16 Apr 2019

GEMPITA PEMILIHAN UMUM 2019

Kampanye Pamungkas Paslon 01 Jokowi/Ma'ruf, GBK 13/4/19
Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 adalah pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 sebagai dasar hukum penyelenaggaraan Pemilihan Presiden, DPR-RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten yang diselenggarakan secara serentak dalam satu waktu. 

Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dan dalam menyelenggarakan pemilu, penyelenggara pemilu harus melaksanakan Pemilu berdasarkan pada asas sebagaimana dimaksud, dan penyelenggaraannya harus memenuhi prinsip mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien.

Tahapan Pemilu kali ini sangat unik, Calon Presiden (Capres) dari Partai tertentu dan Calon Legislatif dari masing-masing partai berlomba merebut calon pemilih dalam satu kesempatan yang sama pada saat masa kampanye. Untuk pemilihan Presiden, sudah jelas mudah diketahui, diingat dan dikenal oleh Calon pemilih. Tetapi dipastikan calon pemilih tidak hafal para Calon Legislatif baik DPR-RI, DPD, DPRD Provinsi maupun DPRD Kota/Kabupaten. Jelas Partai dimana pengusung Capres akan mendapatkan keuntungan karena sebagian besar warga pemilih tidak faham siapa calon wakil rakyat yang akan dipilih. Secara mudah pemilih akan memilih Calon legislatif dari partai yang sama dengan Capres peserta Pemilu.Oleh karenanya kampanye oleh Partai Peserta Pemilu juga tidak kalah penting, oleh karena amanat Undang-undang, keterwakilan Partai di DPR hanya diperbolehkan jika melewati 4% dari total pemilih Nasional atau sekitar 7,6 juta pemilih jika total pemilih seluruh Indonesia 190 juta orang (cukup berat). Dari 16 Partai kontestan Pemilu pasti ada yang terpental tidak bisa menduduki kursi DPR. 


Kesigapan TNI untuk antisipasi gangguan keamanan Pemilu
Keberpihakan adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Faktor kesukuan, almamater, ideologi, kedaerahan dan sentimen agama tidak bisa lepas dari suasana bathin masing-masing individu. Namun ada situasi yang menjadikan pemilih menaruh empati kepada Capres dan Cawapres, yaitu kepribadian, karakteristik, jejak pengalaman masa lalu, kinerja dan wawasan kedepan yang menyebabkan seseorang pemilih manjatuhkan pilihannya. Adapun faktor keturunan kebangsawanan "darah biru" tidak lagi menjadi faktor penentu jatuhnya pilihan seseorang terhadap salah satu Capres/Cawapres. 
Friksi dalam berfikir dan berperasaan atas perbedaan pilihan pasti ada. Diharapkan jangan sampai terjadi friksi secara fisik, apalagi sampai mengumpulkan massa untuk memerangi pendukung pilihan yang lain. Demi keutuhan NKRI, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan POLRI sigap mengantisipasi gangguan ancaman keamanan. 

Entah kebetulan atau memang sudah takdir seseorang, bahwa Aura Positif Capres/Cawapres merebak menular dan merajalela dari satu orang kepada orang lainnya. Itulah yang disebut "aura positip" sehingga menimbulkan magnet ketertarikan yang semakin kuat dan semakin kuat. Kampanye Akbar adalah representasi dari keterpengaruhan seseorang Capres/Cawapres, dalam mengumpulkan massanya. Hal tersebut tidak lepas juga dari peran Panitia Pemenangan masing-masing.

Capres/Cawapres Pemilu 2019 datang dari dua sudut antagonis. Capres 01 (Joko Widodo/KH Ma'ruf Amin) hadir dari representasi "wong cilik" yang mempunyai sejarah kelam di masa kecil sampai tumbuh dewasa berwiraswasta dan Cawapres dari golongan Rohaniwan berpengaruh di Tanah Banten. Sedangkan Capres/Cawapres 02 (Prabowo Subiyanto/Sandiaga Uno) datang dari keluarga berada, terdukung dengan kapital materi yang lebih dari cukup. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan jika diukur dari kapabilitas kepemimpinannya. 

Saat redup, ada sinar matahari mengenai punggung Jokowi yg sdg orasi
Gegap gempita pesta Kampanye Pemilu 2019 dari Kubu 01 berakhir dengan acara Konser #PutihBersatu di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada tanggal 13 April 2019. Lautan manusia memenuhi Tribun dan Lapangan GBK berikut ruang-ruang kosong diluar GBK. Semoga Pemilu 2019 akan terpilih Presiden yang dikehendaki oleh Sebagian Besar Warga Negara Indonesia dalam kondisi aman, tertib, lancar dan sukses.
Amin

Selesai pilpres tanggal 17 April 2019 sambil menunggu hasil penghitungan suara KPU, sistem hitung cepat (quick count) dari 4 Lembaga Survey sudah bisa menayangkan keunggulan perolehan suara.  Kecanggihan quick count dalam kiprahnya pada Pilpres 2019 telah menunjukkan hasil sementara berdasarkan data sampling. Akurasi penghitungan antara 1 - 5 % dengan perolehan 01 : 02 berkisar 55% : 45 %, membuat kedua kubu saling serang dengan narasi yang menegangkan, seakan-akan kedua kubu akan melakukan perang.

Ternyata setelah KPU mengumumkan hasil penghitungan manual, hasilnya adalah 55,5 % : 44,5 %, berarti
Hasil Penghitungan Riil KPU Pilpres 2019, menjelang akhir penghitungan
sistem hitung cepat bisa digunakan untuk menduga hasil penghitungan riil. Namun Kubu 02 (Prabowo/Sani Uno) tidak terima dan memilih menempuh jalur hukum dengan dalil-dalil yang diamanahkan pada Undang-undang Pemilihan Umum No.7 tahun 2017, yangmana ada celah menuntut keadilan atas hasil Pemilu 2019 yaitu dugaan Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM).

Upaya hukum Pasangan Prabowo/Sandi yang dialamatkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ditolak artinya bukti-bukti dalil TSM tidak bisa dibuktikan secara fisik, saksi pelaku dan administratif yang meyakinkan. Gagal di Bawaslu kemudian ditingkatkan ke Mahkamah Konstitusi (MK). 
Pengadilan di MK pun kandas karena pemohon (02) tidak bisa membuktikan dalil TSM di persidangan. Berdasarkan hasil persidangan sengketa perolehan suara di MK, akhirnya tanggal 12 Juli 2019 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil Pilpres bahwa Pasangan Jokowi/Ma'ruf Amin sebagai Pemenang Pemilu 2019. Jokowi/Prabowo melakukan pertemuan informal di Moda Transportasi Massal MRT pada tanggal 13 Juli 2019 sebagai bentuk silaturahmi kembali kedua Tokoh Politik yang bersaing, berseteru selama masa kampanye 8 (delapan) bulan sebelumnya dan drama kompetisi Pilpres 2019 berakhir sampai disini. 

Pada tanggal 14 Juli 2019 Presiden/Wakil Presiden terpilih melakukan festival di Sentul Internasional Convention Center yang digalang oleh Tim Kemenangan Nasional kubu 01 yang diketuai Bapak Erick Tohir Jokowi menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pendukungnya dan kepada seluruh rakyat Indonesia umumnya bahwa Pilpres 2019 telah dilaksanakan dengan aman, penuh kesadaran tinggi sampai terpilihnya Presiden/Wakil Presiden (Jokowi/Ma'ruf Amin) masa bakti 2019 -2024.

25 Okt 2018

HOAX dan PERKEMBANGANNYA


Pengertian Hoax

Noun : hoax - something intended to deceive; deliberate trickery intended to gain an advantage
dupery, put-on, fraud, fraudulence, humbug, chicanery, wile, shenanigan, trickery, guile, chicane - the use of tricks to deceive someone (usually to extract money from them)

goldbrick - anything that is supposed to be valuable but turns out to be worthless

Verb : hoax - subject to a playful hoax or joke

cozen, deceive, delude, lead on - be false to; be dishonest with


Cambridge Dictionary
hoax definition: 1. a plan to deceive someone, such as telling the police there is a bomb somewhere when there is not one, or a trick:
2. to deceive, especially by playing a trick on someone3. a plan to deceive a large group of people; a trick:


Kata benda : Hoax adalah tipuan - sesuatu yang dimaksudkan untuk menipu; tipuan yang disengaja dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan hasil penipuan, penipuan, kecurangan, penipuan, humbug, kecurangan, tipu muslihat, shenanigan, tipu muslihat, tipu muslihat, chicane - penggunaan trik untuk menipu seseorang (biasanya untuk mengambil uang dari mereka)
goldbrick - apa pun yang dianggap berharga tetapi ternyata tidak berharga

Kata kerja: tipuan - tunduk pada lelucon atau lelucon yang lucu

mainkan lelucon, tarik kaki seseorang
cozen, menipu, menipu, memimpin - salah; tidak jujur dengan


Kamus Cambridge
Definisi Hoax :
    1. rencana untuk menipu seseorang, seperti memberi tahu polisi ada bom di suatu tempat
      ketika tidak ada, atau
    2. untuk menipu, terutama dengan memainkan tipuan pada seseorang
    3. rencana untuk menipu sekelompok besar orang;
Pada prinsipnya Hoax adalah segala bentuk kejadian tipudaya ketidakjujuran seseorang atau kelompok untuk mengelabui seseorang dan atau sekelompok besar orang dengan maksud agar kelompok sasaran terpengaruh oleh bentuk tipudaya tersebut. Untuk memaksimalkan dampak hoax biasa disusun dalam bentuk narasi yang bombastis dan untuk meyakinkan narasi maka dimunculkan personal alibi sebagai testimoni yang seakan-akan mengetahui suatu kejadian.

Bentuk hoax bermacam-macam, mulai dari hoax ringan berupa berita ringan, hoax medium yang terdampak bersifat lokal dan hoax berat yang berbentuk hasutan.

Keuntungan bagi pembuat hoax, bilamana seseorang atau kelompok sasaran terpengaruh oleh hoax tersebut, jika yang terpengaruh seorang penguasa akan mengeluarkan kebijakan sesuai pesan hoax, jika yang terpengaruh seorang pemimpin kelommpok akan menggalang kekuatan anti hoax, jika yang terpengaruh adalah masyarakat bawah maka bisa jadi akan mempersiapkan fisik untuk antisipasi pengaruh hoax dalam skala lapangan (bentrok fisik). Begitu bahayanya hoax yang bersifat menghasut.


Sejarah Hoax

Awal mula hoax bisa ditelusuri bahkan sebelum 1600-an. Kebanyakan informasi pada era tersebut disebarkan tanpa komentar. Pembaca bebas menentukan validitas informasi berdasarkan pemahaman, kepercayaan/agama, maupun penemuan ilmiah terbaru saat itu.
Kebanyakan hoax pada era tersebut terbentuk karena spekulasi. Misalnya saja, saat Benjamin Franklin pada 17 Oktober 1745 via Pennsylvania Gazettemelansir tentang batuan China yang bisa digunakan untuk mengobati rabies, kanker, dan penyakit mematikan lain.
Bagaimanapun, verifikasi informasi itu hanya didasari oleh testimoni personal. Satu pekan kemudian, sebuah surat klarifikasi di Gazette mengklaim bahwa batuan tersebut ternyata terbuat dari tanduk rusa dan tidak memiliki kemampuan medis apapun.
Pada 1726,  penulis Jonathan Swift menggunakan strategi hoax untuk menerbitkan cerita berjudul Travels Into Several Remote Nations of the World. Sebelumnya, pada 1708, dia juga menggunakan hoax tidak berbahaya berisi prediksi astrologi pada 1 April, yang kini dikenal sebagaiApril Fools’ Day.
Pada 1835, penulis Edgar Allan Poe menerbitkan cerita hoax terkenal; The Unparalled Adventure of One Hans Pfaall tentang pria yang pergi ke bulan menggunakan balon udara dan tinggal di sana selama 5 tahun.


Hoax Permulaan Abad XIX

Perkembangan hoax semakin pesat pada pertengahan pertama abad XIX. Seiring dengan itu, jumlah komunitas sains semakin melesat di Amerika Serikat, dan banyak dari mereka yang menerbitkan penemuan hoax yang menggemparkan.
Salah satu hoax yang paling menggemparkan saat itu adalah The Great Moon Hoax yang dilansir pada 1835 di The Sun, New York. ReporterThe Sun menduga bahwa peneliti John Herschel menemukan manusia bersayap setinggi 4 kaki di bulan.
Cerita tersebut lama-kelamaan dipercaya publik sebagai sebuah kebenaran. Apalagi, John adalah putra dari peneliti penemu planet Uranus, William Herschel. Setelah hoax itu terbongkar, publik menuntut pemilikThe Sun, Benjamin Day.
Pada 1860-an, P.T. Barnum membuathoax berjudul What Is It?, yang diklaim menjawab misteri teori Charles Darwin tentang evolusi primata menjadi manusia. Ironisnya, hoax tersebut digunakan sebagai senjata politik saat era pemilihan presiden Abraham Lincoln.
Pada 1869, muncul berita hoax yang paling menggemparkan sepanjang sejarah media cetak, yaitu penampakan manusia raksasa setinggi 10 kaki (Cardiff Giant) di New York. Rupanya, raksasa tersebut adalah buatan ahli tembakau George Hull.
Pada 1874, James Gordon Bennett Jr. Membuat cerita hoax di New York Herald tentang binatang buas yang kabur dari kebun binatang dan membunuh 49 orang. Akibat hoaxtersebut, terjadi kekacauan dan kepanikan publik yang hebat.




Hoax Abad XX dan Masa Kini
Pada abad ke-XX, berita hoax lebih banyak disebarkan melalui jalur siaran ketimbang media cetak. Hal itu terjadi seiring dengan perkembangan media massa, yang mengharuskan penayangan berita secepat mungkin. Akibatnya, banyak media massa yang tidak mengklarifikasi informasi terlebih dahulu sebelum menyebarluaskannya.
Salah satu hoax yang paling terkenal pada abad XX adalah siaran stasiun televisi ABC dan USA Today yang mengklaim bahwa Rusia berencana menjual jenasah Vladimir Lenin untuk mendongkrak penerimaan negara.
Hoax masa kini diklaim lebih menakutkan karena bisa dibuat dengan sangat mudah dan cepat melalui Internet. Pada era digital, jumlah hoax (baik yang disengaja maupun tidak) di bidang politik, sains, ekonomi, sosial, maupun hiburan sudah tidak dapat dihitung.

Pada era digital, hoax berat disebarluaskan melalui media sosial seperti facebook, tweeter, whattapp, skype, e-mail, dll.

Hoax yang menggemparkan akhir-akhir ini adalah berita Artis Ratna Sarumpaet yang membelokkan kejadian operasi plastik wajah menjadi “seakan-akan” wajah sehabis dihajar oleh sekelompok orang berambut cepak di Bandara Husen Sastra Negara Bandung jam tertentu. Berita “hoax” dimanfaatkan kelompoknya untuk menyerang lawan politiknya yang notabene adalah rezim saat itu dengan “issue” pelanggaran Human Right. Kontan saja Kepolisian membentuk satuan penyelidikan dan ternyata setelah Kepolisian menelusurinya dan semua tempat dimana alur cerita berita kejadian yang diceritakan tidak sesuai alias bohong “Hoax”.

Perkiraan analisis sementara, bilamana pelaku tidak terkuak kedoknya, maka pertunjukan politis dari dua kelompok massa yang berbeda keberpihakannya akan terjadi dan tidak bisa dihindarkan.


Antisipasi Pelanggaran

Pemerintah Indonesia telah memiliki Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Secara eksplisit disebutkan pada Bab VII, sbb :

1. Pasal 27 ayat (3) dilarang :
  1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
  2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
  3. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
  4. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.



2. Pasal 28

  1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan “berita bohong” dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
  2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Bab XI Ketentuan Pidana dijelaskan adanya Ancaman kurungan atau denda pada :

Ayat 45, 46, 47, 48, 49, 50 dan 51


Berbagai sumber :
  1. Cambridge Dictionary,
  2. Wikipedia, Juni 2018
  3. UU No.11 Tahun 2008
  4. Media Elektronik Detik.com

2 Jul 2018

RITUAL LEBARAN 2018

Sungkem kpd kedua orangtua sbg bentuk hormat
Lebaran Syawal atau dalam istilah Masyarakat Jawa "badha" adalah hari sukacita setelah sebulan berpuasa wajib pada bulan Romadhon. Hari Badha atau ba'da hari sukacita oleh para pendahulu masyarakat Jawa dilaksanakan dengan gegap gempita dan menjadi budaya di seluruh pelosok kawasan dimana masyarakat Jawa berada tanpa kecuali bahkan sampai menembus batas keyakinan apakah warga masyarakat setempat sebagai muslim, kristen, penganut Budha atau Hindu. Pokoknya pada tanggal 1 Syawal sampai 7 hari kedepan, seluruh warga masyarakat tumpah ruah merayakannya. 
Sungkeman atau "ujung" kepada Kakek Nenek media saling memaafkan
 
Setiap sesepuh kampung pasti mendapat jatah dikunjungi oleh yang muda untuk saling bermaafan. Warga sepuh pun akhirnya menyediakan makanan dan minuman semampunya agar para pemuda yang hadir di rumahnya merasa krasan bersilaturahmi di rumahnya. Oleh karenanya mau tidak mau warga sepuh pun merasa mendapat penghormatan dari yang muda sehingga diharapkan yang muda menghaturkan salam hormat dan permaafan. Begitu pula yang muda pun menginginkan do'a restu warga sepuh, agar segala kesalahan dan dosa-dosanya dengan warga sepuh dimaafkan.
 
Lain perkampungan Jawa lain pula di perkampungan Sunda, Betawi, Bugis, Melayu Kalimantan, dll. Namun, pada intinya pada hari H sampai H + 7, bahkan sampai sebulan kedepannya masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bertemu mempererat tali silaturahmi.

Ada yang Lain dengan Lebaran 2018  

Sungkem kepada Ibu
Berkembangnya teknologi komunikasi dan semakin canggihnya Handphone Android, munculnya aplikasi BBM, WhatsApp dan Telegram telah merubah pola komunikasi antar individu. Komunikasi yang semula pada tahun 98 HP hanya bisa untuk SMS, pada awal tahun 2000 BBM bisa membentuk Grup dalam satu Keluarga, satu kantor, tetapi terbatas pada jumlah tidak lebih dari 20 orang se idea.

Teknologi Android dan WhatsApp dapat menampung ratusan anggota untuk komunikasi dalam satu grup. Muncullah idea untuk mengumpulkan sanak keluarga se-keluarga besar atau dalam masyarakat Jawa disebut Sak Gotrah yang sering disebut Trah. Hal ini mengingat adanya kemajuan jaman, yang mengharuskan saudara satu bapk/ibu terpisah jauh dari tempat kelahirannya dan kesibukan pekerjaan yang mengakibatkan tidak bisa saling ketemu dalam kurun waktu yang cukup lama. Terlebih lagi jika dalam satu kakek/nenek atau satu kakek buyut, bisa jadi dalam kurun waktu yang cukup lama persaudaraan hilang atau dalam istilah Jawa "kepaten obor", kehilangan jejak untuk menyambung tali silaturahmi.

Dalam Grup WA untuk berhimpun dan menyelenggarakan temu silaturahmi ada yang mengumpulkan anggotanya dalam satu Kakek/Nenek, ada yang mengumpulkan dalam satu Alumni bahkan dalam satu kegiatan bisnisnya.

Video dibawah adalah Kumpul Trah dalam 7 Generasi diatasnya dibawah Panji-panji "Posong Sagotrah" yang banyak dihadiri dari Brayat Karodiryo, diselenggarakan di Dusun Kenteng - Penggaron, Kec. Sawangan, Kab. Magelang - Jawa Tengah.   

Hadir dalam kempal brayat adalah sesepuh dari Brayat Kartowiryo yaitu keluarga Mbak Samidi Margowangsan (bapak saya), Mbah Sutrisno dari Brayat Kartodiryo sedang menanam pohon kenangan Sawo Manila. 
Pohon Sawo dalam brayat ini bernilai sejarah. Konon pada Perjanjian Giyanti (tahun 1799) yang dilanjutkan dengan Perang Diponegoro (tahun 1825) pohon kerabat Keraton Mataram memberikan "sesengker" tanda kehidupan, untuk menanam Pohon Sawo sebagai pertanda bahwa dia sebagai keluarga (darah Mataram) yang suatu saat terjadi peristiwa perang dengan Belanda, maka keluarga pemilik Pohon Sawo itu dapat didatangi untuk mengungsi/bersembunyi dari kejaran Pemerintah Belanda.

Era digital telah dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan silaturahmi pada hari-hari  lebaran misalnya untuk memastikan berapa orang yang akan datang dalam mengumpulkan sanak keluarga dan handai taulan.  







30 Mei 2018

DAFTAR ALUMNI SMA NEGERI BLABAK TAHUN AJARAN 1975 S/D 1977



Re-Uni Lebaran di Dusun Gondangan-Sawangan (Rmh Mbak Listirahayu) Tahun 2016

RE-UNION atau dalam bahasa Indonesia sering disebut “reuni” adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang sudah lepas dari suatu perkumpulan, organisasi atau Sekolah dimana sekelompok orang pernah menjalankan kegiatan yang sama dalam waktu yang sama.
Ada anekdot yang berbunyi "Seseorang disaat usia tua akan merasa bahagia bilamana menemukan dunianya seperti kehidupan dimasa mudanya". Salahsatu syarat untuk bisa menemukan dunianya di masa muda adalah bisa mengekspresikan isi hatinya dengan kawan yang sepantaran.
Dalam perkembangannya, orang-orang tua mencari bentuk penemuan dunia remajanya dengan mengadakan reunion (reuni), temu kangen, membuat grup media sosial, dls. Tentunya sebelum melakukan hal tersebut beberapa orang mencari daftar nama, alamat dan nomor telepon agar mempermudah melakukan komunikasi.    
Secara singkat sejarah berdirinya SMA Negeri Blabak adalah sbb :
  • Tahun 1966 dan sebelumnya di Kab. Magelang hanya ada satu SMA Negeri yang terletak di Ibukota Kabupaten yaitu SMA Negeri Magelang. Murid-murid SMA berasal dari lulusan SMP Negeri dan non Negeri dari seluruh wilayah Kabupaten Magelang. Semakin lama peminat yang masuk SMA Negeri semakin banyak. Tidak terkecuali murid-murid SMP dari daerah Mungkid, Sawangan dan sekitarnya.
  • Kepala Sekolah SMA Negeri Magelang sejak tahun 1963 dipegang oleh Drs. Baridin, “Wong Sawangan” putera mbah Lurah Posong yang peduli dengan pendidikan wong ndeso, memperhatikan bahwa peminat dari daerah Mungkid dan Sawangan semakin banyak, sementara kapasitas SMA Negeri Magelang sangat terbatas, untuk sekolah di SMA Swasta di Muntilan pun perlu biaya yang tidak sedikit. Maka beliau memutuskan untuk mendirikan SMA Negeri Magelang Kelas Jauh untuk menampung murid-murid dari daerah Mungkid, Sawangan dan sekitarnya. Atas persetujuan Bupati, beliau memanfaatkan 2 (dua) Gedung Penampungan Bencana Merapi yang letaknya di lingkungan Jetak dan satu Gudang Garam di belakang Klenteng Muntilan.
  • Sejak tahun 1967 berdirilah SMA Negeri Magelang Kelas jauh dan dikukuhkan sebagai SMA Negeri Blabak.
  • Mulai pertengahan tahun 1977 SMA Negeri Blabak menempati Gedung baru di Ponggol dengan nama masih SMA Negeri Blabak. Sampai disini saja tulisannya, wong yang dibahas nama alumni SMA Negeri Blabak lulusan tahun 1977. 

    Sekarang SMA Negeri Blabak menjadi SMA Negeri I Muntilan.

Berikut daftar nama alumni SMA Negeri Blabak Lulusan Tahun 1977 berikut Nama Kepala Sekolah dan nama-nama Bapak/Ibu Guru kala itu. 
Tentunya daftar dibawah belum lengkap, mohon bagi yang membuka blog ini bisa mengirim informasi lewat email kami : aprasodjo@ymail.com atau langsung dikomentari di bawah tulisan ini, karena respond akan terlihat di email tsb diatas.
 




DAFTAR NAMA ALUMNI SMA NEGERI BLABAK
JURUSAN IPA LULUSAN TAHUN 1977


No.
Nama
Alamat Asal
No. Telepon
1
Agus Prasodjo
Margowangsan - Sawangan
Dilaporkan terpisah
2
Agus Ismanto
Gatak - Muntilan

3
Agus Rudito
Rambeanak - Paremono

4
Ahmad Suwidyo
Mendut

5
Anas Yuwono
Ngawen - Muntilan

6
Bambang Hadi Mulyono
Mudal - Sawangan

7
Bambang Sungkowo
Dukun

8
Badriyaningsih
Semarang

9
Bambang Fuadi
Gatak - Muntilan

10
Bambang Hariyadi
Kauman - Muntilan

11
Budi Mulyono
Magelang

12
Edy Sutanto
Jetak - Mungkid

13
Eko Supriyanto
Wonosari - Muntilan

14
Elizabet Widyastuti (Tutuk)
Koplak - Muntilan

15
Handayani Sudiastuti
Tambakan - Muntilan

16
Hartini
Majaksingi - Borobudur

17
Haryanto Hadi
Gatak - Muntilan

18
Haryono
Srikue -

19
Haryoto
Gatak Gamol - Muntilan

20
Hermanto
Magelang

21
Hery Priyanto
Ngawen - Muntilan

22
Handayani Indriastuti (I'in)
Tambakan - Muntilan

23
Ircham
Sanggrahan - Mungkid

24
Jamaludin
Gatak - Muntilan

25
Kaswadi
Janan - Borobudur

26
Kumaedi
Barepan - Borobudur

27
Listirahayu
Gondangan - Sawangan

28
Murtidiningsih
Keji - Muntilan

29
Partiwi
Borobudur

30
Purwaningsih
Boton - Magelang

31
Ratif S.
Magelang

32
Sarjono
Keprekan

33
Sri Susanti
Sanggrahan - Mungkid

34
Sri Hidayati (Ida)
Kawedanan - Muntilan

35
Sri Mulyati
Sanggrahan - Mungkid

36
Siti Wardani
Dendengan - Bojong

37
Siti Astifah
Jumbleng - Sedayu

38
Subarudin
Jumbleng - Sedayu

39
Sugiyarto
Tamanagung - Sedayu

40
Suryati
Dukun

41
Sri Mulyati
Sanggrahan - Mungkid

42
Sugeng Mulyono
Gatak - Muntilan

43
Sunariningsih
Gremeng

44
Teguh Ahadi
Blondo

45
Umi Arifah
Tangkilan

46
Widiharni
Koplak - Muntilan

47
Widodo
Dangean - Muntilan

48
Wahidah Widiastuti
Kauman - Muntilan











NAMA KEPALA SEKOLAH, BAPAK DAN IBU GURU PADA TAHUN 1977

No.
Nama
Alamat
Bidang Pelajaran
1
Drs. Parnadi
Magelang
Kepala Sekolah
2
Suwardi, BSc
Bendan - Sawangan
Stereo/Trigonometri
3
Husein, BA
Krogowanan - Sawangan
Bhs Indonesia
4
Drs. Sirwaji
Malang
Fisika
5
Endargono, BA
Magelang
Bhs Inggeris
6
Widodo, BA
Mungkid
Agama Islam
7
Eko, BA
Purwodadi
Seni Lukis
8
Sutrisno, BA
Klaten
Administrasi Umum
9
Mujahid, BA
Mendut
Biologi
10
Dra. Rustantinah
Sleman
Kimia
11
Sigid, BSc
Wates
Aljabar Analit
12
Ibu Atik, BSc
Magelang
Sejarah
13
Sholeh, BA
Kulonprogo
Sastra Indonesia
14
Dahlan, BA
Mungkid
Olahraga
15
Badawi, BA
Mendut
Koperasi
16
Hadi Sutarno, BA
Cangkringan - Sleman
Geografi
17
Zeinudin, BA
Lampung
Agama Islam
18
Nadhori, BA
Jatinom - Klaten
Ekonomi Umum






Agus Ismanto, Tutuk, Hartini, Pratiwi
















Ircham

Kol. Haryoto

Suryati






































REUNI 2018, Senin 18 Juni 2018


Irkham, Radio Merapi Muntilan