18 Jul 2014

Posong Sagotrah, Kumpul Brayat di Cilandak - Jakarta

Kumpul Brayat Trah Posong baru dimulai beberapa bulan di tahun 2014. Saya bergabung dalam kumpul brayat dari anak keturunan Karto Diryo Posong yang mempunyai 11 anak. Posisi saya diluar brayat tsb karena saya berasal dari brayat Karto Wiryo Gangsan anak pertama dari Induk Trah Posong.

Kumpul Brayat di Cilandak kali ini sebagian besar dihadiri dari Brayat Karto Diryo Posong. Brayat lain yang hadir ada dari Brayat Kartowiryo Gangsan, Karto Dimejo Posong (Mas Eddy mBulu turunan Mbah Pawiro Gempol Ngaglik ngisor), Brayat Mbah Parinem, Mbah Parto, Mbah Murman, Mbah Muryam.

Kegiatan dalam bentuk Arisan yang dilaksankan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Foto diatas diambil pada saat  kumpulan di Rumah Bapak Riyadi / Mbak Nana putra mbak Suti wayah Mbah Parto Posong di Cilandak - Pasar Minggu tgl. 22 Juni 2014 yang dihadiri oleh 35 orang. 

Terus terang saya mengucapkan banyak terimakasih atas diundangnya saya dalam Kumpul Brayat kali ini. Betapa tidak, saya tidak faham satu dengan lainnya yang hadi kecuali dengan Mbak Nana dan Mas Edy Mbulu. Mungkin karena merasa satu darah, maka pertemuan yang dimulai dengan perkenalan seperti mengenal orang asing pun berubah menjadi percakapan "rinaketan sedulur cedak". Percakapan mulai dari mengurut nama orang tua, mbah-mbah, paman, sesepuh yang masih di kampung, tempat tinggal, posisi rumah di kampung, pekerjaan, saudara dan perkembangan kampung saat ini.  

Pembicaraan untuk pertama kali bertemu pasti masih memilih dan memilah mana yang sekiranya enak didengar dan santun diutarakan. Ada satu kata yang tersimpan dalam benak masing-masing yaitu niat ingin menyatukan sanak keluarga sedarah yang sudah terserak kemanpun arahnya "ngumpulke balung pisah" yang semula sudah tidak tahu dimana dan kemana mereka hidup dalam mencari penghidupan masing-masing. Tentunya hidup menuruti nasib adalah kehendak Yang Kuasa. Ada yang menjadi Pemimpin dan Tokoh Agama, ada yang menjadi Pejabat, ada yang berprofesi sebagai guru, pekerja atau karyawan dan lain sebagainya. Syukur alhamdulillah diantara mereka tidak ada yang merasa "aku" yang lebih baik darimu, tetapi aku adalah sedarah, nunggal Induk, Trah Posong.


Semoga dapat ngremboko dan dilestarikan oleh generasi sekarang dan berikutnya.

Amin.

Tidak ada komentar: