23 Jun 2011

“Kanker Darah” Bisa Sembuh dengan Mimba (Azadirachta indica Juss.)

Mimba atau Mindi (Jawa) atau Membha, Mempheuh (Madura) atau Intaran (Bali) atau istilah asing Margosier, Margosatree, Neem tree (Inggris/Belanda) (Heyne, 1987).

Nama ilmiah: Azadirachta indica Juss atau Azadirachta azedarch L. atau Melia japonica G. Don atau Azadirachta indica Juss. (Tjitrosoepomo, 1996)
Mimba merupakan pohon yang tingi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar (Heyne, 1987).

Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis seperti kulit dan mudah laya. Bangun anak daun memanjang sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing dan setengah meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm (Backer dan Van der Brink, 1965).
Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya.

Habitat dan Penyebaran
Daun dan Buah Mimba
Mimba tumbuh liar di hutan dan di tempat lain yang tanahnya agak tandus, ada juga yang ditanam orang ditepi-tepi jalan sebagai pohon perindang (Mardisiswodjo, 1985). Banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura 1-300 meter. Umumnya di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, pada hutan yang terbuka (Backer dan Van der Brink, 1965).

Kandungan kimia dan Kegunaan
D
aun mimba mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah β-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker (Duke, 1992). Daun mimba mengandung nimbin, nimbine, 6-desacetylbimbine, nimbolide dan quercetin (Neem Foundation, 1997).

Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia. Yang sudah diketahui antara lain : Kulit batang dan kulit akar: toosendanin C30H38O11 dan komponen yang larut C30H40O12 Limonoid, margoside, meliacin, kaemferol, resin,tanin, n-tricontane, betha-sitosterol, dan triterpen kulinone. Biji : resin sangat beracun.
Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, dimana mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabees, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).


Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Rasa pahit, dingin, sedikit beracun. Obat cacing (anthelmintic), membersihkan panas dan lembab, laxative, peluruh air kemih (diuretik), anti tumor, immunomodulator.
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan ini diminum sebagai obat penyakit lambung di India. Daunnya yang sangat pahit, di Madura digunakan sebagai makanan ternak. Rebusannya di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).

Jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan mindi

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
  1. Cacingan. Cara pengobatannya kulit batang atau kulit akar segar 90 – 120 gr digodok, minum.
  2. Scabies (gejala gatal pada kulit). Cara pengobatannya, kulit batang/akar ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian dicampur dengan cuka , diaduk rata, diborehkan pada bagian yang gatal.
  3. Kudis. Cara pengobatannya, Kulit batang atau kulit akar direbus, airnya untuk cuci bagian kulit yang sakit. Atau daun ditumbuk halus, borehkan pada bagian yang sakit, dibalut atau kulit batang secukupnya dibakar sampai hangus, lalu digiling halus dan ditambah air kapur sirih secukupnya, dipakai untuk menggosok bagian kulit yang terkena penyakit.
  4. Darah Tinggi. Cara pengobatannya, daun 5 –10 gr (kering) digodok dengan 6 gelas air hingga air tinggal 3 gelas, minum 3x1 gelas/ hari.
  5. Tumor dan Kanker. Kulit batang akar di rebus.
 Kontra indikasi atau tidak direkomendasikan dikonsumsi kepada :
- Penderita penyakit ginjal dan hati, dapat menyebabkan perlemakkan hati dan ginjal.
- Penderita penyakit jantung yang berat, penderita luka pada lambung (gastrik ulcer).
- Penderita kurang darah (anemia) dan kondisi badan lemah.


PENGALAMAN PRIBADI
Tahun 1990 famili saya (sebut saja Drs. Tri Yanjono) yang bekerja sebagai Guru Bahasa Indonesia di SMA Kemurnian Jakarta Barat terserang kanker darah merah atau Leukemia. Pada awalnya tidak diketahui kalau penyakit yang diderita adalah leukemia. Badan mudah ngantuk, lemas dan semakin lama semakin tidak berdaya. Setelah periksa Dokter ternyata dia positip terkena Leukemia yang harus cuci darah setiap periode tertentu. Pada awal cuci darah 1 bulan, kemudian semakin lama semakin dekat jarak waktunya hingga setiap minggu harus cuci darah. Murid-muridnya pun ternyata sayang sama gurunya, setiap minggu murid-muridnya patungan untuk membantu gurunya cuci darah plus obatnya.

Saya mendengar kalau dia terkena leukemia sudah stadium lanjut. Secara kebetulan saja secara tidak sengaja saya meminta dia untuk meminum rebusan daun Mindi berikut akar dan kulit pohonnya. Saran saya dia turuti dan dia minta dicarikan daun dan kulit Mindi dari kampung. Orangtuanya mencarikan pesanan anaknya di Jakarta dan dikirim satu “besek” kotak anyaman dari bambu. Sampai di Jakarta daun sudah berjamur, namun semangat hidup dan upaya untuk sembuh sangat kuat, mulailah daun Mindi secukupnya direbus dengan air 3 gelas dan dipanaskan hingga menjadi 1 gelas.

Air rebusan diminum setiap hari 3 kali dosis 2-3 sendok makan setiap kali minum. Pada awalnya belum terlihat efeknya dan setelah 1 bulan meminum dengan teratur, kemajuan kesehatan badannya semakin lama semakin terasa. Dia mengkonsumsi rebusan daun mindi diluar resep dokter. Cuci darah tetap dilakukan setiap minggu, namun cel darah merah (eritrosit) semakin lama semakin stabil.

Dokter pun kaget setelah memeriksa dia kembali, ternyata jumlah eritrosit semakin stabil dan dianjurkan cuci darah diperjarang sembari rutin meminum ramuan daun, kulit dan akar mindi. Orangtuanya selalu mengirim daun, kulit dan akar mindi setiap kali persediaan di Jakarta hampir habis. Alhamdulillah, setelah tidak sampai genap satu tahun Tuhan memberikan jalan untuk hidup lebih panjang dan penyakit leukemia yang dideritanya lenyap, badan kembali sehat wal afiat seperti sediakala.

Catatan :
  • Resep tersebut diatas bisa jadi hanya berlaku untuk daun “Mindi Gunung”, karena daun mindi yang hidup di Jakarta pernah saya ambil untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit yang sama di Pontianak, ternyata resep tidak manjur.
  • Menurut catatan referensi, pada penggunaan dosis sesuai anjuran jarang menimbulkan efek samping. Namun, terjadi pada beberapa orang menimbulkan gejala pening, muntah, nyeri perut, diare, muka kemerahan dan mengantuk, penglihatan kabur dan gatal-gatal. Gejala itu akan hilang dengan sendirinya.
  • Kelebihan dosis akan mengakibatkan rasa kebas (neuritis perifer), denyut jantung tidak teratur (arhytmia) tekanan darah menurun (hypotension) dan sesak napas (dyspnea).
Tentang Leukemia
Wikipedia. Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow), Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus
Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.


Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih) [1]. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.



Sumber Referensi dan Pustaka :
Anonim, 2010, Leukemia, Insiklopedia Bebas, Wikipedia
Duke, 1992
Heyne, 1987
Narula, 1997
Neem Foundation, 1997
Tjitrosoepomo, 1996
Backer dan Van der Brink, 1965, Flora of Java,




















20 Jun 2011

Bulan Juli 2011 Menurut Feng Sui


Keunikan yang menarik dalam bulan Juli 2011 :

  • 5 hari Jumat, 5 hari Sabtu dan 5 hari Minggu. Hal ini hanya terjadi setiap 823 tahun. Ini disebut "Kantong Uang", berdasarkan Feng Shui di China.

  • Tahun ini kita akan mengalami empat tanggal yang luar biasa.
1/1/11, 1/11/11, 11/1/11, 11/11/11 dan bukan itu saja...


  • Ambil dua digit terakhir dari tahun hari lahir anda, lalu ditambah usia anda pada tahun ini, hasilnya adalah 111 untuk semua orang di seluruh dunia tak terkecuali.

Sangat misteri.....

Referensi :



18 Jun 2011

“Lever” Sembuh dengan Daun Paliasa (Bugis) atau Katimaha (Jawa)

Daun & Bunga Paliasa
 Paliasa (Bugis) atau Katimaha (Jawa) dalam istilah bahasa Inggeris-nya Kleinhovia hospita (Latin : Kleinhovia serrata Blanco, Grewia meyeniana Walp.) adalah tanaman evergreen, tanaman tropis asli Indonesia, Malaysia dan beberapa lokasi di dataran tropis Asia.

K. hospita dapat tumbuh lebat sampai 20 m tinggi, dengan kanopi membulat padat dan bunga merah muda. Daun sederhana dan stipula ensiform linier, sekitar 8 mm; petiola adalah 2,5-30 cm; daun-lancip bulat telur/membentuk ke jantung, rata di kedua sisi, dengan puncaknya runcing. Jari-jari tulang daun sekunder terjadi pada 6-8 pasang.

Bunga K. hospita adalah terminal, dalam malai longgar menonjol dari mahkota; bunga sekitar 5 mm lebar, berwarna merah muda pucat, berbunga sepanjang tahun.

Tanaman ini mulai berbuah mulai dari tahun ketiga setelah penanaman. Buah dari K. hospita bulat, 5-lobed, berdinding tipis, kapsul membranosa, 2-2.5 cm, loculicidally pecah, masing-masing memiliki 1-2 biji locule. Biji bulat, berwarna keputihan.

Morfologi daun dan Bunga Paliasa


K. hospita digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini untuk mengobati kudis. Kulit dan daun digunakan sebagai pencuci rambut atau shampo (hair-wash) pembunuh kutu, sementara cairan daun digunakan sebagai pencuci mata. Daun muda bisa dimakan sebagai bahan sayuran.

Serat pohon digunakan untuk membuat tali digunakan untuk mengikat atau menarik ternak.
Kayu paliasa berwarna merah muda dan cukup baik tekstur, lembut, ringan dan mudah dikerjakan untuk kayu pertukangan. Jika untuk bahan bakar, nilai energi sekitar 19000 kJ /kg. Daun dan kulit kayu mengandung senyawa “cyanogenic” yang diasumsikan untuk membantu membunuh ektoparasit seperti kutu.

Dalam dunia medis, ekstrak daun Paliasa telah menunjukkan adanya aktivitas anti-tumor terhadap sarkoma pada tikus. Sejumlah asam lemak cyclopropenylic (scopoletin, kaempferol, dan quercetin) telah diisolasi dari daun.

Sachet & Kapsul Paliasa,
Ilustrasi Foto dari Anak UNHAS, 2011
Di beberapa tempat di India, tanaman Paliasa digunakan untuk tanaman ornamental di kiri-kana jalan atau taman karena mempunyai malai bunga berwarna pink menyala yang menarik.

Akhir-akhir ini Peneliti dari UNHAS Makasar telah memanfaatkan daun Paliasa sebagai obat lever. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Laboratorium MIPA Kimia Universitas Hasanuddin kepada The Jakarta Post (Gemini Alam, 2011), bahwa Pakar MIPA Kimia UNHAS telah mempelajari penggunaan paliasa sebagai jamu untuk mengobati penyakit kuning atau atau lever sejak tahun 1990. Mereka menemukan senyawa efektif dalam daun.

"Kami telah menemukan dua senyawa penting dalam daun paliasa, yang flavonoid, umumnya melayani sebagai antioksidan atau anti-inflamasi obat, dan triterpenoid cycloartane, menormalkan fungsi hati in vitro," jelas Gemini Alam.

Menurut kepala pharmacognosy / fitokimia laboratorium universitas, paliasa jarang ditemukan di daerah perkotaan. Kebanyakan masyarakat memilih obat di Apotek yang lebih praktis.

Universitas Hasanuddin bekerjasama dengan TPM Biotech ketika Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak mengunjungi kampus pada tahun 2009.  Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Idrus Paturusi mengatakan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak (anak mantan Perdana Menteri Tun Abdul Razak yang konon katanya berdarah Bugis), bahwa UNHAS sedang melakukan penelitian terutama pada obat tradisional. Tim peneliti UNHAS yang terlibat dalam proyek paliasa bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Makassar untuk memastikan jamu memenuhi standar untuk ekstrak herbal Indonesia.

Selamat mencoba.

Referensi Buku dan Bacaan :

  1. Anonim, 2011, Wikipedia, Kleinhovia hospita (syn. Kleinhovia serrata Blanco, Grewia meyeniana Walp.)
  2. Gemini Alam, 2011, Kepala Tim Riset Universitas Hasanuddin ttg Paliasa, The Jakarta Post, 18th June 2011/
  3. http://www.anakunhas%20dot%20com/, Daun Paliasa sudah Ada Dalam Bentuk Kapsul, Maret, 2011.
  4. Philippine medicinal Herbs, "Tan-ag / Kleinhovia hospita Linn , guest tree, Alternative Medicine in the Philippines, retrieved on 01 Jan., 2010.
  5. Latiff, A., 1997. Kleinhovia hospita L. in Faridah Hanum, I. & van der Maesen, L.J.G. (Eds.): Plant Resources of South-East Asia No. 11. Auxiliary Plants. Prosea Foundation, Bogor, Indonesia; url source: Species Information, retrieved on 29 June, 2007
Produk-produk paliasa, sekarang diproduksi dalam jumlah besar, diluncurkan pada April 2011 di kampus Universitas Hasanuddin. (UNHAS) Makasar. Obat herbal Paliasa akan dipasarkan secara massal di Malaysia dan Indonesia, khususnya sebagai obat tradisional sangat efektif untuk menyembuhkan lever.

Oleh karena itu, muncul ide kemasan paliasa ke dalam kapsul. Gemini Alam yakin bahwa kualitas kapsul paliasa lebih manjur dari hasil proses ekstrak daun dengan berkonsentrasi tertentu.

Sebelum paliasa kapsul dan minuman suplemen yang diproduksi, telah dilakukan tes berkali-kali dilakukan pada hewan dengan hasil tanpa menyebabkan efek samping dan membuktikan ramuan itu aman untuk dikonsumsi.

Testimoni beberapa orang dengan keluhan hati mengakui bahwa efek kapsul paliasa sbb :
 "SGPT saya [serum transaminase glumat piruvat] dan SGOT [serum transaminase glumat oksaloasetat] sekali naik menjadi 60. Dengan kapsul paliasa, hanya butuh dua hari untuk mengembalikan fungsi hati saya normal".

Paliasa diyakini dapat menurunkan hipertensi dan menormalkan hipotensi, sambil mempertahankan kesehatan seseorang.

Dalam desertasi penerimaan Guru Besar bidang kimia organik bahan alam, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar (Nunuk Hariani Soekamto, Prof.Dr.MS, 2010), dijelaskan bahwa daun paliasa dapat dimanfaatkan untuk obat hepatitis atau lever atau sakit kuning.






Badminton Teknik Dasar (1)

Latihan Dibawah Pengawasan Instruktur,
(Damar, 2011)
PENDAHULUAN
Penggemar Badminton atau calon penggemar badminton yang budiman, mari kita berbagi pengalaman dan pengetahuan, kali ini terkait dengan salah satu cabang olahraga prestasi yaitu Badminton.
Badminton merupakan olahraga prestasi yang tergolong berat dalam arti perlu kesiapan fisik yang cukup, stamina dan teknik bermain yang mendukung. Disamping itu, badminton sudah merupakan trade-mark orang Indonesia yang mempunyai sejarah pernah memboyong Piala Thomas atau Thomas-cup 13 kali berturut-turut pada zamannya Rudi Hartono, dkk pada tahun 1960 hingga 1970-an. Tidak salah lagi, jika dimana-mana seantero Nusantara ini pasti ada lapangan badminton outdoor, bahkan berupa Gedung (indoor). Dalam istilah lain, karena sudah dilaksanakan oleh sebagian besar penduduk di negeri ini, maka badminton sudah “membudaya” di negeri ini.
Terkait dengan membudayanya olahraga badminton di segala lapisan masyarakat, mulai dari tingkat Rukun Tetangga hingga di kalangan Pejabat Lembaga Pemerintahan, sehingga bdaminton seakan-akan manjagi magnet untuk berkumpulnya para pemimpin dan bawahan, antara rakyat dan pimpinan lembaga pemerintahan, antara warga yang miskin dengan warga berada. Oleh karenanya, sering kita jumpai penyelenggaraan olahraga badminton ini dibiayai dengan dana milyaran rupiah. Fantastis........ tidak heran kalau permaianan badminton menjadi arena adu gengsi “esteem competition”, bahkan untuk memacu prestasi badminton menjadi arena judi atau setengah judi, siapa kalah bayar bola plus minuman untuk 2 orang (single) atau 4 orang (double) plus seorang wasit.
Namun, dibalik fantastisitas permainan badminton, olahraga badminton tidak hanya mengandalkan bakat “talent” semata. Jika ingin berprestasi, maka diperlukan latihan kesiapan fisik, stamina dan teknik yang memadai. Dianjurkan bagi pemula untuk mendapat bimbingan Pelatih untuk mendapatkan masukan teknis dalam berlatih.

Berikut kami sampaikan teknik badminton yang kami tuangkan berdasarkan pengalaman pribadi selama 40 tahun bermain badminton di kampung, mengikuti pelatihan-pelatihan, pertandingan-pertandingan dan dukungan referensi buku, yang kami tayangkan dalam Blog secara berseri.




Teknik Memegang Raket untuk Pukulan Forehand

SEKILAS TEKNIK MEMEGANG RAKET
  • Gripping
Perhatikan cara memegang raket yang merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan. Raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul bola. Bayangkan cara memegang raket seperti anda bersalaman. Hindari cara memegang raket dengan posisi bagin yang lebar mengenai telapan tangan, seperti memegang cangkul. Posisi demikian, mengakibatkan energi tidak efisien dan terlihat kaku.
  1. Peganglah raket dengan kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti “berjabat tangan”. Bentuk “V” tangan diletakkan pada bagian gagang raket. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
  2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah, periksa gambar disamping.
  3. Cara memegang raket back-hand, geser “V” tangan ke arah dalam, posisi V di samping dalam, “bantalan ibu jari” berada pada bagian lebar pegangan.


  • Jenis Pukulan
Secara garis besar jenis pukulan badminton meliputi dua cara,  yaitu :
  1. Fore-hand dan
  2. Back-hand.
    
    Teknik Memegang Raket untuk Pukulan Backhand
    
Bagi para pemula diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu hingga terimpil karena lebih mudah penerapannya. Pukulan back-hand diajarkan kemudian karena memerlukan teknik tersendiri baik darin cara memegang raket maupun cara mengatur otot bicept lengan tangan. Bagi pemain yang sudah terampil, pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya terjadi secara otomatis.

Perhatikan cara memegang raket yang benar dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul bola, untuk meningkatkan mutu pukulan dan kecepatan bola. Sejak dini pemain harus dilatih memukul bola dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan dan tenaga seperti memukul paku dengan menggunakan hammer. Selanjutnya, dalam taraf advance pemain diajarkan cara memusatkan penggunaan seluruh otot tubuh untuk tujuan kecepatan pukulan.


LATIHAN FISIK
    1. Latihan Rutin

Untuk meningkatkan keterampilan memukul, perlu menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.

  • Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes dan tetap rileks, tetapi bertenaga.
  • Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
  • Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah menggunakan beban (humble) atau mainan logam berbentuk raket dengan beban lebih berat dari raket.
  • Jika ada teman lain sebagai partner, belajarlah memukul bola sekeras-kerasnya menukik kearah lapangan lawan (smesh) dan kearah kotak belakang.
  • Dianjurkan bagi pemula dibawah umur untuk berlatih dibawah pengawasan Pelatih yang berpengalaman dan bermutu.

Perhatikan Kesalahan :
Memegang raket dengan menggenggam, ibu jari dan jari-jari rapat sejajar, sehingga posisi “V” pada bagian pegangan yang lebar. Hal ini akan mengurangi kekuatan pukulan, karena otot bicept bergerak tidak maksimal.


2. Kelenturan Gerak Kaki (Footwork)
Footwork merupakan dasar untuk mendapatkan posisi badan tepat untuk memukul bola “timing” sehingga menghasilkan pukulan berkualitas. Footwork yang teratur akan menentukan kecepatan kaki bergerak.
Bagi pemula, footwork dapat dilatih dengan :
  1. Skotch-jump
  2. Set up
  3. Push up
  4. Jalan bebek
  5. Berlari maju terus berhenti seperti posisi mengambil bola dan lari mundur, lari kesamping ke kiri kembali ke tengah dan ke kanan kembali ketengah lapangan, dst yang dilakukan berulang-ulang.
Diskusi :
  • Dalam latihan yang dibimbing oleh Instruktur, latihan footwork bisa diatur dengan irama gerakannya. Pada awalnya ritme gerakan pelan, semakin lama semakin cepat. Gerakan tanpa alat (raket dan bola/shuttlecock) kemudian gerakan dengan menggunakan raket dan bola diumpankan oleh Instruktur.
  • Pada latihan yang sudah pada tingkat lanjut, latihan bisa menggunakan lampu yang diletakkan pada posisi-posisi kritis pada lapangan yang diatur oleh Instruktur sedemikian rupa, untuk memperoleh kwalitas footwork bagus. 


3. Sikap dan Posisi
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus diatur sedemikian rupa agar dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan sendiri.
Perhatikan :
  1. Berat badan tetap bertumpu pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
  2. Posisi kaki dengan menekuk sedikit kedua lutut, salah satu kaki yang di belakang bertumpu pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks.
  3. Jika pada posisi service bisa kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
  4. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
  5. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala / daun raket berada lebih tinggi dari kepala.
  6. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.
Diskusi :
  • Posisi berdiri pada saat bermain harus dijaga keharmonisan gerak seluruh otot sembari mengatur nafas sesuai dengan irama permainan. Kesalahan sikap dan posisi berdiri akan mengurangi kekuatan pukulan, bahkan salah pukul karena pengaruh stamina, dsb.


4. Mengatur Posisi dan Gerakan Langkah Kaki
Posisi pemain dan gerakan langkah kaki akan menentukan kualitas ketrampilan memukul bola. Kesalahan posisi akan kesulitan memukul bola, bahkan kehilangan kesempatan untuk memukul bola.

Perhatikan:
  • Latihlah dengan senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di tengah Iapangan permainan. Ini berlaku juga untuk pemain single maupun double, karena dengan pengaturan posisi dan penguasaan lapangan akan mempermudah pencapaian pemukulan bola.
  • Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
  • Gerak Iangkah tsb diatas pada awalnya dilakukan dengan tempo yang lambat dan beberapa menit saja, semakin lama tempo semakin cepat dengan rentang waktu semakin lama.  Tidak dianjurkan gerakan mengambil bola dengan badan meluncur tanpa disertai gerakan langkah kaki, karena akan menyebabkan jatuh bahkan mengakibatkan cedera.
  • Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
  1. Catatan :
    Pada saat memukul bola jauh dari badan, kaki kanan harus berada di depan, tubuh condong dengan tangan menjulur untuk mendekatkan jarak antara badan dengan bola.

    Demikian, sekilas tahapan teknik dasar badminton untuk pemula. Selamat berlatih dan silahkan ikuti tulisan pada seri berikutnya.
Sumber Referensi :
  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  4. Situs http://www.bulutangkis.com/





















17 Jun 2011

Obat Batuk dari Bumbu Dapur

Jeruk Nipis Mengandung Eriocitrocide
Setiap orang yang terserang batuk pada umumnya langsung mencari obat batuk di Apotek atau pergi ke Dokter.  Bisa dipastikan obat yang kita dapatkan adalah obat kimiawi, walaupun bahan dasarnya adalah herbal tetapi bahan pengawetnya tetap menggunakan bahan kimia. Kalau masih pada tahap awal atau gejala, kita bisa melakukan pengobatan sendiri dengan bahan-bahan yang sering dijumpai di dapur.

Batuk bisa disebabkan oleh berbagai sebab seperti infeksi saluran napas, influenza, alergi, asma, tersedak atau karena menghirup asap rokok.

"Hampir setiap orang pernah terserang batuk, karena batuk sebenarnya adalah refleks fisiologis tubuh untuk mengeluarkan benda-benda asing dari tenggorokan. Oleh karena itu, tidak semua batuk harus disembuhkan, karena itu refleks," (Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Apt, 2011) sebagai Wakil Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia dalam acara Media Workshop 'Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Menghasilkan Obat Batuk Herbal yang Efektif' di Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Prof Sumali juga mengatakan bahwa batuk bukanlah suatu
penyakit melainkan hanya gejala. Beberapa jenis obat batuk yang biasa digunakan antara lain adalah
  • Antitusif (pereda batuk)
  • Anti alergi (antihistamin)
  • Decongestan (pengencer dahak)
  • Antibiotik
  • Analgesik
  • Anti radang
  • Menghindari rokok dan asap rokok
  • Menghindari alergen (debu dan asap rokok)

"Tapi sebenarnya di rumah kita sendiri banyak obat herbal yang digunakan sebagai obat batuk, biasanya banyak di dapur," lanjut Prof Sumali yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI.

Berdasarkan banyak penelitian yang telah dilakukan, Prof Sumali memberikan beberapa contoh herbal yang bisa digunakan sebagai obat batuk, yaitu:
Rimpang Jahe
  
  1. Rimpang jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan jahe merah (Z. officinale var. rubra)"Jahe berkhasiat sebagai karminativa (menghilangkan kembung, antiinflamasi, analgesik (nyeri karena batuk), antipiretik (penurun panas). Jahe berkhasiat sebagai obat batuk karena komponen minyak atsiri yang mengandung terpenoid zingiberol, gingerol dan shogaol. Caranya direbus atau diseduh dengan air panas kemudian diminum," jelas Prof Sumali.
  2. Rimpang Kencur
  3. Rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)"Kalau saya kencur dicuci, dikupas kemudian dikunyah, itu sudah bisa jadi obat batuk," jelas Prof Sumali.
    Menurut Prof Sumali, kencur berkhasiat sebagai antiinflamasi dan mengendalikan rasa sakit, antihipertensi, obat influenza. Herbal ini berkhasiat karena 2,4-3,9 % minyak atsiri yang mengandung 25-30 % etilsinamat dan metil-p-metoksi-sinamat, asam trans-sinamat.
  4. Ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)"Jeruk nipis bisa digunakan untuk obat influenza, perut mules, mual, batuk. Jeruk nipis mengandung komponen kimia yaitu minyak atsiri 7% yang mengandung terpena, terpenoid hesperidin tangeritin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide.
  5. Ekstrak dan minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt)"Biji pala mengandung komponen kimia miristisin, asam miristat, safrol dan eugenol. Khasiatnya sebagai sedativa (penenang), makanya orang yang biasanya makan makanan yang mengandung biji pala jadi ngantuk," lanjut Prof Sumali.
  6. Buah Pala
    Daun Mint atau minyak permen (Mentha piperita L)"Daun minta punya khasiat sebagai stimulansia (merangsang nafsu makan), karminativa (melegakan pencernaan), antispasmodik (meredakan ketegangan otot saluran pernapasan dan pencernaan), antiemetik (anti muntah).
    Komponen utama minyak permen adalah mentol 50-60%, 40-45% adalah mentol bebas, lainnya dalam bentuk ester.
  7. Akar manis atau Liquorice atau Licorice (Glycyrrhiza glabra L.)"Akar manis sudah diketahui memiliki spektrum khasiat farmakologi yang luas sejak 2100 SM. Liquorice banyak digunakan dalam formula obat batuk sebagai ekspektoransia dan demulcent (mucoprotective), antiinflamasi," jelas Prof Sumali.
    Akar Manis


    Komponen kimia yang terkandung didalamnya adalah Glycyrrhizin, garam kalium dan kalsium asam glisirisinat. Flavonoid liquiritin, isoliquertin, liquiritigenin, isoliquiritigenin, ramnoliquiritin.
  8. Thymi Herba
    Thymi Herba (Thymus vulgaris dan T. zygis)Khasiatnya sebagai antiseptik, antitusiv, spasmolitik dan ekspektoransia. Dengan komponen kimia mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 1,2% dengan kadar fenol tidak kurang dari 0,5% dihitung sebagai timol.




Selamat mencoba, semoga lekas sembuh batuk anda.


Referensi dan Ilustrasi Foto :
  1. Merry Wahyuningsih - detikHealth, Edisi Mei 2011,Jakarta
  2. Anonim, 2011, Wikipedia, Ensiklopedia Bebas.