|
Orasi Bung Karno, introduksi istilah sosial dan
Politik untuk membakar semangat kemerdekaan |
Pembaca yang budiman, bilamana anda melihat siaran TV dengan acara perdebatan politik maka anda akan disuguhi istilah-istilah politik yang notabene mengambil istilah asing yang sulit difahami bagi telinga khalayak. Baik pembicara maupun yang diwawancarai menggunakan bahasa diplomasi yang terkesan berbelit-belit dan masing-masing pembicara cenderung menggiring opini publik untuk berpihak kepada pembicara yang berangkutan.
Baik, mari kita pelajari istilah-istilah sosial dan politik yang sering kita dengar dengan menlusuri Kamus Besar Bahasa Indonesia dan sumber-sumber lain. Istilah-istilah dibawah secara tidak langsung mendidik masyarakat perlunya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik di bumi pertiwi. Bahasa Politik mempunyai makna tersendiri karena sulit mencari padanan kata asli Melayu.
Pada zaman revolusi, Presiden pertama RI Bung Karno yang terkenal dengan gaya orasinya dalam agitasi massa mempertahankan kemerdekaan telah berjasa besar kepada seluruh rakyat Indonesia dalam mensosialisasikan bahasa politik.
Catatan :
Bila dalam kalimat ditemukan hururf atau kata n : berarti noun (kata benda); v (verb); a (ajactive); pol maksudnya politik; huk (hukum); sos (sosial); -- (sama dengan); ~ (mirip-mirip), Jw (bahasa Jawa), dst.
agi·ta·si n 1 hasutan kpd orang banyak (untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan, dsb), biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivis partai politik; 2 pidato yg berapi-api untuk mempengaruhi massa;
ber·a·gi·ta·si v melakukan agitasi: dl kampanye pemilu para kontestan dilarang ~beragitasi; meng·a·gi·ta·si v menghasut orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan, dsb biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivis partai politik, ormas, dsb; mirip-mirip pro·vo·ka·si n perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut
aku·i·si·si n 1 perolehan; pemerolehan: -- bahasa ibu oleh anak-anak; 2 masukan (tt data komputer): -- data direkam dan kemudian diproses komputer; 3 pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset (dl industri perbankan terjadi apabila pembelian saham di atas 50%); pengambilalihan kepemilikan perusahaan atau aset; 4 Ek cara memperbesar perusahaan dng cara memiliki perusahaan lain; meng·a·ku·i·si·si v membuat akuisisi; peng·a·ku·i·si·si n orang atau perusahaan yg mengakuisisi.
as·pi·ra·si n 1 harapan dan tujuan untuk keberhasilan pd masa yg akan datang: Garis-Garis Besar Haluan Negara pd hakikatnya adalah -aspirasi- bangsa; 2 ilham yg timbul dl mencipta; ber·as·pi·ra·si v bercita-cita; berkeinginan; berhasrat
de·mo·kra·si /démokrasi/ n Pol 1 (bentuk atau sistem) pemerintahan yg seluruh rakyatnya turut serta memerintah dng perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; 2 gagasan atau pandangan hidup yg mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yg sama bagi semua warga negara;
-- demokrasi absolut Pol bentuk demokrasi yg memberikan kekuasaan tertinggi secara langsung kpd rakyat; -- demokrasi ekonomi gagasan atau pandangan hidup yg mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, dan perlakuan bagi semua warga negara dl bidang ekonomi; -- demokrasi formal corak pemerintahan yg semata-mata dilihat dr ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi spt perwakilan rakyat; -- demokrasi langsung corak pemerintahan demokrasi yg dilakukan secara langsung oleh semua warga negara, msl dl membuat keputusan politik; -- demokrasi liberal sistem politik dng banyak partai, kekuasaan politik berada di tangan politisi sipil yg berpusat di parlemen; demokrasi parlementer; -- demokrasi material corak pemerintahan yg menjamin kemerdekaan dan persamaan, msl kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan pendapat, kemerdekaan berapat dan berkumpul, kemerdekaan mengatur diri sendiri yg dilandasi corak pemerintahan; -- demokrasi pancasila demokrasi yg berdasarkan sila Pancasila yg dilihat sbg suatu keseluruhan yg utuh; -- demokrasi perwakilan Pol bentuk demokrasi dng kekuasaan tertinggi yg dijalankan melalui sistem perwakilan; -- demokrasi plutokrat sistem demokrasi yg dikuasai oleh orang yg kaya atau bermodal; --demokrasi politik sistem politik yg ditandai dng berfungsinya lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif yg secara relatif bersifat otonom; -- demokrasi terpimpin corak pemerintahan yg untuk pertama kali diumumkan secara resmi di dl pidato Presiden Soekarno pd tanggal 10 November 1956 ketika membuka Konstituante, yaitu corak demokrasi yg mengenal satu pemimpin menuju tujuan suatu masyarakat yg berkeadilan sosial; -- demokrasi tidak langsung corak pemerintahan demokrasi yg dilakukan melalui badan perwakilan rakyat yg dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kpd rakyat (warga negara diberi hak turut serta menentukan keputusan politik melalui badan perwakilan rakyat);
de·mo·krat /démokrat/ n penganut (pengikut) paham demokrasi; de·mo·kra·tis /démokratis/ a bersifat demokrasi; berciri demokrasi: sebagian warga desa tidak puas dng tata cara pemilihan kepala desa yg tidak -demokratis-
|
Demonstrasi, salah satu bentuk penyampaian aspirasi rakyat |
de·mon·stra·si /démonstrasi/ n 1 pernyataan protes yg dikemukakan secara massal; unjuk rasa: mereka berbondong-bondong mengadakan -demonstrasi- menentang percobaan nuklir; 2 peragaan atau pertunjukan tt cara melakukan atau mengerjakan sesuatu: -demonstrasi- pencak silat perlu diadakan guna memperoleh bibit-bibit pesilat yg baik; ber·de·mon·stra·si v melakukan demonstrasi; melakukan unjuk rasa;
dip·lo·ma·si n 1 urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yg lain; 2 urusan kepentingan sebuah negara dng perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain; 3 pengetahuan dan kecakapan dl hal perhubungan antara negara dan negara; 4 cak kecakapan menggunakan pilihan kata yg tepat bagi keuntungan pihak yg bersangkutan (dl perundingan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dsb);
-diplomasi- bersenjata diplomasi dng dukungan angkatan bersenjata; -diplomasi- budaya diplomasi melalui pengenalan dan pemahaman pelbagai hasil seni budaya; -diplomasi- megafon Pol diplomasi saling meneriakkan sikap keras, tuduh-menuduh, ancam-mengancam pihak yg bermusuhan; -diplomasi- preventif Pol diplomasi yg berusaha mencegah campur tangan langsung negara besar dl krisis yg timbul di dunia ketiga; -diplomasi- terbuka diplomasi yg dilaksanakan tanpa kesepakatan rahasia;
ber·dip·lo·ma·si v 1 menyelenggarakan urusan perhubungan antara negara dan negara; 2 cak menggunakan pilihan kata dan kalimat yg tepat bagi keuntungan pihak yg bersangkutan (dl perundingan dsb)
ega·li·ter /égalitér/ a bersifat sama; sederajat
fo·bia n ketakutan yg sangat berlebihan thd benda atau keadaan tertentu yg dapat menghambat kehidupan penderitanya
he·ge·mo·ni /hégemoni/ n pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan, dsb suatu negara atas negara lain (atau negara bagian); he·ge·mo·nis·me /hégemonisme/ n paham yg mengagungkan hegemoni: semangat -hegemonisme- bangsa Jepang sangat tinggi pd Perang Dunia II
im·pli·ka·si n 1 keterlibatan atau keadaan terlibat: -- manusia sbg objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya; 2 yg termasuk atau tersimpul; yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan: apakah ada -- dl pertanyaan itu?; ber·im·pli·ka·si v mempunyai implikasi; mempunyai hu-bungan keterlibatan: kepentingan umum ~ pd kepentingan pribadi sbg anggota masyarakat; meng·im·pli·ka·si·kan v melibatkan;
ter·im·pli·ka·si v termasuk atau tersimpul; terlibat
in·spi·ra·si n ilham; meng·in·spi·ra·si v menimbulkan inspirasi; mengilhami: mudah-mudahan acara historis itu dapat ~ kita untuk tujuan yg lebih mulia dan besar; meng·in·spi·ra·si·kan v menjadikan inspirasi; ter·in·spi·ra·si v telah diinspirasi; terilhami
in·teg·ri·tas n mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran;
-- integritas nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dl kehidupan bernegara
in·trik n penyebaran kabar bohong yg sengaja untuk menjatuhkan lawan: mereka melakukan -intrik- guna meng-hancurkan pihak lawan
ke·bi·jak·an n 1 kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan; 2 rangkaian konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tt pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sbg garis pedoman untuk manajemen dl usaha mencapai sasaran; garis haluan: - Pemerintah mengenai moneter perlu dibahas oleh DPR; -Makna kebijakan adalah filosofi yang mendasari terjadinya tindakan kebijaksanaan.
- kebijakan akrobatik : kebijakan yg bertentangan 180o satu sama lain dlm sekejap; - kebijakan ekonomi : kebijakan suatu pemerintah untuk mengatur dan mengawasi pertumbuhan dan aktivitas ekonomi dl negaranya;
- kebijakan moneter 1 semua tindakan pemerintah, bank-bank sentral, dan otoritas publik yg lain yg mempengaruhi kuantitas kredit bank; 2 keputusan bank sentral mengenai penawaran uang agar ekonomi dapat tumbuh lebih cepat, antara lain, dng memberikan kredit lebih banyak pd sistem perbankan melalui operasi pasar terbuka atas dng menurunkan persyaratan cadangan dr sistem perbankan; - kebijakan pendidikan kebijakan suatu pemerintah untuk mengatur pendidikan dl negaranya; - kebijakan politik sistem konsep resmi yg menjadi landasan perilaku politik negara
ko·lo·ni·al·is·me n paham tt penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dng maksud untuk memperluas negara ybs.
ko·mu·nis n penganut paham komunisme; me·ngo·mu·nis·kan v membuat jadi komunis; menjadikan komunis: ada usaha pihak tertentu yg akan ~mengkomuniskan~ kaum buruh; ko·mu·nis·to·fo·bia n perasaan takut kpd komunisme
kon·du·sif a memberi peluang pd hasil yg diinginkan yg bersifat mendukung
kon·sti·tu·en /konstituén/ n 1 Kim bagian yg penting, msl natrium adalah konstituen garam dapur; 2 Ling unsur bahasa yg merupakan bagian dr satuan yg lebih besar; bagian dr atau pendukung konstruksi (msl pena saya, lebih tajam, daripada, dan senjata Anda adalah konstituen dr pena saya lebih tajam daripada senjata Anda);
-- konstituen akhir Ling komponen yg dihasilkan dl tahap akhir dr analisis konstituen; -- langsung Ling komponen yg dihasilkan dl tahap pertama dr analisis konstituen; -- terbagi Ling unsur tunggal yg muncul diantarai oleh unsur lain; -- terdekat konstituen langsung; -- terjauh konstituen akhir. Makna konsituen dalam istilah politik adalah bagian komunitas yang menjadi binaan dari seseorang tokoh.
kre·di·bi·li·tas /krédibilitas/ n perihal dapat dipercaya : ketidaksediaan Pemerintah untuk memberikan bantuan kpd bank akan mempengaruhi --kredibilitas- bank di mata umum.
le·gi·ti·ma·si /légitimasi/ n 1 Huk keterangan yg mengesahkan atau membenarkan bahwa pemegang keterangan adalah betul-betul orang yg dimaksud; kesahan; 2 pernyataan yg sah (menurut undang-undang atau sesuai dng undang-undang); pengesahan;
me·le·gi·ti·ma·si·kan v mengesahkan; membenarkan
ma·ni·fes·ta·si /maniféstasi/ n 1 perwujudan sbg suatu pernyataan perasaan atau pendapat: tindakannya itu sbg suatu -- kemarahan hatinya; 2 perwujudan atau bentuk dr sesuatu yg tidak kelihatan: negara kesatuan Republik Indonesia merupakan -- cita-cita bangsa; me·ma·ni·fes·ta·si·kan v menjadikan dl wujud yg dapat dilihat; mewujudkan: dia tergolong pelukis abad ini yg - kemurnian seni lukis;
ter·ma·ni·fes·ta·si v terwujud (dapat dilihat dng mata) Jw : pengejawantahan
ma·ni·fes·to /manifésto/ n pernyataan terbuka tt tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok: -manifesto- politik;
mas·sa n 1 sejumlah besar benda (zat dsb) yg dikumpulkan (disatukan) menjadi satu (atau kesatuan): -- batu-batuan; 2 jumlah yg banyak sekali; sekumpulan orang yg banyak sekali (berkumpul di suatu tempat atau tersebar): -- membanjiri lapangan untuk melihat pertunjukan sirkus; 3 kelompok manusia yg bersatu krn dasar atau pegangan tertentu: organisasi --; 4 Fis ukuran kuantitatif sifat kelembaman (inersia) benda;
-- massa mengambang massa yg tidak tahu arah politik, biasanya massa ini mudah terbawa arus politik; -- massa rakyat rakyat banyak;
mo·nar·ki n bentuk pemerintahan yg dikepalai oleh raja: negara itu berubah dr -- menjadi republik; -monarki- absolut bentuk pemerintahan dng kekuasaan tertinggi di tangan satu orang raja; -monarki- konstitusional bentuk pemerintahan yg kekuasaan kepala negaranya (raja, ratu) dibatasi oleh ketentuan dan/atau undang-undang dasar
na·si·o·na·lis n 1 pencinta nusa dan bangsa sendiri; 2 orang yg memperjuangkan kepentingan bangsanya; patriot: ia adalah seorang pejuang -nasionalis- sejati
na·si·o·na·lis·me n 1 paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan: -nasionalisme- makin menjiwai bangsa Indonesia; 2 kesadaran keanggotaan dl suatu bangsa yg secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan
na·si·o·na·li·sa·si n proses, cara, perbuatan menjadikan sesuatu, terutama milik asing menjadi milik bangsa atau negara, biasanya diikuti dng penggantian yg merupakan kompensasi: Pemerintah melakukan -nasionalisasi- thd perusahaan asing; me·na·si·o·na·li·sa·si v melakukan tindakan nasionalisasi; menjadikan sesuatu menjadi milik bangsa dan negara: tindakan pertama pemerintah baru adalah ~ menasionalisasikan~ bank-bank asing; me·na·si·o·na·li·sa·si·kan v menasionalisasi
ob·se·si /obsési/ n Psi gangguan jiwa berupa pikiran yg selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan: mencari jalan ke Kepulauan Nusantara merupakan -obsesi- bagi orang Eropa pd abad ke-15; ter·ob·se·si v kena obsesi
oto·ri·tas n 1 kekuasaan yg sah yg diberikan kpd lembaga dl masyarakat yg memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; 2 hak untuk bertindak; 3 kekuasaan; wewenang; 4 hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang lain ;
oto·ri·ter /otoritér/ a berkuasa sendiri; sewenang-wenang: tindakan yg --
otoritarian : Rezim atau pemegang kekuasaan otoriter
po·li·tik n 1 (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (spt tt sistem pemerintahan, dasar pemerintahan): bersekolah di akademi -politik-; 2 segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dsb) mengenai pemerintahan negara atau thd negara lain: -politik- dalam dan luar negeri; kedua negara itu bekerja sama dl bidang -politik- , ekonomi, dan kebudayaan; partai -politik-; organisasi -politik-; 3 cara bertindak (dl menghadapi atau menangani suatu masalah); kebijaksanaan: -politik- dagang; -politik- bahasa nasional; politik dagang sapi tawar-menawar antara beberapa partai politik dl menyusun suatu kabinet koalisi (lembaga dsb); politisasi : membuat suatu masalah dikaitkan dengan situasi politik saat itu.
po·li·ti·kus atau politisi n 1 ahli politik; ahli kenegaraan; 2 orang yg berkecimpung dl bidang politik
pro·vo·ka·si n perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan: sebaiknya mereka menyadari bahwa -provokasi- yg ditimbulkannya itu akan mengundang pertumpahan darah; ter·pro·vo·ka·si v terpancing atau terpengaruh untuk melakukan perbuatan negatif, msl perusakan: pengunjuk rasa sempat ~terprovokasi
se·ku·ler /sékulér/ a bersifat duniawi atau kebendaan (bukan bersifat keagamaan atau kerohanian): kekuasaan -sekuler-; pendidikan -sekuler-
sen·sa·si /sénsasi/ n 1 yg membuat perasaan terharu; yg merangsang emosi: surat kabar ini selalu memuat kabar -sensasi-; 2 yg merusuhkan (menggemparkan); kegemparan; keonaran: di samping film yg baik, banyak pula dijumpai film -sensasi- yg asal ramai sen·sa·si·o·nal /sénsasional/ a 1 bersifat merangsang perasaan (emosi dsb): penggantian jabatan gubernur hendaknya ditanggapi secara wajar, tidak diterima secara -sensasional-; 2 bersifat menggemparkan
sig·ni·fi·kan a penting; berarti: seorang -- yg dijadikan anutan; perbedaannya kecil sekali, tidak -signifikan- ~istilah matematika ~ signifikan : berbeda nyat
skep·tis /sképtis/ a kurang percaya; ragu-ragu (thd keberhasilan ajaran dsb): penderitaan dan pengalaman menjadikan orang bersifat sinis dan -skeptis-
skep·tis·is·me /sképtisisme/ n aliran (paham) yg memandang sesuatu selalu tidak pasti (meragukan, mencurigakan): kesulitan itu telah banyak menimbulkan -skeptisisme- thd kesanggupan dl menanggapi gejolak hubungan internasional
so·si·a·lis·me n ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yg berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara: berkecimpung dng tokoh-tokoh politik -sosialisme.
uto·pis 1 a berupa khayal; bersifat khayal; 2 n orang yg memimpikan suatu tata masyarakat dan tata politik yg hanya bagus dl gambaran, tetapi sulit untuk diwujudkan.
Demikianlah penyajian istilah-istilah politik yang kami telusuri sendiri dari berbagai media. Kritik dan saran kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dalam rangka kesempurnaan tulisan pada blog kami.
Sumber pustaka :
- Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia; Pusat Bahasa Indonesia, Kementerian Pendidikan Nasional RI, http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/, 2011
- Anonim, Wikipedia, 2011