25 Agu 2011

Tips Identifikasi Blackberry Asli atau Palsu

Sobat, sekedar sharing kepada pengunjung Blog yang ingin membeli Blackberry yang kebetulan ingin emmbeli Blackberry perlu hati-hati. Kemewahan dan kekayaan fasilitas elektronik ini sungguh luar biasa dari mulai BBM, GPS, Wifi, camera dengan pixel besar, dll untuk memudahkan pengguna dalam komunikasi dan dokumentasi. Di negara asal pembuatannya Blakberry (Kanada) barang ini dalam promosinya jadilah orang berharga dengan Blakberry "to be a valuable one".

Dengan maraknya produk China yang bercirikan "murah" dan "fungsional", dengan cashing meniru produk lain, sobat perlu ekstra hati-hati. Bahkan sudah beredar secara gelap di pasaran adanya Blackberry tiruan. Hati-hatilah sebelum membeli "blakberry", salah memilih barang bisa jadi kita mendapatkan barang tiruan yang tidak memiliki karakter aslinya alias palsu.  Berikut Tip untuk mengetahui asli dan tidaknya Blakberry, semoga bermanfaat.

Mengecek PIN dan IMEI Blackberry
PIN dan IMEI setiap handset Blackberry umumnya terletak pada filmware handled, dus/kotak dan stiker yang tertempel pada tempat baterai Blackberry. Nah, untuk mengeceknya PIN dan IMEI, buka menu Home Screen >> pilih Option >> pilih Status. Bisa juga dengan menggunakan shortcut ALT+SHIFT+H (tekan bersamaan) dari layar utama. Selanjutnya akan muncul data-data seperti: Vendor ID, PIN, IMEI dan lain sebagainya.
Yang harus sobat cek adalah nomor PIN dan IMEI. Blackberry tiruan tidak akan menampilkan nomor PIN dan IMEI, karena Blackberry palsu memang tidak punya data seperti itu :D . Jika terdapat data PIN dan IMEI, cocokkanlah dengan dus/kotak untuk memastikan tidak terdapat kesalahan dalam package yang akan sobat beli.

Mengecek Internal Data Blackberry

Ini juga layak untuk sobat perhatikan sebelum membeli Blackberry. Pada Home Screen >> pilih Option >> pilih Status. Setelah berada pada tampilan Status, ketikkan BUYR. Maka akan muncul beberapa data tambahan seperti Data Usage (penggunaan data) dan Voice Usage (lama panggilan telpon). Jika Blackberry tersebut masih perawan, maka akan menampilkan jumlah data 0 alias NOL. Jika misalnya data yang tampil pada Data Usage: 102 KB dan Voice Usage: 25 mins, itu artinya Blackberry tersebut sudah pernah digunakan. Asli sih, tapi secon-hand, hehe…
Mintalah handset Blackberry baru yang lain pada si penjual, kecuali sobat memang tidak masalah dengan Blackberry second. :D

Perhatikan logo dan dus/kotak Blackberry

Dus Blacberry biasanya mencantumkan stiker identitas handheld dan hak paten. Biasanya ada logo operator seluler berbagai negara. Meski terdapat logo lain negara, jangan khawatir karena Blackberry masih bisa dipakai bila koneksi tak terkunci alias unlock. Ingat, logo di layar LCD harus sama dengan logo yang ada di body.

Hati-hati sebelum membeli Blackberry dan pastikan bahwa gadget tersebut benar-benar baru. Jika sobat membeli gadget Blackberry yang palsu, maka sobat tidak akan mendapatkan kemewahan support dari RIM (Research in Motion) berupa Blackberry Apps World yang berisi ribuan aplikasi BB gratis, Blackberry OS asli, dan banyak support lainnya, yang memang diperuntukkan untuk Blackberry asli keluaran RIM. So, becareful…
Yep, itu tadi beberapa tips sebelum membeli Blackberry. Juga terdapat cara untuk membedakan Blackberry asli dan palsu agar sobat tidak terjebak dengan tampilan Blackberry palsu yang sangat mirip dengan aslinya namun sangat minim fitur dan support.

Sumber Pustaka :


3 Agu 2011

"Besengek", Kuliner Citarasa Khas Pedesaan


Besengek Tempe Kedelai

Besengek, nama kuliner Jawa Kuna ini kurang enak didengar di telinga dan terkesan sepele. Kita telusuri kepada para sepuh pun tidak ada yang tahu apa makna dan asal-usul nama kuliner tersebut. Di pedesaan pegunungan Merbabu bagian utara (Lor Kali Mangu), masakan besengek dibuat dengan bahan dasar "tempe benguk" yaitu sejenis tempe dengan menggunakan biji  Kara Benguk sebagai media fermentasinya.  Saya menemukan salah satu situs, bahwa besengek tempe benguk juga banyak dibuat oleh masayrakat Kabupaten Kulon Progo yang notabene kondisi alamnya tidak jauh berbeda dengan lahan dan iklim di pegunungan bagian utara Merbabu yaitu tanahnya berlempung, iklim relatif lebih kering dan ketinggian tempat diatas 300 M dpl dengan suhu udara rata-rata di siang hari dingin. Kondisi alam seperti ini lebih cocok untuk tanaman polong-polongan semacam Kara Benguk, Bengkuang dan Kara Pedang.


Pada tahun 1970-an, "besengek tempe"  dibuat oleh masyarakat pegunungan Merbabu manakala salah satu warga kampung meminta para tetangga membantu gotong-royong apakah membangun rumah, mencangkul, mananam tembakau (wur mbako), dan kegiatan lainnya yang mengundang banyak orang. Sebagai teman masakan besengek adalah "Soto Grombyang" berikut sambal bawangnya. Disebut soto grombyang karena kuahnya sangat melimpah, dengan maksud sekedar mendapatkan banyaknya volume masakannya saja supaya cukup untuk disajikan kepada banyak orang. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi, gotong royong dalam bidang pertanian sudah banyak ditinggalkan digantikan dengan mesin traktor yang lebih praktis dan semua kegiatan digantikan  dengan kekuatan uang atau modal, sehingga gotong-royong dalam bidang pertanian sudah terkikis habis. Industrialisasi nasional mempunyai andil dalam memupuk konsumerisme dan meninggalkan jiwa agraristis bagi para pemuda di pedesaan. Alasannya logis, nilai produk agraris tidak sebanding dengan jerih payah tenaga dan biaya yang diperlukan. Tidak ada proteksi dari Pemerintah dalam mengantisipasi pesatnya inflasi uang dibandingkan dengan inflasi produk pertanian.

Gotong-royong untuk membangun rumah masih dilakukan sekali-sekali atau boleh dikatakan sudah jarang, karena pembangunan rumah dengan menggunakan batu kali atau batu bata dan semen berikut memsang kerangka atap, tidak perlu beramai-ramai melibatkan banyak orang, cukup dengan 2 atau 3 orang tukang sudah cukup.
Matinya kegiatan gotong-royong di pedesaan menyebabkan kuliner besengek semakin jarang dibuat oleh masyarakat pedesaan. Namun, bagi para wirausahawan, dengan surutnya popularitas masakan khas pedesaan ini justru menjadi inspirasi untuk menciptakan peluang usaha yang mengagumkan dengan mengusung nama-nama kuliner kuno untuk menarik perhatian para penikmat kuliner.


Ternyata nama masakan yang terdengar "nyleneh", ndesani bin katrok yang disebut “Besengek” adalah produk kuliner yang populer khususnya di pedesaan pegunungan di daerah Jawa Tengah bahkan di Bali pun nama besengek lebih dikenal dengan nama “Besengek Majapahit”. Mungkin nama tersebut untuk mengenang asal-usul nama kuliner yang konon merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat Bali yang berasal dari kerajaan Majapahit. Akhir-akhir ini ada kecenderungan para penikmat kuliner mencari masakan khas nan antique yang disuguhkan dengan nuansa pedesaan menggunakan menu tradisional misalnya : Dapur Ndeso, Warung Soto Genderuwo, dll.  Bahan dasarnya pun dimodifikasi tidak sekedar tempe, tetapi merambah kepada bahan dasar telor, daging ayam dan daging sapi.

Karakteristik kuliner yang satu ini, apapun bahan dasarnya, penampakan fisik dan citarasanya memiliki kekhususan a.l :
  • 
    Fisik masakan agak berair “nyemek-nyemek” karena menggunakan santan dan atau air, tidak terlalu basah terendam kuah dan tidak terlalu kering;
  • Citarasa gurih agak asam sebagai akibat penggunaan kemiri cukup banyak dan asam jawa serta daun salam.
  • Sebagai pelengkap rasa wangi ditambahkan daun serai dan daun jeruk purut.
Berikut Beberapa Contoh Besengek :



1. Besengek Tahu Tempe

Besengek Tahu
 Tahu kulit ¼ kg, potong dadu 3x3 cm
Tempe ¼ kg, potong dadu
Daun melinjo ½ ons
Santan ¾ liter, dari ½ butir kelapa
Air ½ liter
Minyak goreng secukupnya untuk menumis
 
Bumbu:
Bawang merah 6 butir, iris tipis
Bawang putih 5 siung, iris tipis
Daun salam 2 lembar
Lengkuas 2 ruas
Gula merah secukupnya
Garam secukupnya

 
Bumbu yang dihaluskan:Ketumbar 1 sdt, sangrai
Kemiri 5 butir, sangrai

Cabai hijau 50 gr


 
Cara membuat:
1. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum.

2. Masukkan bumbu halus, daun salam, dan lengkuas. Tumis sampai cabai layu.

3. Masukkan tahu, tempe, dan daun melinjo. Aduk sampai rata. Masukkan air, gula merah, dan garam. Masak sampai air mendidih.

4. Masukkan santan, masak sampai santan mendidih dan bumbu meresap.
(Disarikan dalam buku “Masakan Jawa Praktis & Lezat” karya B Munawaroh & M Jasmin)(tty)


2. Besengek Daging

Kontributor: Odilia Winneke

Bahan:
750 g daging has luar sapi, iris melintang 1/2 cm
1 batang serai, ambil bagian yang putih, iris halus
1 sdt asam Jawa, larutkan dengan 1 sdm air hangat, saring
2 lembar daun jeruk purut
250 ml santan kental
3 sdm minyak sayur
500 ml santan encer

Haluskan:
1 cm kunyit, cincang
1 cm lengkuas, cincang
1/2 sdt jintan
2 sdt garam
2 sdt ketumbar
3 buah cabai merah
4 siung bawang putih
5 butir kemiri
8 butir bawang merah

Cara membuat:
# Pukul-pukul daging hingga agak melebar.
# Tumis bumbu halus dan serai hingga matang dan harum.
# Masukkan daging, aduk hingga kaku dan berubah warna.
# Tuangi santan encer, masak dengan api kecil hingga daging hampir lunak.
# Tambahkan santan kental, masak dengan api kecil hingga kuah kental.
# Angkat.

Untuk 8 orang
@ 2004 detikcom


3. Besengek Telor
Besengek Telor

Bahan :
5 butir telur ayam, direbus
300 ml santan dari
1/2 butir kelapa
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, dimemarkan
2 batang serai, dimemarkan
- - minyak untuk menumis

Bumbu Halus :
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah cabai merah
3 butir kemiri sangrai
1 sdt ketumbar
1/4 sdt jintan
2 cm kunyit
1 sdt garam

Cara Membuat :
1. Tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas, dan serai hingga harum dan matang.
2. Masukkan telur rebus sambil diaduk lalu tuang santan.
3. Masak sambil diaduk hingga kuah kental

Besengek Tempe Benguk





4. Besengek Ayam


Keperluan:
1 daging pitik wutuhan (1 hele kip)
4 wungkul brambang cilik (½ iji brambang bombay gede)
4 siung bawang putih
3 iji lombok abang gede
10 lombok rawit
1 sendok teh tumbar
1 sendok teh jinten (komijn)
5 wungkul kemiri
4 cm kunir
1 liter santen
2 lenjer sere, jupuk ngisore, digepuk
2 sendok makan banyu asem
4 lembar godong jeruk purut
20 gr gulo abang

1 sendok teh uyah
2 sendok makan lengo goreng (sla olie)

Corone Nggawe:
Daging pitik, diketok dadi 8, kumbah resik.
Panggang ning oven (grillen) nganti ke-soklat2-an
(halfgaar, kleur lichtbruinachtig), lagi ditok-ke soko oven .
Kemiri, kunir, brambang, bawang lombok abang, tumbar,
jinten, trasi, uleg alus (di blender)
Panaske wajan sing wis di-kek-i lengo goreng, tumis
bumbu2 nganti arum, godong jeruk purut, sere, lombok
rawit utuhan, udek roto, lebokke daging pitik-e.
Lagi santen , uyah, banyu asem cemplungno, wolak-walik
nganti roto, kurang uyah iso ditambah dewe (zout naar
smaak). Masak nganti santen sat (kentel).
Angkat lan sajekno.
N.B. Deze besengek heeft een



 
Sumber Pustaka dan Ilustrasi Foto :
     1. Yummy Blog (2007), Besengek Telor, http://myfood-recipe.blogspot.com/2007/07/




    
    








     2. A Sartono K (2008), Besengek Tempe Benguk, http://www.tembi.org/suguhan/



    3. Munawaroh & M Jasmin (2010), Besengek Tahu Tempe, Masakan Jawa Praktis



    4. Odiliia Winneke (2011), Besengek Daging, Majalah Nova



    5. N.B. Deze (2011) besengek heeft een