27 Jul 2011

Outdoor Hardwork Task to West Papua Slideshow

Outdoor Hardwork Task to West Papua Slideshow:

"TripAdvisor™ TripWow ★ Outdoor Hardwork Task to West Papua Slideshow ★ to Manokwari.

Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Slideshow terlampir adalah salah satu tugas lapangan yang dilakukan Para Ahli Geologi Bandung (Bpk. Toeloes Partogoeno & Bpk. Martua Cs) di Papua Barat pada tahun 2007. Saya secara kebetulan ditugasi untuk mengkoordinasikan kegiatan survey di lapangan.

Maksud penayangan slide adalah hanya sekedar bahan komunikasi diantara kawan-kawan penggiat media elektronik (Blog Mania & FB) dan tidak ada maksud untuk tujuan komersial.

Terimakasih,
Salam
Agus Prasodjo

25 Jul 2011

Jalan-Jalan Mengenal Hutan Jati di Jawa Slideshow

"TripAdvisor™ TripWow ★ Jalan-Jalan Mengenal Hutan Jati di Jawa Slideshow ★ to Solo.

Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Foto-foto slide terlampir adalah kami ambil dari KKPH Cepu, Randublatung dan Surakarta bulan November tahun 2010 & Februari 2011 sekedar untuk bahan komunikasi diantara penggemar dunia maya (Blog mania & FB) dan tidak ada tujuan komersial terkait dengan pengambilan gambar kegiatan di lapangan.

Kami sampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Mas Tejo Rumekso (Jakarta) yang telah mengarahkan saya ke lapangan, Pak Ali (Semarang), Pak Dartomo (Cepu) , Pak Tri Setya (Randublatung), Pak Sukatno (Cabak) dan Pak Edi (Solo) yang telah mengantar saya ke lapangan.

Salam,
Agus P

20 Jul 2011

Wisata Keluarga Slideshow

Wisata Keluarga Slideshow:
"TripAdvisor™ TripWow
★ Wisata Keluarga Slideshow ★ to Magelang.
Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Salah satu acara keluarga, khususnya pada liburan lebaran adalah saat-saat yang dinanti bagi keluuarga dan anak-anak yang kesehariannya disibukkan dengan pekerjaan (bagi orangtua) dan kegiatan belajar(bagi anak-anak).

Berikut kami sajikan slideshow wisata ke Bndung, TMII, Pantai Waru di kawasan pantai Prangtritis dan Borobudur.

Saran dan kritik kami terima dengan besar hati untuk kesempurnaan blog dimasa yang akan datang.

Salam,
Agus Prasodjo

16 Jul 2011

Alam Pedesaan & Keluarga di Dsn Margowangsan Slideshow


"TripAdvisor™ TripWow
★ Alam Pedesaan & Keluarga di Dsn Margowangsan Slideshow ★ to Magelang.
Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"


Alam dan masayarakat pedesaan dimana aku dilahirkan adalah kenangan yang tak mungkin dilupakan. Baik di lingkungan keluarga sendiri maupun di luar keluarga, alam dan masyarakat pedesaan adalah inspirasi dalam menggali idea dan kreasi inovatif dalam berkarya. 

Kali ini kami tampilkan slideshow lingkungan keluarga dan alam lingkungan pedesaan Dusun Margowangsan, Desa/kec. Sawangan, Kab. magelang - JAWA TENGAH.

Kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan blog.

Wassalam,
Agus Prasodjo & Kel.  

14 Jul 2011

13 Jul 2011

Badminton Teknik Lanjutan (5)

Tanda persahabatan sehabis bertanding,
PB Jarum, 2011
Seri tulisan ini 90 persen berasal dari pengalaman pribadi yang dirangkum berdasarkan ribuan kali latihan dan pertandingan-pertandinagn badminton. Selebihnya, adalah hasil studi pustaka yang kami dapat lewat "situs-situs tentang badminton".
Permainan badminton profesional  akan melibatkan Institusi atau kelembagaan yang menanganinya dan Wadah Pelatihan berikut perangkat penggugah spirit bermain bagi anak asuh yang ada di dalamnya karena akan membawa nama baik bangsa. Oleh karenanya untuk meraih prestasi gemilang ada prinsip dan filosofi latihan, motto bermain, taktik dan strategi dalam mengendalikan suatu pertandingan. Dalam tulisan sebelumnya ada teknik pukulan yang ketinggalan belum tertulis, yaitu "Gerak Tipu" yang akan diulas dalam tulisan dibawah. 

Gerak tipu termasuk dalam kategori Sophysticated (rumit) atau Tingkatan Lanjut atau Advance dalam bermain badminton, karena merupakan gerakan yang hanya bisa dilakukan oleh pemain yang benar-benar sudah siap secara fisik dan menguasai jenis-jenis pukulan sebagaimana tertulis pada Seri Tulisan sebelumnya. Gerak tipu hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sungguh-sungguh mau bereksperimen melakukan inovasi-inovasi teknik gerakan dalam bermain tetapi bukan bermaksud untuk ber-atraksi. Oleh karenanya hanya pemain tertentu saja yang luwes memainkan gerak tipu, sehingga hasilnya bisa mematikan lawan.
Gerak tipu dan antisipasi bola hasil tipuan bisa dilatih dengan meluangkan waktu khusus, terus-menerus dan dilakukan berulang kali. Kadangkala idea gerakan tipuan didapat dari pukulan salah secara tidak sengaja dan ternyata pemain lawan terkecoh. Gerakan atau pukulan demikian dapat di-elaborasi atau dikembangkan sampai menjadi tipuan yang indah dipertontonkan karena lawan terhenti seketika. Atau, gerakan yang didapat dari menirukan gerak tipu yang dipertontonkan oleh Pemain profesional lewat layar TV. Idea, ekeperimen dan elaborasi menjadi kata kunci dalam mengembangkan gerak tipu, tetapi tidak untuk dilakukan pada setiap pukulan dalam bermain, karena pihak lawan hanya bisa ditipu 1, 2 kali saja. Jika dilakukan terlalu sering, justru akan tidak efektif untuk menghentikan permainan lawan karena lawan akan mencatat seksama untuk mengantisipasinya. 
  
Teknik Lanjutan (advanced) disini ditekankan pada : (1) Prinsip-prinsip dan Filosofi Latihan, (2) Gerak Tipu, (3) Antisipasi Gerak Tipu dan (3) Taktik dan Strategi untuk Memperoleh Kemenangan


  1. Prinsip-prinsip dan Filosofi Latihan
Prinsip dalam bermain badminton adalah kerja keras, tekun dan terus-menerus tanpa kenal bosan.


Kerja keras dalam hal ini terkait dengan latihan fisik teknik-teknik dasar yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Latihan penguatan otot-otot kaki, lengan tangan, pergelangan tangan, lutut harus dilakukan dengan serius. Olahraga badminton merupakan olahraga prestasi yang memerlukan tenaga ekstra jika tidak dilatih dengan Pelatih atau dilakukan sendiri (autodidak) dengan kerja keras, maka tidak akan menghasilkan prestasi seperti yang diinginkan.


Ketekunan berlatih diperlukan dalam pembentukan mental pemain, agar pemain tidak cengeng, mudah patah semangat, bahkan menjadi pemarah jika mendapat tekanan dari pemain lawan atau dari penonton. Sering kita lihat dalam pertandingan amateur badminton, seorang pemain mendapat tekanan dari pemain lawan dan suara penonton yang kurang enak didengar, maka dia emosinya meingkat, patah semangat yang ditunjukkan dengan merosotnya stamina dan kesalahan dalam memukul yang berarti membunuh dirinya sendiri dalam suatu permainan.


Terus-menerus atau berkesinambungan latihan, dimaksudkan agar kinerja pemain dari hari ke hari berikutnya mempunyai grafik menanjak, minimal rata. Teknik yang dimiliki seorang pemain badminton suatu saat diraih cemerlang dan pada saat berikutnya turun drastis jika tidak dipelihara konsistensi bermainnya. Jika keberhasilan bermain tidak diikuti dengan latihan berikutnya, maka teknik yang didapat sebelumnya akan mudah hilang pada kesempatan berikutnya. Hal ini disebabkan karena kinerja permainan badminton adalah resultante atau dampak dari perkembangan secara keseluruhan dari unsur kekuatan fisik otot-otot tubuh, teknik yang dimiliki, kekuatan stamina, konsistensi bermain dan perkembangan psikologis serta wawasan dalam event-event bertanding.


Filosofi latihan dalam badminton adalah melakukan gerakan-gerakan yang sebelumnya pernah dilakukan (excercises), mencari idea kreatif, bereksperimen memanifestasikan idea menjadi gerakan dan wawasan yang inovatif dan mengembangkannya menjadi gerakan dan wawasan yang dapat memenangkan lawan.  Filosofi kemudian direkayasa untuk menggugah spirit perjuangan pemain dan menjadi motto bagi Klub-klub Bulutangkis Tanah Air, a.l
  • Daripada dipermalukan dengan berlinang air mata kekecewaan akibat kekalahan dalam pertandingan, lebih baik bermandikan keringat dalam latihan.
  • Veni Vidi Visi, yang berarti kami datang, kami berperang dan kami menang, (mensitir motto Raja Romawi Kuno Julius Caesar, 47 SM).
  • Jangan berpikir tentang hasil akhir yang dicapai, akan tetapi berpikirlah tentang proses latihan yang benar” (Pedoman Praktis Bulutangkis, PBSI).
  • Tradisi Kami Adalah Kemenangan
  • Dls.


  1. Gerak Tipu
Gerak tipu adalah suatu gerakan untuk mengecoh lawan agar lawan salah dalam mengantisipasi pukulan balik dari bola yang kita mainkan. Untuk dapat melakukan gerak tipu, pemain harus sudah menguasai dan terampil dalam melakukan pukulan-pukulan sebagaimana dijelaskan pada tulisan sebelumnya Seri Latihan Dasar Badminton (1), (2), (3) dan (4).
Secara garis besar, gerak tipu meliputi unsur-unsur sbb :
  1. Gerakan kaki  dan badan
    Gerakan tipuan ini adalah gerakan kaki, tangan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sebelum bola mengenai daun raket, sehingga bola akan terlepas dari daun raket melenceng dari arah seharusnya, beberapa contoh a.l.
  • Jejakan langkah kaki kedepan mendahului datangnya bola dengan mata melihat kedepan, sementara daun raket yang semula menghadap kedapan dalam waktu per sekian detik dibelokkan miring kekiri, maka badan dan mata tegak lurus kedepan, bola akan lari kekiri. Dengan gerakan ini lawan akan mengantisipasi berdasarkan gerakan badan, kaki dan tangan dan akhirnya terkecoh.
  • Hentakan kaki seakan-akan memukul keras, sementara ayunan tangan kita tahan sebelum bola  menyentuh bola, sehingga bola terlempar pelan. Dengan gerakan ini, lawan akan terkecoh, langkah terhenti tidak dapat menjangkau bola yang jatuh di depan jaring.
  • Menggerakkan badan kekiri pada gerakan bola potong smash drop-shoot dengan arah gerakan raket kekiri seperti gerakan wiper (sapu). Gerakan ini badan dan mata lurus kedepan, sementara arah bola kekanan dari posisi pemain. Pemain lawan akan terkecoh, karena antisipasi pengembalian bola konsentrasi pada gerakan badan ke kanan, sementara bola jatuh menukik kearah depan jaring di sebelah kiri depan.
  • Variasi jumping smash, gerakan raket ditahan sebelum daun raket menyentuh bola untuk memperlambat laju bola sehingga bola akan jatuh di depan net untuk memperdaya lawan terkecoh tidak dapat menjangkau bola.
  • Dan masih banyak lagi gerak tipu yang lebih atraktif dan genius.


  1. Gerakan pergelangan tangan
    Gerak tipu jenis ini adalah memainkan kekuatan pergelangan tangan dalam waktu sepersekian detik sebelum bola menyentuh daun raket, contoh, a.l
  • Melakukan hentakan pergelangan tangan dengan jarak sedekat mungkin bola dengan posisi daun raket. Arah bola bisa berupa setengah smash dan bisa kearah belakang lapangan lawan. Gerakan ini disebut juga “gerakan kedut” yang dilakukan didepan jaring. Pemain menggerakan hentakan pergelangan tangan dengan hitungan sepersekian detik sebelum bola menyentuh daun raket. Dengan gerakan ini, lawan akan maju kedepan, atau terhenti tidak bergerak, atau menggerakkan raketnya sekedar antisipasi sekenanya karena lawan memperkirakan bola akan ditaruh di depan net.
  • Menggerakkan daun raket kekiri atau kekanan pada posisi bola tipis didepan jaring dengan memutar daun raket 30 derajat miring kekiri atau kenanan dalam waktu seperkian detik sebelum bola menyentuh daun raket. Gerakan ini, pemain lawan akan terkecoh dan tidak bergerak oleh karena arah daun raket semula menghadap lurus kedepan, ternyata setelah bola dipukul, bola terlempar melenceng kekanan atau kekiri dari arah daun raket semula.

  • Dan masih banyak lagi gerakan tipuan pergelangan tangan yang lebih genius.
  1. Variasi gerakan ayunan raket
  • Menggerakkan raket smash keras tetapi raket digerakkan miring hampir tegak lurus arah bola datang seperti merajang tembakau pada saat daun raket mengenai bola. Bola yang seharusnya melaju kencang lurus kearah lapangan lawan menjadi melambat karena tangkai-tangkai bulu berputar. Gerakan ini pemain lawan akan terkecoh, karena gerakan raket kencang, yang seharusnya bilamana daun raket menyentuh bola tegak lurus bola akan jatuh menukik kencang ternyata bola jatuh di depan net.
  • Dls.




  1. Kombinasi dari kedua atau ketiga unsur diatas
    Bagi pemain yang sudah berpengalaman dan telah melewati berbagai latihan, cenderung berusaha melakukan gerak tipu untuk menghentikan permainan lawan dengan maksud gerakan tersebut dapat memperoleh point angka dengan tenaga yang relatif minimal.
    Beberapa contoh gerak tipu kombinasi :
  • Gerakan tipu kombinasi dari gerakan kaki dan pergelangan tangan, adalah pukulan lob underhand yang dilakukan dengan melangkahkan kaki menuju jatuhnya bola, sementara tangan mempersiapkan pukulan underhand tetapi ditahan sampai bola sangat dekat dengan daun raket. Dengan hentakan pergelangan yang kuat, bola didorong ke belakang arah lawan. Gerakan ini pemain lawan akan terkecoh, karena lawan mengira bola akan ditaruh didepan, ternyata bola melambung ke belakang.
  • Gerakan tipu kombinasi antara arah mata memandang, pergelangan tangan, kaki dan gerakan raket dapat dilakukan dengan melangkahkan kaki mendekati arah bola jatuh. Sementara mata memandang kedepan, siku yang sudah kita siapkan seperti mau memukul backhand kedepan dan daun raket yang sudah dekat dengan bola kita miringkan kekiri, maka bola akan lari kekiri tipis diatas jaring. 
  • Gerakan tangan dijulurkan seakan-akan akan meraih bola, kemudian raket ditarik mundur membentuk posisi siap memukul backhand di dekat dada. Posisi daun raket ditahan sampai bola dekat dengan bola, kemudian bola didorong dengan pukulan backhand ke belakang. Gerakan dari menjulurkan kedepan dan memundurkan raket ini dilakukan dalam waktu sepersekian detik sejajar dengan arah bola kearah badan kita. Gerakan ini pemain lawan akan tertipu seperti tipuan tersebut diatas.
  • Dls.




  1. Antisipasi Gerak Tipu
    Pada umumnya, jika seorang pemain tertipu sekali, dua kali akan mengalami stress dan tidak bergairah untuk melanjutkan permainan. Logikanya, secara psikologis akan tertekan perasaannya oleh karena akan dilecehkan lawan dan penonton akan bersorak atas kelebihan lawan dan mentertawakan kita karena permainan terhenti oleh melesatnya bola lawan diluar yang kita perkirakan semula.
    Berikut beberapa tip untuk mengantisipasi gerakan tipu lawan a.l.
  • Pemain lawan biasanya memainkan gerakan tipu pada pertengah permainan, pada saat kita terlena dengan gerakan-gerakan umum seorang pemain. Pemain yang sudha terbiasa bertanding akan mengamati grakan langkah kaki, tangan dan raket sejak awal permainan. Gerakan tipu dari pemain yang sering bertemu bisa dikatakan tidak berarti, karena sudah teramati pada pertemuan-pertemuan permainan sebelumnya. 
  • Amati dari awal gerakan kaki, pergelangan tangan dan raket serta tipe-tipe pukulan pemain lawan. Jika kita tertipu terlanjur kaki melangkah maju ternyata bola didorong melambung, maka segeralah membalikkan badan dan bersiap-siap untuk mengambil bola dengan pukulan backhand. Jika anda bisa memainkan smash backhand akan lebih baik di-smash dan jika backhand anda cukup kuat, maka pukullah tinggi-tinggi ke arah belakang lapangan lawan atau diarahkan ke posisi kosong didepan net, jika posisi lawan tidak siap menerkam bola di depan jaring. Mendorong bola kebelakang setinggi mungkin, maksudnya agar kita mempunyai waktu untuk mengambil posisi siap akan mengantisipasi bola kembali dari lawan.
  • Biasakan memperhatikan gerakan raket saat pemain lawan mulai bermain. Hal ini untuk antisipasi gerak tipu pergelangan tangan memutar atau gerakan pukulan kedut yang mematikan.
  • Amati sejak awal dominan pukulan yang sering dilakukan pemain lawan. Apakah pemain lawan sering mengarahkan bola lob, serang, bola netting atau bola tipu. Kekayaan variasi pukulan menjadi catatan bagi seorang pemain dalam mengembangkan teknik permainan sekaligus merupakan kemampuan mengantisipasi tipuan lawan. Dengan pengamatan sejak awal, kita akan mendapat kemudahan dalam mengantisipasi bola lawan.


Diskusi :
  • Dukungan sarana pelatihan yang memadai serta terciptanya suasana pelatihan yang menyenangkan, merupakan laktor-faktor pendukung dalam keberhasilan seorang pemain badminton.
  • Setiap pemain mempunyai karakteristik masing-masing dan menjadi ciri khas atau trademark atau predikat yang melekat pada Pemain yang bersangkutan. Sebagai contoh, Iie Sumirat, mempunyai pukulan kedut yang mematikan dan berhasil mengalahkan juara All England dari China Tan Hsein Hu  pada tahun 1970-an.  Di kejuaraan All England tersebut dia  disebut sebagai "The Giant Killer" melekat dalam sosok Iie, pria kelahiran Bandung, 15 November 1950.
  • Yang Yang, pemain kidal China dengan smash potong yang mematikan, merupakan pemain single China yang ditakuti musuh-musuhnya. Namun, Yang Yang bisa dikalahkan oleh Icuk Sugiarto pemain single dengan stamina super hebat pada zamannya, karena Icuk dapat mengantisipasi bola potong dari Yang Yang dan mengambil bola kemanapun bola diarahkan kepadanya. Predikat yang melekat pada Icuk adalah “moving every corner” (dia bisa lari dan mengambil bola kemanapun bola diarahkan kepadanya).
  • Gerakan smash backhand taufik Hidayat sangat kuat dan mematikan lawan. Bagi pemain lawan yang belum pernah berhadapan dengannya bisa dipastikan akan tertipu atau dihentikan dengan smash backhand dengan laju bola yang sangat cepat. Namun, bagi Lindan (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia), smash backhand Taufik sangat mudah diantisipasi, oleh karena antara mereka sudah sering bertemu dalam berbagai pertandingan.
  • Pada akhirnya, stamina, keuletan dan akurasi menjadi kunci kemenangan setelah teknik pukulan dan kesiapan fisik mereka mereka kuasai.
  1. Taktik dan Strategi Memperoleh Kemenangan
  • Taktik arti aslinya adalah adalah cabang ilmu militer berurusan dengan manuver rinci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strategi. Taktik juga merupakan rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik perang adalah penggunaan kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran. Taktik perang sebagai ilmu dan seni tentang pelaksanaan manuver pasukan dan penggunaan alat senjata untuk memenangkan pertempuran. Taktik dalam bermain badminton adalah pemanfaatan kemapuan pemain dalam bermain untuk mengalahkan pemain lawan dalam suatu pertandingan.
  • Taktik bermain adalah segala sesuatu upaya untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Taktik adalah pekerjaan seorang Coach atau Pelatih dalam mencapai kemenangan suatu pertandingan. Oleh karenanya, Coach perlu mengukur kemampuan pemain baik dari sisi materi pemain, kekuatan fisik masing-masing individu atau grup lawan, teknik dan pola permainannya bahkan susunan ranking yang akan diturunkan. Seorang coach bisa juga mengukur kemampuan pemain lawan dengan cara melihat video atas pemain yang akan kita hadapi. Melalui video ini pelatih akan mengevaluasi kekuatan pihak lawan, dimana letak kelemahan dan pada bagian mana letak kekuatannya. Hasil pengamatan dirumuskan dalam bentuk “rumusan taktik”.
  • Atas dasar rumusan taktik tersebut diatas, Coach atau Pelatih harus menerapkan “strategi” untuk melaksanakan taktik. Berdasarkan rumusan taktik yang diperoleh, pemain akan diarahkan oleh Coach atau Pelatih untuk melakukan pola permainan dan tekanan-tekanan kepada lawan serta menghindari pukulan-pukulan pengembalian yang sekiranya akan dimanfaatkan pemain lawan untuk menghentikan perlawanan kita.
  • Dalam operasional atau pelaksanan pertandingan, seorang Coach harus mengawasi jalannya pertandingan dan memberikan arahan langsung pada saat anak asuhannya melakukan pertandingan. Coach mengevaluasi dari langkah ke langkah berikutnya serta mengevaluasi terhadap praktek anak asuhnya di lapangan beserta lawannya. Hal-hal yang salah segera diperbaiki dan menekankan gerakan-gerakan tertentu untuk mematahkan perlawanan lawan. Coach selalu memberi semangat kepada anak asuhnya jangan sampai patah semangat, berjuang dan terus berjuang sampai mendapatkan hasil kemenangan.
Referensi  dan ilustrasi foto :
  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat



7 Jul 2011

Komunikasi Massa dan Garebeg “Sunan Kalijogo”



Kyai Guntur Madu Ditabuh, 2011 

“Garebeg” berasal dari kata “Ha + ng + Garubyug” atau Hangagrubyug menjadi “Anggrubyug”, kemudian untuk memudahkan lafal lidah masyarakat Jawa menyebut "Grebeg" berarti berkerumun atau menggiring massa untuk tujuan tertentu.

Asal usul istilah garebeg sendiri bersal dari suatu peristiwa yang konon, Sunan Kalijaga dalam syi'ar Islam di lingkungan Keraton Mataram, atas kesepakatan Wali Songo dan Raden Patah dalam peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Mulud dengan unsur seni musik gamelan yangmana gamelan adalah simbol “kekayaan khasanah budaya Hindu di Tanah Jawa”.

Pemantik atau "strager" yang akan ditargetkan dalam peristiwa  tersebut adalah "di dalam masjid Keraton diadakan pertunjukan tetabuhan seni suara yang diiringi alat musik gamelan".


Kirab Pareden/Gunungan Kakung, 2011

Ternyata idea Sunan Kalijogo tersebut berhasil menyedot massa untuk datang ke masjid dan melihat pertunjukan gamelan. Al-kisah, selain rakyat, para Punggawa Daerah jajahannya "Bupati" pun datang ke Keraton untuk memberikan penghormatan kepada raja. Mereka datang beberapa hari sebelum tanggal 12 Mulud dalam "wigati agung" peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Untuk seremonial tersebut Keraton membuat tenda – tenda (bentuk rumah sementara) di alun – alun untuk bermalam. Bupati menghadap raja beserta para rakyatnya berbondong-bondong menuju ke masjid yang dibangun di sebelah barat alun-alun Keraton. Peristiwa tersebut yang pada intinya “padha pating grubyug” maka kata tibul kata “Anggrubyug” atau “Garebeg”. Oleh karena peristiwa tersebut diakibatkan oleh adanya tetabuhan gamelan dengan missi mensosialisasikan Shahadat sebagai langkah awal mula seseorang masuk agama Islam, maka seremonial tersebut disebut 'Shahadatain” atau “Sekaten” yang hingga saat ini masih terus dilestarikan. Perayaan sekaten meliputi “Sekaten Sepisan” dan ditutup dengan “Grebeg” di halaman Masjid Agung Yogyakarta atau sering disebut sebagai Masjid Gedhe Kauman.
Karena masyarakat Jawa menyukai seni musik dengan alat musik (kala itu) gamelan, maka syiar agama Islam Sunan Kalijogo mensosialisasikan penghormatan terhadap Hari Raya Islam dengan menyisipkan unsur gamelan.
Dan untuk keperluan itu, Sunan Kalijogo menciptakan seperangkat gamelan yang namanya dikaitkan dengan statement awal seseorang masuk Islam yaitu Shahadat atau "Shahadati" kemudian dinamakan "Kyai Sekati" dari kata Shahadatain.  Di dalam masjid diadakan tabuh gamelan, agar orang-orang tertarik. Jika sudah berkumpul kemudian diberikan pelajaran tentang agama Islam. Sekaten adalah simbol kebersamaan yang diidentikkan dengan kraton dan rakyatnya.
Prosesi acara Sekaten dirangkaikan dengan Grebeg Hajad Dalem, berupa prosesi pareden/gunungan yang terdiri dari nasi tumpeng super besar berbentuk gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan) diusung oleh 8 (delapan) orang untuk dikirab dan dimakan bersama / diperebutkan oleh para pengunjung yang sering disebut "ngalab berkah nderek mulyo" yang filosofinya berarti menginginkan keberkahan atas kemulyaan keraton.
Hingga sekarang prosesi seremonial Sekaten yang diakhiri dengan Grebeg "hajad dalem" diselenggarakan setiap tahun pada tangal 6 hingga 12 pada bulan Maulud.

Upacara Garebeg juga diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta sebanyak tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). Pada hari hari tersebut raja mengeluarkan sedekahnya sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut juga Hajad Dalem, berupa "nasi tumpeng super besar" dengan assesoris sayur-mayur segar yang disebut pareden/gunungan yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).

Dalam manifestasinya di tingkat grassroot bagi masyarakat pedesaan saat itu, grebeg dilakukan dengan mensosialisasikan "alunan shalawat"  yang dilagukan merdu yang disebut “tahlil & genduren” di masjid-masjid atau kenduri atau kepungan yang dikombinasikan dengan acara doa syukur dan mendoakan arwah leluhur yang disebut "tahlil" atau "tahlilan".

Grebeg Gethuk, Magelang 2011
(warga merayakan hari jadi Kota Magelang yang
pertama dengan pakaian prosesi ala Mataram Kuno)


Dalam perkembangannya, Grebeg yang pada awalnya bernuansa syiar Islam dengan prosesi penabuhan alat musik gamelan dan ceramah di Mesjid oleh Sunan Kalijogo, kemudian masyarakat diluar Keraton melakukan acara Grebeg merajalela sampai diluar misi awal, namun masih dalam lingkup sebagai manifestasi rasa syukur. Grebeg yang dilakukan oleh masyarakat di luar Keraton dilakukan untuk berbagai misi a.l mengangkat pelestarian “mitologi komunitas setempat”, peringatan hari jadi sebuah usaha dan “legenda rakyat”. Berikut contoh proses Grebeg yang dilakukan diluar Keraton, misalnya :
  1. 
    Grebeg Gule Kambing, Tuk Songo Magelang
    Warga menggunakan pakaian ala Kyai Tuk Tongo
    dan keprajuritan yang diiringi oleh pengikutnya
    
    Grebeg Gethuk di Alun-alun Magelang yang mengangkat mitos terbentuknya kota Magelang berdasarkan prasasti Ratu Dyah Balitung yang diketemukan di Mantyasih atau Meteseh. Dalam prosesi Grebeg Gethuk dirangkaikan dengan "Tari Dedemit Lelepah", kirab gunungan "Gethuk" dari kontributor dan  upacara ala kerajaan Mataram Kuno serta tari kolosal asal-usul terjadinya daerah Magelang. Setelah acara selesai, ratusan orang berebut getuk yang tersaji dalam bentuk pareden/gunungan. Terakhir grebeg Getuk dipentaskan dalam rangka HUT Kota Magelang ke-1104 di alun-alun Kota Magelang. 
  2. Grebeg Saparan di Girimoyo bagi masyarakat pegunungan Menoreh dengan prosesi kirab Gunungan tumpeng dalam rangka manifestasi “mengejawantahkan” rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa setelah petani panen raya.
  3. Grebeg Gulai Tuk Songo, Kota Magelang, masyarakat melaksanakan ziarah ke Makam Kyai Tuk Songo yang dilanjutkan dengan ceramah agama. Gulai dalam Kuali super besar yang diusung oleh "bregada" atau barisan berpakaian keprajuritan dan sebagian gulai ditaruh dalam piring tanah "cobek gerabah" dikirab dari Dusun Tuk Songo menuju lokasi disamping Makam Kyai Tuk Songo. Di tempat itu masyarakat mendengarkan ceramah agama dari seorang Ustadz dan setelah ceramah agama selesai warga beramai-ramai makan gulai kambing, Uenaak tenan....!
  4. Grebeg Kirab Gunungan Apem dalam Upacara Adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta untuk mengenang jasa syiar Islam Ki Ageng Wonolelo. Dalam prosesi tersebut masyarakat melakukan pembersihan Pusaka peninggalan Ki Ageng Wonolelo, mengganti bungkusnya, membawa pusaka dari Rumah Ki Ageng ke Mesjid dan dikembalikan lagi ke tempat semula. Pusaka atau jimat warisan Ki Ageng Wonolelo yang nama aslinya Jumadi Geno berupa Al-Quran, Kyai Gondil, Kopyah, Potongan Mustaka Masjid dan Tongkat. Pusaka tersebut kemudian dikirab menuju petilasan Ki Ageng Wonolelo. Sesampainya di petilasan Ki Ageng Wonolelo, lalu dilakukan tahlinan dan tabur bunga. Gunungan apem yang dikirab kemudian didoakan dan langsung dilemparkan kepada warga yang memenuhi sekitar petilasan Ki Ageng Wonolelo yang merupakan seorang keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus sebagai tokoh penyebar agama Islam pada masa kerajaan Mataram. Ia adalah prajurit Mataram yang pernah menaklukkan Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Jumadi Geno menetap di Pondok Wonolelo yang semakin tersohor. Banyak orang yang berdatangan dan berguru agama Islam kepadanya (KRJogja).
  5. Grebeg Roti di Kota Solo untuk memperingati hari jadi pabrik roti "Ganep" di Kota Solo yang sekarang produksinya sudah cukup besar. Dalam grebeg tersebut warga mengusung roti berukuran besar dikirab melalui jalan besar pada saat hari libur sehingga tidak mengganggu lalu lintas. Setalah kirab selesai, roti warga beramai-ramai berebut roti untuk dimakan masing-masing yang mendapatkan.
  6. Grebeg Apem di Jatinom, Klaten, yang lebih dikenal dengan "ritual yaqowiyu" atau lafal Jawa "jagawiyu", maksudnya agar masyarakat memanjatkan do'a permohonan maaf kepada Allah "ya qoyyu.. ya qoyyum". Ritual ini  dilakukan oleh masyarakat setempat pada setiap bulan Sapar untuk memperingati jasa Ki Ageng Gribig pada saat kepulangan dari menunaikan ibadah haji, beliau membawa oleh-oleh kue apem dan tanah dari "padang Arofah". Keunikan dalam ritual ini, setelah kue apem dikirab, kemudian dibawa ke panggung yang dibangun di tengah lapangan, kemudian tokoh agama setempat menyebarkan kua apem kepada Ribuan orang yang hadir. 
  7. Dls.
Unsur Komunikasi Massa dalam Hikmah Grebeg  
Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people (Bittner, disitir oleh Rakhmat, Komala, 1999, : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar / massa). Komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak dalam jumlah banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Komunikasi massa juga merupakan proses dimana suatu organisasi /media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu komunitas, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam latar belakang status sosialnya. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu lembaga yang kuat di masyarakat (Komunikasi massa, wikipedia).

Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.
Dalam agama Hindu keramain mempunyai maksud menghormati kepada dewa – dewa. Dalam peristiwa Garebeg, keramaian kemudian diimplementasikan oleh Waliullah untuk menghormati hari – hari raya Islam.
Masayarakat yang datang ke halaman masjid pun diminta untuk mendengarkan siraman rohani tentang ajaran Agama Islam. Propaganda syi'ar berisi tentang dasar–dasar ajaran Agama Islam seperti bunyi kalimat syahadat serta maksud dan tujuan kalimat tersebut. Kalimat syahadat merupakan pernyataan "statement" kalimat yang diucapkan seseorang ketika masuk Islam untuk mengakui bahwa Tidak Tuhan lain selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Agar mudah difahami oleh khalayak, kalimat syahadat juga ditulis di pintu gerbang Masjid Agung. Karena banyaknya orang yang datang dan bermalam di alun–alun, maka banyak pula orang yang berjualan di sekitar alun–alun.

Sunan Kalijogo menggunakan Grebeg sebagai wadah komunikasi massa yang bercirikan sbb :
  1. Menggunakan media masa dengan lembaga media yang jelas, yaitu berupa wara-wara atau propaganda keislaman dan kelompok target massa kawulo Mataram yang notabene masih didominasi oleh pengaruh Hindu. Media massa saat itu menggunakan "gethok tular" tentang ajaran Islam dari komunitas di lingkungan Keraton kepada Para Bupati yang hadir dan dari Bupati kepada rakyatnya.
  2. Komunikator memiliki keahlian tertentu, bahwa Sunan Kalijogo adalah Waliulllah yang mempunyai ngelmu kawaskithan adiluhung dan memasyarakat. Disamping ahli dibidang keagamaan, Sunan Kalijogo memiliki ilmu ke-Islaman yang tiada tara.  
  3. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana, dibuktikan dengan pesan-pesan moral dari seorang Waliullah kepada khalayak dalam da'wahnya melalui masjid dan surau di penjuru Tanah Jawa dan seni musik “gamelan”, wayang kulit dan tetembangan “lir-ilir” dls.
  4. Khalayak yang dituju heterogen dan anonim, bahwa khalayak yang tertarik pada prosesi sekaten dan diakhiri dengan garebeg Hajad Dalem yang kemudian membudaya adalah umum tidak membedakan target yang dituju apakah muslim atau non-muslim.
  5. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan, bahwa untuk menjaga keteraturan dan kesinambungan syi'ar Islam, prosesi Garebeg dimanifestasikan di tingkat grassroot dengan bentuk “kenduri dan tahlil” yang dilakukan setelah musim panen tiba, mis : “kenduri Suran” bulan Sura, “kenduri Saparan” bulan Sapar, “kenduri Mauludan” bulan Maulud hari lahir Nabi Muhammad SAW dan “Ruwahan atau Nyadran”  yang dilakukan pada bulan Ruwah menjelang Romadhon.  Dalam perjalanan waktu, wujud rasa syukur dalam bentuk "kembul bujana " atau kenduri memasyarakat sampai ke seluruh masyarakat Muslim Melayu di Nusantara untuk memohon do'a restu menjelang peristiwa penting, mis : sunatan, perkawinan, menempati rumah baru, memulai tanam padi, dls.
  6. Ada pengaruh yang dikehendaki, bahwa saat itu Sunan Kalijogo ingin memberikan pengaruh ke-Islaman kepada "target group atau kelompok target" masyarakat Hindu agar secara sukarela memeluk ajaran Islam.
  7. Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya, bahwa wara-wara atau syi'ar agama dan masyarakat saat itu (Hindu) telah terjadi interaksi (saling mempengaruhi) antara peristiwa garebeg sendiri dengan kelompok masayarakat.
  8. Hubungan antara komunikator (Kanjeng Sunan berikut prosesi Sekaten) dan komunikan (khalayak yang mendengarkan ceramahnya) bersifat umum, siapapun boleh datang pada acara sekaten dan grebeg, dalam rangka meningkatkan akhlakul karimah "memayu hayuning bawono" tidak bersifat pribadi tetapi atas panggilan Ilahi.
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa memiliki efek konversi (perubahan), memperlancar atau pertentangan terhadap missi perubahan dan  strengtening (memperkuat kondisi) terhadap nilai, norma dan ideologi :
  1. Konversi, maksudnya komunikan menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan bagi komunikator, bahwa perubahan massa Hindu menjadi Muslim, secara idiologis massa Hindu tidak menginginkan terjadi perubahan menjadi Muslim.
  2. Memperlancar atau malah mencegah perubahan, bahwa ajaran ke-Islaman yang semakin sederhana (tidak nrithik), akan memperlancar pesatnya ajaran Islam bagi masyarakat Jawa yang pada waktu itu dominan memeluk agama Hindu. Namun, tidak dipungkiri masyarakat yang mencegah atau menolak ajaran Islam pun ada dan bertahan hingga sekarang yaitu komunitas Tengger. 
  3. Memperkuat kondisi (nilai, norma, dan ideologi) yang ada. Nilai-nilai ke-Islaman pada awalnya bagi masyarakat Jawa pokoknya sudah mengucapkan “Shahadat” maka sudah disebut “Muslim” dengan sebutan “Muslim Abangan”, semakin lama dengan grebeg dan meluasnya ajaran Islam sampai di pelosok desa, ditambah dengan kepiawaian pada Da'i dan kesadaran dalam menjalankan keimanannya, maka kelompok Muslim abangan semakin lama semakin hilang.

Dampak komunikasi masa

Secara teoritis, dampak komunikasi masa meliputi tiga macam, yaitu dampak terhadap individu, masyarakat, dan kebudayaan.
Acara grebeg Hajad Dalem Pareden/Gunungan  adalah bentuk dari dampak individu dan masyarakat dalam memaknai arti bersyukur kepada “Sang Akaryo Jagad” Allah, SWT.
Secara kultural sekaten dan grebeg tidak bisa dipisahkan. Filosofinya, sekaten dan grebeg adalah prosesi “andrawina” bersenang-senang dengan melantunkan lagu-lagu tertentu dan ceramah ke-Islaman dan "kembul bujana" “makan-makan” syukuran atas kemakmuran yang diberikan Allah kepada Keraton berikut rakyatnya.

Oleh karena kegiatan tersebut dilakukan oleh Keraton dan dimanifestasikan di tingkat grassroot secara massal dalam bentuk yang sederhana "kenduri dan tahlil", dilakukan berulang-ulang setiap tahun, maka kegiatan tersebut men-tradisi dan seterusnya mengkristal membentuk adat-budaya.

Kesimpulan : 
Terlepas Sunan Kalijogo sebagai "Waliullah" yang dipilih Allah menjadi salah satu dari Wali Sanga di Tanah Jawa, beliau  memiliki kelebihan kepiawaian dalam bidang dakwah keagamaan, kepemimpinan dan kecerdasan membius massa melalui cara-cara yang rasional.

Sumber Referensi dan Ilustrasi Foto :
  1. Komunikasi Massa (....), Ensiklopedia Bebas, Wikipedia
  2. Littlejohn, Stephen W (....). Theories of Human Communication. Seventh edition
  3. Kyai Guntur Madu Mulai Ditabuh (2011), Ceybernews, Suara Merdeka
  4. Hajad Dalem Gunungan Kakung (2011), KRJogya
  5. Grebeg Gulai Tuk Songo (2011), Ceybernews, Suara Merdeka.




1 Jul 2011

Badminton Teknik Lanjutan (4)

Setelah kita pelajari dasar-dasar latihan badminton seperti tertulis pada 3 seri tulisan terdahulu, selanjutnya kita ulas tentang penerapan dalam permainan yang dikategorikan sebagai Teknik Lanjutan (Advance). Dalam teknik lanjutan ini meliputi : (1) Varisasi Stroke dan (2) Permainan Tunggal (single) dan (3) Permainan Ganda (double). Tentunya masih ada tulisan berikutnya yang tidak kalah penting dalam bermain badminton.


Indonesian players double badminton

1. Variasi Pukulan / Stroke
  • 
    Setelah seorang pemain berhasil menguasai cara memegang raket (gripping), menguasai footwork dan seluruh teknik dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat pelaksanaannya di lapangan, seorang pemain dapat melakukan variasi pukulan. Dalam satu kesempatan tertentu dan posisi tertentu seorang pemain dapat melakukan beberapa jenis pukulan/stroke. Misalnya, setelah melakukan service ball berganti lob, berganti underhand kemudian pukulan overhead, dst.
  • Penguasaan pukulan-pukulan dasar, footwork yang harmonis, kelenturan otot-otot kaki, tubuh, lengan, pergelangan tangan dan refleks yang reaktif akan terasa manfaatnya pada saat bermain beneran (game).
  • Bermainlah sambil berfikir yang disebut taktik yang akan dibahas dalam Bab tersendiri.
2. Permainan Tunggal (single)
  • 
    Sony Dwi Kuncoro, Hongkong 2007
    
    Permainan tunggal adalah dasar dari penguasaan pukulan dan keterampilan teknik pukulan. Prinsip-prinsip bermain single a.l :
    1. Stroke bola dengan membiasakan posisi selalu berada di belakang bola.
    2. Melakukan positioning berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola atau positioning antisipatif arah bola lawan. Maksudnya, melakukan rencana langkah dimana lawan akan menempatkan bola di lapangan kita. Untuk hal ini akan dibahas tersendiri pada tulisan berikutnya, karena kita harus melakukan pengamatan kebiasaan permainan lawan.
    3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.

Diskusi :
  • Penguasaan ketiga hal tersebut di atas, pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat serta memiliki stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.
  • Penguasaan teknik pukulan, stamina prima tidak cukup tanpa didukung pengaturan nafas yang kuat. Stamina dan nafas adalah dua kategori yang berdiri sendiri tetapi saling mendukung.
  • Latihan stamina berkaitan dengan ketahanan otot dalam permainan sedangkan latihan nafas berkaitan dengan supply oksigen dan nutrisi dari paru-paru menuju cel-cel otot untuk dapat bergerak. Semakin energi dikuras untuk gerakan-gerakan ekstrim (smash, flick, lari) maka keperluan nutrisi dan oksigen yang masuk ke otot semakin besar.
  • Beberapa pemain elit kita mis : Icuk Sugiarto, menyarankan untuk memperkuat ketahanan stamina dapat melalui latihan beban. Logikanya, latihan angkat besi memang akan menambah kekuatan otot lengan, otot bahu depan dan belakang serta kedua otot kaki. 
  • Ketahanan stamina dapat dilatih dengan gerakan-gerakan ekstrem secara rutin dan mengkonsumsi gizi yang cukup, seperti halnya jogging rutin setiap pagi hari atau sore hari selama 1 – 2 jam yang sesekali diselingi skotch jump, jumping rope atau set up. Mengkonsumsi sayuran berwarna hijau (bayam, kangkung) dan putih telur atau protein untuk menambah kekuatan otot.
  • Kekuatan nafas dapat dilatih dengan gerakan kaki treatmill dalam ruangan atau lari jogging pada kondisi udara sangat tipis yaitu pada siang hari untuk melatih kekuatan paru-paru memasok oksigen ke seluruh otot tubuh. Latihan kekuatan nafas ini harus dilakukan secara bertahap dari rentang waktu 30 menit, 45 menit, 1 jam sampai 2 jam dan dilakukan secara rutin. Melakukan latihan secara mendadak dalam rentang waktu cukup lama bisa pingsan karena tubuh kekurangan oksigen.
  • Mengingat permainan single sangat menguras tenaga dan stamina prima, maka pola permainan harus berorientasi secepat mungkin untuk mematikan lawan.
  • Permainan single adalah basic penguasaan pukulan dan kerapatan pertahanan bermain, atau dengan kata lain, sebelum terjun dalam permainan double, sebaiknya harus menguasai permainan single, namun dalam hal-hal tertentu pemain single harus adaptasi dalam keharmonisan pola bermain jika akan bermain double karena permainan double perlu kecepatan refleks dan kekompakan bermain. Sering terjadi pada awal karir bermain sebagai pemain single, setelah pada umur tertentu kurang berkembang kemudian justru karir prestasinya menanjak setelah bermain ganda.   

3. Permaian Ganda (double)

  1. Permainan double menuntut footwork yang baik, kelenturan otot tubuh dan refleks serta power yang besar. Seorang pemain double dituntut untuk menguasai jenis pukulan yang cepat, tipis menyusur jaring a.l pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu), disamping pukulan smash untuk mematikan lawan.
  2. Pola permainan ganda dituntut untuk menyerang terlebih dahulu agar lawan mengikuti irama permainan kita.
  3. Prinsip permainan double dalam posisi bertahan (defence) adalah inisiatip pemain mengisi kekosongan lapangan yang menjadi sasaran serangan lawan. Sedangkan pola permainan menyerang (offensif) adalah keharusan untuk memaksa lawan tertekan dan mengikuti irama permainan kita.   

Diskusi :
  • Dalam perkembangan permainan double sekarang ini, kecepatan antisipatif, kekompakan (kerjasama) dan keterampilan drive return smash sangat dominan disamping kekuatan smash yang menempati urutan pertama kemenangan permainan. Bahkan, keterampilan membalikkan situasi permainan bertahan (defence) karena serangan lawan menjadi pola menyerang (offence) sering ditunjukkan oleh pemain-pemain elite pebulutangkis.
  • Untuk mematikan bola lawan harus ada kerjasama merancang pola permainan yang disebut “taktik” yang akan dibahas pada tulisan berikutnya.

Demikian tulisan Badminton Seri Keempat, marilah kita berbagi (sharing) pengalaman dan pengetahuan dalam olehraga badminton untuk menambah khasanah kita semua.
Kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terimakasih bilamana anda merasa kurang setuju dengan tulisan kami. Komentar, kritik dan saran kami terima dengan besar hati.


Selamat berlatih.

Referensi :


  1. Pengalaman Pribadi, dari Tahun 1970 - 2011
  2. Icuk Sugiarto, 2007, ''Total Badminton'' Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat
  3. Anonim, 2007, ''Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis'',  Pengda PBSI DKI Jakarta, Gedung Bulutangkis Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat