7 Jul 2011

Komunikasi Massa dan Garebeg “Sunan Kalijogo”



Kyai Guntur Madu Ditabuh, 2011 

“Garebeg” berasal dari kata “Ha + ng + Garubyug” atau Hangagrubyug menjadi “Anggrubyug”, kemudian untuk memudahkan lafal lidah masyarakat Jawa menyebut "Grebeg" berarti berkerumun atau menggiring massa untuk tujuan tertentu.

Asal usul istilah garebeg sendiri bersal dari suatu peristiwa yang konon, Sunan Kalijaga dalam syi'ar Islam di lingkungan Keraton Mataram, atas kesepakatan Wali Songo dan Raden Patah dalam peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Mulud dengan unsur seni musik gamelan yangmana gamelan adalah simbol “kekayaan khasanah budaya Hindu di Tanah Jawa”.

Pemantik atau "strager" yang akan ditargetkan dalam peristiwa  tersebut adalah "di dalam masjid Keraton diadakan pertunjukan tetabuhan seni suara yang diiringi alat musik gamelan".


Kirab Pareden/Gunungan Kakung, 2011

Ternyata idea Sunan Kalijogo tersebut berhasil menyedot massa untuk datang ke masjid dan melihat pertunjukan gamelan. Al-kisah, selain rakyat, para Punggawa Daerah jajahannya "Bupati" pun datang ke Keraton untuk memberikan penghormatan kepada raja. Mereka datang beberapa hari sebelum tanggal 12 Mulud dalam "wigati agung" peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Untuk seremonial tersebut Keraton membuat tenda – tenda (bentuk rumah sementara) di alun – alun untuk bermalam. Bupati menghadap raja beserta para rakyatnya berbondong-bondong menuju ke masjid yang dibangun di sebelah barat alun-alun Keraton. Peristiwa tersebut yang pada intinya “padha pating grubyug” maka kata tibul kata “Anggrubyug” atau “Garebeg”. Oleh karena peristiwa tersebut diakibatkan oleh adanya tetabuhan gamelan dengan missi mensosialisasikan Shahadat sebagai langkah awal mula seseorang masuk agama Islam, maka seremonial tersebut disebut 'Shahadatain” atau “Sekaten” yang hingga saat ini masih terus dilestarikan. Perayaan sekaten meliputi “Sekaten Sepisan” dan ditutup dengan “Grebeg” di halaman Masjid Agung Yogyakarta atau sering disebut sebagai Masjid Gedhe Kauman.
Karena masyarakat Jawa menyukai seni musik dengan alat musik (kala itu) gamelan, maka syiar agama Islam Sunan Kalijogo mensosialisasikan penghormatan terhadap Hari Raya Islam dengan menyisipkan unsur gamelan.
Dan untuk keperluan itu, Sunan Kalijogo menciptakan seperangkat gamelan yang namanya dikaitkan dengan statement awal seseorang masuk Islam yaitu Shahadat atau "Shahadati" kemudian dinamakan "Kyai Sekati" dari kata Shahadatain.  Di dalam masjid diadakan tabuh gamelan, agar orang-orang tertarik. Jika sudah berkumpul kemudian diberikan pelajaran tentang agama Islam. Sekaten adalah simbol kebersamaan yang diidentikkan dengan kraton dan rakyatnya.
Prosesi acara Sekaten dirangkaikan dengan Grebeg Hajad Dalem, berupa prosesi pareden/gunungan yang terdiri dari nasi tumpeng super besar berbentuk gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan) diusung oleh 8 (delapan) orang untuk dikirab dan dimakan bersama / diperebutkan oleh para pengunjung yang sering disebut "ngalab berkah nderek mulyo" yang filosofinya berarti menginginkan keberkahan atas kemulyaan keraton.
Hingga sekarang prosesi seremonial Sekaten yang diakhiri dengan Grebeg "hajad dalem" diselenggarakan setiap tahun pada tangal 6 hingga 12 pada bulan Maulud.

Upacara Garebeg juga diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta sebanyak tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). Pada hari hari tersebut raja mengeluarkan sedekahnya sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut juga Hajad Dalem, berupa "nasi tumpeng super besar" dengan assesoris sayur-mayur segar yang disebut pareden/gunungan yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).

Dalam manifestasinya di tingkat grassroot bagi masyarakat pedesaan saat itu, grebeg dilakukan dengan mensosialisasikan "alunan shalawat"  yang dilagukan merdu yang disebut “tahlil & genduren” di masjid-masjid atau kenduri atau kepungan yang dikombinasikan dengan acara doa syukur dan mendoakan arwah leluhur yang disebut "tahlil" atau "tahlilan".

Grebeg Gethuk, Magelang 2011
(warga merayakan hari jadi Kota Magelang yang
pertama dengan pakaian prosesi ala Mataram Kuno)


Dalam perkembangannya, Grebeg yang pada awalnya bernuansa syiar Islam dengan prosesi penabuhan alat musik gamelan dan ceramah di Mesjid oleh Sunan Kalijogo, kemudian masyarakat diluar Keraton melakukan acara Grebeg merajalela sampai diluar misi awal, namun masih dalam lingkup sebagai manifestasi rasa syukur. Grebeg yang dilakukan oleh masyarakat di luar Keraton dilakukan untuk berbagai misi a.l mengangkat pelestarian “mitologi komunitas setempat”, peringatan hari jadi sebuah usaha dan “legenda rakyat”. Berikut contoh proses Grebeg yang dilakukan diluar Keraton, misalnya :
  1. 
    Grebeg Gule Kambing, Tuk Songo Magelang
    Warga menggunakan pakaian ala Kyai Tuk Tongo
    dan keprajuritan yang diiringi oleh pengikutnya
    
    Grebeg Gethuk di Alun-alun Magelang yang mengangkat mitos terbentuknya kota Magelang berdasarkan prasasti Ratu Dyah Balitung yang diketemukan di Mantyasih atau Meteseh. Dalam prosesi Grebeg Gethuk dirangkaikan dengan "Tari Dedemit Lelepah", kirab gunungan "Gethuk" dari kontributor dan  upacara ala kerajaan Mataram Kuno serta tari kolosal asal-usul terjadinya daerah Magelang. Setelah acara selesai, ratusan orang berebut getuk yang tersaji dalam bentuk pareden/gunungan. Terakhir grebeg Getuk dipentaskan dalam rangka HUT Kota Magelang ke-1104 di alun-alun Kota Magelang. 
  2. Grebeg Saparan di Girimoyo bagi masyarakat pegunungan Menoreh dengan prosesi kirab Gunungan tumpeng dalam rangka manifestasi “mengejawantahkan” rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa setelah petani panen raya.
  3. Grebeg Gulai Tuk Songo, Kota Magelang, masyarakat melaksanakan ziarah ke Makam Kyai Tuk Songo yang dilanjutkan dengan ceramah agama. Gulai dalam Kuali super besar yang diusung oleh "bregada" atau barisan berpakaian keprajuritan dan sebagian gulai ditaruh dalam piring tanah "cobek gerabah" dikirab dari Dusun Tuk Songo menuju lokasi disamping Makam Kyai Tuk Songo. Di tempat itu masyarakat mendengarkan ceramah agama dari seorang Ustadz dan setelah ceramah agama selesai warga beramai-ramai makan gulai kambing, Uenaak tenan....!
  4. Grebeg Kirab Gunungan Apem dalam Upacara Adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta untuk mengenang jasa syiar Islam Ki Ageng Wonolelo. Dalam prosesi tersebut masyarakat melakukan pembersihan Pusaka peninggalan Ki Ageng Wonolelo, mengganti bungkusnya, membawa pusaka dari Rumah Ki Ageng ke Mesjid dan dikembalikan lagi ke tempat semula. Pusaka atau jimat warisan Ki Ageng Wonolelo yang nama aslinya Jumadi Geno berupa Al-Quran, Kyai Gondil, Kopyah, Potongan Mustaka Masjid dan Tongkat. Pusaka tersebut kemudian dikirab menuju petilasan Ki Ageng Wonolelo. Sesampainya di petilasan Ki Ageng Wonolelo, lalu dilakukan tahlinan dan tabur bunga. Gunungan apem yang dikirab kemudian didoakan dan langsung dilemparkan kepada warga yang memenuhi sekitar petilasan Ki Ageng Wonolelo yang merupakan seorang keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus sebagai tokoh penyebar agama Islam pada masa kerajaan Mataram. Ia adalah prajurit Mataram yang pernah menaklukkan Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Jumadi Geno menetap di Pondok Wonolelo yang semakin tersohor. Banyak orang yang berdatangan dan berguru agama Islam kepadanya (KRJogja).
  5. Grebeg Roti di Kota Solo untuk memperingati hari jadi pabrik roti "Ganep" di Kota Solo yang sekarang produksinya sudah cukup besar. Dalam grebeg tersebut warga mengusung roti berukuran besar dikirab melalui jalan besar pada saat hari libur sehingga tidak mengganggu lalu lintas. Setalah kirab selesai, roti warga beramai-ramai berebut roti untuk dimakan masing-masing yang mendapatkan.
  6. Grebeg Apem di Jatinom, Klaten, yang lebih dikenal dengan "ritual yaqowiyu" atau lafal Jawa "jagawiyu", maksudnya agar masyarakat memanjatkan do'a permohonan maaf kepada Allah "ya qoyyu.. ya qoyyum". Ritual ini  dilakukan oleh masyarakat setempat pada setiap bulan Sapar untuk memperingati jasa Ki Ageng Gribig pada saat kepulangan dari menunaikan ibadah haji, beliau membawa oleh-oleh kue apem dan tanah dari "padang Arofah". Keunikan dalam ritual ini, setelah kue apem dikirab, kemudian dibawa ke panggung yang dibangun di tengah lapangan, kemudian tokoh agama setempat menyebarkan kua apem kepada Ribuan orang yang hadir. 
  7. Dls.
Unsur Komunikasi Massa dalam Hikmah Grebeg  
Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people (Bittner, disitir oleh Rakhmat, Komala, 1999, : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar / massa). Komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak dalam jumlah banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Komunikasi massa juga merupakan proses dimana suatu organisasi /media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu komunitas, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam latar belakang status sosialnya. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu lembaga yang kuat di masyarakat (Komunikasi massa, wikipedia).

Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.
Dalam agama Hindu keramain mempunyai maksud menghormati kepada dewa – dewa. Dalam peristiwa Garebeg, keramaian kemudian diimplementasikan oleh Waliullah untuk menghormati hari – hari raya Islam.
Masayarakat yang datang ke halaman masjid pun diminta untuk mendengarkan siraman rohani tentang ajaran Agama Islam. Propaganda syi'ar berisi tentang dasar–dasar ajaran Agama Islam seperti bunyi kalimat syahadat serta maksud dan tujuan kalimat tersebut. Kalimat syahadat merupakan pernyataan "statement" kalimat yang diucapkan seseorang ketika masuk Islam untuk mengakui bahwa Tidak Tuhan lain selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Agar mudah difahami oleh khalayak, kalimat syahadat juga ditulis di pintu gerbang Masjid Agung. Karena banyaknya orang yang datang dan bermalam di alun–alun, maka banyak pula orang yang berjualan di sekitar alun–alun.

Sunan Kalijogo menggunakan Grebeg sebagai wadah komunikasi massa yang bercirikan sbb :
  1. Menggunakan media masa dengan lembaga media yang jelas, yaitu berupa wara-wara atau propaganda keislaman dan kelompok target massa kawulo Mataram yang notabene masih didominasi oleh pengaruh Hindu. Media massa saat itu menggunakan "gethok tular" tentang ajaran Islam dari komunitas di lingkungan Keraton kepada Para Bupati yang hadir dan dari Bupati kepada rakyatnya.
  2. Komunikator memiliki keahlian tertentu, bahwa Sunan Kalijogo adalah Waliulllah yang mempunyai ngelmu kawaskithan adiluhung dan memasyarakat. Disamping ahli dibidang keagamaan, Sunan Kalijogo memiliki ilmu ke-Islaman yang tiada tara.  
  3. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana, dibuktikan dengan pesan-pesan moral dari seorang Waliullah kepada khalayak dalam da'wahnya melalui masjid dan surau di penjuru Tanah Jawa dan seni musik “gamelan”, wayang kulit dan tetembangan “lir-ilir” dls.
  4. Khalayak yang dituju heterogen dan anonim, bahwa khalayak yang tertarik pada prosesi sekaten dan diakhiri dengan garebeg Hajad Dalem yang kemudian membudaya adalah umum tidak membedakan target yang dituju apakah muslim atau non-muslim.
  5. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan, bahwa untuk menjaga keteraturan dan kesinambungan syi'ar Islam, prosesi Garebeg dimanifestasikan di tingkat grassroot dengan bentuk “kenduri dan tahlil” yang dilakukan setelah musim panen tiba, mis : “kenduri Suran” bulan Sura, “kenduri Saparan” bulan Sapar, “kenduri Mauludan” bulan Maulud hari lahir Nabi Muhammad SAW dan “Ruwahan atau Nyadran”  yang dilakukan pada bulan Ruwah menjelang Romadhon.  Dalam perjalanan waktu, wujud rasa syukur dalam bentuk "kembul bujana " atau kenduri memasyarakat sampai ke seluruh masyarakat Muslim Melayu di Nusantara untuk memohon do'a restu menjelang peristiwa penting, mis : sunatan, perkawinan, menempati rumah baru, memulai tanam padi, dls.
  6. Ada pengaruh yang dikehendaki, bahwa saat itu Sunan Kalijogo ingin memberikan pengaruh ke-Islaman kepada "target group atau kelompok target" masyarakat Hindu agar secara sukarela memeluk ajaran Islam.
  7. Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya, bahwa wara-wara atau syi'ar agama dan masyarakat saat itu (Hindu) telah terjadi interaksi (saling mempengaruhi) antara peristiwa garebeg sendiri dengan kelompok masayarakat.
  8. Hubungan antara komunikator (Kanjeng Sunan berikut prosesi Sekaten) dan komunikan (khalayak yang mendengarkan ceramahnya) bersifat umum, siapapun boleh datang pada acara sekaten dan grebeg, dalam rangka meningkatkan akhlakul karimah "memayu hayuning bawono" tidak bersifat pribadi tetapi atas panggilan Ilahi.
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa memiliki efek konversi (perubahan), memperlancar atau pertentangan terhadap missi perubahan dan  strengtening (memperkuat kondisi) terhadap nilai, norma dan ideologi :
  1. Konversi, maksudnya komunikan menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan bagi komunikator, bahwa perubahan massa Hindu menjadi Muslim, secara idiologis massa Hindu tidak menginginkan terjadi perubahan menjadi Muslim.
  2. Memperlancar atau malah mencegah perubahan, bahwa ajaran ke-Islaman yang semakin sederhana (tidak nrithik), akan memperlancar pesatnya ajaran Islam bagi masyarakat Jawa yang pada waktu itu dominan memeluk agama Hindu. Namun, tidak dipungkiri masyarakat yang mencegah atau menolak ajaran Islam pun ada dan bertahan hingga sekarang yaitu komunitas Tengger. 
  3. Memperkuat kondisi (nilai, norma, dan ideologi) yang ada. Nilai-nilai ke-Islaman pada awalnya bagi masyarakat Jawa pokoknya sudah mengucapkan “Shahadat” maka sudah disebut “Muslim” dengan sebutan “Muslim Abangan”, semakin lama dengan grebeg dan meluasnya ajaran Islam sampai di pelosok desa, ditambah dengan kepiawaian pada Da'i dan kesadaran dalam menjalankan keimanannya, maka kelompok Muslim abangan semakin lama semakin hilang.

Dampak komunikasi masa

Secara teoritis, dampak komunikasi masa meliputi tiga macam, yaitu dampak terhadap individu, masyarakat, dan kebudayaan.
Acara grebeg Hajad Dalem Pareden/Gunungan  adalah bentuk dari dampak individu dan masyarakat dalam memaknai arti bersyukur kepada “Sang Akaryo Jagad” Allah, SWT.
Secara kultural sekaten dan grebeg tidak bisa dipisahkan. Filosofinya, sekaten dan grebeg adalah prosesi “andrawina” bersenang-senang dengan melantunkan lagu-lagu tertentu dan ceramah ke-Islaman dan "kembul bujana" “makan-makan” syukuran atas kemakmuran yang diberikan Allah kepada Keraton berikut rakyatnya.

Oleh karena kegiatan tersebut dilakukan oleh Keraton dan dimanifestasikan di tingkat grassroot secara massal dalam bentuk yang sederhana "kenduri dan tahlil", dilakukan berulang-ulang setiap tahun, maka kegiatan tersebut men-tradisi dan seterusnya mengkristal membentuk adat-budaya.

Kesimpulan : 
Terlepas Sunan Kalijogo sebagai "Waliullah" yang dipilih Allah menjadi salah satu dari Wali Sanga di Tanah Jawa, beliau  memiliki kelebihan kepiawaian dalam bidang dakwah keagamaan, kepemimpinan dan kecerdasan membius massa melalui cara-cara yang rasional.

Sumber Referensi dan Ilustrasi Foto :
  1. Komunikasi Massa (....), Ensiklopedia Bebas, Wikipedia
  2. Littlejohn, Stephen W (....). Theories of Human Communication. Seventh edition
  3. Kyai Guntur Madu Mulai Ditabuh (2011), Ceybernews, Suara Merdeka
  4. Hajad Dalem Gunungan Kakung (2011), KRJogya
  5. Grebeg Gulai Tuk Songo (2011), Ceybernews, Suara Merdeka.




1 Jul 2011

Badminton Teknik Lanjutan (4)

Setelah kita pelajari dasar-dasar latihan badminton seperti tertulis pada 3 seri tulisan terdahulu, selanjutnya kita ulas tentang penerapan dalam permainan yang dikategorikan sebagai Teknik Lanjutan (Advance). Dalam teknik lanjutan ini meliputi : (1) Varisasi Stroke dan (2) Permainan Tunggal (single) dan (3) Permainan Ganda (double). Tentunya masih ada tulisan berikutnya yang tidak kalah penting dalam bermain badminton.


Indonesian players double badminton

1. Variasi Pukulan / Stroke
  • 
    Setelah seorang pemain berhasil menguasai cara memegang raket (gripping), menguasai footwork dan seluruh teknik dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat pelaksanaannya di lapangan, seorang pemain dapat melakukan variasi pukulan. Dalam satu kesempatan tertentu dan posisi tertentu seorang pemain dapat melakukan beberapa jenis pukulan/stroke. Misalnya, setelah melakukan service ball berganti lob, berganti underhand kemudian pukulan overhead, dst.
  • Penguasaan pukulan-pukulan dasar, footwork yang harmonis, kelenturan otot-otot kaki, tubuh, lengan, pergelangan tangan dan refleks yang reaktif akan terasa manfaatnya pada saat bermain beneran (game).
  • Bermainlah sambil berfikir yang disebut taktik yang akan dibahas dalam Bab tersendiri.
2. Permainan Tunggal (single)
  • 
    Sony Dwi Kuncoro, Hongkong 2007
    
    Permainan tunggal adalah dasar dari penguasaan pukulan dan keterampilan teknik pukulan. Prinsip-prinsip bermain single a.l :
    1. Stroke bola dengan membiasakan posisi selalu berada di belakang bola.
    2. Melakukan positioning berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola atau positioning antisipatif arah bola lawan. Maksudnya, melakukan rencana langkah dimana lawan akan menempatkan bola di lapangan kita. Untuk hal ini akan dibahas tersendiri pada tulisan berikutnya, karena kita harus melakukan pengamatan kebiasaan permainan lawan.
    3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.

Diskusi :
  • Penguasaan ketiga hal tersebut di atas, pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat serta memiliki stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.
  • Penguasaan teknik pukulan, stamina prima tidak cukup tanpa didukung pengaturan nafas yang kuat. Stamina dan nafas adalah dua kategori yang berdiri sendiri tetapi saling mendukung.
  • Latihan stamina berkaitan dengan ketahanan otot dalam permainan sedangkan latihan nafas berkaitan dengan supply oksigen dan nutrisi dari paru-paru menuju cel-cel otot untuk dapat bergerak. Semakin energi dikuras untuk gerakan-gerakan ekstrim (smash, flick, lari) maka keperluan nutrisi dan oksigen yang masuk ke otot semakin besar.
  • Beberapa pemain elit kita mis : Icuk Sugiarto, menyarankan untuk memperkuat ketahanan stamina dapat melalui latihan beban. Logikanya, latihan angkat besi memang akan menambah kekuatan otot lengan, otot bahu depan dan belakang serta kedua otot kaki. 
  • Ketahanan stamina dapat dilatih dengan gerakan-gerakan ekstrem secara rutin dan mengkonsumsi gizi yang cukup, seperti halnya jogging rutin setiap pagi hari atau sore hari selama 1 – 2 jam yang sesekali diselingi skotch jump, jumping rope atau set up. Mengkonsumsi sayuran berwarna hijau (bayam, kangkung) dan putih telur atau protein untuk menambah kekuatan otot.
  • Kekuatan nafas dapat dilatih dengan gerakan kaki treatmill dalam ruangan atau lari jogging pada kondisi udara sangat tipis yaitu pada siang hari untuk melatih kekuatan paru-paru memasok oksigen ke seluruh otot tubuh. Latihan kekuatan nafas ini harus dilakukan secara bertahap dari rentang waktu 30 menit, 45 menit, 1 jam sampai 2 jam dan dilakukan secara rutin. Melakukan latihan secara mendadak dalam rentang waktu cukup lama bisa pingsan karena tubuh kekurangan oksigen.
  • Mengingat permainan single sangat menguras tenaga dan stamina prima, maka pola permainan harus berorientasi secepat mungkin untuk mematikan lawan.
  • Permainan single adalah basic penguasaan pukulan dan kerapatan pertahanan bermain, atau dengan kata lain, sebelum terjun dalam permainan double, sebaiknya harus menguasai permainan single, namun dalam hal-hal tertentu pemain single harus adaptasi dalam keharmonisan pola bermain jika akan bermain double karena permainan double perlu kecepatan refleks dan kekompakan bermain. Sering terjadi pada awal karir bermain sebagai pemain single, setelah pada umur tertentu kurang berkembang kemudian justru karir prestasinya menanjak setelah bermain ganda.   

3. Permaian Ganda (double)

  1. Permainan double menuntut footwork yang baik, kelenturan otot tubuh dan refleks serta power yang besar. Seorang pemain double dituntut untuk menguasai jenis pukulan yang cepat, tipis menyusur jaring a.l pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu), disamping pukulan smash untuk mematikan lawan.
  2. Pola permainan ganda dituntut untuk menyerang terlebih dahulu agar lawan mengikuti irama permainan kita.
  3. Prinsip permainan double dalam posisi bertahan (defence) adalah inisiatip pemain mengisi kekosongan lapangan yang menjadi sasaran serangan lawan. Sedangkan pola permainan menyerang (offensif) adalah keharusan untuk memaksa lawan tertekan dan mengikuti irama permainan kita.   

Diskusi :
  • Dalam perkembangan permainan double sekarang ini, kecepatan antisipatif, kekompakan (kerjasama) dan keterampilan drive return smash sangat dominan disamping kekuatan smash yang menempati urutan pertama kemenangan permainan. Bahkan, keterampilan membalikkan situasi permainan bertahan (defence) karena serangan lawan menjadi pola menyerang (offence) sering ditunjukkan oleh pemain-pemain elite pebulutangkis.
  • Untuk mematikan bola lawan harus ada kerjasama merancang pola permainan yang disebut “taktik” yang akan dibahas pada tulisan berikutnya.

Demikian tulisan Badminton Seri Keempat, marilah kita berbagi (sharing) pengalaman dan pengetahuan dalam olehraga badminton untuk menambah khasanah kita semua.
Kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terimakasih bilamana anda merasa kurang setuju dengan tulisan kami. Komentar, kritik dan saran kami terima dengan besar hati.


Selamat berlatih.

Referensi :


  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat


28 Jun 2011

Badminton Teknik Dasar (3)


Return smash, perhatikan posisi kaki & raket
Dalam tulisan Teknik Dasar Badminton Seri Ketiga ini diulas : (1) Pengembalian pukulan smash, (2) Overhead Backhand dan (3) Drive.  Ketiga jenis pukulan tsb sudah merupakan langkah lanjut dari  jenis-jenis pukulan sebelumnya karena sudah memerlukan keterampilan dan kecermatan khusus. Hanya pemain yang benar-benar serius yang bisa melaksanakan ketiga jenis pukulan dimaksud. Bisa jadi keterampilan seseorang berbeda dalam menghasilkan kwalitas pukulan, itu sah-sah saja karena tidak ada aturan wajib "required" dalam melatih keterampilan olahraga badminton. Silahkan anda cermati dan dikomentari bilamana perlu dalam rangka sharing pengalaman.

1. Pengembalian Pukulan Smash (Return Smash)
  • Pengembalian datangnya hasil pukulan bola smash adalah pukulan dengan pola pertahanan atau defence. Pengembalian smash yang baik dan tepat sasaran bisa menjadi serangan balik bagi lawan.

Jenis-jenis pengembalian smash :
  • Pengembalian bola pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat jaring lawan. Pola pertahanan ini sering digunakan untuk permainan tunggal dengan tujuan untuk memaksa agar lawan harus menjangkau bola dengan jarak relatif jauh. Pada permainan double pun sering digunakan bilamana posisi pasangan lawan berada di belakang.
  • Pengembalian drive (mendatar), yaitu bola dipukul tipis diatas jaring mendatar. Pola pengembalian bola ini lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya agar lawan tidak ada kesempatan untuk melakukan serangan balik.
  • Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah terampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat karena kesempatan persiapan raket dengan saat kontak sangat singkat, sehingga jika tanpa otot pergelangan tangan sangat sulit untuk mengembalikan bola panjang.

Diskusi :
  1. Posisi siap (stand), lihat keterangan dibagian footwork.
  2. Untuk pengembalian bola-bola forehand, apabila dekat biasa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tetapi apabila posisi bola jauh dari badan kita, maka perlu dilakukan terlebih dahulu langkah kecil kaki kiri dengan kecepatan sepersekian detik untuk menggayuh bola mengingat datangnya bola dari arah lawan sangat cepat hanya 1-2 detik.
  3. Fungsi refleks dalam mengembalikan bola smash sangat menentukan. Tidak bisa dipungkiri lagi, teknik boleh bertahan atau meningkat tetapi dengan semakin bertambahnya usia seseorang maka secara alamiah refleks akan semakin lamban.  Ada juga yang memang pembawaan seseorang mempunyai refleks lamban. Inilah yang sering menjadi titik kelemahan bagi lawan jika salah satu pasangan kita sudah berumur atau pasti dicecar smash oleh lawan.
  4. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi , aapbila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.
  5. Bagi pemain yang sudah terampil dan memiliki otot pergelangan yang cukup kuat, pengembalian bola drive akan dikembalikan dengan serangan drive pula. Kasus ini akan dibahas tersendiri pada tulisan di balakang.



2. Overhead Backhand
  • Jenis pukulan ini dikategorikan paling sulit, karena selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan gripping dan timing yang tepat. Tanpa ketiga hal tersebut, walaupun tenaga cukup mendukung belum tentu bisa melakukan pukulan backhand overhead.

Diskusi :
  1. Lakukan posisi siap dengan posisi raket yang benar.
  2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak ditekuk.
  3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan memutar searah jarum jam.
  4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.
  5. Jika arah pukulan ke atas akan menghasilkan lob backhand, jika arahnya menukik menjadi backhand smash.
  6. Jangan menggunakan otot lengan luar dan pukulan jangan lurus dari arah muka kita ke belakang (pergelangan tangan tidak diputar) karena otot tsb "tidak ada tenaga" yang akhirnya kwalitas pukulan sangat kurang bagus.
Cara Latihan
  • Latihlah pergelangan tangan dengan menggunakan humble atau mainan raket dari logam dengan berat 2-3 kali lipat berat raket asli dengan gerakan memutar setengah lingkaran berlawanan arah jarum jam seperti Diskusi No (3).
  • Pergunakan raket beneran, umpan bola dari Instruktur tinggi ke belakang mendahului posisi kita dan gerakkan tanpa bola untuk melatih timing.
  • Ulangi berulang kali hingga timing tepat dan pukulan dapat jauh terlempar jauh. Pada awalnya bola akan terlempar keatas, karena koordinasi penggunaan otot masih belum sempurna, semakin lama hasil pukulan akan lebih keras dan bola dapat terlempar jauh.



3. Pukulan Datar (Drive)
  • Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda dengan tujuan untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan memaksa pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut keterampilan memegang gagang raket (gripping), refleks yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan.
  • Drive bisa dilakukan forehand dan backhand. Untuk drive backhand didominasi kekuatan pergelangan tangan yang dilakukan secara serentak dukungan otot bicept lengan luar yang digerakkan berputar setengah lingkaran berlawanan arah jarum jam beserta otot pangkal ibu jari.
  • Untuk drive forehand, kebalikan dengan backhand, gerakan otot didominasi kekuatan pergelangan tangan kearah dalam yang didukung dengan otot lengan dalam. 
  • Untuk "kombinasi pukulan forehand drive serang" dari posisi di belakang lapangan kearah lawan, dapat dilakukan hampir sama dengan underhand tetapi posisi kaki tegak lurus jaring dengan tumpuan kaki kiri, lengan dibuka lebar ke belakang, pegangan raket seperti memegang golok (ibu jari turun) dan gunakan otot bahu, otot bicept lengan atas dan lengan bawah kearah samping sekuat tenaga seperti menebas pohon.   Posisi daun raket tegak lurus lantai agak menelungkup kebawah, maka akan menghasilkan lecutan bola terlempar keras kearah lawan.    

Diskusi :
  1. Untuk forehand drive pendek, gunakanlah otot pergelangan tangan dan posisi daun raket yang tepat. Kekuatan pergelangan yang cepat dan pukulan sedekat mungkin dengan bola akan menimbulkan efek gerakan kedut. 
  2. Cepat berpindahlah untuk backhand drive, untuk antisipasi serangan drive balik kearah kiri badan kita.
  3. Untuk backhand drive, gunakan otot ibu jari dan otot bahu, lengan samping dan lecutan pergelangan tangan dengan posisi daun raket tegak lurus lantai atau hampir menelungkup untuk memperoleh laju bola mendatar.
  4. Untuk forehand drive serang, harus latihan berulang-ulang karena banyak faktor yang berpengaruh a.l penggunaan kekuatan otot bahu muka, tumpuan kaki kiri, posisi daun raket dan ukuran kekuatan pukulan agar bola tidak terlempar jauh keluar lapangan lawan.

Cara Latihan
  • Gunakan mainan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir atau air untuk melatih kekuatan pergelangan tangan.
  • Latihlah reflek pukulan drive kiri / kanan ke tembok atau menggunakan jasa Instruktur untuk memberikan umpan bola sedang. 
  • Latihlah otot pangkal ibu jari pada bagian kanan telapak tangan bersama-sama pergelangan tangan mendorong pegangan raket, untuk memperkuat pukulan backhand drive.
Demikianlah Teknik Dasar Badminton Seri Ketiga untuk menambah keterampilan anda. Kita akan melangkah pada tulisan Seri berikutnya yang lebih seru.

Selamat berlatih.

Referensi :
  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  4. Situs http://www.bulutangkis.com/

















25 Jun 2011

Badminton Teknik Dasar (2)

Posisi awal pegangan raket & posisi bola pada
Flick Service, Agus 2010 


Pada Seri Kedua Teknik Dasar Badminton akan kita bahas tentang : (1) Posisi pada Saat Memukul Bola / hitting position, (2) Service Ball, (3) Pengembalian Service Ball (4) Underhand (5) Overhead Clear/Lob (6) Underhead (7) Rounded head clear (8) Smash (9) Netting.
1. Posisi Badan pada Saat Memukul Bola (Hitting Position)
  • Posisi badan pada saat memukul bola sangat menentukan kwalitas pukulan. Posisi badan yang tepat akan memaksimalkan fungsi otot sehingga energi yang keluar akan lebih efektif. Tidak jarang terjadi posisi badan yang tidak tepat tidak membuahkan kwalitas pukulan tetapi sustru membuat otot terkilir bahkan cedera otot.
Beberapa Posisi Penting :
a. Posisi badan pada saat memukul bola diatas kepala untuk pemain bukan kidal (overhead)
    
    Posisi Kaki, tubuh , tangan pada saat underhand
    backhand (Simon 2011)
    
  • Jika posisi bola di sebelah kanan, posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  • Posisi badan harus selalu berada tidak terlalu jauh di belakang bola yang akan dipukul.
  • Jika bola pada posisi di kiri belakang sementara posisi badan masih di tengah lapangan, maka posisi tubuh membelakaki jaring untuk mengambil bola back-hand dan kaki kanan tetap berada di depan. 














b. Posisi badan untuk pukulan dibawah kepala atau jaring (underhead)
b.1 Jika bola berada di sebelah kanan badan
  • Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kiri di belakang.
  • Lutut kaki kanan ditekuk sedikit, sehingga paha bagian bawah agak turun.
  • Tinggi-rendahnya tekukan lutut disesuaikan dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kiri harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
  • Jika bola pada posisi di kiri belakang dan sudah turun dibawah jaring, sementara posisi badan masih di tengah lapangan, maka posisi tubuh membelakaki jaring untuk mengambil bola back-hand dan kaki kanan tetap berada di depan.
b.2 Jika bola berada di sebelah kiri
  • Posisi memukul adalah kaki kanan tetap berada di depan dan kaki kiri di belakang.
  • Lutut kaki kanan ditekuk sedikit, sehingga paha bagian bawah agak turun.
  • Upayakan jarak badan dengan bola pada jangkauan yang tepat.
  • Jika bola pada posisi di kiri belakang sementara posisi badan masih di tengah lapangan, maka posisi tubuh membelakaki jaring untuk mengambil bola back-hand dan kaki kanan tetap berada di depan.
c. Posisi Badan pada saat footwork maju-mundur, kesamping dan diagonal
  • Dari tengah ke depan, sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan gerakan kaki kiri terlebih dahulu kemudian kaki kanan. Posisi badan pada saat bergerak maju, berakhir dengan tekanan kaki kanan pada lantai kuat-kuat dengan lutut ditekuk dan badan membungkuk dengan menjulurkan raket meraih bola. Posisi kaki dan badan demikian siap-siap untuk menghentakkan ujung telapak kaki kanan mendorong badan ke belakang.
  • Dari tengah ke belakang, dimulai dari kaki kanan terlebih dahulu berakhir dengan kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Posisi badan pada saat mundur, punggung secara otomatis membengkok ke balakang, dengan tangan diatas.
  • Posisi otot bicept lengan bersamaan dengan otot pergelangan tangan dan otot perut dipersiapkan untuk mengantisipasi bola yang akan diarahkan kepada lawan.
  • Gerakan dari tengah lapangan ke depan dan dari tengah lapangan ke belakang dapat dilatih dengan gerakan dari ujung belakang lapangan ke dekat jaring dan sebaliknya.
  • Gerakan dari tengah lapangan arah diagonal ke ujung kanan depan dilakukan 2 langkah kedepan dengan melangkahkan kaki kiri terlebih dahulu dengan langkah akhir kaki kanan di muka berhenti di dekat garis depan kanan. Pada posisi ini lutut ditekuk sedikit dan badan condong ke depan yang diikuti dengan tangan kanan menjulurkan raket untuk menggapai bola.
  • Begitu pula pada gerakan diagonal ke arah ujung kiri depan lapangan pun posisi kaki kanan selalu berada di depan dengan gerakan kaki dan posisi badan yang sama dengan gerakan diagonal ke arah kanan depan lapangan.
  • Pada saat telapak kaki kanan mencapai tujuan, hentakkan kaki ke belakang untuk mendorong badan kembali mundur kearah belakang.
Diskusi :
  1. Kekuatan lutut kaki kanan berfungsi menghentakkan telapak kaki untuk mendorong badan ke balakang menjadi tumpuan keberhasilan gerakan maju yang diikuti gerakan mundur menuju tengah lapangan.
  2. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki, berakibat reaksi otot lebih lambat.
  3. Posisi lutut lurus, tidak ditekuk mengakibatkan hentakan ujung telapak kaki tidak maksimal untuk mendorong badan ke balakang.
  4. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net, berakibat pukulan hanya mengandalkan kekuatan otot bicept dan pergelangan tangan, seluruh otot (lengan, bahu, perut) tidak maksimal sehingga kwalitas pukulan kurang kuat.
  5. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, menyebabkan juluran tangan kanan menggapai bola lebih pendek, mudah dimatikan lawan jika bola dikembalikan ke sebelah kiri badan karena keseimbangan kaki kurang.
  6. Lutut (kaki kanan) tidak ditekuk turun menyebabkan hentakan ujung telapak kaki mendorong badan ke belakang dan jangkauan tangan menggapai bola lebih pendek.
2. Service Ball
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik. Apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar maka akan kehilangan kesempatan untuk mencuri bola.
Service Ball yang Benar :
  1. Pada saat memukul, tinggi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
  2. Kontak raket dengan bola harus pada posisi di bawah pinggang.
  3. Kaki kiri statis, tidak lepas dari lantai.
  4. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
  5. Penerima servivce ball bergerak sesaat setelah bola dipukul.
Jenis service ball :
  • servis pendek,
  • servis panjang dan
  • flick atau mendatar / setengah tinggi.
a. Service Pendek Forehand
  • Tujuan servis pendek ini untuk mendorong lawan agar tidak bisa melakukan serangan terlebih dahulu dan lawan dipaksa memainkan bola pancingan atau bertahan.
  • Bola harus dipukul dengan ayunan raket dengan tekanan ringan mengarah di depan lawan.
  • Pada saat raket kontak dengan bola, kepala raket berada sama dengan ketinggian yang dipegang oleh tangan kiri untuk mendapatkan bola terlempar tipis mendatar jaring.
  • Posisi siku agak ditekuk kesamping untuk memposisikan kepala raket berada pada ketinggian posisi bola yang dilepas oleh tangan kiri.
Diskusi :
  1. Hhindari penggunaan tenaga pergelangan tangan untuk menghindari terlemparnya bola tanggung di depan lawan yang akan berakibat mempermudah lawan menyerang.
  2. Peralihan titik berat badan anda dari posisi agak miring ke kanan pada saat kontak kepala raket dengan bola dan setelah bola lepas dari raket.
  3. Bagi pemain yang postur tubuhnya pendek (dibawah 160 Cm), handeknya posisi service pendek forehand berada agak mundur mendekati titik tengah lapangan, untuk menghindari sudut datangnya bola tanggung kearah lapangan lawan.
  4. Service pendek forehand yang terkenal sangat cantik adalah versi “Christian Hadinata” sewaktu beliau menjadi Pemain Double bersama dengan Ade Chandra dan Ivana Lie.
  5. Prinsip teknis service pendek forehand dengan kwalitas bagus lebih sulit dibandingkan dengan service pendek backhand. Oleh karenanya diperlukan latihan berulang-ulang.

b. Service Pendek Backhand
  • Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan bertumpu pada kedua kaki.
  • Tekanan kontak kepala raket dengan bola relatif ringan, ayunan raket tentunya relatif pendek, sehingga bola hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan.
  • Gunakan tenaga otot lengan dan pergelangan tangan yang ringan untuk memperoleh kwalitas service ball yang bagus.
  • Untuk pemain yang postur tubuhnya realtif pendek (dibawah 160 cm), agar posisi service agak mundur tidak persis di titik pertemuan garis tengah dengan garis depan untuk memperoleh sudut datangnya bola kearah lawan tipis mendatar diatas jaring.
  • Arah bola menyesuaikan posisi dan sikap lawan. Namun, dengan kwalitas service yang tipis mendatar diatas jaring sudah membuat lawan akan mengembalikan bola dengan tidak menyerang terlebih dahulu.
  • Posisi dan sikap berdiri lawan yang siap menyerang, dapat mengarahkan bola tidak dengan service panjang backhand ke belakang lawan.
c. Service Panjang Forehand
  • Jenis service ini sering digunakan dalam permainan tunggal. Kedua kaki terbuka tegak lurus dengan arah net dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai. Lutut kedua kaki lurus, kaki kanan di belakang kaki kiri dengan posisi awal ujung telapak kaki kiri diangkat dan telapak kaki kanan menemppel lantai, sembari mengayunkan raket (underhand) dengan kekuatan penuh, badan terdorong kedepan.
  • Agar bola melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan, gunakan otot bahu, otot bicept lengan dan pergelangan tangan secara bersamaan.
  • Setelah melakukan pukulan ada gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan.
  • Konsentrasi sebelum memukul bola, berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, agar dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.
d. Service Flick atau Mendatar
  • Jenis service ini bisa menggunakan forehand service atau backhand service.
  • Posisi kedua kaki dan keseimbangn tubuh sama dengan jenis service pendek tersebut pada point a dan b diatas.
  • Perhatikan posisi raket harus sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi bola dan harus dibawah bahu. Jika posisi kepala raket lebih tinggi dan diatas bahu, maka akan menghasilkan kesalahan service “false”.
  • Jika arah bola yang diinginkan adalah datar dengan ketinggian bola sedikit diatas jaring dengan laju bola cepat, maka gunakan otot pergelangan tangan dan “kekuatan kedut” untuk memperoleh laju bola relatif lebih cepat menuju sasaran lapangan lawan yang diinginlan.
Diskusi :
  1. Saat ini service backhand pendek sering digunakan pula dalam permainan single, mengingat kekuatan serangan smesh lawan yang mematikan jika dilakukan service ball panjang.
  2. Jenis servis backhand pendek pun jika salah dalam memposisikan kepala raket dan tekanan raket bola akan menghasilkan bola tanggung dan mudah disergap lawan.
  3. Untuk memperoleh kwalitas bola service yang tipis mendatar jaring, bisa dilatih dengan posisi kepala raket sejajar bola, kemudian gerakan kepala raket disered dari arah kiri badan mendatar ke sebalah kanan badan, sehingga arah bola tidak membentuk sudut keatas, tetapi mendatar.
  4. Perhatikan teknik tersebut point (3), ini pada umumnya, arah dan jatuhnya bola sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Agar tidak disergap lawan, maka bola diupayakan sedapat mungkin melayang tipis di atas jaring (net). Jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda. Tetapi sekarang jenis service ini sering digunakan untuk permainan single, karena pihak lawan sangat kecil kemungkinan akan langsung membunuh.
  5. Biasakan berlatih dengan jumlah bola yang banyak untuk dapat berlatih service berulang-ulang sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
  6. Jika daun raket lebih tinggi atau posisi daun agak menelingkup menghadap kebawah, maka bola akan terpental turun dan menyangkut jaring.
  7. Jika daun raket lebih tinggi dari pinggang, berarti melanggar ketentuan. Wasit yang melihatnya akan memberikan penalty “false”, hilanglah modal untuk mendapatkan nilai.
  8. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan (melanggar ketentuan), berarti false juga.
  9. Pada saat memukul bola, kaki kiri bergerak melangkah juga false.
  10. Kaki kanan melangkah sebelum bola dipukul akan menambah laju dan arah bola atau arah bola tidak sesuai dengan yang diinginkan.
  11. Rangkaian mengayun raket dan memukul bola tidak boleh terputus, mengganggu konsentrasi pihak lawan .
  12. Penerima servis bergerak sebelum service ball dipukul.
3. Pengembalian Service Ball
  1. Arahkan bola daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan yang memaksa lawan meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.
  2. Dalam permainan tunggal, sebaiknya service panjang (loob) lawan dikembalikan dengan : (1) pukulan smesh keras, (2) bola panjang dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau (3) pukulan pendek (drop short ke sudut depan lapangan lawan.
  3. Hindari melakukan “smesh keras”, tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri, karena posisi pada saat itu kurang menguntungkan jika smesh dapat dikembalikan dengan penempatan tipis di dekat jaring lapangan kita.
  4. Dalam permainan ganda, dengan datangnya bola tipis diatas jaring maka bola dikembalikan dengan : (1) cepat dan terarah ke posisi kosong, (2) menukik jatuh ke lapangan lawan, (3) diarahkan ke bagian tubuh lawan atau (4) diarahkan pada posisi bola pancingan.
Diskusi :
  1. Jika datangnya bola mendesak posisi badan kita, maka upayakan teknik pengembalian service ball kearah lapangan lawan yang kosong.
  2. Gerakan pengembalian bola tipuan akan lebih menguntungkan kita, karena bola akan dikembalikan tanggung dan mudah untuk kita sambut dengan smesh.
  3. Pengembalian service ball pancingan diarahkan ke posisi lawan yang sekiranya akan dikembalikan dengan bola tanggung seperti long ball arah pojok kiri atas lawan, bola tipis pojok kiri atau kanan posisi pemain lawan.
  4. Pengembalian bola pendek di kiri atau kanan pun jika kurang cermat akan disambut dengan sergapan lawan.
  5. Untuk antisipasi sergapan bola pendek, maka raket kita pasang menghadap keatas dengan posisi daun raket diatas kepala. Dengan demikian, jika lawan menyergap bola dan lewat diatas kepala kita, maka secara otomatis tangan akan bergerak menyambut bola. Pada posisi ini gunakan pergelangan tangan untuk melakukan pukulan balik.
4. Underhand (Pukulan dari Bawah)
  • Posisi kaki kanan selalu berada di depan kaki kiri untuk menjangkau bola. Hendaknya siku dalam keadaan ditekuk dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
  • Untuk memperoleh kwalitas pukulan underhand yang prima dengan jenis pukulan forehand, gunakan tenaga serentak kekuatan otot bahu, otot lengan dan pergelangan tangan dengan cara memegang erat pegangan raket, posisi raket berada di belakang badan dan diayunkan dengan pukulan keras tepat didepan agak kekanan betis kaki kiri dan pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau bola.
Diskusi :
  1. Untuk pukulan panjang atau lob atau “Clear Underhand”, bola didorong kearah tinggi ke belakang, dengan maksud agar lawan bergerak meninggalkan posisi di tengah lapangan menjauhi jaring.
  2. Untuk pukulan long mendatar atau “Flick Underhand”, bola didorong mendatar ke arah belakang. Flick underhand disebut juga lob serang karena dengan laju bola cepat dan mendatar, mengakibatkan lawan akan terdesak dan hanya akan menggunakan tenaga sekedarnya saja mengembalikan bola kearah kita dan berakibat menghasilkan bola tanggung untuk selanjutnya memudahkan bola kita smesh.
  3. Lob serang tidak mudah dilakukan bagi pemula karena memerlukan kakuatan otot panggul muka dan otot lengan yang kuat. Posisi kaki terbuka selebar pinggul posisi tegaklurus jaring dengan kaki kanan di belakang kaki kiri. Bola bisa diarahkan ke sebelah kiri atau kanan lawan.
  4. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pukulan underhand forehand, pergelangan tangan agak bengkok ke belakang dengan siku juga agak ditekuk.
  5. Dengan posisi lengan lurus, langkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang kemudian pukulkan raket pada bola yang sudah dilepas tangan kiri dan pada saat kontak raket dengan bola.
  6. Posisi bola pada saat dipukul kurang lebih di dekat kaki kanan bagian luar dengan posisi akhir raket sesuai arah bola.
  7. Cara latihan underhand, dianjurkan Instruktur melempar bola umpan berulang kali.
5. Overhead Clear atau Overhead Lob
  • Pukulan overhead clear atau loob adalah yang paling sering dilakukan oleh setiap pemain. Namun, teknik pukulan yang kurang tepat dapat mengurangi kkwalitas pukulan. Teknik pukulan loob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Posisi raket dipukulkan dari atas kepala mengarah ke lapangan lawan. Posisi bola datang dari arah lawan melambung ke arah belakang lapangan kita.
Ada dua jenis overhead lob :
1. Long Lob atau Deep lob atau Clear, bola didorong tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/ attacking clear atau bola lob serang, bola didorong ke belakang tidak terlalu tinggi.
Diskusi :
  1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu dan gerakkan raket mengayun lewat diatas kepala.
  2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  3. Posisi badan harus diupayakan selalu berada di belakang bola. Untuk mencapai posisi ini jika posisi badan berada di depan perlu gerakan langkah mundur.
  4. Bola dipukul seperti gerakan melempar dibarengi dengan gerakan memukul paku menggunakan hammer.
  5. Pada saat raket kontak dengan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan dan pukulkan tepat pada kepala bola. Teknik memukul bola pada saat posisi daun raket tepat pada kepala bola disebut “timing”.
  6. Timing pemain yang bagus akan menentukan kwalitas pengembalian bola kearah lawan. Sering kita jumpai, khususnya dalam menerima bola smesh atau bola mendesak badan, pengembalian bola menjadi tanggung bahkan meleset.
  7. Timing yang kurang bagus bisa mengakibatkan senar putus karena bola menganai senar pada anyaman bagian ujung daun raket.
  8. Cara latihan bagi para pemula yang baru belajar, sebaiknya menggunakan Instruktur dengan cara mengumpan bola dengan tujuan untuk melatih timing.
  9. Bisa juga menggunakan alat bantu bola (shuttlecock) yang digantung pada ketinggian tertentu yang dipukul berulang kali.
Perlu Diperhatikan :
  • Posisi persiapan memukul pada deep overhead (preparation) sama dengan overhead biasa.
  • Jika bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau bola yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.
  • Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.
  • Jika bola mendesak jauh di belakang sebelah kiri kita, sementara posisi kita sedang berada di depan dekat jaring, maka untuk menjangkaunya jelas tidak mungkin akan mundur. Dalam kondisi seperti ini, maka harus menggunakan pukulan deep loob backhand atau smash backhand.
6. Rounded Head Clear/rounded lob/rounded drop/rounded smash
  • Pukulan dengan raket memutar dari sebelah kanan kepala terus melewati kepala dan bola dipukul diatas telinga kiri, istilah umum sering disebut overhead. Dalam istilah teknis badminton, bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala di samping telinga sebelah kiri disebut “round the head”.
  • Jenis pukulan ini relatif lebih sulit, karena untuk bisa melakukan pukulan ini diperlukan kekuatan kaki, kelenturan pinggul, footwork dan koordinasi gerakan yang seimbang.
  • Dalam posisi bola tinggi, bisa dilakukan rounded clear (bola keatas) dapat juga rounded drop (arah bola menukik) atau rounded smash (bola menukik tajam).
  • Dalam posisi bola lewat dekat diatas kepala setelah kita melakukan service, bola dapat dipotong dengan melakukan rounded smesh.
  • Dalam hal tertentu, pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena kesulitan untuk melakukan pukulan backhand atau merupakan gerakan sergap dari pengembalian service ball lawan yang kebetulan bola lewat di atas kepala samping kiri badan.
7. Smash
  • Smash atau pukulan serang yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh dengan tujuan utama untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis.
  • 
    Smash Forehand, posisi awal raket,
    tubuh dan kaki saat hitting position
    (Taufik 2011)
    
  • Karakteristik pukulan ini adalah keras, laju bola cepat menuju Iantai Iapangan. Untuk memperoleh kwalitas pukulan maksimal membutuhkan kekuatan otot tungkai, bahu, lengan dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
  • 
  • Pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap kedua telapak kaki statis diam di lantai atau sambil loncat setinggi mungkin (King Smash). Oleh karena itu pukulan smash dapat berbentuk :
- Pukulan smash penuh
- Pukulan smash potong
- Pukulan smash backhand
- Pukulan smash melingkar atas kepala (rounded head smesh).
Teknik pukulan masing-masing jenis smesh tersebut diatas perlu latihan secara bertahap karena masing-masing jenis smesh perlu spesifikasi keterampilan, kesiapan otot-otot tubuh, dominasi penggunaan bagian otot dan kelenturan tubuh serta spesifikasi refleks.

Diskusi :
  1. Smesh penuh didominasi kekuatan gerak otot bicept lengan yang disupport oleh pemanfaatan keseluruhan otot tumit, otot bahu muka, otot perut, otot pergelangan tangan untuk memusatkan tenaga pada kekuatan gerak lengan memukul bola.
  2. Pada gerakan smesh potong diperlukan dominasi refleks otot tumit dan otot pergelangan tangan menggapai bola yang didorong lawan ke belakang. Disadari atau tidak, pemain usia muda memiliki refleks lebih cepat dan usia semakin bertambah refleks semakin menurun. Jika refleks sudah menurun, smesh potong akan tidak efektif karena pukulan selalu meleset mengenai bola.
  3. Untuk melatih ketepatan penggunaan otot secara keseluruhan, biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi smesh yang tepat.
  4. Pegangan raket harus yang nyaman,. Jika pegangan licin bisa diganti dengan grip handuk agar menyerap keringat. Gunakan accesoris melingkar ujung lengan untuk menghindari keringat mengalir pada telapak tangan yang berakibat pegangan licin dan raket bisa terlempar saat melakukan smesh.
  5. Posisi telapak tangan berada diujung pegangan, jari-jari menyengkeram kuat. Gripping tetap pada pisisi pegangan V. Buka tangan dan posisikan lengan berada di belakang badan, pusatkan kekuatan seluruh otot pada kekuatan lengan dan ayunkan raket pada bola dengan kekuatan penuh.
  6. Untuk “king smash”, gerakan loncat setelah kesiapan otot lengan dan genggaman raket sudah siap.
  7. Untuk smesh kaki statis tetapi memiliki kwalitas pukulan yang bagus, kaki diangkat sedikit atau “jinjit”, maka sudah cukup membantu pemusatan energi pada lengan.
  8. Smesh yang hanya mengandalkan otot bahu muka dan otot bicept lengan akan berakibat laju bola kurang cepat.
  9. Perhatikan, sikap badan harus tetap lentur, posisi badan pada saat kontak raket dengan bola harus tepat di belakang bola. Secara otomatis kedua lutut akan tertekuk.
  10. Posisi badan yang terlalu jauh ke belakang dari bola akan menyebabkan daun raket terlalu menelungkup dan bola akan menyangkut jaring. Sebaliknya, jika posisi badan terlalu kedepan dari posisi bola, bola akan jatuh terlalu ke belakang atau kurang tajam menukik.
  11. Dalam kasus tertentu dimana posisi bola berada disamping kiri kepala kita, maka rounded smash perlu dominasi pemanfaatan otot panggul memutar. Kaki kiri dan otot pinggang menjadi tumpuan gerakan dan sendi peluru lengan Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau bola setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
  12. Akhir rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ianjut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
  13. Penting : Pada saat kaki mendarat di lantai setelah melakukan rangkaian gerakan smash, salah satu telapak kaki harus agak di depan dari telapak kaki satunya untuk mengantisipasi gerakan lanjut ke depan atau kesamping. Dalam melakukan smash badminton, kaki harus dinamis siap bergerak karena begitu kaki mendarat, pemain harus segera bergerak menjangkau return smash dari lawan yang kadang bola ditaruh di depan net, di samping kiri atau kanan badan kita. Lain halnya gerakan kaki pada smash vlley ball, setelah melakukan smash kaki mendarat di lantai dan berhenti di tempat.

8. Dropshot (Pukulan Potong)
  • Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat kontak dengan bola, bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan ringan. Dropshot atau pukulan potong bertujuan agar bola jatuh dekat jaring dan tidak melewati garis ganda.
  • Karakteristik pukulan potong ini adalah bola sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Untuk memperoleh kwalitas pukulan drop shot diperlukan berbagai sikap dan posisi badan pada sudut-sudut lapangan permainan. Cara memegang raket, gerakan kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang lentur pada saat memukul bola akan menentukan keberhasilan pukulan ini.
  • Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smesh. Dalam pelaksanaan drop shot ini merupakan variasi smash dengan gerak tipu badan atau gerakan raket pada saat kontak daun raket dengan bola.
  • Drop shot yang sempurna menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi untuk mengembalikan bola.

    Diskusi :
  1. Untuk drop shot forehand, gagang raket dipegang pada posisi di samping bahu atau di belakang kepala kita.
  2. Posisi badan menyamping vertikal dengan arah jaring atau sejajar jaring dengan posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri atau sejajar.
  3. Untuk arah bola ke sebelah kanan lawan, sementara posisi kita di sebelah kanan belakang atau di tengah lapangan, maka pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
  4. Posisi daun raket kita persiapkan pada saat kontak daun raket dengan bola miring seperti merajang daun tembakau, pada posisi bola setinggi mungkin dan sedikit menelungkup.
  5. Jika laju bola yang kita inginkan sedikit lebih keras, maka daun raket miring pada saat kontak dengan bola dan bola dipukul dengan menggunakan pergelangan tangan dengan tekanan kuat. Pada kasus ini walaupun tekanan pukulan kuat, jatuhnya bola akan di dekat jaring karena bola kegesek miring yang berakibat tangkai bulu pada bola bergerak memutar dan laju bola melambat.
  6. Jika posisi kita berada di sebelah kiri belakang dan bola akan kita arahkan ke sebelah kiri lawan, sementara kita ada di posisi yang sama, maka badan sama persis dengan posisi smesh dan pukulan bola menggunakan tipe rounded overhead smesh.
  7. Posisi badan harus selalu diupayakan berada sedikit di belakang bola. Pada saat kontak daun raket dengan bola, bola didorong dengan sentuhan ringan jika laju bola yang diinginkan tidak laju menukik ke depan jaring.
  8. Biasakan bergerak cepat mengambil posisi yang tepat di belakang bola. Jika laju bola panjang melampaui posisi gerakan mundur kita, maka pengembalian bola kita antisipasi dengan backhand drop shot.
  9. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul bola.
  10. Bola drop shot ini mengandung merupakan keterampilan gerakan dan bisa dikategorikan gerak tipu.
9. Netting
  • Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
  • Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.
  • Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Diskusi :
  1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping jaring.
  2. Siku agak ditekuk dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
  3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan posisi bola yang akan dipukul pada posisi setinggi mungkin dengan jaring.
  4. Upayakan bola jangan sampai jatuh melebihi dibawah separo jaring, ini akan menyulitkan netting.
  5. Sesaat sebelum daun raket kontak denganbola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket sejajar lantai.
  6. Perhatikan, posisi daun raket pada saat kontak dengan bola harus tepat jangan sampai posisi daun raket menelungkup, atau teralu lemah tekanan pukulan, ini akan menyebabkan bola menyangkut jaring.
Cara Latihan
  • Lakukan berdiri dengan kaki statis dengan jarak dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
  • Instruktur melemparkan bola berulang kali ke daerah jaring dan kita berusaha memukul melakukan netting.
  • Lakukan latihan tsb diatas di sisi kanan dan kiri jaring secara bergantian.
  • Tingkatkan intensitas latihan dengan bergerak dari tengah, kiri dan kanan lapangan ke posisi netting.
  • Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.
Demikianlah teknik dasar badminton Seri Kedua, ikuti terus pada seri berikutnya.

Selamat berlatih.


Referensi :

  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  4. Situs http://www.bulutangkis.com/