silaturohim, sambil mencari bentuk komunitas.

Keluarga Mbah Buyut Mul (Sapto), Buyut Setro Saiman (saya), dll

Keluarga Mbah Tris dan Mabh Suti Posong




Mbah Sutrisno & Mbah Hari



Foto Lintas Generasi, Buyut, anak, cucu,cicit


Keluarga MbahBuyut Parinem









Keluarga MbahBuyut Samini/Mbah Rubiyoto


Keluarga Mbah Sulisah/Pak Tikno Mertoyudan







 


Bulik Nana (Jkt), Nunu (GnLemah), dll

Catatan : 
  • Tulisan ini pasti banyak yang belum masuk, jauh dari lengkap. Sumonggo dipun koreksi untuk mnyambung dan mempererat tali silaturahim.
  • Kisah-kisah leluhur kalau ada yang punya, silahkan tentunya yang baik-baik saja. Seperti diketahui bersama bahwa Brayat Kartowiryo Margowangsan pernah mengalami masa heroik pada zamannya walaupun termasuk agak kurang etis ditampilkan (pernah saya singgung pada Tulisan sebelumnya).








 

Tidak ada komentar: