15 Jun 2011

Cicak dalam Kepercayaan Hindu dan Islam

Cicak Rumah

Cicak atau Cecak adalah binatang melata yang suka merayap di dinding atau pohon. Dilihat dari Ilmu Bahasa atau etimologi, kata cicak berasal dari suara yang ditimbulkan "cak..cak..cak". Pembentukan kata demikian disebut Onomatope (dari Bahasa Yunani ονοματοποιία) adalah kata atau sekelompok kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya. Konsep ini berupa sintesis dari kata Yunani όνομα (onoma = nama) dan ποιέω (poieō, = "saya buat" atau "saya lakukan") sehingga artinya adalah "pembuatan nama" atau "menamai sebagaimana bunyinya". Bunyi-bunyi ini mecakup antara lain suara hewan, suara-suara lain, tetapi juga suara-suara manusia yang bukan merupakan kata, seperti suara orang tertawa "ha...ha...ha"

Beberapa contoh onomatope:
  • nama hewan : kata tokek (berasal dari suara tok.. kek,.. tok.. kek)
  • suara hewan : kata menggonggong (berasal dari suara gong..gong), mendesis, mengeong dsb.
  • suara peristiwa : kata tercebur (berasal dari suara "byur...") 
  • Suara manusia: kata tertawa (berasal dari wa..wa .. wa.. atau ha-ha-ha)
  • dls.
Morfologi cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.

Jenis-jenis Cicak
Cicak ada banyak di lingkungan rumah kita ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui, yakni :
  • Cecak tembok (Latin Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
  • Cecak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
  • Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.


 Perkecualian


Cicak Terbang (Klarap)

Cecak terbang (Draco spp.) sebetulnya bukan 'cecak' (suku Gekkonidae) melainkan termasuk suku kadal agamid (Agamidae), yaitu sejenis  bunglon.

 

Makanan dan habitat

Cecak biasa memakan serangga terutama nyamuk. Biasanya cecak hidup di dinding-dinding dan di atap plavon  rumah. Habitat di alam cecak biasanya hidup pada tempat-tempat teduh dan lembab.

 

Cecak dalam Kepercayaan Umat Hindu dan Muslim

Menurut masayrakat Hindu Bali, cecak adalah pengejawantah atau manifestasi dari Dewi Saraswati, yaitu dewi yang melindungi bahasa lisan (bicara) dan tulisan. Oleh karenanya, sering kita lihat gambar cicak pada lukisan atau ukiran ornamen bangunan rumah atau pura. 

Menurut (sebagian) masyarakat  Muslim, mereka berpandangan bahwa cecak-cecak harus diberantas. Konon pada waktu Nabi Muhammad SAW dikejar oleh kaum musyrikin Arab, beliau bersembunyi di Gua Hira'. Pada saat kaum musrikin tiba di mulut gua, ada cecak bersuara "cak..cak.. cak.." seakan-akan memberitahu si pemburu bahwa ada Nabi bersembunyi di dalam gua. Ada yang berpendapat cicak tsb adalah penjelmaan dari Syetan yang tidak suka kepada Nabi Muhammad. Oleh karenanya cicak "syetan" tersebut harus diberantas.
Alangkah tidak adilnya, pandangan tersebut yang terlalu bombastis dan terlalu digeneralisasi, bahwa semua cicak di dunia berikut anak keturunannya harus dihukum fisik atau dibinasakan.

Dalam kepercayaan Jawa pada umumnya yang kemungkinan merupakan warisan para leluhur, binatang cicak masih dianggap sebagai simbul "malapetaka". Manakala seseorang kejatuhan cicak, mereka menganggap orang yang bersangkutan akan tertimpa bencana. Untuk menghindari bencana yang akan menimpa dirinya, maka dia harus menebusnya dengan berdiam diri di rumah dan berpuasa memohon ampun agar bencana tidak jadi dijatuhkan kepada dirinya.
Secara logika, ada benarnya jika seseorang yang berdiam diri di rumah tentunya akan meminimalisasi terjadinya sesuatu seperti tabrakan di jalan, dls.  
Faktanya, binatang tsb banyak membantu manusia dengan memakan nyamuk-nyamuk yang kebetulan hinggap di dinding dan atap plavon serta tidak membahayakan bagi kehidupan manusia.

Keistimewaan

Jika cecak merasa dirinya terancam akan dimangsa, cecak akan memutuskan ekornya. Dengan memutuskan ekornya, hewan pemangsa jika menerkam hanya akan mendapatkan ekornya dan pemangsa tersebut akan merasa takut, sehingga dia akan kabur meloloskan diri dari terkaman pemangsanya.

Sumber Referensi dan Ilustrasi Foto :
  1. Anonim, 2008,  http://id.wikipedia.org/wiki/Cecak , Cecak, Wikipedia ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
  2. Bing, 2011, Gambar Cicak, http : // gambar.mitrasites.com/cicak.html

Tidak ada komentar: