PENDAHULUAN
Penggemar Badminton atau calon penggemar badminton yang budiman, mari kita berbagi pengalaman dan pengetahuan, kali ini terkait dengan salah satu cabang olahraga prestasi yaitu Badminton.
Badminton merupakan olahraga prestasi yang tergolong berat dalam arti perlu kesiapan fisik yang cukup, stamina dan teknik bermain yang mendukung. Disamping itu, badminton sudah merupakan trade-mark orang Indonesia yang mempunyai sejarah pernah memboyong Piala Thomas atau Thomas-cup 13 kali berturut-turut pada zamannya Rudi Hartono, dkk pada tahun 1960 hingga 1970-an. Tidak salah lagi, jika dimana-mana seantero Nusantara ini pasti ada lapangan badminton outdoor, bahkan berupa Gedung (indoor). Dalam istilah lain, karena sudah dilaksanakan oleh sebagian besar penduduk di negeri ini, maka badminton sudah “membudaya” di negeri ini.
Terkait dengan membudayanya olahraga badminton di segala lapisan masyarakat, mulai dari tingkat Rukun Tetangga hingga di kalangan Pejabat Lembaga Pemerintahan, sehingga bdaminton seakan-akan manjagi magnet untuk berkumpulnya para pemimpin dan bawahan, antara rakyat dan pimpinan lembaga pemerintahan, antara warga yang miskin dengan warga berada. Oleh karenanya, sering kita jumpai penyelenggaraan olahraga badminton ini dibiayai dengan dana milyaran rupiah. Fantastis........ tidak heran kalau permaianan badminton menjadi arena adu gengsi “esteem competition”, bahkan untuk memacu prestasi badminton menjadi arena judi atau setengah judi, siapa kalah bayar bola plus minuman untuk 2 orang (single) atau 4 orang (double) plus seorang wasit.
Namun, dibalik fantastisitas permainan badminton, olahraga badminton tidak hanya mengandalkan bakat “talent” semata. Jika ingin berprestasi, maka diperlukan latihan kesiapan fisik, stamina dan teknik yang memadai. Dianjurkan bagi pemula untuk mendapat bimbingan Pelatih untuk mendapatkan masukan teknis dalam berlatih.
Berikut kami sampaikan teknik badminton yang kami tuangkan berdasarkan pengalaman pribadi selama 40 tahun bermain badminton di kampung, mengikuti pelatihan-pelatihan, pertandingan-pertandingan dan dukungan referensi buku, yang kami tayangkan dalam Blog secara berseri.
SEKILAS TEKNIK MEMEGANG RAKET
- Gripping
Perhatikan cara memegang raket yang merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan. Raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul bola. Bayangkan cara memegang raket seperti anda bersalaman. Hindari cara memegang raket dengan posisi bagin yang lebar mengenai telapan tangan, seperti memegang cangkul. Posisi demikian, mengakibatkan energi tidak efisien dan terlihat kaku.
- Peganglah raket dengan kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti “berjabat tangan”. Bentuk “V” tangan diletakkan pada bagian gagang raket. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
- Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah, periksa gambar disamping.
- Cara memegang raket back-hand, geser “V” tangan ke arah dalam, posisi V di samping dalam, “bantalan ibu jari” berada pada bagian lebar pegangan.
- Jenis Pukulan
Secara garis besar jenis pukulan badminton meliputi dua cara, yaitu :
- Fore-hand dan
- Back-hand.
Bagi para pemula diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu hingga terimpil karena lebih mudah penerapannya. Pukulan back-hand diajarkan kemudian karena memerlukan teknik tersendiri baik darin cara memegang raket maupun cara mengatur otot bicept lengan tangan. Bagi pemain yang sudah terampil, pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya terjadi secara otomatis.
Perhatikan cara memegang raket yang benar dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul bola, untuk meningkatkan mutu pukulan dan kecepatan bola. Sejak dini pemain harus dilatih memukul bola dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan dan tenaga seperti memukul paku dengan menggunakan hammer. Selanjutnya, dalam taraf advance pemain diajarkan cara memusatkan penggunaan seluruh otot tubuh untuk tujuan kecepatan pukulan.
LATIHAN FISIK
1. Latihan Rutin
Untuk meningkatkan keterampilan memukul, perlu menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
- Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes dan tetap rileks, tetapi bertenaga.
- Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
- Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah menggunakan beban (humble) atau mainan logam berbentuk raket dengan beban lebih berat dari raket.
- Jika ada teman lain sebagai partner, belajarlah memukul bola sekeras-kerasnya menukik kearah lapangan lawan (smesh) dan kearah kotak belakang.
- Dianjurkan bagi pemula dibawah umur untuk berlatih dibawah pengawasan Pelatih yang berpengalaman dan bermutu.
Perhatikan Kesalahan :
Memegang raket dengan menggenggam, ibu jari dan jari-jari rapat sejajar, sehingga posisi “V” pada bagian pegangan yang lebar. Hal ini akan mengurangi kekuatan pukulan, karena otot bicept bergerak tidak maksimal.
2. Kelenturan Gerak Kaki (Footwork)
Footwork merupakan dasar untuk mendapatkan posisi badan tepat untuk memukul bola “timing” sehingga menghasilkan pukulan berkualitas. Footwork yang teratur akan menentukan kecepatan kaki bergerak.
Bagi pemula, footwork dapat dilatih dengan :
- Skotch-jump
- Set up
- Push up
- Jalan bebek
- Berlari maju terus berhenti seperti posisi mengambil bola dan lari mundur, lari kesamping ke kiri kembali ke tengah dan ke kanan kembali ketengah lapangan, dst yang dilakukan berulang-ulang.
Diskusi :
- Dalam latihan yang dibimbing oleh Instruktur, latihan footwork bisa diatur dengan irama gerakannya. Pada awalnya ritme gerakan pelan, semakin lama semakin cepat. Gerakan tanpa alat (raket dan bola/shuttlecock) kemudian gerakan dengan menggunakan raket dan bola diumpankan oleh Instruktur.
- Pada latihan yang sudah pada tingkat lanjut, latihan bisa menggunakan lampu yang diletakkan pada posisi-posisi kritis pada lapangan yang diatur oleh Instruktur sedemikian rupa, untuk memperoleh kwalitas footwork bagus.
3. Sikap dan Posisi
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus diatur sedemikian rupa agar dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan sendiri.
Perhatikan :
- Berat badan tetap bertumpu pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
- Posisi kaki dengan menekuk sedikit kedua lutut, salah satu kaki yang di belakang bertumpu pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks.
- Jika pada posisi service bisa kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
- Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
- Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala / daun raket berada lebih tinggi dari kepala.
- Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.
Diskusi :
- Posisi berdiri pada saat bermain harus dijaga keharmonisan gerak seluruh otot sembari mengatur nafas sesuai dengan irama permainan. Kesalahan sikap dan posisi berdiri akan mengurangi kekuatan pukulan, bahkan salah pukul karena pengaruh stamina, dsb.
4. Mengatur Posisi dan Gerakan Langkah Kaki
Posisi pemain dan gerakan langkah kaki akan menentukan kualitas ketrampilan memukul bola. Kesalahan posisi akan kesulitan memukul bola, bahkan kehilangan kesempatan untuk memukul bola.
Perhatikan:
- Latihlah dengan senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di tengah Iapangan permainan. Ini berlaku juga untuk pemain single maupun double, karena dengan pengaturan posisi dan penguasaan lapangan akan mempermudah pencapaian pemukulan bola.
- Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
- Gerak Iangkah tsb diatas pada awalnya dilakukan dengan tempo yang lambat dan beberapa menit saja, semakin lama tempo semakin cepat dengan rentang waktu semakin lama. Tidak dianjurkan gerakan mengambil bola dengan badan meluncur tanpa disertai gerakan langkah kaki, karena akan menyebabkan jatuh bahkan mengakibatkan cedera.
- Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
- Catatan :Pada saat memukul bola jauh dari badan, kaki kanan harus berada di depan, tubuh condong dengan tangan menjulur untuk mendekatkan jarak antara badan dengan bola.Demikian, sekilas tahapan teknik dasar badminton untuk pemula. Selamat berlatih dan silahkan ikuti tulisan pada seri berikutnya.
Sumber Referensi :
- Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
- Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
- Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'', Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
- Situs http: // www.pb-pbsi.org
- Situs http://www.bulutangkis.com/