3 Jun 2011

Dibalik Rahasia Haram "Swike" Daging Kodok

Kodok adalah binatang yang hidup dalam 2 (dua) alam yaitu di air dan di darat. Sudah barang tentu dalam ajaran Islam dagingnya haram untuk dimakan. Kenapa diharamkan..? Ternyata hikmah dibalik ketentuan haram tersebut daging kodok mengandung cacing yang sangat halus dan tidak mati jika dimasak pada suku > 100 derajat C atau disimpan pada ruangan dibawah 0 derajat C. Mungkin sekian prosen dari sekian ribu kodok yang mengandung cacing, tetapi siapa tahu yang kita makan adalah yang kebetulan mengandung cacing tsb, jadi sekali haram tetap haram.

Katak Sawah, Enak Dimakan, Membahayakan 
Kesehatan
Berita ini adalah fakta pengalaman yang menarik dan perlu diperhatikan. Diceriterakan oleh seseorang bernama BM Advante tinggal di Cirebon yang menceriterakan tetangganya. Pada awalnya hanya tetangganya merasa sakit kepala sebelah seperti Migran, tetapi di otaknya seperti ada yang gremet2. Lama kelamaan sakitnya tambah menjurus ke seperti Vertigo. Setelah diperiksakan ke Dokter di Cirebon dan Jkarta tidak ditemukan adanya penyakit. Karena penasaran akhirnya dia berobat ke Singapura. Setelah diperiksa dengan alat yang canggih disana di indikasikan ada binatang hidup di otak-nya dan harus dioperasi besar. Setelah dioperasi ditemukan sejenis cacing super kecil berwarna putih.



Kodok Raksasa Afrika, Bulfrog
(bandingkan dg badan manusia)

Selesai operasi dia istirahat ± 2 hari dan setelah sadar, sang dokter berkata, " Maaf ibu, penyakit ibu belum sembuh total, Karena di otak ibu diperkirakan masih ada
telur-telur cacing tersebut. Yang jika telur tersebut menetas akan menjadi cacing. Dan siklus tersebut terus berlanjut.


Kemudian dia bertanya ke dokter penyebab dari penyakit nya tersebut, kenapa bisa ada cacing di otaknya. Dokter memberikan penjelasan, bahwa di indikasikan cacing tersebut berasal dari daging kodok yang sering ibu makan (karena ibu tersebut memang suka makan daging kodok ). Karena cacing tersebut tidak mati jika dimasak 100 derajat atau disimpan di bawah 0 derajat.


Dijelaskan lebih lanjut, bahwa dia pernah memasak daging kodok pada pagi hari. Dikarenakan tidak habis, maka daging tsb disimpan di kulkas dan sorenya di hangatkan lagi lalu dimakan. Di karenakan masih ada yang belum semuanya habis, maka disimpan kembali di kulkas. Besok paginya setelah mau dihangatkan, dia terkejut karena dari daging kodok tersebut keluar cacing putih kecil-kecil.

Ini adalah fakta yang sudah terjadi.

Sumber :
Periyadi G, Kompas, Edisi 30 Desember 2008

Tidak ada komentar: