25 Jun 2011

Badminton Teknik Dasar (2)

Posisi awal pegangan raket & posisi bola pada
Flick Service, Agus 2010 


Pada Seri Kedua Teknik Dasar Badminton akan kita bahas tentang : (1) Posisi pada Saat Memukul Bola / hitting position, (2) Service Ball, (3) Pengembalian Service Ball (4) Underhand (5) Overhead Clear/Lob (6) Underhead (7) Rounded head clear (8) Smash (9) Netting.
1. Posisi Badan pada Saat Memukul Bola (Hitting Position)
  • Posisi badan pada saat memukul bola sangat menentukan kwalitas pukulan. Posisi badan yang tepat akan memaksimalkan fungsi otot sehingga energi yang keluar akan lebih efektif. Tidak jarang terjadi posisi badan yang tidak tepat tidak membuahkan kwalitas pukulan tetapi sustru membuat otot terkilir bahkan cedera otot.
Beberapa Posisi Penting :
a. Posisi badan pada saat memukul bola diatas kepala untuk pemain bukan kidal (overhead)
    
    Posisi Kaki, tubuh , tangan pada saat underhand
    backhand (Simon 2011)
    
  • Jika posisi bola di sebelah kanan, posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  • Posisi badan harus selalu berada tidak terlalu jauh di belakang bola yang akan dipukul.
  • Jika bola pada posisi di kiri belakang sementara posisi badan masih di tengah lapangan, maka posisi tubuh membelakaki jaring untuk mengambil bola back-hand dan kaki kanan tetap berada di depan. 














b. Posisi badan untuk pukulan dibawah kepala atau jaring (underhead)
b.1 Jika bola berada di sebelah kanan badan
  • Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kiri di belakang.
  • Lutut kaki kanan ditekuk sedikit, sehingga paha bagian bawah agak turun.
  • Tinggi-rendahnya tekukan lutut disesuaikan dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kiri harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
  • Jika bola pada posisi di kiri belakang dan sudah turun dibawah jaring, sementara posisi badan masih di tengah lapangan, maka posisi tubuh membelakaki jaring untuk mengambil bola back-hand dan kaki kanan tetap berada di depan.
b.2 Jika bola berada di sebelah kiri
  • Posisi memukul adalah kaki kanan tetap berada di depan dan kaki kiri di belakang.
  • Lutut kaki kanan ditekuk sedikit, sehingga paha bagian bawah agak turun.
  • Upayakan jarak badan dengan bola pada jangkauan yang tepat.
  • Jika bola pada posisi di kiri belakang sementara posisi badan masih di tengah lapangan, maka posisi tubuh membelakaki jaring untuk mengambil bola back-hand dan kaki kanan tetap berada di depan.
c. Posisi Badan pada saat footwork maju-mundur, kesamping dan diagonal
  • Dari tengah ke depan, sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan gerakan kaki kiri terlebih dahulu kemudian kaki kanan. Posisi badan pada saat bergerak maju, berakhir dengan tekanan kaki kanan pada lantai kuat-kuat dengan lutut ditekuk dan badan membungkuk dengan menjulurkan raket meraih bola. Posisi kaki dan badan demikian siap-siap untuk menghentakkan ujung telapak kaki kanan mendorong badan ke belakang.
  • Dari tengah ke belakang, dimulai dari kaki kanan terlebih dahulu berakhir dengan kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Posisi badan pada saat mundur, punggung secara otomatis membengkok ke balakang, dengan tangan diatas.
  • Posisi otot bicept lengan bersamaan dengan otot pergelangan tangan dan otot perut dipersiapkan untuk mengantisipasi bola yang akan diarahkan kepada lawan.
  • Gerakan dari tengah lapangan ke depan dan dari tengah lapangan ke belakang dapat dilatih dengan gerakan dari ujung belakang lapangan ke dekat jaring dan sebaliknya.
  • Gerakan dari tengah lapangan arah diagonal ke ujung kanan depan dilakukan 2 langkah kedepan dengan melangkahkan kaki kiri terlebih dahulu dengan langkah akhir kaki kanan di muka berhenti di dekat garis depan kanan. Pada posisi ini lutut ditekuk sedikit dan badan condong ke depan yang diikuti dengan tangan kanan menjulurkan raket untuk menggapai bola.
  • Begitu pula pada gerakan diagonal ke arah ujung kiri depan lapangan pun posisi kaki kanan selalu berada di depan dengan gerakan kaki dan posisi badan yang sama dengan gerakan diagonal ke arah kanan depan lapangan.
  • Pada saat telapak kaki kanan mencapai tujuan, hentakkan kaki ke belakang untuk mendorong badan kembali mundur kearah belakang.
Diskusi :
  1. Kekuatan lutut kaki kanan berfungsi menghentakkan telapak kaki untuk mendorong badan ke balakang menjadi tumpuan keberhasilan gerakan maju yang diikuti gerakan mundur menuju tengah lapangan.
  2. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki, berakibat reaksi otot lebih lambat.
  3. Posisi lutut lurus, tidak ditekuk mengakibatkan hentakan ujung telapak kaki tidak maksimal untuk mendorong badan ke balakang.
  4. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net, berakibat pukulan hanya mengandalkan kekuatan otot bicept dan pergelangan tangan, seluruh otot (lengan, bahu, perut) tidak maksimal sehingga kwalitas pukulan kurang kuat.
  5. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, menyebabkan juluran tangan kanan menggapai bola lebih pendek, mudah dimatikan lawan jika bola dikembalikan ke sebelah kiri badan karena keseimbangan kaki kurang.
  6. Lutut (kaki kanan) tidak ditekuk turun menyebabkan hentakan ujung telapak kaki mendorong badan ke belakang dan jangkauan tangan menggapai bola lebih pendek.
2. Service Ball
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik. Apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar maka akan kehilangan kesempatan untuk mencuri bola.
Service Ball yang Benar :
  1. Pada saat memukul, tinggi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
  2. Kontak raket dengan bola harus pada posisi di bawah pinggang.
  3. Kaki kiri statis, tidak lepas dari lantai.
  4. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
  5. Penerima servivce ball bergerak sesaat setelah bola dipukul.
Jenis service ball :
  • servis pendek,
  • servis panjang dan
  • flick atau mendatar / setengah tinggi.
a. Service Pendek Forehand
  • Tujuan servis pendek ini untuk mendorong lawan agar tidak bisa melakukan serangan terlebih dahulu dan lawan dipaksa memainkan bola pancingan atau bertahan.
  • Bola harus dipukul dengan ayunan raket dengan tekanan ringan mengarah di depan lawan.
  • Pada saat raket kontak dengan bola, kepala raket berada sama dengan ketinggian yang dipegang oleh tangan kiri untuk mendapatkan bola terlempar tipis mendatar jaring.
  • Posisi siku agak ditekuk kesamping untuk memposisikan kepala raket berada pada ketinggian posisi bola yang dilepas oleh tangan kiri.
Diskusi :
  1. Hhindari penggunaan tenaga pergelangan tangan untuk menghindari terlemparnya bola tanggung di depan lawan yang akan berakibat mempermudah lawan menyerang.
  2. Peralihan titik berat badan anda dari posisi agak miring ke kanan pada saat kontak kepala raket dengan bola dan setelah bola lepas dari raket.
  3. Bagi pemain yang postur tubuhnya pendek (dibawah 160 Cm), handeknya posisi service pendek forehand berada agak mundur mendekati titik tengah lapangan, untuk menghindari sudut datangnya bola tanggung kearah lapangan lawan.
  4. Service pendek forehand yang terkenal sangat cantik adalah versi “Christian Hadinata” sewaktu beliau menjadi Pemain Double bersama dengan Ade Chandra dan Ivana Lie.
  5. Prinsip teknis service pendek forehand dengan kwalitas bagus lebih sulit dibandingkan dengan service pendek backhand. Oleh karenanya diperlukan latihan berulang-ulang.

b. Service Pendek Backhand
  • Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan bertumpu pada kedua kaki.
  • Tekanan kontak kepala raket dengan bola relatif ringan, ayunan raket tentunya relatif pendek, sehingga bola hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan.
  • Gunakan tenaga otot lengan dan pergelangan tangan yang ringan untuk memperoleh kwalitas service ball yang bagus.
  • Untuk pemain yang postur tubuhnya realtif pendek (dibawah 160 cm), agar posisi service agak mundur tidak persis di titik pertemuan garis tengah dengan garis depan untuk memperoleh sudut datangnya bola kearah lawan tipis mendatar diatas jaring.
  • Arah bola menyesuaikan posisi dan sikap lawan. Namun, dengan kwalitas service yang tipis mendatar diatas jaring sudah membuat lawan akan mengembalikan bola dengan tidak menyerang terlebih dahulu.
  • Posisi dan sikap berdiri lawan yang siap menyerang, dapat mengarahkan bola tidak dengan service panjang backhand ke belakang lawan.
c. Service Panjang Forehand
  • Jenis service ini sering digunakan dalam permainan tunggal. Kedua kaki terbuka tegak lurus dengan arah net dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai. Lutut kedua kaki lurus, kaki kanan di belakang kaki kiri dengan posisi awal ujung telapak kaki kiri diangkat dan telapak kaki kanan menemppel lantai, sembari mengayunkan raket (underhand) dengan kekuatan penuh, badan terdorong kedepan.
  • Agar bola melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan, gunakan otot bahu, otot bicept lengan dan pergelangan tangan secara bersamaan.
  • Setelah melakukan pukulan ada gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan.
  • Konsentrasi sebelum memukul bola, berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, agar dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.
d. Service Flick atau Mendatar
  • Jenis service ini bisa menggunakan forehand service atau backhand service.
  • Posisi kedua kaki dan keseimbangn tubuh sama dengan jenis service pendek tersebut pada point a dan b diatas.
  • Perhatikan posisi raket harus sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi bola dan harus dibawah bahu. Jika posisi kepala raket lebih tinggi dan diatas bahu, maka akan menghasilkan kesalahan service “false”.
  • Jika arah bola yang diinginkan adalah datar dengan ketinggian bola sedikit diatas jaring dengan laju bola cepat, maka gunakan otot pergelangan tangan dan “kekuatan kedut” untuk memperoleh laju bola relatif lebih cepat menuju sasaran lapangan lawan yang diinginlan.
Diskusi :
  1. Saat ini service backhand pendek sering digunakan pula dalam permainan single, mengingat kekuatan serangan smesh lawan yang mematikan jika dilakukan service ball panjang.
  2. Jenis servis backhand pendek pun jika salah dalam memposisikan kepala raket dan tekanan raket bola akan menghasilkan bola tanggung dan mudah disergap lawan.
  3. Untuk memperoleh kwalitas bola service yang tipis mendatar jaring, bisa dilatih dengan posisi kepala raket sejajar bola, kemudian gerakan kepala raket disered dari arah kiri badan mendatar ke sebalah kanan badan, sehingga arah bola tidak membentuk sudut keatas, tetapi mendatar.
  4. Perhatikan teknik tersebut point (3), ini pada umumnya, arah dan jatuhnya bola sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Agar tidak disergap lawan, maka bola diupayakan sedapat mungkin melayang tipis di atas jaring (net). Jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda. Tetapi sekarang jenis service ini sering digunakan untuk permainan single, karena pihak lawan sangat kecil kemungkinan akan langsung membunuh.
  5. Biasakan berlatih dengan jumlah bola yang banyak untuk dapat berlatih service berulang-ulang sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
  6. Jika daun raket lebih tinggi atau posisi daun agak menelingkup menghadap kebawah, maka bola akan terpental turun dan menyangkut jaring.
  7. Jika daun raket lebih tinggi dari pinggang, berarti melanggar ketentuan. Wasit yang melihatnya akan memberikan penalty “false”, hilanglah modal untuk mendapatkan nilai.
  8. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan (melanggar ketentuan), berarti false juga.
  9. Pada saat memukul bola, kaki kiri bergerak melangkah juga false.
  10. Kaki kanan melangkah sebelum bola dipukul akan menambah laju dan arah bola atau arah bola tidak sesuai dengan yang diinginkan.
  11. Rangkaian mengayun raket dan memukul bola tidak boleh terputus, mengganggu konsentrasi pihak lawan .
  12. Penerima servis bergerak sebelum service ball dipukul.
3. Pengembalian Service Ball
  1. Arahkan bola daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan yang memaksa lawan meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.
  2. Dalam permainan tunggal, sebaiknya service panjang (loob) lawan dikembalikan dengan : (1) pukulan smesh keras, (2) bola panjang dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau (3) pukulan pendek (drop short ke sudut depan lapangan lawan.
  3. Hindari melakukan “smesh keras”, tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri, karena posisi pada saat itu kurang menguntungkan jika smesh dapat dikembalikan dengan penempatan tipis di dekat jaring lapangan kita.
  4. Dalam permainan ganda, dengan datangnya bola tipis diatas jaring maka bola dikembalikan dengan : (1) cepat dan terarah ke posisi kosong, (2) menukik jatuh ke lapangan lawan, (3) diarahkan ke bagian tubuh lawan atau (4) diarahkan pada posisi bola pancingan.
Diskusi :
  1. Jika datangnya bola mendesak posisi badan kita, maka upayakan teknik pengembalian service ball kearah lapangan lawan yang kosong.
  2. Gerakan pengembalian bola tipuan akan lebih menguntungkan kita, karena bola akan dikembalikan tanggung dan mudah untuk kita sambut dengan smesh.
  3. Pengembalian service ball pancingan diarahkan ke posisi lawan yang sekiranya akan dikembalikan dengan bola tanggung seperti long ball arah pojok kiri atas lawan, bola tipis pojok kiri atau kanan posisi pemain lawan.
  4. Pengembalian bola pendek di kiri atau kanan pun jika kurang cermat akan disambut dengan sergapan lawan.
  5. Untuk antisipasi sergapan bola pendek, maka raket kita pasang menghadap keatas dengan posisi daun raket diatas kepala. Dengan demikian, jika lawan menyergap bola dan lewat diatas kepala kita, maka secara otomatis tangan akan bergerak menyambut bola. Pada posisi ini gunakan pergelangan tangan untuk melakukan pukulan balik.
4. Underhand (Pukulan dari Bawah)
  • Posisi kaki kanan selalu berada di depan kaki kiri untuk menjangkau bola. Hendaknya siku dalam keadaan ditekuk dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
  • Untuk memperoleh kwalitas pukulan underhand yang prima dengan jenis pukulan forehand, gunakan tenaga serentak kekuatan otot bahu, otot lengan dan pergelangan tangan dengan cara memegang erat pegangan raket, posisi raket berada di belakang badan dan diayunkan dengan pukulan keras tepat didepan agak kekanan betis kaki kiri dan pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau bola.
Diskusi :
  1. Untuk pukulan panjang atau lob atau “Clear Underhand”, bola didorong kearah tinggi ke belakang, dengan maksud agar lawan bergerak meninggalkan posisi di tengah lapangan menjauhi jaring.
  2. Untuk pukulan long mendatar atau “Flick Underhand”, bola didorong mendatar ke arah belakang. Flick underhand disebut juga lob serang karena dengan laju bola cepat dan mendatar, mengakibatkan lawan akan terdesak dan hanya akan menggunakan tenaga sekedarnya saja mengembalikan bola kearah kita dan berakibat menghasilkan bola tanggung untuk selanjutnya memudahkan bola kita smesh.
  3. Lob serang tidak mudah dilakukan bagi pemula karena memerlukan kakuatan otot panggul muka dan otot lengan yang kuat. Posisi kaki terbuka selebar pinggul posisi tegaklurus jaring dengan kaki kanan di belakang kaki kiri. Bola bisa diarahkan ke sebelah kiri atau kanan lawan.
  4. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pukulan underhand forehand, pergelangan tangan agak bengkok ke belakang dengan siku juga agak ditekuk.
  5. Dengan posisi lengan lurus, langkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang kemudian pukulkan raket pada bola yang sudah dilepas tangan kiri dan pada saat kontak raket dengan bola.
  6. Posisi bola pada saat dipukul kurang lebih di dekat kaki kanan bagian luar dengan posisi akhir raket sesuai arah bola.
  7. Cara latihan underhand, dianjurkan Instruktur melempar bola umpan berulang kali.
5. Overhead Clear atau Overhead Lob
  • Pukulan overhead clear atau loob adalah yang paling sering dilakukan oleh setiap pemain. Namun, teknik pukulan yang kurang tepat dapat mengurangi kkwalitas pukulan. Teknik pukulan loob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Posisi raket dipukulkan dari atas kepala mengarah ke lapangan lawan. Posisi bola datang dari arah lawan melambung ke arah belakang lapangan kita.
Ada dua jenis overhead lob :
1. Long Lob atau Deep lob atau Clear, bola didorong tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/ attacking clear atau bola lob serang, bola didorong ke belakang tidak terlalu tinggi.
Diskusi :
  1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu dan gerakkan raket mengayun lewat diatas kepala.
  2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  3. Posisi badan harus diupayakan selalu berada di belakang bola. Untuk mencapai posisi ini jika posisi badan berada di depan perlu gerakan langkah mundur.
  4. Bola dipukul seperti gerakan melempar dibarengi dengan gerakan memukul paku menggunakan hammer.
  5. Pada saat raket kontak dengan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan dan pukulkan tepat pada kepala bola. Teknik memukul bola pada saat posisi daun raket tepat pada kepala bola disebut “timing”.
  6. Timing pemain yang bagus akan menentukan kwalitas pengembalian bola kearah lawan. Sering kita jumpai, khususnya dalam menerima bola smesh atau bola mendesak badan, pengembalian bola menjadi tanggung bahkan meleset.
  7. Timing yang kurang bagus bisa mengakibatkan senar putus karena bola menganai senar pada anyaman bagian ujung daun raket.
  8. Cara latihan bagi para pemula yang baru belajar, sebaiknya menggunakan Instruktur dengan cara mengumpan bola dengan tujuan untuk melatih timing.
  9. Bisa juga menggunakan alat bantu bola (shuttlecock) yang digantung pada ketinggian tertentu yang dipukul berulang kali.
Perlu Diperhatikan :
  • Posisi persiapan memukul pada deep overhead (preparation) sama dengan overhead biasa.
  • Jika bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau bola yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.
  • Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.
  • Jika bola mendesak jauh di belakang sebelah kiri kita, sementara posisi kita sedang berada di depan dekat jaring, maka untuk menjangkaunya jelas tidak mungkin akan mundur. Dalam kondisi seperti ini, maka harus menggunakan pukulan deep loob backhand atau smash backhand.
6. Rounded Head Clear/rounded lob/rounded drop/rounded smash
  • Pukulan dengan raket memutar dari sebelah kanan kepala terus melewati kepala dan bola dipukul diatas telinga kiri, istilah umum sering disebut overhead. Dalam istilah teknis badminton, bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala di samping telinga sebelah kiri disebut “round the head”.
  • Jenis pukulan ini relatif lebih sulit, karena untuk bisa melakukan pukulan ini diperlukan kekuatan kaki, kelenturan pinggul, footwork dan koordinasi gerakan yang seimbang.
  • Dalam posisi bola tinggi, bisa dilakukan rounded clear (bola keatas) dapat juga rounded drop (arah bola menukik) atau rounded smash (bola menukik tajam).
  • Dalam posisi bola lewat dekat diatas kepala setelah kita melakukan service, bola dapat dipotong dengan melakukan rounded smesh.
  • Dalam hal tertentu, pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena kesulitan untuk melakukan pukulan backhand atau merupakan gerakan sergap dari pengembalian service ball lawan yang kebetulan bola lewat di atas kepala samping kiri badan.
7. Smash
  • Smash atau pukulan serang yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh dengan tujuan utama untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis.
  • 
    Smash Forehand, posisi awal raket,
    tubuh dan kaki saat hitting position
    (Taufik 2011)
    
  • Karakteristik pukulan ini adalah keras, laju bola cepat menuju Iantai Iapangan. Untuk memperoleh kwalitas pukulan maksimal membutuhkan kekuatan otot tungkai, bahu, lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
  • 
  • Pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap kedua telapak kaki statis diam di lantai atau sambil loncat setinggi mungkin (King Smash). Oleh karena itu pukulan smash dapat berbentuk :
- Pukulan smash penuh
- Pukulan smash potong
- Pukulan smash backhand
- Pukulan smash melingkar atas kepala (rounded head smesh).
Teknik pukulan masing-masing jenis smesh tersebut diatas perlu latihan secara bertahap karena masing-masing jenis smesh perlu spesifikasi keterampilan, kesiapan otot-otot tubuh, dominasi penggunaan bagian otot dan kelenturan tubuh serta spesifikasi refleks.

Diskusi :
  1. Smesh penuh didominasi kekuatan gerak otot bicept lengan yang disupport oleh pemanfaatan keseluruhan otot tumit, otot bahu muka, otot perut, otot pergelangan tangan untuk memusatkan tenaga pada kekuatan gerak lengan memukul bola.
  2. Pada gerakan smesh potong diperlukan dominasi refleks otot tumit dan otot pergelangan tangan menggapai bola yang didorong lawan ke belakang. Disadari atau tidak, pemain usia muda memiliki refleks lebih cepat dan usia semakin bertambah refleks semakin menurun. Jika refleks sudah menurun, smesh potong akan tidak efektif karena pukulan selalu meleset mengenai bola.
  3. Untuk melatih ketepatan penggunaan otot secara keseluruhan, biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi smesh yang tepat.
  4. Pegangan raket harus yang nyaman,. Jika pegangan licin bisa diganti dengan grip handuk agar menyerap keringat. Gunakan accesoris melingkar ujung lengan untuk menghindari keringat mengalir pada telapak tangan yang berakibat pegangan licin dan raket bisa terlempar saat melakukan smesh.
  5. Posisi telapak tangan berada diujung pegangan, jari-jari menyengkeram kuat. Gripping tetap pada pisisi pegangan V. Buka tangan dan posisikan lengan berada di belakang badan, pusatkan kekuatan seluruh otot pada kekuatan lengan dan ayunkan raket pada bola dengan kekuatan penuh.
  6. Untuk “king smash”, gerakan loncat setelah kesiapan otot lengan dan genggaman raket sudah siap.
  7. Untuk smesh kaki statis tetapi memiliki kwalitas pukulan yang bagus, kaki diangkat sedikit atau “jinjit”, maka sudah cukup membantu pemusatan energi pada lengan.
  8. Smesh yang hanya mengandalkan otot bahu muka dan otot bicept lengan akan berakibat laju bola kurang cepat.
  9. Perhatikan, sikap badan harus tetap lentur, posisi badan pada saat kontak raket dengan bola harus tepat di belakang bola. Secara otomatis kedua lutut akan tertekuk.
  10. Posisi badan yang terlalu jauh ke belakang dari bola akan menyebabkan daun raket terlalu menelungkup dan bola akan menyangkut jaring. Sebaliknya, jika posisi badan terlalu kedepan dari posisi bola, bola akan jatuh terlalu ke belakang atau kurang tajam menukik.
  11. Dalam kasus tertentu dimana posisi bola berada disamping kiri kepala kita, maka rounded smash perlu dominasi pemanfaatan otot panggul memutar. Kaki kiri dan otot pinggang menjadi tumpuan gerakan dan sendi peluru lengan Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau bola setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
  12. Akhir rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ianjut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
  13. Penting : Pada saat kaki mendarat di lantai setelah melakukan rangkaian gerakan smash, salah satu telapak kaki harus agak di depan dari telapak kaki satunya untuk mengantisipasi gerakan lanjut ke depan atau kesamping. Dalam melakukan smash badminton, kaki harus dinamis siap bergerak karena begitu kaki mendarat, pemain harus segera bergerak menjangkau return smash dari lawan yang kadang bola ditaruh di depan net, di samping kiri atau kanan badan kita. Lain halnya gerakan kaki pada smash vlley ball, setelah melakukan smash kaki mendarat di lantai dan berhenti di tempat.

8. Dropshot (Pukulan Potong)
  • Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat kontak dengan bola, bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan ringan. Dropshot atau pukulan potong bertujuan agar bola jatuh dekat jaring dan tidak melewati garis ganda.
  • Karakteristik pukulan potong ini adalah bola sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Untuk memperoleh kwalitas pukulan drop shot diperlukan berbagai sikap dan posisi badan pada sudut-sudut lapangan permainan. Cara memegang raket, gerakan kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang lentur pada saat memukul bola akan menentukan keberhasilan pukulan ini.
  • Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smesh. Dalam pelaksanaan drop shot ini merupakan variasi smash dengan gerak tipu badan atau gerakan raket pada saat kontak daun raket dengan bola.
  • Drop shot yang sempurna menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi untuk mengembalikan bola.

    Diskusi :
  1. Untuk drop shot forehand, gagang raket dipegang pada posisi di samping bahu atau di belakang kepala kita.
  2. Posisi badan menyamping vertikal dengan arah jaring atau sejajar jaring dengan posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri atau sejajar.
  3. Untuk arah bola ke sebelah kanan lawan, sementara posisi kita di sebelah kanan belakang atau di tengah lapangan, maka pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  4. Posisi daun raket kita persiapkan pada saat kontak daun raket dengan bola miring seperti merajang daun tembakau, pada posisi bola setinggi mungkin dan sedikit menelungkup.
  5. Jika laju bola yang kita inginkan sedikit lebih keras, maka daun raket miring pada saat kontak dengan bola dan bola dipukul dengan menggunakan pergelangan tangan dengan tekanan kuat. Pada kasus ini walaupun tekanan pukulan kuat, jatuhnya bola akan di dekat jaring karena bola kegesek miring yang berakibat tangkai bulu pada bola bergerak memutar dan laju bola melambat.
  6. Jika posisi kita berada di sebelah kiri belakang dan bola akan kita arahkan ke sebelah kiri lawan, sementara kita ada di posisi yang sama, maka badan sama persis dengan posisi smesh dan pukulan bola menggunakan tipe rounded overhead smesh.
  7. Posisi badan harus selalu diupayakan berada sedikit di belakang bola. Pada saat kontak daun raket dengan bola, bola didorong dengan sentuhan ringan jika laju bola yang diinginkan tidak laju menukik ke depan jaring.
  8. Biasakan bergerak cepat mengambil posisi yang tepat di belakang bola. Jika laju bola panjang melampaui posisi gerakan mundur kita, maka pengembalian bola kita antisipasi dengan backhand drop shot.
  9. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul bola.
  10. Bola drop shot ini mengandung merupakan keterampilan gerakan dan bisa dikategorikan gerak tipu.
9. Netting
  • Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
  • Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.
  • Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Diskusi :
  1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping jaring.
  2. Siku agak ditekuk dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
  3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan posisi bola yang akan dipukul pada posisi setinggi mungkin dengan jaring.
  4. Upayakan bola jangan sampai jatuh melebihi dibawah separo jaring, ini akan menyulitkan netting.
  5. Sesaat sebelum daun raket kontak denganbola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket sejajar lantai.
  6. Perhatikan, posisi daun raket pada saat kontak dengan bola harus tepat jangan sampai posisi daun raket menelungkup, atau teralu lemah tekanan pukulan, ini akan menyebabkan bola menyangkut jaring.
Cara Latihan
  • Lakukan berdiri dengan kaki statis dengan jarak dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
  • Instruktur melemparkan bola berulang kali ke daerah jaring dan kita berusaha memukul melakukan netting.
  • Lakukan latihan tsb diatas di sisi kanan dan kiri jaring secara bergantian.
  • Tingkatkan intensitas latihan dengan bergerak dari tengah, kiri dan kanan lapangan ke posisi netting.
  • Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.
Demikianlah teknik dasar badminton Seri Kedua, ikuti terus pada seri berikutnya.

Selamat berlatih.


Referensi :

  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  4. Situs http://www.bulutangkis.com/









































23 Jun 2011

“Kanker Darah” Bisa Sembuh dengan Mimba (Azadirachta indica Juss.)

Mimba atau Mindi (Jawa) atau Membha, Mempheuh (Madura) atau Intaran (Bali) atau istilah asing Margosier, Margosatree, Neem tree (Inggris/Belanda) (Heyne, 1987).

Nama ilmiah: Azadirachta indica Juss atau Azadirachta azedarch L. atau Melia japonica G. Don atau Azadirachta indica Juss. (Tjitrosoepomo, 1996)
Mimba merupakan pohon yang tingi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar (Heyne, 1987).

Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis seperti kulit dan mudah laya. Bangun anak daun memanjang sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing dan setengah meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm (Backer dan Van der Brink, 1965).
Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya.

Habitat dan Penyebaran
Daun dan Buah Mimba
Mimba tumbuh liar di hutan dan di tempat lain yang tanahnya agak tandus, ada juga yang ditanam orang ditepi-tepi jalan sebagai pohon perindang (Mardisiswodjo, 1985). Banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura 1-300 meter. Umumnya di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, pada hutan yang terbuka (Backer dan Van der Brink, 1965).

Kandungan kimia dan Kegunaan
D
aun mimba mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah β-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker (Duke, 1992). Daun mimba mengandung nimbin, nimbine, 6-desacetylbimbine, nimbolide dan quercetin (Neem Foundation, 1997).

Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia. Yang sudah diketahui antara lain : Kulit batang dan kulit akar: toosendanin C30H38O11 dan komponen yang larut C30H40O12 Limonoid, margoside, meliacin, kaemferol, resin,tanin, n-tricontane, betha-sitosterol, dan triterpen kulinone. Biji : resin sangat beracun.
Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, dimana mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabees, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).


Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Rasa pahit, dingin, sedikit beracun. Obat cacing (anthelmintic), membersihkan panas dan lembab, laxative, peluruh air kemih (diuretik), anti tumor, immunomodulator.
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan ini diminum sebagai obat penyakit lambung di India. Daunnya yang sangat pahit, di Madura digunakan sebagai makanan ternak. Rebusannya di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).

Jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan mindi

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
  1. Cacingan. Cara pengobatannya kulit batang atau kulit akar segar 90 – 120 gr digodok, minum.
  2. Scabies (gejala gatal pada kulit). Cara pengobatannya, kulit batang/akar ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian dicampur dengan cuka , diaduk rata, diborehkan pada bagian yang gatal.
  3. Kudis. Cara pengobatannya, Kulit batang atau kulit akar direbus, airnya untuk cuci bagian kulit yang sakit. Atau daun ditumbuk halus, borehkan pada bagian yang sakit, dibalut atau kulit batang secukupnya dibakar sampai hangus, lalu digiling halus dan ditambah air kapur sirih secukupnya, dipakai untuk menggosok bagian kulit yang terkena penyakit.
  4. Darah Tinggi. Cara pengobatannya, daun 5 –10 gr (kering) digodok dengan 6 gelas air hingga air tinggal 3 gelas, minum 3x1 gelas/ hari.
  5. Tumor dan Kanker. Kulit batang akar di rebus.
 Kontra indikasi atau tidak direkomendasikan dikonsumsi kepada :
- Penderita penyakit ginjal dan hati, dapat menyebabkan perlemakkan hati dan ginjal.
- Penderita penyakit jantung yang berat, penderita luka pada lambung (gastrik ulcer).
- Penderita kurang darah (anemia) dan kondisi badan lemah.


PENGALAMAN PRIBADI
Tahun 1990 famili saya (sebut saja Drs. Tri Yanjono) yang bekerja sebagai Guru Bahasa Indonesia di SMA Kemurnian Jakarta Barat terserang kanker darah merah atau Leukemia. Pada awalnya tidak diketahui kalau penyakit yang diderita adalah leukemia. Badan mudah ngantuk, lemas dan semakin lama semakin tidak berdaya. Setelah periksa Dokter ternyata dia positip terkena Leukemia yang harus cuci darah setiap periode tertentu. Pada awal cuci darah 1 bulan, kemudian semakin lama semakin dekat jarak waktunya hingga setiap minggu harus cuci darah. Murid-muridnya pun ternyata sayang sama gurunya, setiap minggu murid-muridnya patungan untuk membantu gurunya cuci darah plus obatnya.

Saya mendengar kalau dia terkena leukemia sudah stadium lanjut. Secara kebetulan saja secara tidak sengaja saya meminta dia untuk meminum rebusan daun Mindi berikut akar dan kulit pohonnya. Saran saya dia turuti dan dia minta dicarikan daun dan kulit Mindi dari kampung. Orangtuanya mencarikan pesanan anaknya di Jakarta dan dikirim satu “besek” kotak anyaman dari bambu. Sampai di Jakarta daun sudah berjamur, namun semangat hidup dan upaya untuk sembuh sangat kuat, mulailah daun Mindi secukupnya direbus dengan air 3 gelas dan dipanaskan hingga menjadi 1 gelas.

Air rebusan diminum setiap hari 3 kali dosis 2-3 sendok makan setiap kali minum. Pada awalnya belum terlihat efeknya dan setelah 1 bulan meminum dengan teratur, kemajuan kesehatan badannya semakin lama semakin terasa. Dia mengkonsumsi rebusan daun mindi diluar resep dokter. Cuci darah tetap dilakukan setiap minggu, namun cel darah merah (eritrosit) semakin lama semakin stabil.

Dokter pun kaget setelah memeriksa dia kembali, ternyata jumlah eritrosit semakin stabil dan dianjurkan cuci darah diperjarang sembari rutin meminum ramuan daun, kulit dan akar mindi. Orangtuanya selalu mengirim daun, kulit dan akar mindi setiap kali persediaan di Jakarta hampir habis. Alhamdulillah, setelah tidak sampai genap satu tahun Tuhan memberikan jalan untuk hidup lebih panjang dan penyakit leukemia yang dideritanya lenyap, badan kembali sehat wal afiat seperti sediakala.

Catatan :
  • Resep tersebut diatas bisa jadi hanya berlaku untuk daun “Mindi Gunung”, karena daun mindi yang hidup di Jakarta pernah saya ambil untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit yang sama di Pontianak, ternyata resep tidak manjur.
  • Menurut catatan referensi, pada penggunaan dosis sesuai anjuran jarang menimbulkan efek samping. Namun, terjadi pada beberapa orang menimbulkan gejala pening, muntah, nyeri perut, diare, muka kemerahan dan mengantuk, penglihatan kabur dan gatal-gatal. Gejala itu akan hilang dengan sendirinya.
  • Kelebihan dosis akan mengakibatkan rasa kebas (neuritis perifer), denyut jantung tidak teratur (arhytmia) tekanan darah menurun (hypotension) dan sesak napas (dyspnea).
Tentang Leukemia
Wikipedia. Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow), Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus
Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.


Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih) [1]. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.



Sumber Referensi dan Pustaka :
Anonim, 2010, Leukemia, Insiklopedia Bebas, Wikipedia
Duke, 1992
Heyne, 1987
Narula, 1997
Neem Foundation, 1997
Tjitrosoepomo, 1996
Backer dan Van der Brink, 1965, Flora of Java,




















20 Jun 2011

Bulan Juli 2011 Menurut Feng Sui


Keunikan yang menarik dalam bulan Juli 2011 :

  • 5 hari Jumat, 5 hari Sabtu dan 5 hari Minggu. Hal ini hanya terjadi setiap 823 tahun. Ini disebut "Kantong Uang", berdasarkan Feng Shui di China.

  • Tahun ini kita akan mengalami empat tanggal yang luar biasa.
1/1/11, 1/11/11, 11/1/11, 11/11/11 dan bukan itu saja...


  • Ambil dua digit terakhir dari tahun hari lahir anda, lalu ditambah usia anda pada tahun ini, hasilnya adalah 111 untuk semua orang di seluruh dunia tak terkecuali.

Sangat misteri.....

Referensi :



18 Jun 2011

“Lever” Sembuh dengan Daun Paliasa (Bugis) atau Katimaha (Jawa)

Daun & Bunga Paliasa
 Paliasa (Bugis) atau Katimaha (Jawa) dalam istilah bahasa Inggeris-nya Kleinhovia hospita (Latin : Kleinhovia serrata Blanco, Grewia meyeniana Walp.) adalah tanaman evergreen, tanaman tropis asli Indonesia, Malaysia dan beberapa lokasi di dataran tropis Asia.

K. hospita dapat tumbuh lebat sampai 20 m tinggi, dengan kanopi membulat padat dan bunga merah muda. Daun sederhana dan stipula ensiform linier, sekitar 8 mm; petiola adalah 2,5-30 cm; daun-lancip bulat telur/membentuk ke jantung, rata di kedua sisi, dengan puncaknya runcing. Jari-jari tulang daun sekunder terjadi pada 6-8 pasang.

Bunga K. hospita adalah terminal, dalam malai longgar menonjol dari mahkota; bunga sekitar 5 mm lebar, berwarna merah muda pucat, berbunga sepanjang tahun.

Tanaman ini mulai berbuah mulai dari tahun ketiga setelah penanaman. Buah dari K. hospita bulat, 5-lobed, berdinding tipis, kapsul membranosa, 2-2.5 cm, loculicidally pecah, masing-masing memiliki 1-2 biji locule. Biji bulat, berwarna keputihan.

Morfologi daun dan Bunga Paliasa


K. hospita digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini untuk mengobati kudis. Kulit dan daun digunakan sebagai pencuci rambut atau shampo (hair-wash) pembunuh kutu, sementara cairan daun digunakan sebagai pencuci mata. Daun muda bisa dimakan sebagai bahan sayuran.

Serat pohon digunakan untuk membuat tali digunakan untuk mengikat atau menarik ternak.
Kayu paliasa berwarna merah muda dan cukup baik tekstur, lembut, ringan dan mudah dikerjakan untuk kayu pertukangan. Jika untuk bahan bakar, nilai energi sekitar 19000 kJ /kg. Daun dan kulit kayu mengandung senyawa “cyanogenic” yang diasumsikan untuk membantu membunuh ektoparasit seperti kutu.

Dalam dunia medis, ekstrak daun Paliasa telah menunjukkan adanya aktivitas anti-tumor terhadap sarkoma pada tikus. Sejumlah asam lemak cyclopropenylic (scopoletin, kaempferol, dan quercetin) telah diisolasi dari daun.

Sachet & Kapsul Paliasa,
Ilustrasi Foto dari Anak UNHAS, 2011
Di beberapa tempat di India, tanaman Paliasa digunakan untuk tanaman ornamental di kiri-kana jalan atau taman karena mempunyai malai bunga berwarna pink menyala yang menarik.

Akhir-akhir ini Peneliti dari UNHAS Makasar telah memanfaatkan daun Paliasa sebagai obat lever. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Laboratorium MIPA Kimia Universitas Hasanuddin kepada The Jakarta Post (Gemini Alam, 2011), bahwa Pakar MIPA Kimia UNHAS telah mempelajari penggunaan paliasa sebagai jamu untuk mengobati penyakit kuning atau atau lever sejak tahun 1990. Mereka menemukan senyawa efektif dalam daun.

"Kami telah menemukan dua senyawa penting dalam daun paliasa, yang flavonoid, umumnya melayani sebagai antioksidan atau anti-inflamasi obat, dan triterpenoid cycloartane, menormalkan fungsi hati in vitro," jelas Gemini Alam.

Menurut kepala pharmacognosy / fitokimia laboratorium universitas, paliasa jarang ditemukan di daerah perkotaan. Kebanyakan masyarakat memilih obat di Apotek yang lebih praktis.

Universitas Hasanuddin bekerjasama dengan TPM Biotech ketika Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak mengunjungi kampus pada tahun 2009.  Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Idrus Paturusi mengatakan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak (anak mantan Perdana Menteri Tun Abdul Razak yang konon katanya berdarah Bugis), bahwa UNHAS sedang melakukan penelitian terutama pada obat tradisional. Tim peneliti UNHAS yang terlibat dalam proyek paliasa bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Makassar untuk memastikan jamu memenuhi standar untuk ekstrak herbal Indonesia.

Selamat mencoba.

Referensi Buku dan Bacaan :

  1. Anonim, 2011, Wikipedia, Kleinhovia hospita (syn. Kleinhovia serrata Blanco, Grewia meyeniana Walp.)
  2. Gemini Alam, 2011, Kepala Tim Riset Universitas Hasanuddin ttg Paliasa, The Jakarta Post, 18th June 2011/
  3. http://www.anakunhas%20dot%20com/, Daun Paliasa sudah Ada Dalam Bentuk Kapsul, Maret, 2011.
  4. Philippine medicinal Herbs, "Tan-ag / Kleinhovia hospita Linn , guest tree, Alternative Medicine in the Philippines, retrieved on 01 Jan., 2010.
  5. Latiff, A., 1997. Kleinhovia hospita L. in Faridah Hanum, I. & van der Maesen, L.J.G. (Eds.): Plant Resources of South-East Asia No. 11. Auxiliary Plants. Prosea Foundation, Bogor, Indonesia; url source: Species Information, retrieved on 29 June, 2007
Produk-produk paliasa, sekarang diproduksi dalam jumlah besar, diluncurkan pada April 2011 di kampus Universitas Hasanuddin. (UNHAS) Makasar. Obat herbal Paliasa akan dipasarkan secara massal di Malaysia dan Indonesia, khususnya sebagai obat tradisional sangat efektif untuk menyembuhkan lever.

Oleh karena itu, muncul ide kemasan paliasa ke dalam kapsul. Gemini Alam yakin bahwa kualitas kapsul paliasa lebih manjur dari hasil proses ekstrak daun dengan berkonsentrasi tertentu.

Sebelum paliasa kapsul dan minuman suplemen yang diproduksi, telah dilakukan tes berkali-kali dilakukan pada hewan dengan hasil tanpa menyebabkan efek samping dan membuktikan ramuan itu aman untuk dikonsumsi.

Testimoni beberapa orang dengan keluhan hati mengakui bahwa efek kapsul paliasa sbb :
 "SGPT saya [serum transaminase glumat piruvat] dan SGOT [serum transaminase glumat oksaloasetat] sekali naik menjadi 60. Dengan kapsul paliasa, hanya butuh dua hari untuk mengembalikan fungsi hati saya normal".

Paliasa diyakini dapat menurunkan hipertensi dan menormalkan hipotensi, sambil mempertahankan kesehatan seseorang.

Dalam desertasi penerimaan Guru Besar bidang kimia organik bahan alam, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar (Nunuk Hariani Soekamto, Prof.Dr.MS, 2010), dijelaskan bahwa daun paliasa dapat dimanfaatkan untuk obat hepatitis atau lever atau sakit kuning.






Badminton Teknik Dasar (1)

Latihan Dibawah Pengawasan Instruktur,
(Damar, 2011)
PENDAHULUAN
Penggemar Badminton atau calon penggemar badminton yang budiman, mari kita berbagi pengalaman dan pengetahuan, kali ini terkait dengan salah satu cabang olahraga prestasi yaitu Badminton.
Badminton merupakan olahraga prestasi yang tergolong berat dalam arti perlu kesiapan fisik yang cukup, stamina dan teknik bermain yang mendukung. Disamping itu, badminton sudah merupakan trade-mark orang Indonesia yang mempunyai sejarah pernah memboyong Piala Thomas atau Thomas-cup 13 kali berturut-turut pada zamannya Rudi Hartono, dkk pada tahun 1960 hingga 1970-an. Tidak salah lagi, jika dimana-mana seantero Nusantara ini pasti ada lapangan badminton outdoor, bahkan berupa Gedung (indoor). Dalam istilah lain, karena sudah dilaksanakan oleh sebagian besar penduduk di negeri ini, maka badminton sudah “membudaya” di negeri ini.
Terkait dengan membudayanya olahraga badminton di segala lapisan masyarakat, mulai dari tingkat Rukun Tetangga hingga di kalangan Pejabat Lembaga Pemerintahan, sehingga bdaminton seakan-akan manjagi magnet untuk berkumpulnya para pemimpin dan bawahan, antara rakyat dan pimpinan lembaga pemerintahan, antara warga yang miskin dengan warga berada. Oleh karenanya, sering kita jumpai penyelenggaraan olahraga badminton ini dibiayai dengan dana milyaran rupiah. Fantastis........ tidak heran kalau permaianan badminton menjadi arena adu gengsi “esteem competition”, bahkan untuk memacu prestasi badminton menjadi arena judi atau setengah judi, siapa kalah bayar bola plus minuman untuk 2 orang (single) atau 4 orang (double) plus seorang wasit.
Namun, dibalik fantastisitas permainan badminton, olahraga badminton tidak hanya mengandalkan bakat “talent” semata. Jika ingin berprestasi, maka diperlukan latihan kesiapan fisik, stamina dan teknik yang memadai. Dianjurkan bagi pemula untuk mendapat bimbingan Pelatih untuk mendapatkan masukan teknis dalam berlatih.

Berikut kami sampaikan teknik badminton yang kami tuangkan berdasarkan pengalaman pribadi selama 40 tahun bermain badminton di kampung, mengikuti pelatihan-pelatihan, pertandingan-pertandingan dan dukungan referensi buku, yang kami tayangkan dalam Blog secara berseri.




Teknik Memegang Raket untuk Pukulan Forehand

SEKILAS TEKNIK MEMEGANG RAKET
  • Gripping
Perhatikan cara memegang raket yang merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan. Raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul bola. Bayangkan cara memegang raket seperti anda bersalaman. Hindari cara memegang raket dengan posisi bagin yang lebar mengenai telapan tangan, seperti memegang cangkul. Posisi demikian, mengakibatkan energi tidak efisien dan terlihat kaku.
  1. Peganglah raket dengan kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti “berjabat tangan”. Bentuk “V” tangan diletakkan pada bagian gagang raket. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
  2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah, periksa gambar disamping.
  3. Cara memegang raket back-hand, geser “V” tangan ke arah dalam, posisi V di samping dalam, “bantalan ibu jari” berada pada bagian lebar pegangan.


  • Jenis Pukulan
Secara garis besar jenis pukulan badminton meliputi dua cara,  yaitu :
  1. Fore-hand dan
  2. Back-hand.
    
    Teknik Memegang Raket untuk Pukulan Backhand
    
Bagi para pemula diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu hingga terimpil karena lebih mudah penerapannya. Pukulan back-hand diajarkan kemudian karena memerlukan teknik tersendiri baik darin cara memegang raket maupun cara mengatur otot bicept lengan tangan. Bagi pemain yang sudah terampil, pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya terjadi secara otomatis.

Perhatikan cara memegang raket yang benar dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul bola, untuk meningkatkan mutu pukulan dan kecepatan bola. Sejak dini pemain harus dilatih memukul bola dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan dan tenaga seperti memukul paku dengan menggunakan hammer. Selanjutnya, dalam taraf advance pemain diajarkan cara memusatkan penggunaan seluruh otot tubuh untuk tujuan kecepatan pukulan.


LATIHAN FISIK
    1. Latihan Rutin

Untuk meningkatkan keterampilan memukul, perlu menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.

  • Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes dan tetap rileks, tetapi bertenaga.
  • Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
  • Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah menggunakan beban (humble) atau mainan logam berbentuk raket dengan beban lebih berat dari raket.
  • Jika ada teman lain sebagai partner, belajarlah memukul bola sekeras-kerasnya menukik kearah lapangan lawan (smesh) dan kearah kotak belakang.
  • Dianjurkan bagi pemula dibawah umur untuk berlatih dibawah pengawasan Pelatih yang berpengalaman dan bermutu.

Perhatikan Kesalahan :
Memegang raket dengan menggenggam, ibu jari dan jari-jari rapat sejajar, sehingga posisi “V” pada bagian pegangan yang lebar. Hal ini akan mengurangi kekuatan pukulan, karena otot bicept bergerak tidak maksimal.


2. Kelenturan Gerak Kaki (Footwork)
Footwork merupakan dasar untuk mendapatkan posisi badan tepat untuk memukul bola “timing” sehingga menghasilkan pukulan berkualitas. Footwork yang teratur akan menentukan kecepatan kaki bergerak.
Bagi pemula, footwork dapat dilatih dengan :
  1. Skotch-jump
  2. Set up
  3. Push up
  4. Jalan bebek
  5. Berlari maju terus berhenti seperti posisi mengambil bola dan lari mundur, lari kesamping ke kiri kembali ke tengah dan ke kanan kembali ketengah lapangan, dst yang dilakukan berulang-ulang.
Diskusi :
  • Dalam latihan yang dibimbing oleh Instruktur, latihan footwork bisa diatur dengan irama gerakannya. Pada awalnya ritme gerakan pelan, semakin lama semakin cepat. Gerakan tanpa alat (raket dan bola/shuttlecock) kemudian gerakan dengan menggunakan raket dan bola diumpankan oleh Instruktur.
  • Pada latihan yang sudah pada tingkat lanjut, latihan bisa menggunakan lampu yang diletakkan pada posisi-posisi kritis pada lapangan yang diatur oleh Instruktur sedemikian rupa, untuk memperoleh kwalitas footwork bagus. 


3. Sikap dan Posisi
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus diatur sedemikian rupa agar dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan sendiri.
Perhatikan :
  1. Berat badan tetap bertumpu pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
  2. Posisi kaki dengan menekuk sedikit kedua lutut, salah satu kaki yang di belakang bertumpu pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks.
  3. Jika pada posisi service bisa kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
  4. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
  5. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala / daun raket berada lebih tinggi dari kepala.
  6. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.
Diskusi :
  • Posisi berdiri pada saat bermain harus dijaga keharmonisan gerak seluruh otot sembari mengatur nafas sesuai dengan irama permainan. Kesalahan sikap dan posisi berdiri akan mengurangi kekuatan pukulan, bahkan salah pukul karena pengaruh stamina, dsb.


4. Mengatur Posisi dan Gerakan Langkah Kaki
Posisi pemain dan gerakan langkah kaki akan menentukan kualitas ketrampilan memukul bola. Kesalahan posisi akan kesulitan memukul bola, bahkan kehilangan kesempatan untuk memukul bola.

Perhatikan:
  • Latihlah dengan senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di tengah Iapangan permainan. Ini berlaku juga untuk pemain single maupun double, karena dengan pengaturan posisi dan penguasaan lapangan akan mempermudah pencapaian pemukulan bola.
  • Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
  • Gerak Iangkah tsb diatas pada awalnya dilakukan dengan tempo yang lambat dan beberapa menit saja, semakin lama tempo semakin cepat dengan rentang waktu semakin lama.  Tidak dianjurkan gerakan mengambil bola dengan badan meluncur tanpa disertai gerakan langkah kaki, karena akan menyebabkan jatuh bahkan mengakibatkan cedera.
  • Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
  1. Catatan :
    Pada saat memukul bola jauh dari badan, kaki kanan harus berada di depan, tubuh condong dengan tangan menjulur untuk mendekatkan jarak antara badan dengan bola.

    Demikian, sekilas tahapan teknik dasar badminton untuk pemula. Selamat berlatih dan silahkan ikuti tulisan pada seri berikutnya.
Sumber Referensi :
  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  4. Situs http://www.bulutangkis.com/